Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 78 Heh, Dasar Pria (2)

Meski Lu Qingran tidak berbicara, tapi hatinya sudah menantikan Lu Yanting bicara.

“Dia sedang di bar.” Lu Yanting terus berkata, dan segera menghancurkan harapan yang ada di hati Lu Qingran.

Lu Qingran memegang gelas alkohol dengan erat, dia tidak berbicara.

Lu Yanting: “Aku rasa kata ayah dan ibu benar, kamu seharusnya tidak menghabiskan waktu dan tenaga untuk hubungan ini.”

Lu Qingran meletakkan gelas alkohol, dia melihat Lu Yanting: “Bagaimana dengan kamu?”

Lu Yanting: “Aku?”

Lu Qingran: “Kamu dengan Gu Jingwen, bukannya juga seperti ini? Beberapa tahun ini kamu tidak mencari wanita lain, bukan karena dia?”

Lu Yanting: “Kamu menganggapku terlalu hebat.”

Lu Qingran: “...”

Lu Yanting: “Beberapa tahun ini aku tidak mencari wanita lain, sebagian alasannya karena dia, tapi alasan yang paling banyak itu karena aku masih belum menemukan wanita yang kuinginkan.”

Lu Qingran: “Kalau begitu kamu puas tidak? Dulu dia yang memutuskan kamu kan.

Lu Yanting: “Tidak puas, tapi sekarang aku sudah tidak punya perasaan padanya, jadi semua ini tidak penting lagi.”

Lu Qingran: “Kalau sudah tidak punya perasaan, kenapa kamu masih dekat dengannya?”

Logika Lu Qingran adalah logika tipe wanita.

Menurutnya, perasaan itu hanya ada dua kemungkinan, antara cinta atau tidak cinta.

Jika Lu Qingran memutuskan untuk pisah dengan siapapun itu, maka dia tidak akan pernah dekat dengan pihak itu lagi.

Setelah putus masih bisa menjadi teman, semua itu hanya omong kosong.

Tidak menjadi musuh, itu sudah memberi muka pada pihak sana.

Lu Yanting dibuat tertawa oleh logika Lu Qingran: “Aku tidak suka dia lagi, tidak boleh menganggapnya sebagai teman biasa kah?

Lu Qingran: “Heh, dasar pria.”

Lu Yanting: “...”

Lu Qingran: “Seharusnya dia masih punya perasaan denganmu kan? Kamu dekat dengannya lagi, itu akan memberi kesempatan padanya.”

Lu Yanting: “Kak, sebenarnya ada beberapa masalah, aku yang berhutang padanya.”

Lu Qingran tersenyum dingin: “Kamu utang dia? Utang apa?

Lu yanting: “Bagaimanapun juga, dulu memang ayah dan ibu yang memaksanya untuk pergi dariku, beberapa tahun ini dia juga sangat sulit dalam menjalankan hidupnya, ayahnya menderita kanker, adiknya masih harus sekolah, semua ini dia harus menanggung sendiri.”

Lu Qingran merasa tidak pantas: “Dia mengatakan masalah ini untuk membuat orang bersimpati dengannya kah?”

Lu Yanting: “Tidak, aku juga secara tidak sengaja tahu, dia tidak pernah membicarakannya padaku.”

Lu Qingran: “...”

Lu Yanting: “Aku rasa kamu tidak suka dengannya.”

Lu Qingran: “Baklah, aku akui ada sedikit.”

Terutama, sikap Gu Jingwen itu, benar-benar tidak membuat orang suka padanya.

Kembali ke pertanyaan serius, Lu Yanting mengatakan hal-hal yang serius: “Kamu seharusnya memikirkan kehidupan barumu.”

Lu Qingran: “Kenapa kamu sekarang sama seperti ayah dan ibu begitu cerewet?”

Lu Yanting: “Kamu juga tidak boleh selalu sendirian.”

Lu Qingran masih tidak mau menerima: “Aku ada Deng Zi.”

Lu Yanting mengingatkannya: “Suatu saat Deng Zi akan besar, setelah dia besar, dia akan meninggalkanmu.”

Lu Qingran: “...”

Lu Yanting berdiri, “Coba pikirkan lebih baik, orang tidak bisa hidup di masa lalu.”

“Ohiya, ada lagi.” Lu Yanting melihat Lu Qingran, dia berkata: “Aku sudah menikah. Masalah ini ayah dan ibu masih belum tahu.”

“...Apa yang kamu katakan?!” Lu Qingran menguatkan suaranya.

Awalnya dia sedikit mabuk, setelah mendengar perkataan Lu Yanting, dia segera sadar kembali.

Tidak ada rahasia di antara mereka berdua, mereka akan saling membantu sesama dalam menutupi masalah di depan orang tua mereka.

Jadi, Lu Yanting juga tidak khawatir bahwa Lu Qingran akan memberitahu pada ayah dan ibu tentang masalah ini.

“Iya, aku sudah menikah.” Lu Yanting menghitung waktu, “sepertinya sudah dua bulan yang lalu.”

Lu Qingran penasaran: “Siapa istrimu?”

Lu Yanting: “Tunggu waktunya cocok, aku akan membawanya pulang.”

Lu Qingran: “...”

Dia sungguh diam-diam menghanyutkan.

Dia sepenuhnya bisa membayangkan, saat Lu Bienian dan Xi An tahu masalah ini, wajah mereka akan sangat buruk.

Namun, dia lebih penasaran dengan wanita seperti apa yang bisa menaklukkannya.

**

Lanxi mendapatkan banyak informasi dari Zhou Hesi tentang acara pelelangan.

Setelah pulang ke rumah, dia mulai mencari cara untuk masuk ke acara pelelangan minggu ini.

Wuhh...hanya orang yang diundang baru bisa masuk ke dalam.

Pikiran Lanxi sedikit kacau.

Tampaknya, masalah ini harus mengandalkan Lu Yanting lagi.

Acara semacam ini, dia seharusnya diundang kan?

Tapi tidak tahu apakah Lu Yanting pergi atau tidak. Lanxi menutup komputer, kemudian pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah keluar, Lu Yanting masih belum pulang.

Lanxi mengeluarkan sertraline dan makan sebiji, kemudian dia turun ke lantai bawah untuk menunggu Lu Yanting.

Sekitar jam sebelas, akhirnya Lu Yanting pulang.

Setelah mendengar suara pintu terbuka, Lanxi berdiri dari sofa, dia melihat ke pintu sambil tersenyum.

Lu Yanting melihatnya dengan wajah dingin.

Senyumannya ini, dibandingkan dengan senyumnya saat bersama dengan Zhou Hesi, benar-benar terlalu palsu.

Lu Yanting tidak menghiraukannya, dia berjalan ke samping untuk mengganti sepatu.

Lanxi melangkah maju, dan memeluk Lu Yanting dari belakang, dan berkata: “Suamiku, aku sangat merindukanmu~”

Lu Yanting: “...”

Dia mengenakan baju tidur, dalamnya tidak memakai bra.

Begitu memeluknya, ini jelas sedang menggodanya—

Dan Lu Yanting juga tergoda olehnya.

Lu Yanting mengatur napasnya, berbalik badan dan melihatnya.

Baju tidurnya sedikit berantakan, dan di bagian dadanya terbuka besar.

Sepertinya setiap kali dia selalu begitu, dia sama sekali tidak tahu bagaimana cara memakai baju tidur yang baik.

Lu Yanting terlihat sangat marah, tangannya langsung menarik kerah Lanxi ke atas.

“Kenapa?” Saat berkata, suara Lu Yanting sedikit serak.

Lanxi: “Minggu ini ada acara pelelangan, kamu mendapatkan undangan kah?”

Acara pelelangan?

Lu Yanting mengingat, sepertinya ada acara seperti itu.

Dia tidak terlalu tertarik dengan acara semacam kni, jadi dia berencana menyuruh Pan Yang pergi.

“Uhm, aku sudah menyuruh Pan Yang pergi.” Lu Yanting berkata.

Lanxi dengan cepat memegang pergelangan tangannya: “Bolehkan aku pergi?”

Penampilannya terlihat sangat cemas, ini membuat Lu Yanting curiga dengan tujuannya.

“Buat apa kamu pergi?”

Lanxi: “...”

Lanxi sepertinya sedikit cemas, membuka mulutnya, tapi tidak mengatakan apapun.

Dia biasanya sangat pandai, dan jarang seperti ini.

Lu Yanting melihat penampilannya seperti ini, dia merasa sangat lucu, dia tersenyum secara tidak sadar.

Senyuman Lu Yanting ini, membuat Lanxi merasa aneh.

“Kamu...tersenyum kenapa?”

Lu Yanting tidak menjawabnya, dia hanya berkata: “Katakan dulu, alasan kamu mau pergi ke acara pelelangan.”

Lanxi: “Hari ini temanku memberiku hadiah, kebetulan hadiah itu adalah mas kawin ibuku...dia mengatakan bahwa dia mendapakan barang ini dari acara pelelangan yang ada di kota Bei.”

“Kebetulan minggu ini penyelenggara itu akan datang ke kota Jiang untuk melalukan acara pelelangan, jadi aku ingin pergi lihat-lihat.”

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu