Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 19 Mengalah Untuk Menang

Bab 19 Mengalah Untuk Menang


Kedua rekan kerja tersebut saling bertatapan mendengar ucapan Lanxi, kemudian menatapnya seperti orang gila.


Lanxi menghempaskan tangannya kemudian berkata sambil tertawa: "Dari pada membicarakan keburukan orang di belakang, lebih baik pulang ke rumah dan meneliti bagaimana caranya membesarkan payudara kalian yang rata itu."


"..." Mereka tidak menyangka sikap Lanxi akan begitu angkuh.



Perusahaan ini menganut sistem hierarki, semua pegawai baru akan menghormati seniornya.




Tapi dilihat dari karakternya, Lanxi tidak mudah untuk diganggu.


Kedua rekan kerjanya saling bertatapan dan pergi dari sana.


Lanxi pergi ke wastafel untuk mencuci tangannya, kemudian bercermin dan pergi dari sana.


Pekerjaan Lanxi di PT. Zonghaim tidak terbilang rumit, dan dia juga pandai beradaptasi dan fleksibel. Mulai sejak sesi wawancara, pihak perusahaan sudah menyukainya.


Tugas utama Lanxi adalah mengatur jadwal Lanxi dan merapikannya, singkatnya yaitu membantu dia memesan tiket pesawat dan hotel.


Pekerjaan ini sangat berarti bagi Lanxi, setidaknya dia dapat menguasai pergerakan Lu Yanting.


    **


Hari ke-2 Lanxi masuk kerja, perusahaan mengadakan rapat laporan tahunan PT. Zonghaim.


Lu Yanting juga hadir pada rapat kali ini. Lanxi duduk di sebelahnya dan mendengarkan baik-bail laporan dari setiap pemimpin departemen.


Lu Yanting duduk di tengah-tengah meja ruang rapat, dia melihat sekelilingnya dan menemukan Lanxi duduk di sebelahnya.


Rapat ini seharusnya hanya dihadiri oleh pimpinan dari setiap departemen, tapi dia juga membawa Lanxi.


Dalam rapat ini, Lanxi dapat melihat sisi lain Lu Yanting.


Dia sangat serius saat bekerja. Saat mendengarkan laporan dari bawahannya, terkadang dia mengerutkan alisnya, dan saat menemui kekurangan, dia langsung menunjuknya tanpa ragu-ragu.


Lu Yanting sungguh sangat mempesona.


-----


Setelah rapat selesai, Lanxi kembali ke ruangannya. Dia merapikan jadwal Lu Yanting dan membawa tabel jadwal tersebut ke ruangan Lu Yanting.


Lanxi hari ini memakai rok terusan pas badan. Dia berdiri di depan pintu ruangan, menarik roknya ke bawah, kemudian mengetuk pintu.


Menggoda pria memang adalah keunggulannya.


"Masuk." Suara Lu Yanting selalu tegas.


Mendengar jawabannya, Lanxi kemudian masuk ke dalam.


Lu Yanting mengangkat kepalanya dan mereka berdua saling bertatapan.


Lanxi tidak menghindari tatapannya, dia terus menatap Lu Yanting, tatapannya sangat menggoda.


Mereka saling bertatapan, Lanxi berdiri di depan meja kerja Lu Yanting.


Dia kemudian menyerahkan folder dokumen itu kepada Lu Yanting, bibirnya bergerak sedikit.


"Bos Lu, ini adalah tabel jadwal Anda minggu depan, mohon diperiksa dan ditandatangani."


Tadinya dokumen ini menutupi bagian dadanya, tapi setelah diberikan, bagian dadanya yang putih itu pun terlihat jelas.


Lu Yanting memperhatikan belahan dadanya yang begitu dalam, pupil matanya menjadi membesar.


Sejak pertama kali bertemu, Lanxi selalu memakai pakaian yang seperti ini.


Lu Yanting menatap bagian dadanya beberapa menit, dan teringat bagaimana rasanya saat menyentuhnya.


Lu Yanting bukanlah orang yang bernafsu besar, tapi untuk pertama kalinya ada wanita yang begitu menggoda imannya.


Lu Yanting memegang pulpen, kemudian menancapkannya ke dalam belahan dada Lanxi.


Ini adalah tindakan erotis, Lanxi yang bermuka tebal sampai kaget dibuatnya.


Lanxi menunduk dan melihatnya dengan senyuman di wajahnya.


"Apa maksud Bos Lu?"


"Harusnya aku yang bertanya padamu bukan?" Lu Yanting mengeluarkan pulpen tersebut. Pulpen yang berada di dadanya bergerak perlahan. 


"Memperlihatkan bagian dada, apakah ini adalah cara berpakaianmu selama ini?"


Lanxi mengerti, Lu Yanting sedang menghinanya.


"Apa maksud Bos Lu, katakan terus terang padaku, tidak perlu basa-basi."


"Berikan alasan untukku." Lu Yanting menyentuh dagunya dengan pulpen. "Mengapa kamu mendekatiku?"


Sebenarnya dia sudah tahu jawabannya sedikit.


Sebenarnya dia bertanya untuk mendengarkan jawaban langsung dari mulut Lanxi.


"Saya sudah menjelaskannya saat pertama kali bergabung dengan PT. Zonghaim." Lanxi tersenyum misterius. 


"Bos Lu tenang saja, saya sama sekali tidak punya maksud yang tersembunyi."


Agar bisa menang, kita harus mengalah terlebih dahulu. Kita harus menjaga jarak.


Lanxi tahu, untuk menghadapi pria seperti Lu Yanting, dia tidak boleh terus mengejarnya.



“tringgg….tringgg….”



Baru selesai Lanxi bicara, telepon genggam Lu Yanting berdering.


Lu Yanting menjawab teleponnya.


"Yanting, apa kamu sedang sibuk?" Baru saja mengangkat telepon, Lan Zhongzhi sudah mulai bicara.


Lu Yanting menatap Lanxi yang sedang berdiri, jarinya sengaja mengetuk meja kerjanya.


"Ternyata Bos Lan yang menelepon."


Lanxi kaget mendengar nama yang disebut oleh Lu Yanting.


Fokusnya sekarang berpusat pada pembicaraan mereka di telepon.


Untuk apa Lan Zhongzhi menelepon Lu Yanting?

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu