Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 34 Melanggar Janji (2)

Bab 34 Melanggar Janji (2)

Katanya deseert dan kopi di toko ini sangat terkenal, tidak sedikit orang yang sengaja datang dari luar kota untuk membeli kue disini. 

Gu Jingwen diajak oleh anggota orkestra kelantai dua, dilantai dua lebih tenang juga tidak terlalu ramai.

Gu Jingwen naik keatas sambil mengobrol dengan teman.

Begitu naik kelantai atas, ia terbiasa melihat ke sekeliling.

Lalu melihat pemandangan seorang pria sedang menyuapi wanita.

Sudah berjarak sejauh itu, dia bisa merasakan rasa cinta yang terpancar dari sorot mata si pria.

Saat melihat si wanita…

Saat melihat wajah wanita itu dengan jelas, Gu Jingwen terpaku.

Dia ingat Lanxi, wanita yang baru saja mendapatkan surat nikah dengan Lu Yanting, bagaimana dia bisa lupa?

“Jingwen?” teman disampingnya menyadari Gu Jingwen termenung, melambaikan tangan didepan wajahnya.

“Tidak apa, kalian duduklah, aku ketoilet dulu.” Gu Jingwen membiarkan mereka pergi terlebih dahulu.

Beberapa temannya mendengar ini tidak merasa curiga, langsung pergi mencari tempat duduk.

Setelah mereka berjalan kearah tempat duduk, Gu Jingwen mengambil handphone, mencari sudut yang tersembunyi, mengarahkan kamera kearah pasangan itu, menekan tombol rekam.

Pemandangan seperti ini, orang yang tidak tahu pasti akan mengira mereka adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara?

Gu Jingwen pernah Bersama dengan Lu Yanting selama 3 tahun, sifat Lu Yanting dia sangat mengerti.

Dia tidak mungkin membiarkan hal seperti ini terjadi.

……

Lanxi menghabiskan black forest dengan cepat.

Sudut bibirnya terkena krim, Shen Wenzhi mengambil selembar tissue ingin membantunya membersihkan.

Kali ini, Lanxi tersadar.

Dia mundur, mengambil selembar tissue untuk membersihkan mulutnya.

“Sudah habis, apa lagi yang ingin kamu katakan?” sikap Lanxi kembali dingin seperti sebelumnya.

“Lanxi, untuk kejadian dulu, aku menggantikan ibuku meminta maaf padamu, dia tidak mengerti penyakit sehingga bicara sembarangan, kamu jangan memasukkannya kedalam hati.”

“aku punya seorang temen yang menjadi psikiater di Amerika, dia cukup ahli dibidang ini, kita cari waktu untuk bertemu dengannya.”

Tadinya Lanxi ingin meminum kopi, mendengar perkataan Shen Wenzhi, tangannya terhenti, tatapannya menjadi tajam.

“Kamu pikir aku sakit? Siapa yang memberimu wewenang untuk semena-mena?”

“Tidak, aku tidak merasa kamu sakit, hanya…”

“Shen Wenzhi dengarkanlah baik-baik,” Lanxi meletakkan gelas kopinya, “ Aku dan dirimu sudah sudah selesai bermain sejak beberapa tahun yang lalu, saat aku menerima cek dari ibumu aku sudah berjanji untuk menjaga jarak denganmu, dan aku sudah menikah sekarang, kamu menjauhlah dariku!”

Shen Wenzhi seolah tidak menghiraukan perkataannya, dia berdiri, berjalan kedepannya, memeluknya, satu tangan memegang kepalanya.

“Semua ini salahku, salahku membuatmu menderita, aku tidak akan melakukannya lagi.”

Meskipun diperlakukan dengan buruk, suaranya tetap terdengar lembut seperti dahulu tidak berubah sama sekali.

Semakin dia seperti ini, hati Lanxi semakin sedih.

Sekarang mengatakan ini semua untuk apa?

Dia lebih jelas dari siapapun, mereka sudah tidak mungkin bersama lagi.

Sekarang ia sudah tidak ingin memikirkan tentang percintaan, dia hanya ingin merebut kembali seluruh harta kekayaan keluarga Bai.

Sekarang ia sudah menikah dengan Lu Yanting, maka ia sudah tidak memiliki jalan untuk kembali.

“Kamu mau aku bicara berapa banyak kali?” Lanxi mendorongnya dengan tidak sabar, “Kelak jangan lagi mengusikku, kalau kau merasa bersalah padaku, kelak jangan lagi menghubungi Lan Zhixin!”

“Tapi, bukankah dia adalah adikmu?” Shen Wenzhi bertanya dengan heran.

“Hah, ibuku hanya melahirkan aku seorang.” Lanxi mengambil tas, melangkah tanpa menengok kebelakang.

Gu Jingwen berdiri tidak jauh dari sana, melihat dengan mata kepalanya sendiri seluruh kejadian yang berlangsung.

Dia menyimpan rekaman video yang ia ambil tadi, lalu memotong adegan yang berada dibelakang, menyimpan sebuah video baru yang hanya berisi bagian depan saja.

   **

Lanxi melangkah keluar dari toko dessert dengan cepat.

Setelah keluar, ia langsung memanggil sebuah taxi, menyebutkan alamat kediaman keluarga Lan.

Kejadian hari ini, dia tidak akan melepaskan Lan Zhixin!

Satu jam kemudian, Lanxi tiba di rumah keluarga Lan.

Sekarang sudah jam 9 malam.

Dia berdiri di depan pintu, memukul pintu dengan sekuat tenaga.

Dengan cepat pintu terbuka. Kebetulan Lan Zhixin yang membuka pintu.

Melihat wajah Lan Zhixin, emosi Lanxi memuncak, ia mengangkat tangan, menampar wajah.

Tamparannya kali ini sangat kuat, tangannya sampai kebas setelah memukulnya.

Lan Zhixin ditampar Lanxi hingga wajahnya menghadap ke pinggir, satu tangannya memegang wajah yang tertampar, matanya merah, melihat Lanxi dengan wajah tidak berdosa.

Wang Ying juga berada di ruang tamu.

Melihat Lanxi yang menampar Lan Zhixin dengan tiba-tiba, Wang Ying langsung berdiri, maju lalu memeluk Lan Zhixin dalam dekapannya.

Memasang tampang ibu anak yang penuh kasih, membuat Lanxi yang melihatnya tertawa dingin.

“Lanxi, ada apa? Kalau Zhixin melakukan yang yang membuatmu tidak senang, kamu bisa bicarakan dengan baik-baik, kenapa memukulnya?” suara Wang Ying terdengar menyalahkan.

“Ada apa!”

Tepat pada saat ini, kebetulan Lan Zhongzhi turun dari lantai atas, melihat Lan Zhixin memegang wajahnya dengan mata merah, langsung bisa menebak apa yang baru saja terjadi. Lanxi memukul Lan Zhixin bukan lah pertama kalinya.

Sifat Lan Zhixin lemah, Lanxi sangat kuat, sehingga Lan Zhixin selalu dibully oleh Lanxi.

“Kenapa anda tidak tanyakan sendiri pada putrimu yang baik itu sudah melakukan apa?” Lanxi mengangkat tangan menunjuk Lan Zhixin, “Sekali lagi kamu berulah seperti ini, hati-hati wajahmu kutampar sampai hancur!”

“Sembarangan bicara apa kamu!” Lan Zhongzhi mendengan Lanxi mengancam Lan Zhixin seperti ini, alisnya mengkerut semakin dalam.

Dia berjalan mendekat, berdiri didepan Lanxi, melihatnya dengan tatapan tegas dan penuh amarah.

“Tiba-tiba pulang kerumah menggila kenapa kamu?!”

“Dia tidak mengusikku apa mungkin aku menggila?” Lanxi melewati Lan Zhongzhi, berjalan kedepan Lan Zhixin, menjambak rambutnya.

“Aaa…..” Lan Zhixin berteriak kesakitan hingga meneteskan airmata.

Begitu Lan Zhongzhi melihatnya ia langsung turun tangan mendorong Lanxi, mengangkat tangan lalu menampar Lanxi.

Lan Zhongzhi benar-benar dibuat kesal oleh Lanxi, tiba-tiba pulang kerumah lalu memukul orang, sama sekali tidak masuk akal!

Begitu tamparan ini mendarat, telinganya berdengung, bibirnya membentur giginya hingga berdarah.

Dia menjilat lukanya dengan lidahnya, merasakan rasa darah.

Menangis? Tidak mungkin.

Bukan hanya tidak menangis, dia tertawa semakin membahana.

“Sudah berapa kali?” Dia menjilat bibirnya, “Sangat bangga bukan?”

Pertanyaan ini ia tujukan kepada Lan Zhixin.

Lan Zhixin tetap menundukkan kepala, dengan tampang seolah dia sudah disalahkan.

Yang satu begitu lemah, yang satu begitu angkuh, siapapun yang melihat pasti akan menganggap ia sedang membully Lan Zhixin.

“Kak, aku tidak aku mengusikmu dimana, katakanlah aku akan berubah…” Lan Zhixin mengangkat kepala memandang wajahnya dengan wajah kasihan.

“Jangan minta maaf padanya!” Lan Zhongzhi menepuk bahu Lan Zhixin, melirik Lanxi dengan tajam, “Sepanjang hari menggila! Jangan mengira kamu sakit sehingga semua orang harus mengalah padamu, adikmu tidak berhutang apapun padamu!”

“Siapa yang kau bilang gila?” Lanxi sangat sensitive dengan kata ini, begitu mendengarnya, emosinya semakin menjadi.

Dia melepaskan sebelah sepatu haknya, langsung melempar kearah Lan Zhongzhi.

Begitu Wang Ying melihatnya, langsung menuju untung menghadang didepannya.

Sepatu berhak  runcing setinggi 12 cm langsung menghantam kepala belakang Wang Ying hingga berdarah.

Melihat Wang Ying berdarah, Lanxi tertawa, “Woow, hubungan suami, istri yang harmonis sekali.”

“Anak durhaka!!” Lan Zhongzhi menatap Lanxi dengan tatapan kejam, “Kalau kamu terus berbuat onar, aku akan memasukkanmu kerumah sakit jiwa!”

“Kalau begitu apakah kamu tahu kalau orang gila membunuh orang tidak akan dipenjara?” Lanxi mengangkat bibirnya, “Sebelum masuk akan membunuh pasangan jalang seperti kalian!”

“Bibi Zhang, cepat panggil orang, cepat panggil ambulance!” Lanxi melihat Lan Zhongzhi yang panik, senyum sinis menghiasi wajahnya.

Dulu saat Bai Wanyan meninggal, apakah dia seperti itu?

Saat itu dia seperti orang bodoh, mengira pria tidak akan menunjukkan emosinya diluar.

Dia masih berfikir kalau dia sebenarnya sangat sedih, hanya saja tidak bisa mengekspresikannya.

Hingga ia menikahi Wang Ying, Lanxi baru menyadari semua sikap yang ia tunjukkan pada Bai Wanyan hanya keterpaksaan.

**

Malam ini ada rapat dikantor, tiba-tiba ada masalah sehingga tertunda.

Lu Yanting keluar dari kantor, sudah jam 8, Pan Yang mengikuti dibelakang denga hormat. Setelah naik mobil, Pan Yang bertanya, “Kembali ke Guanting?”

Brrrr… Brrr…

Lu yanting belum sempat menjawab, handphonenya sudah bergetar.

Begitu ia lihat, ada yang mengirim email, sebuah alamat email asing yang mengirimkan pesan.

Lu yanting mengira itu hanya spam, baru berniat menghapusnya, namun melihat isinya adalah video.

Wanita didalam video itu, meskipun stidak terlalu jelas ia tetap bisa mengenalinya.

Lu yanting menyipitkan mata, mengklik video. Baru saja membuka, wajahnya langsung berubah.

Kedua orang didalam video ini dia kenal.

Yang satu adalah Shen Wenzhi, satu lagi… istri yang baru saja ia nikahi.

Didalam video, Shen Wenzhi duduk didepan Lanxi, jarak keduanya sangat dekat.

Shen Wenzhi sedang menyuapi Lanxi kue, tatapannya lurus menatap Shen Wenzhi yang duduk didepannya, keduanya tidak berbicara, namun sausananya cukup untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Keadaan ini, siapapun yang melihatnya pasti akan mengira mereka adalah sepasang kekasih yang sedang kasmaran.

Lu Yanting memperhatikan tatapan mata Lanxi. Saat dirinya menatap Shen Wenzhi sungguh berbeda dengan dirinya yang sedang menatapnya.

Saat menghadapinya, wajahnya selalu dipenuhi senyuman, namun dalam senyumannya penuh dengan kepura-puraan dan keinginan untuk menjilatnya, sama sekali tidak ada ketulusan.

Lu Yanting sudah membaca banyak ekspresi orang, orang yang tulus padanya atau hanya berpura-pura, dari sorot matanya dia bisa langsung mnedapatkan kesimpulan.

Istri yang baru dinikahinya, dua hari yang lalu ia baru saja berjanji padanya tidak akan bertemu dengan Shen Wenzhi seorang diri.

Dua hari baru saja berlalu, mereka sudah tidak sabar untuk bertemu lagi.

Benar-benar seorang istri yang sangat patuh.

“Presdir?”

Pan Yang juga tidak tahu apa yang dilihat Lu Yanting, ekspresinya tiba-tiba berubah seburuk itu, juga tidak memberitahunya akan pergi kemana…

Video di handphonenya sudah selesai diputar, namun tatapan Lu Yanting tetap tidak berpindah.

Dia menatap layar cukup lama, terdengar suara tertawa.

Wanita ini sungguh tidak ada kesadaran sama sekali, minta dihajar.

Lu Yanting mneyimpan handphonenya, memesan kepada Pan Yang di kursi depan, “Ke Yintai, rumah keluarga Lan.”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu