Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 48 Penampilan Kamu Cemburu Benar Benar Lucu (2)

.........

Mendengar Lanxi dan Pan Yang yang sedang berbicara dengan suasana senang, ekspresi wajah Lu Yanting menjadi semakin tidak baik.

Mereka sepertinya memiliki banyak topik, dari sarapan sampai sekarang mereka terus berbicara.

Lu Yanting benar benar sudah tidak tahan dan dia bersuara.

"Apakah kalian sudah selesai berbicara? Kalau sudah selesai tolong diam"

Mendengar kata kata Lu Yanting, otak Pan Yang berpikir, "Mati aku"

Dia tidak berpikir banyak pada saat Lanxi mengajak dia berbicara.

Tetapi tidak menyangka dia malah membuat bosnya marah hanya karena berbicara dengan Lanxi....

"Sudah. Sudah" Pan Yang berkata dengan gugup

Setelah itu, dia hanya diam dan terus mengemudi.

Lanxi merasa Lu Yanting sangat mendadak, tetapi manusia ini memang seperti ini dari dulu.

Setelah bersama dia begitu lama, Lanxi pun sudah terbiasa dengan Lu Yanting yang begini.

Belasan menit setelah itu Lanxi hanya diam dan tidak berkata apa pun.

**

Setelah selesai mengurus semua dokumen di bandara, Lu Yanting membawa Lanxi pergi makan sarapan.

Lanxi tidak tahu mau makan apa dan dia memesan susu bersama roti segitiga setelah terpikir saran yang diberikan Pan Yang.

Mendengar Lanxi memesan susu dan roti segitiga, tatapan Lu Yanting tenggelam.

Tetapi Lanxi tidak sadar dengan itu.

Sarapan Lu Yanting adalah kopi dan roti segitiga. Mereka duduk bersama dan mulai sarapan bersama.

Lanxi baru teringat ini adalah pertama kali mereka duduk berhadapan dan makan bersama.

Di dunia ini mana ada suami istri seperti ini lagi?

Selain di depan Jiang Sisi, Lanxi sangat menjaga penampilan dirinya ketika dia makan di depan semua orang.

Begitu juga di depan Lu Yanting.

Lu Yanting memang hanya berminat dengan penampilan luarnya, jadi tentu saja dia harus menjaga penampilannya di depan Lu Yanting.

Lanxi mengigit roti segitga itu dengan hati-hati kemudian minum susu sebelum makan lagi.

Lu Yanting yang duduk di depan Lanxi melihat Lanxi menjilat bibirnya setelah minum susu dan tenggorokannya merasa semakin kering.

Lu Yanting sebenarnya jelas tahu gerakan itu adalah gerakan refleks Lanxi. Tetapi gerakan refleks seperti ini menjadi godaan yang sengaja di mata Lu Yanting.

Dia tahu pemikiran dirinya sangat gelap, tetapi dia benar benar tidak bisa mengkontrol dirinya.

Melihat Lanxi seperti itu, dia sangat ingin............

"Apakah wajahku ada sesuatu, Bos Lu?" Melihat Lu Yanting yang terus menatapnya, Lanxi merasa sedikit aneh.

Dia meletakkan rotinya dan menyentuh wajahnya sendiri.

Seharusnya dia tidak akan makan sampai ada makanan menempel di wajahnya.......

Kalau begitu mengapa Lu Yanting terus menatapnya?

"Cepat Makan" Lu Yanting berhenti menatapnya dan berkata dengan dingin.

Lanxi hanya menjawab baik. Tetapi gerakan makan Lanxi tidak menjadi cepat karena itu.

Setelah sekitar 30 menit, mereka berdua baru pergi ke ruang tunggu VIP.

Setelah itu mereka pun naik ke atas pesawat.

Lanxi mengira Pan Yang akan berangkat bersama mereka, tetapi siapa tahu Pan Yang pulang ke rumah setelah mengantar mereka ke bandara.

Ternyata kali ini yang pergi hanya dia dan Lu Yanting berdua.

Berarti dalam waktu 3 hari ini, semua masalah kerja dan masalah pribadi Lu Yanting akan ditanggung oleh Lanxi semuanya.

Pikir sampai sini Lanxi merasa agak tertekan.

Lanxi jelas tahu Lu Yanting adalah orang yang sangat susah dipuaskan. Kalau ada kekurangan atau kesalahan, Lu Yanting akan marah pada dia sampai mati.

**

Pada saat sampai di kota Bei, ada supir yang datang menjemput mereka.

Tentu saja supir itu dikirimkan oleh pihak yang akan bekerja sama dengan Lu Yanting.

Lanxi dan Lu Yanting naik ke dalam mobil dan sampai di depan hotel setelah 40 menit.

Setelah memasuki hotel, langsung ada pelayan yang datang menyambut Lu Yanting.

"Direktur Lu, salam kenal" Orang itu mengambil koper Lu Yanting, sekalian mengambil koper Lanxi juga.

Setelah itu, orang itu bertanya, "Direktur Lu, apakah kali ini dua kamar?"

Lu Yanting : "Satu"

"Kamar superior untuk dua orang" Lu Yanting menambahkan.

Mengerti kata-kata Lu Yanting, pelayan itu langsung tahu hubungan Lanxi dan Lu Yanting.

Benar juga, pria kelas atas seperti Lu Yanting, tentu saja memiliki banyak wanita di sisinya.

Lanxi tidak menyangka Lu Yanting akan sekamar bersamanya.

Hubungan mereka belum diumumkan, kalau tinggal bersama tentu saja akan menimbulkan banyak salah paham.

Tetapi, sepertinya Lu Yanting sama sekali tidak peduli.

Melihat pandangan pelayan itu, sepertinya dia menjadikan Lanxi sebagai pacar kecil Lu Yanting.

Lanxi malas juga mau menjelaskan, orang-orang sudah salah paham terlalu banyak kali dengannya.

Pelayan itu pergi ke resepsionis dan mengantar Lanxi dan Lu Yanting memasuki lift setelah memberikan kartu kamar kepada Lu Yanting.

"Ini adalah kartu kamar. Kamarnya di lantai 16, di atas kartu ada nomor kamar. Kalau anda memiliki keperluan lain silahkan telepon ke resepsionis"

Lu Yanting menerima kartunya, "Baik, terima kasih"

Melihat Pelayan itu, Lanxi yang berdiri di samping tidak bisa menahan dan tersenyum.

Manusia yang kaya dan berkelas tinggi memang bisa bertingkah sembarang di dunia ini.

Lanxi semakin merasa dirinya bersama Lu Yanting adalah pilihan yang sangat benar.

Selain dia, sepertinya tidak ada yang memiliki kekuasaan seperti itu lagi.

............

Lu Yanting berkata Superior. Lanxi mengira arti Superior adalah memiliki dua ruang tidur.

Setelah masuk ke dalam kamar, Lanxi baru sadar di dalam hanya ada satu ruang tidur dan tempat tidurnya adalah tempat tidur besar untuk dua orang.

Berarti selama tiga hari ini, dia harus tidur di satu tempat tidur bersama Lu Yanting.

.... bunuh aku saja. Lanxi berpikir.

Lanxi sangat ingin berteriak dengan emosi. Tetapi terpikir dengan penampilannya, dia hanya bisa sabar.

Tidak hanya harus sabar, dia juga harus tersenyum dan menampilkan seolah olah dia sangat senang dengan semua ini.

Setelah memasuki kamar, Lanxi langsung mulai mengeluarkan baju yang berada di dalam koper dan mengantung baju baju itu ke dalam lemari.

Lu Yanting duduk di atas sofa dan melihat Lanxi dengan menyipitkan matanya.

Sekarang sudah sore jam 3, 3 jam lagi acara pertama malam ini akan di mulai.

Tentu saja, acara itu diadakan dalam hotel ini. Jadi tidak perlu buru buru.

Tetapi, selain tidur bersama, Lanxi tidak pernah bersama dengan Lu Yanting berdua dalam waktu begitu lama.

Setelah membereskan semua baju, Lanxi duduk di samping Lu Yanting dan mulai mengatur masalah selanjutnya.

Waktu hanya sisa 3 jam, dia tidak bisa hanya duduk dan tidak berbuat apa apa.

"Sudah makan obat?" Lu Yanting bertanya dengan santai

"............." Lanxi tiba tiba teringat.

Kalau bukan Lu Yanting mengingatkannya, dia benar-benar lupa.

Lanxi mengambil obat dari tasnya dan memasukan ke mulutnya kemudian menelan tanpa minum air.

Melihat gerakan Lanxi yang seolah-olah sudah sangat terbiasa, tatapan Lu Yanting mengerat.

Bagus, sekarang makan obat pun sudah tidak perlu minum air.

Lu Yanting ingin marah tetapi dia memilih untuk sabar setelah mengingat kata kata Liao Xuan.

Dia berdiri dan memasuki ruang tidur kemudian menutup pintu dengan kuat.

Lanxi : "...................."

Setelah itu, Lanxi terus duduk di sana dan main ponselnya.

**

Pada saat jam 5.30, Lu Yanting akhirnya keluar dari ruang tidur.

Dia sudah memakai jas dan tangannya memegang sebuah dasi.

"Oh, Bos Lu sudah bangun?" Lanxi meletakkan ponselnya dan bertanya pada Lu Yanting.

Lu Yanting melihatnya, "Sini"

Lanxi : "Buat apa?"

Lu Yanting : "Pakaikan dasi untukku"

Lanxi : "...................."

Meskipun Lanxi tidak ingin melakukan itu, dia hanya bisa menuruti Lu Yanting.

Lanxi berjalan ke depan Lu Yanting dan memakaikan dasi untuknya dengan gerakan yang sangat efektif.

Melihat gerakannya, Lu Yanting menyipitkan matanya. Gerakan Lanxi seolah olah dia sering melakukan hal ini.

Setelah selesai, Lu Yanting langsung menahan kedua tangan Lanxi.

Tenaganya yang sangat kuat itu membuat Lanxi mengangkat alisnya.

"Kamu sudah pernah pakaikan dasi untuk berapa pria?" Lu Yanting sendiri pun tidak sadar nadanya terisi dengan cemburu yang sangat besar.

Pertanyaan Lu Yanting membuat Lanxi teringat Shen Wenzhi.

Shen Wenzhi masih belum sering pakai jas waktu Lanxi bersamanya.

Pada waktu itu, mereka sering mengkhayal kehidupan masa depan mereka dan Lanxi sengaja pergi belajar memakai dasi demi Shen Wenzhi.

Setiap ada hari penting atau ada acara, Lanxi akan memberi Shen Wenzhi dasi.

Shen Wenzhi menyimpan semua dasi yang diberikan Lanxi dan berjanji kepadanya bahwa dia akan memakai semua dasi yang Lanxi berikan pada saat dia bekerja di masa depan.

Pada waktu mereka bersama, Lanxi sering memakaikan dasi untuk Shen Wenzhi.

Setelah pakai banyak kali, Lanxi pun menjadi sangat jago dalam memakaikan dasi.

Itu adalah ingatan manis tentang mereka berdua, Lanxi sudah lama tidak memikirkan itu.

Melihat tatapan Lanxi, Lu Yanting langsung tahu dia sedang memikirkan orang lain.

Karena itu, pegangan Lu Yanting di tangan Lanxi menjadi semakin erat.

"Aku sedang bertanya!" Lu Yanting mengingatkannya dengan suara besar.

Suara itu membuat Lanxi kembali ke realitas.

Lanxi langsung tersenyum dan melihat ke Lu Yanting.

"Apakah Bos Lu sedang cemburu?"

"Kamu merasa aku bisa cemburu?" Lu Yanting tertawa dengan dingin. Seolah olah mendengar sebuah lelucon.

Lanxi tertawa dan mengedipkan matanya kepada Lu Yanting, "Aku menyesal tidak merekam ekspresi kamu tadi. Penampilan Bos Lu cemburu benar-benar lucu"

Mendengar kata kata Lanxi, Lu Yanting langsung melepaskan tangannya.

Dia melihat Lanxi dengan dingin, "Aku tidak cemburu"

"Oh, baik" Lanxi menjawab, "Kalau Bos Lu berkata tidak berarti tidak. Kamu berkuasa jadi semua yang kamu katakan itu benar"

Nada suara yang mengejek itu membuat Lu Yanting menjadi emosi.

Dia melingkari pinggang Lanxi dan menundukkan kepalanya, kemudian mencium bibirnya dengan emosi.

................cium lagi?

Lanxi membesarkan matanya, tetapi tangan pria itu sudah menekan dagunya dan memaksa dia membuka mulutnya.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu