Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 78 Heh, Dasar Pria (1)

Menyapa? Lu Yanting hanya takut, setelah dia melangkah maju, dia akan menarik Lanxi dari samping Zhou Hesi.

“Tidak perlu, dia sudah mengundurkan diri.” Setelah memendam dalam waktu yang lama, akhirnya dia mengatakan ini.

Dan kata-kata ini kebetulan bisa menarik perhatian Huiling: “Mengundurkan diri? Kenapa?”

Dia masih ingat bahwa asisten Lan sangat kompeten dalam perkerjaan, dan mempunyai sikap yang baik.

Pikiran Huiling berputar dengan cepat, dia mengatakan tebakannya sendiri, “Apakah asisten Lan sudah mau menikah?”

Lu Yanting: “...”

Saat Huiling melihat ke sana, Lanxi dan Zhou Hesi sudah jauh dari mereka.

Jadi, Huiling juga tidak lagi membicarakan masalah menyapa atau tidak, dia mengikuti Lu Yanting masuk ke dalam restoran.

Mereka berdua sudah kenal dari kecil, dan mereka saling tahu selera masing-masing, saat memesan makanan, mereka juga tidak perlu membahas terlebih dahulu.

Saat Lu Yanting memesan makanan, Huiling selalu memperhatikannya.

Sejak kecil, dia sudah merasa Lu Yanting sangat ganteng.

Tentu saja, kalau seorang pria hanya terlihat ganteng, dia juga tidak suka.

Tapi Lu Yanting tidak seperi ini, dia terlihat sangat ganteng, gentleman, dan mempunyai IQ dan kemampuan yang tinggi...

Ini sangat cocok dengan persyaratan kekasih idamannya.

Huiling melihat Lu Yanting dengan menopang dagu, tatapannya penuh dengan kagum.

Setelah memesan makanan, Lu Yanting memandang Huiling yang sedang melihatnya.

Dia bertanya pada Huiling: “Lihat apa?”

Huiling sedikit malu dan berkata: “Aku melihatmu, kamu terlalu ganteng.”

Lu Yanting: “...”

Huiling mengetatkan mulutnya, dia mengingat sesuatu: “Kak Yanting, kenapa kamu tidak membiarkanku langsung belajar denganmu? Aku mau ikut denganmu.”

Lu Yanting mencicipi lemon tea, dia berkata dengan nada polos: “Kamu ikut Pan Yang juga sama dengan ikut aku, aku tidak punya waktu.”

Huiling berkata tanpa malu-malu: “Tapi aku mau belajar denganmu, belajarnya lambat juga boleh, yang penting setiap hari bisa melihatmu.”

Lu Yanting: “...”

Gadis kecil ini, benar-benar membuat orang tidak berdaya.

Sepertinya malam ini, harus memberitahunya dengan jelas.

Namun, membicarakannya sebelum makan, sepertinya tidak cocok.

Dengan sifat Huiling, Lu Yanting mengatakan ini sebelum dia makan, dia pasti akan menimbulkan keonaran dan tidak mau makan lagi.

……

Setelah satu jam, Lu Yanting dan Huiling sudah selesai makan.

Huiling baru saja meletakkan sumpit, dia mendengar suara Lu Yanting yang sedang memanggilnya: “Huiling.”

Lu Yanting jarang panggil nama lengkapnya, dan biasanya bisa memanggilnya begitu karena dia sedang marah.

Huiling ketakutan, dia mengedipkan matanya, dengan hati-hati melihat Lu Yanting: “kenapa, ada apa...”

Lu Yanting mengerakkan bibirnya, dia memberitahunya: “Aku sudah menyukai seseorang.”

Setelah mendengar perkataan Ini, mata Huiling semakin besar.

Dia sudah menyukai seseorang? Bagaimana mungkin!

Sebelum dia sudah bertanya dengan Lu Qingran ...

“Kamu mengatakan semua ini karena tidak ingin aku menyukaimu kah?” Huiling merasa bahwa dirinya melihat esensi dari masalah ini.

Lu Yanting menggelengkan kepala: “Bukan, aku benar-benar sudah menyukai seseorang, jadi kamu tidak perlu menghabiskan waktumu denganku, kamu masih muda.”

Huiling masih keras kepala: “Siapa orang itu? Gu Jingwen kah?”

Lu Yanting mengatakan dirinya sudah menyukai seseorang, Huiling hanya bisa mengingat Gu Jingwen.

Lu Yanting: “Bukan dia, tapi orang lain.”

Huiling: “Siapa? Aku pernah lihat kah? Aku kenal kah?”

Lu Yanting: “...belum kenal.”

Huiling: “Aku rasa kamu sedang membohongiku.”

Huiling tidak akan percaya, Lu Yanting mengira mencari seseorang untuk menjadi alasannya bisa membuat Huiling menjauhkan diri kah?

Tidak mungkin!

Lu Yanting: “Tunggu ada waktu yang cocok, aku akan membawanya.”

“...” setelah Lu Yanting mengatakan ini, ekspresi Huiling segera suram.

“Kamu benar-benar sudah menyukai seseorang?” Huiling bertanya lagi.

“Iya.” Lu Yanting mengangguk, “Jadi kamu tidak perlu menghabiskan waktumu lagi, levelmu sangat baik, aku bisa membantumu mencari orang yang kamu suka.”

Perkataan Lu Yanting ini benar-benar sangat tulus.

Dia selalu menganggap Huiling sebagai adik kandung, dia membantunya mencari pria juga masalah yang sangat normal.

“...Ah, benar-benar membuat orang susah menerimanya.” Huiling menghela napas, ekspresi di wajahnya sangat sedih.

Meskipun Huiling mengatakan seperti ini, tapi Lu Yanting tahu, dia sudah perlahan-lahan menerimanya.

Dan, dari sifat Huiling bukanlah keras kepala.

Yang penting Lu Yanting membicarakannya dengan jelas, Huiling seharusnya akan melepaskannya.

“Kamu bisa perlahan-lahan menerimanya.” Kata Lu Yanting, “Kalau kamu masuk ke perusahaan hanya demi bersamaku, maka mulai besok kamu tidak perlu datang lagi. Kalau kamu mengubah pikiranmu dan benar-benar ingin belajar, maka ikuti Pan Yang dan terus belajar. Ayah dan ibumu juga berharap kamu bisa lebih cepat mandiri.”

“Aku patah hati.” Huiling menopang dagu, matanya berwarna merah, “Aku ingin mengubah kesedihan menjadi kekuatan, dan belajar dengan giat.”

Lu Yanting dibuat tertawa: “...”

Beberapa menit kemudian, Huiling sudah mangambil keputusan: “Aku tidak pergi, aku ingin belajar, aku harus menjadi orang sepertimu.”

Lu Yanting berkata sambil tersenyum: “Boleh, semangat ya.”

Huiling berpikir secara optimis, tampaknya terlihat lebih penuh harapan, meski sejak kecil dia sudah dimanja oleh kedua orangtuanya, tapi dia bukan anak yang suka menimbulkan keonaran.

Lu Yanting sudah mengatakan tidak suka dengannya, dia langsung menerimanya.

……

Mereka keluar dari restoran, Lu Yanting secara pribadi mengantar Huiling pulang ke rumah Lu.

Saat Huiling masuk, Lu Bienian dan Xi An sedang duduk di sofa dan menonton televisi.

Melihat mata Huiling merah, Lu Bienian segera melihat ke arah Lu Yanting: “Kamu ganggu Huiling kah?”

“Tidak, paman Lu, jangan salah paham!” Huiling segera melambaikan tangan, “Aku hanya nangis main-main.”

Lu Bienian: “...”

Xi An melihat Lu Yanting: “Hari ini tidur di rumah kah?”

Di hitung-hitung, Lu Yanting sudah setengah tahun tidak pulang rumah Lu untuk tidur.

Lu Yanting menggelengkan kepala, “Tidak.”

Terbengong sejenak, kemudian dia melihat sekeliling: “Lu Qingran mana?”

“Sedang di loteng.” Xi An melihat ke lantai atas, “Kamu pergi membujuknya, usianya juga tidak muda lagi, dia tidak bisa terus menjalani hidupnya ini dengan membawa anaknya.

Xi An mengatakan ini, Lu Yanting mengingat panggilan semalam.

Tampaknya, sudah waktunya bagi Lu Qingran untuk melangkah maju.

Lu Yanting mengangguk pada Xi An, dia berjalan keluar, dan berjalan dari tangga ke loteng.

Saat Lu Yanting sampai loteng, Lu Qingran sedang minum alkohol.

Cahaya loteng sedikit redup, tapi Lu Yanting bisa merasakan emosi kesedihan yang keluar dari tubuhnya.

“Hari ini mood masih tidak baik kah?” Lu Yanting berjalan ke samping Lu Qingran dan duduk.

Lu Qingran meliriknya: “Kenapa kamu pulang lagi?”

Lu Yanting: “Aku antar Huiling pulang.”

Lu Qingran tersenyum: “bagaimana, kamu sudah siap menerima aturan ayah dan ibu?

Lu Yanting: “Tentu saja, tidak.”

Lu Qingran: “Kalau tidak, jangan memberinya harapan, sudah memberi harapan lalu membuat orang kecewa, benar-benar menjengkelkan.”

Lu Yanting jelas tahu apa maksud dari Lu Qingran, dia tersenyum: “Kata-kata ini seharusnya kamu mengatakannya pada mantan suamimu.”

Wajah Lu Qingran berubah, suaranya sedikit gemetar: “Jangan membicarakannya di depanku.”

Lu Yanting tahu, Lu Qingran masih tidak bisa melupakannya.

Kalau tidak, sesuai dengan sifatnya, dia sudah menjalani hubungan baru.

Mengingat sikap pria itu, Lu Yanting merasa bahwa Lu Qingran tidak perlu terus menunggunya.

Wajah Lu Yanting mendalam, dan berkata: “Aku meneleponnya semalam.”

Mendengar perkataan Lu Yanting, tubuh Lu Qingran menjadi kaku.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu