Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 23 Saya Mau Menjadi Nyonya Lu

Bab 23 Saya Mau Menjadi Nyonya Lu


Lanxi berjalan keluar dengan mengenakan hak tinggi, dia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi.


Untuk pertama kalinya dia ragu dengan keputusan yang telah dia buat.


Tapi hati kecilnya berkata: dia tidak akan pernah mengizinkan Lan Zhixin menikah dengan Lu Yanting.


Lanxi harus menjadi nyonya keluarga Lu dengan cara apa pun juga, tidak hanya untuk merebut kembali vila tersebut.


    ……


Lu Yanting hanya datang sebentar saja di rumah keluarga Lan, sebenarnya dia sama sekali tidak tertarik dengan Lan Zhixin.


Dia bersedia datang kemari karena pada saat Lan Zhongzhi menelepon, Lanxi sedang berada di sana.


Wanita ini lagi-lagi dapat mempengaruhi keputusannya.


Lu Yanting duduk di dalam mobil dan memikirkan perkataan Lanxi: “Saya mau menjadi nyonya keluarga Lu.”Dia mencibir.


Ambisi wanita ini sangat besar.


Tapi dia sebenarnya lebih penasaran dengan alasan mengapa Lanxi mau menjadi nyonya keluarga Lu.

Hati kecilnya berkata, pasti bukan hanya karena masalah vila.


Lu Yanting menyalakan sebatang rokok dan menghirupnya dalam-dalam.


Dia mengingat kembali kejadian di acara ulang tahun Kakek Chen, saat Lanxi dengan percaya diri mengatakan bahwa dia akan menjadi nyonya keluarga Lu dihadapan Lan Zhongzhi dan Lan Zhixin.


“Hehe.”


Pria itu menertawakannya di malam hari, hatinya tiba-tiba menjadi bimbang.


Selesai menghirup sebatang rokok, Lu Yanting menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari rumah keluarga Lan.


    **


Setelah libur Hari Buruh berakhir, Lanxi kembali masuk kerja.


Dia kurang tidur kemarin malam, sehingga terlihat kelelahan.


Setelah sampai ke ruangannya, atasannya menatap Lanxi dan bertanya: “Apa kamu kurang istirahat saat libur kemarin?”



“Kemarin malam aku terserang insomnia.”Lanxi tidak menyangka dia begitu perhatian padanya.


“Baiklah, tidak apa-apa. Seperti biasa antarkan segelas kopi untuk Bos Lu.”Selesai bertanya, dia menugaskan Lanxi.


Lanxi mengangguk dan berjalan ke dapur.


Banyak orang di dapur pada pagi hari. Lanxi mengeluarkan sebuah gelas dari lemari steril dan berjalan ke mesin pembuat kopi.


Baru saja berhenti, dia sudah mendengar gosip yang dibicarakan rekan kerjanya.


Di perusahaan, dapur dan toilet adalah surga untuk bergosip.


“Apakah kalian melihat wanita yang tadi mencari Bos Lu?”


“Ya! Dia sangat cantik sekali!”


“Aku merasa dia adalah istri bos kita yang akan datang…”


“Belum tentu! Bagaimana jika Bos Lu tidak menyukainya?”


“Tidak suka padanya? Jangan-jangan suka padamu? ”


Lanxi biasanya tidak tertarik dengan gosip yang mereka bicarakan di dapur.


Tapi kali ini dia mendengarnya sampai bengong, sampai-sampai kopi panas tersiram di tangannya.


Lanxi akhirnya tersadar karena panas melepuh.


Dia mengeluarkan tissue dan mengelap tangannya, kemudian mengeluarkan gelas yang lain untuk membuat kopi yang baru.


Selesai membuat kopi, dia masuk ke dalam lift dengan membawa kopi.


Dari gosip rekan kerjanya tadi, berarti tadi ada wanita yang mencari Lu Yanting.


Dari cerita yang Lanxi dengar, beberapa tahun ini tidak ada wanita tetap yang bersama dengan Lu Yanting. 


Dengan penuh rasa penasaran, Lanxi berjalan sampai ke ruangan Lu Yanting.


Dia berhenti di depan pintu, menghela nafas panjang dan mengetuk pintu.


Dari dalam langsung dijawab: “Masuk.”


Tidak seperti biasanya, kali ini suaranya terdengar serak.


Lanxi membuka pintu dan masuk ke dalam. Seperti yang di duga, di dalam ruangan berdiri seorang wanita.


Tatapan Lanxi segera mengarah pada wanita ini. 

Wanita ini memiliki rambut yang hitam dan panjang, auranya sangat cantik. Saat ini, rambutnya sedikit berantakan, wajahnya juga memerah…


Lanxi bukanlah gadis kecil yang polos, dia tahu apa yang baru saja terjadi tadi.


“Bos Lu, ini kopi Anda.” Dia menaruh kopi di atas meja dengan sopan dan bersiap untuk keluar.


“Buatkan satu gelas lagi.”Lu Yanting seakan sengaja berbuat demikian, memerintahnya pada saat dia baru saja berbalik.


“O.”Lanxi menjawab dengan datar dan bersiap untuk pergi.


“Tidak perlu, pasti kamu lupa kalau aku tidak minum kopi.”Saat ini, wanita itu berbicara.


Suaranya sangat lembut, tapi bagi Lanxi suaranya itu manja dan dibuat-buat.


“Kalau begitu tuangkan segelas air putih.”Lu Yanting berbicara lagi.


Tuangkan segelas air?Lanxi mengepalkan tangannya.


Kali ini dia tidak ragu lagi dan dapat memastikan bahwa Lu Yanting sengaja menyulitkannya. 


Di ruangannya ada dispenser, tapi dia sengaja memintanya untuk menuangkan air dan mengantarkannya ke atas!


“Yanting, tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri.” Wanita ini berbicara saat Lanxi terdiam.


Dia menghampiri Lanxi dan tersenyum dengan ramah: “Jangan pedulikan dia, lanjutkan pekerjaanmu.”


“Baiklah, terima kasih.” Lanxi mengucapkan terima kasih dengan sopan, kemudian pergi meninggalkan ruangannya.


Lu Yanting duduk di bangkunya dan melihat bayangan Lanxi, tatapannya suram.


Dia tidak terbiasa dengan sikap Lanxi yang menerima keadaan begitu saja.


Setelah Lanxi pergi, Gu Jingwen kembali ke hadapan Lu Yanting dan berkata: “Yanting, kita…”



“Saya masih ada pekerjaan, kamu pergi saja.”Perkataan Lu Yanting tidak ramah.


“Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi.”Gu Jingwen mengepalkan tangannya. “Kapan kamu ada waktu?”


“…”Lu Yanting tidak membalas pertanyaannya.


Karena tidak mendapatkan jawaban, Gu Jingwen pun pergi.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu