Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 131 Lagu Nina Bobo (4)

Liang Ye menjawab, dia lalu dengan wajah yang memuji berkata : "Pokoknya di hatiku, kamu yang paling hebat !"

Liang Ye tersenyum dan mengusap rambut Jin Shuyao, "Iya, aku tidak akan marah denganmu."

"Aduh, aduh, iri nih." Jiang Sisi yang melihat interaksi mereka berdua mulai menggoda.

Dia selalu lebih baik dengan hal seperti ini.

Liang Ye mendengar Jiang Sisi berkata seperti ini, tersenyum dengan pahit sesaat.

Mu Baicheng tidak membiarkan Jiang Sisi minum alkohol, maka Liang Ye hanya bisa menuangkan alkohol kepada Mu Baicheng, dan kemudian Lanxi.

Setelah selesai menuangkan alkohol, Liang Ye bersulang gelas alkoholnya dengan Mu Baicheng, tersenyum dan berkata : "Selamat atas pembuatan surat nikah kamu dan Jiang, mohon jaga Jiang untuk kedepannya."

Perkataan Liang Ye ini, sangat jelas nada dari sebuah kepala keluarga.

Akan tetapi terdengar berdeda di telinga Mu Baicheng.

Mu Baicheng tersenyum, mengangkat kelas dan menyentuh gelas Liang Ye, "Iya, pasti."

Makanan ini, semua orang memakannya dengan sangat nyaman, selain Lanxi.

Karena Lanxi tahu terlalu banyak masalah dibaliknya, jadi saat melihat Liang Ye dan Mu Baicheng saling berhubungan, pasti ada perasaan kulit kepala yang gatal.

Yaitu... takutnya mereka tiba - tiba akan bertengkar.

Akan tetapi masih baik, makanan ini akhirnya selesai.

Lanxi tidak menyetir, dan juga minum alkohol, jadi Jiang Sisi dan Mu Baicheng mengantarnya pulang dulu.

Dan untuk Liang Ye dan Jin Shuyao, mereka juga tidak perlu khawatir lagi.

Sebenarnya mereka semua tidak banyak minum saat malam, Lanxi juga tidak mabuk.

.....

Jiang Sisi yang menyalakan mesin mobil, Lanxi duduk di kursi depan mobil, Mu Baicheng duduk di kursi belakang.

Dalam perjalanan, Lanxi bertanya pada Jiang Sisi : "Besok kapan kalian mebuat surat nikah ?"

Jiang Sisi : "Tanya padanya, aku tidak tahu."

Mu Baicheng yang selalu mengatur masalah ini, dia hanya cukup ikut dengannya.

Pokoknya dia adalah pria yang selalu mengambil keputusan, semuanya harus patuh padanya.

"Besok pagi." sekarang Mu Baicheng sudah memberi jawaban.

Lanxi mengangguk dan bertanya lagi : "Prosedur pernikahan kalian bukankah sedikit berbeda dengan orang lain ?"

"Harus melapor, disetujui, memeriksa data bagian wanita, mengambil surat nikah di biro urusan sipil." Mu Baicheng mengatakan seluruhnya.

"Pff---" mendengar memeriksa data, Lanxi tertawa, "Jadi Jiang yang sering ke club atau bar, masalah ini bukankah juga diperiksa ?"

Mu Baicheng "...."

Betul, sebenarnya Jiang Sisi orangnya tidak terlalu bagus, hal seperti ini sangat fatal dalam tentara.

Sekarang adalah saat Mu Baicheng sedang naik pangkat, kalau Jiang Sisi ada sedikit masalah pun, efeknya cukup besar terhadapnya.

Oleh karena itu, makanya dia sangat mengatur Jiang Sisi.

Tentu saja, sangat ketat terhadapnya, juga karena ingin hidup dengan baik bersamanya.

Akan tetapi, Jiang Sisi orang ini, selalu tidak begitu serius.

**

Kurang lebih berlalu dua puluh menit, mobil berhenti di pintu halaman.

Setelah Lanxi berpamitan dengan Jiang Sisi dan Mu Baicheng, dia pun keluar dari mobil.

Mengangkat kepala melihat kesana, lampu di ruang tamu hidup, menandakan Lu Yanting sudah pulang.

Lanxi memasukkan kata sandi dan masuk ke dalam ruang tamu, memang betul, Lu Yanting sedang duduk di sofa, tangannya sedang membawa tablet, kelihatannya sedang membereskan pekerjaan.

Sekarang sudah hampir jam sepuluh, dia malah masih begitu sibuk.

"Kemana ?" melhat Lanxi masuk, Lu Yanting meletakkan tablet dalam tangannya.

Lanxi juga tidak menyembunyikannya, sambil mengganti sepatu sambil berkata : "Liang Ye dan istrinya datang ke Jianghu, mentraktir makan aku dan Jianger."

Lu Yanting : "Naik taksi pulang ?"

Lanxi menggeleng : "Jiang dan Mu Baicheng mengantarku pulang."

Mendengar nama Mu Baicheng, Lu Yanting menyipitkan mata : "... maksudnya, saat mereka makan semuanya membawa pasangan ?"

Lanxi "...."

Err, pemikirannya tajam.

Kalau tahu, maka dia tidak akan menyebut nama Mu Baicheng.

Lu Yanting bangun dari sofa, berjalan ke hadapan Lanxi, mengurungnya diantara lemari sepatu dan tubuhnya, meletakkan satu tangannya di dagunya.

"Kenapa tidak menyuruhku pergi bersama ?" pandangan matanya panas, Lanxi ada perasaan seperti ditelanjangi olehnya dengan pandangan matanya.

"Bukannya kamu sangat sibuk ?" Lanxi melihat kearah tablet di sofa, "Aku tidak ingin mengganggumu bekerja."

"Apa pekerjaan lebih penting daripadamu ?" Lu Yanting menundukkan kepala dan mengarah ke samping telinganya kemudian menghembuskan nafas yang panas, intonasinya sangat ambigu.

Lanxi tidak tahu kenapa dia tiba - tiba mengatakan perkataan yang mesra, perkataan yang memabukkan keluar dari mulutnya, dia belum begitu terbiasa.

Perlakuan Lu Yanting beberapa hari ini sangat tidak seperti biasanya, aneh, hingga Lanxi curiga apa dia sudah makan salah obat.

"Baiklah, kalau begitu lain kali aku mengajakmu." Lanxi mengangkat tangan dan mendorong bahunya, "Aku mau mandi."

"Tapi aku ingin mendengar kamu memainkan piano." jari tangan Lu Yanting mengusap rambutnya, menatanya menatapnya, "Sudah lama tidak dengar, hari ini kamu memainkannya untukku, ya ?"

Lanxi : "...."

Kenapa akhir - akhir ini dia sangat aneh.

Sekarang sudah jam sepuluh, mendengarnya memainkan piano ?

Untungnya meraka tinggal di vila, kalo perumahan yang biasa, bakal sudah diomeli oleh tetangga.

"Aku ingin mendengar <> ya ?" Lu Yanting dengan ringan mencium telinganya.

Intonasi itu, terdengar seperti... manja ?

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu