Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 109 Mandi Yang Bersih, Tunggu Aku(3)

Lanxi menjelaskan dengan begitu detail.

Setelah menjelaskan, dia lalu berkata lagi : “Kalau Yanting benar-benar mengkhianatiku, aku pasti akan pulang dan mengadu padamu.”

Setelah ucapan itu terlontar, Lu Bienian langsung mempercayai ucapan Lanxi.

Dai bilang : “Kalau begitu kamu minta dia untuk segera membereskan semua berita ngawur itu, berita seperti ini sungguh memalukan.”

Lanxi : “….. Em.”

Menskipun ia menyetujuinya, namun ia tahu kalau masalah ini bukan dia yang memegang kuasa.

Kapan Bos Lu mau berhubungan dengan mantan pacarnya itu, mana mungkin dia bisa mengaturnya?

setelah mengobrol 10 menitan dengan Lu Bienian, menenangkannya, lalu berjanji jumat ini akan pulang untuk makan malam bersama.

Setelah Lu Bienian selesai mengobrol dengan Lanxi suasana hatinya langsung membaik, setelah merasakan perubahan suasana hatinya, akhirnya telepon dimatikan.

………

Setelah mematikan telepon, Lanxi mengembalikan ponsel pada Lu Yanting.

Dia menggenggam ponsel dan memberikannya pada Lu Yanting, kedua tangan Lu Yanting dimasukkan kedalam kedua kantongnya, menatapnya lurus tanpa bereaksi.

Mau tidak mau Lanxi meletakkan ponselnya di meja.

Dia baru membungkuk, Lu Yanting langsung menggenggam pergelangan tangannya, ketika ia menyadari apa yang terjadi, dirinya sudah terhempas di sofa.

……. Sungguh kasar sekali.

Lanxi ingin sekali mengumpat. Orang ini tahu terima kasih tidak sih?

Dia baru saja membantunya menyelesaikan sebuah masalah besar, tidak mengatakan terima kasih tidak apa, malah berbuat seperti ini padanya?

ini sama saja seperti membalas air susu dengan air tuba.

Lu Yanting mendekat kearah Lanxi, setelah menatapnya sesaat, ia tersenyum dengan dingin.

“Kehebatan berbohongmu ternyata hebat juga ya.”

Lanxi mengetatkan bibirnya. “Bos Lu terlalu memuji, aku tadi berbohong demi kamu.”

“Demi aku?” Lu Yanting langsung tersenyum ketika mendengarnya mengatakan ini, “Aku harus berterimakasih atas kebaikanmu?”

“Kalau itu tidak perlu.” Lanxi menggeleng dengan lapang dada, “ Bos Lu tidak menekanku dengan kasar seperti sekarang ini saja sudah cukup.”

Wanita ini, sudah seperti ini, dia masih bisa tersenyum……………

Apakah dia sungguh tidak mempedulikannya, seandainya dia peduli sedikit saja, semua tidak akan jadi seperti ini!

Memikirkan ini, Lu Yanting merasa sangat kesal, ia melepaskan Lanxi dengan kesal.

Terlepas darinya, Lanxi segera bangun dari sofa sambil merapikan pakaiannya.

“Tapi aku tetap harus mengingatkan Bos Lu, lain kali kalau ingin mencuri makan diluar jangan terlalu cerbooh, karena semua orang sudah tahu kalau kita sudah menikah, aku rasa Bos Lu juga tidak ingin di cap sebagai lelaki yang suka selingkuh bukan?” Lanxi tersenyum sambil mengatakan ini semua.

Setelah Lu Yanting mendengarnya, ia langsung tersenyum dengan dingin.

“Kamu pikir semua orang sama sepertimu yang selalu berhubungan diam-diam dengan Shen Wenzhi?”

Suasana hatinya sedang buruk, begitu melihat ekspresi Lanxi yang cuek, amarahnya langsung naik.

Dibandingkan dengan perasaan Lanxi ketika dengan Shen Wenzhi, sungguh berbanding terbalik.

Sekarang wanita ini bisa sesantai itu karena dia sama sekali tidak mempedulikannya.

Nama Shen Wenzhi ini seperti duri didalam hati Lanxi.

Kalau tidak disentuh maka tidak akan sakit.

Jadi dia tidak ingin ada yang mengungkit tentang Shen Wenzhi dihadapannya.

Tapi belakangan ini Lu Yanting sangat suka mengungkitnya.

Ekspresi wajah Lanxi langsung runtuh, ia tidak ingin berdebat lagi dengannya, berbalik dan bersiap untuk naik ke atas.

Lu Yanting melihat bayangannya, berpesan dengan dingin : “Mandi yang bersih, tunggu aku.”

Nada bicaranya itu seperti seorang raja yang sedang memberikan perintah.

Dan dia merupakan selir kesekian ribu miliknya.

Lanxi hanya mengangkat sudut bibir mencibir dirinya sendiri – apakah dia perlu berlutut dan berkata, terima kasih raja?

“Sudah tahu.” Urusan seperti ini sama sekali tidak ada kuasa untuk memilih.

Selain menyetujuinya, sama sekali tidak ada cara lain.

**

Setelah satu jam, Lanxi sudah selesai mandi dan berbaring diatas ranjang, Lu Yanting juga sudah selesai mandi.

Sepertinya dia minum sedikit alkohol, ketika ia menciumnya, Lanxi bisa mencium aroma alkohol dari mulutnya.

Dia suka minum alkohol, sehingga agak terbuai oleh aroma alkoholnya, jadi dia langsung menyerang leher Lu Yanting.

Namun dirinya yang menciumi Lu Yanting seperti ini sama sekali tidak membuat Lu Yanting senang.

Tiba-tiba ia mendorongnya, detik berikutnya Lu Yanting langsung menekan rahangnya.

“Ketika Shen Wenzhi menciummu apakah kamu juga seperti ini?”

Shen Wenzhi, Shen Wenzhi, selalu saja Shen Wenzhi.

Brengsek, apakah bisa mati kalau tidak mengungkit Shen Wenzhi?

Ketika seperti ini, Lanxi tentu saja tidak rela berpura-pura lemah.

Dia menjulurkan lidah dan menjilati bibirnya, disana masih ada aroma alkohol yang tertinggal, membuatnya terbuai.

“Bagaimana dengan Bos Lu, ketika bersama Nona Gu semalam, apakah sekasar ini juga?”

Lu Yanting dibuat kesal oleh ucapannya, ia menunduk lalu menggigit lehernya.

Wanita ini selamanya tidak pernah tahu jera.

Malam ini jelas sekali hanya pelampiasan.

Bukan hanya pelampiasan Lu Yanting, tapi juga pelampiasan Lanxi.

Ketika melakukannya, kuku jari Lanxi terus meninggalkan bekas goresan di punggung juga leher Lu Yanting.

Dia menyiksanya, maka dia juga menyiksanya kembali dengan cara ini.

Tidak ada yang ingin melepaskan lawannya.

Setelah selesai melakukannya, punggung Lu Yanting dipenuhi oleh bekas cakaran.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu