Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 159 Tidak Cocok Dibandingkan Dengannya (2)

Kemudian Lanxi dan Zhou Hesi kembali berkomunikasi dengan normal, tapi Zhou Hesi lebih kurang sudah menguji sikap Lanxi.

Dia tahu, jika ingin Lanxi menerima dirinya, masih memerlukan perjalanan yang panjang.

Tapi itu tidak masalah, dia sudah membuat persiapan mental yang cukup baik.

**

kota Jiang.

Meskipun suasana hati Lu Yanting buruk, tapi dia tetap memaksakan dirinya untuk memakan habis makanan delivery.

Setelah makan, perutnya terasa lebih baik.

Lu Yanting mengemas bungkus sisa makanan dan membuangnya, lalu mulai bekerja.

Semalam dia berjanji akan mengatur pertemuan Lu Qingran dengan Cheng Zi.

Pagi hari ini sesampai di kantor terus sibuk rapat sampai tidak sempat menghubungi Fu Xing.

Semalam ketika Fu Xing meneleponnya dia tidak menggunakan nomor private, jadi Lu Yanting menyimpan nomor kontak Fu Xing.

Setelah menekan tombol memanggil, dengan cepat Fu Xing menjawab panggilan.

Fu Xing: “Ada apa mencariku?”

Lu Yanting: “Dia ingin bertemu dengan Cheng Zi, kamu berikan alamat kepadaku.”

Fu Xing: “……Lebih baik jangan biarkan dia datang kemari.”

Jika ketahuan Fu Yi, tiba waktunya itu akan sangat merepotkan.

Tentu saja Lu Yanting tahu apa yang di khawatirkan Fu Xing, dia tersenyum mengingatkan Fu Xing: “Dia orang dewasa, ada beberapa hal yang tidak perlu kamu bantu dia mengambil keputusan. Dia ingin bertemu dengan Cheng Zi, biarkan dia bertemu dengannya.”

Fu Xing:“……Baik.”

Dia terdiam oleh perkataan Lu Yanting, “Kapan dia berencana untuk datang?”

“Kamu berikan alamatnya kepadaku dulu.”ucap Lu Yanting tidak menjawab pertanyaan Fu Xing.

“Aku akan mengutus orang menjemputnya.”tampak jelas Fu Xing tidak berencana memberikan alamatnya.

“Boleh.”Lu Yanting merasa cara yang diajukan Fu Xing juga lumayan bagus, “Satu jam kemudian kamu utus orang pergi menjemputnya di persimpangan jalan XX.”

“Ok.”Fu Xing mengiyakan dengan gampang.

Setelah menentukan jam dengan Fu Xing, Lu Yanting mematikan telepon.

Setelah telepon ditutup, dia segera menelepon Lu Qingran.

Seperti biasa, Lu Qingran menjawab telepon ini dengan cepat.

Baru saja tersambung, Lu Yanting yang belum sempat berbicara, Lu Qingran sudah bertanya: “Bagaimana? Kapan aku bisa bertemu dengan Cheng Zi?”

Lu Yanting:“……Kamu sekarang sedang dirumah?”

Lu Qingran: “Jika tidak dirumah, aku masih bisa dimana.”

Dia tidak suka keluar rumah, sebagian besar waktu dalam setahun ada 365 hari, 360 hari semuanya dilalui dirumah.

Jadi, Lu Qingran merasa pertanyaan Lu Yanting hanya omong kosong.

Setelah Lu Yanting menanyakan pertanyaan ini dirinya juga merasa pertanyaan ini sangat tidak berbobot, lalu dia memberitahu Lu Qingran: “Jam 5 pas nanti kamu pergi menunggu di depan persimpangan jalan, Fu Xing akan menyuruh orang menjemputmu, membawamu bertemu Cheng Zi.”

“Benarkah?”Lu Qingran tampak tidak percaya, dia sama sekali tidak menyangka Fu Xing akan begitu mudah diajak komunikasi.

“Ehn, benar.”jawab Lu Yanting.

Lu Yanting: “Ok, aku mengerti.”

Setelah itu, dia mematikan telepon.

Awalnya Lu Yanting masih ingin mengatakan beberapa kalimat, alhasil dia yang belum sempat mengatakannya, sudah mendengar suara telepon dimatikan dari ujung telepon.

Dia meletakkan teleponnya dan mengusap alisnya tanpa daya.

Dia tahu Lu Qingran tidak sabaran.

Tentu saja, tidak sabar ingin bertemu dengan Cheng Zi, atau tidak sabar ingin bertemu dengan Fu Xing, tidak ada yang tahu ini sama sekali.

………

Di keluarga Lu.

Setelah menelepon Lu Yanting, Lu Qingran langsung pergi mandi mengganti baju.

Karena mengkhawatirkan Cheng Zi, seharian ini dia tampak tidak sehat, sejak pagi sampai sekarang belum mandi dan juga tidak makan.

Sekarang begitu ingin bertemu dengan Cheng Zi, dia merasa dirinya langsung bersemangat.

Lu Qingran pergi mandi, mengganti pakaiannya, dan kemudian mulai mempersiapkan baju ganti untuk Cheng Zi.

Sebelumnya Lu Yanting pernah memberitahunya, demi keselamatan Cheng Zi, akhir-akhir ini biarkan Cheng Zi tinggal bersama dengan Fu Xing.

Fu xing pasti tidak memiliki baju dan peralatan kebutuhan sehari-hari Cheng Zi, dengan kebiasaan hidup Fu Xing, dia tidak mungkin mempersiapkan hal-hal ini untuk Cheng Zi.

Lu Qingran mengemas satu koper barang kebutuhan untuk Cheng Zi, setelah selesai berkemas jam menunjukkan sudah hampir pukul 5.

Melihat hampir pukul 5, dia segera bergegas keluar dan membawa kopernya.

Ketika sampai di persimpangan jalan, sudah ada sebuah mobil menunggu didepan.

Lu Qingran baru saja ingin berjalan masuk, sudah ada seorang pria berjas hitam turun dari mobil, pria itu memandangnya dari atas kebawah, lalu bertanya kepadanya: “Dengan nona Lu kan?”

Lu Qingran mengangguk, “Fu Xing yang menyuruhmu datang?”

Pria itu mengangguk, lalu mengambil koper Lu Qingran, memasukkan koper itu ke dalam mobil, dan memberi isyarat kepadanya “Silahkan masuk.”

Lu Qingran tidak menyangka Fu Xing sekarang begitu sombong.

Kala itu ketika dia bersama dengan Fu Xing, Fu Xing hanya seorang pria kelas menengah kebawah, pada saat itu dia membuka sebuah toko gym pendakian, dan dari waktu ke waktu dia mengikuti berbagai kompetisi diluar.

Kehidupan mereka dilewati dengan baik, tapi masih jauh dari kehidupan “Orang kaya”.

Setelah berpisah dia tidak pernah berkomunkasi dengan Fu Xing, dan dia tidak tahu apa yang Fu Xing lakukan sekarang.

Tapi sepertinya sekarang dia lebih sukses dari sebelumnya?

Heh, pantas saja dia sangat rajin mengganti wanita.

Setelah naik mobil, driver di depan memberi Lu Qingran sebotol air, “Nona Lu minum air.”

Lu Qingran merasa meskipun driver ini sedikit kaku, tapi sikapnya lumayan baik.

Kebetulan saat ini dia sedikit haus, setelah mengambil botol air dia berkata “Terima kasih”, lalu meneguk air beberapa kali.

Setelah driver di depan melihatnya meminum air, akhirnya dia merasa lega.

Setelah tidak lama minum air, Lu Qingran mulai mengatuk.

Untungnya, bagian belakang mobil itu luas, dia berbaring dan tidur seperti itu.

………

Setelah hampir dua jam, mobil berhenti di depan pintu villa.

Fu Xing berdiri di depan jendela, melihat mobil itu perlahan masuk, tatapan matanya sedikit kacau.

Setelah mobil berhenti, dia membuka pintu dan keluar.

Ketika Fu Xing keluar, driver baru saja turun dari mobil.

Setelah melihat Fu Xing, driver itu menyapanya dengan hormat: “Tuan Fu.”

“Mana orangnya? Fu Xing berkata sambil melihat ke arah jendela.

Driver menjawab dengan jujur: “Sesuai dengan perintah Anda memberikan nona Lu obat, sekarang dia masih belum sadar, tapi seharusnya sebentar lagi akan sadar……”

“Buka pintunya.”ucap Fu Xing marah kearah pintu.

Driver itu mengangguk, dan segera membuka pintu.

Pintu belakang mobil dibuka, Fu Xing melihat Lu Qingran yang tertidur.

Tampang dia yang tertidur masih sama dengan dulu…… tidak beraturan.

Melihat ini, tatapan Fu Xing memancarkan kelembutan, driver yang melihat dari samping tampak sedikit bingung.

Tepat saat ini, Fu Xing mengulurkan tangan menggendong keluar orang yang berada dalam mobil.

Setelah itu, dia memerintah driver: “Bawa turun koper itu.”

“Baik.”angguk driver.

Tiga menit kemudian, driver sudah pergi, dan Fu Xing meletakkan Lu Qingran disofa.

Efek obat masih belum habis, dia sekarang masih tertidur lelap. Lu Qingran baru datang tidak lama, Cheng Zi yang awalnya melihat buku diatas turun kebawah.

Saat itu Fu Xing sedang berpikir, mungkin ini yang dikatakan ikatan batin antara ibu dan anak?

Awalnya dia ingin menunggu setelah Lu Qingran sadar baru memanggil Cheng Zi turun, tidak disangka Cheng Zi turun dengan sendirinya.

Cheng Zi sangat bahagia melihat Lu Qingran yang terbaring disofa, dia segera mempercepat langkahnya berjalan kedepan sofa.

Ketika dia sampai didepan sofa, dirinya menyadari Lu Qingran pingsan tidak sadarkan diri.

Setelah menyadari ini, Cheng Zi langsung menatap Fu Xing, dengan tatapan mata penuh permusuhan: “Apa yang kamu lakukan pada ibuku?”

Mata Cheng Zi sangat tajam, Fu Xing merasa jika dia beberapa tahun lebih tua, dia mungkin melakukan akan sesuatu pada Lu Qingran dan dirinya.

Fakta membuktikan, Lu Qingran benar-benar membesarkan anak yang berbakti.

Melihat hubungan dia dengan Cheng Zi sangat baik, Fu Xing merasa lega.

“Dia tertidur dalam perjalanan kemari, masih belum sadar, kamu jangan ribut, nanti dia bangun.”ucap Fu Xing menjelaskan dengan singkat.

Setelah Cheng Zi mendengarnya, dia masih tidak percaya, dan menatap Lu Qingran di sofa dengan gelisah, “Kamu tidak berbohong?”

Fu Xing: “Aku tidak pernah membohongi anak kecil. Kemarin malam aku sudah bilang padamu jika kamu nurut dia akan datang melihatmu, bukankah sekarang sudah aku lakukan?”

Cheng Zi yang mendengarnya merasa apa yang di katakannya cukup masuk akal.

Fu Xing berdeham dan berkata pada Chegnzi: “Kamu naik keatas belajar dulu, tunggu setelah dia sadar aku akan memanggilmu.”

Cheng Zi tidak mengganggu Lu Qingran yang tertidur, lalu mengangguk.

Setelah itu, dia naik keatas.

Setelah Cheng Zi naik keatas, hanya tersisa Fu Xing dan Lu Qingran dua orang diruang tamu.

Fu Xing duduk di sebelah kepala Lu Qingran, menundukkan kepala menatap dirinya yang tertidur, kenangan masa lalu terus mengalir di benaknya.

Mereka berpisah hampir enam tahun, tetapi penampilan dan kondisi kulitnya tidak berubah sama sekali seperti sebelumnya.

Fu Xing menatapnya sebentar, dia tidak bisa menahan dirinya untuk mengangkat tangannya dan menyentuh wajahnya.

Ternyata, kulitnya masih sehalus seperti sebelumnya.

Tampaknya, menjadi tidak berperasaan ada baiknya juga, setidaknya tidak mudah menua.

Dia yang sekarang, jika tidak membawa Cheng Zi keluar, mengatakan dirinya masih berusia 26 tahun orang lain juga akan percaya.

Dia yang sekarang ketika tertidur tampak jauh lebih teratur dibandingkan sebelumnya.

Fu Xing sudah tidak ingat berapa lama mereka berdua sudah tidak berduaan dengan tenang.

Tiba-tiba dia sangat ingin waktu berhenti di saat ini, saat dimana dia tidak terbangun, berbaring dengan tenang disampingnya.

Dengan cara ini, mereka tidak perlu berakting, dan diantara mereka juga tidak akan ada pertengkaran.

Fu Xing meletakkan satu tangan di wajah Lu Qingran, menggosok pipinya dengan telapak tangannya, dan sama sekali tidak pergi meninggalkannya.

Tatapan Fu Xing menyapu seluruh tubuhnya.

Dalam jarak sedekat itu, dia bisa mencium aroma mawar yang samar di tubuhnya, bukan parfum, tapi aroma gel mandi;

Dia mengenakan kemeja putih dan rok hitam di bawahnya.

Kemeja itu pendek, ketika berbaring pinggang baju terbuka.

Pinggang Lu Qingran sangat ramping dan putih.

Fu Xing menatap tempat itu, dan sepertinya ada amukan api di bawah matanya.

Beberapa tahun ini dia sering berhubungan dengan banyak wanita, tapi tidak ada orang yang seperti dia.

Atau mungkin, mereka semua tidak layak dibandingkan dengannya.

Ketika hatimu memiliki suatu standar, semua orang tidak mungkin bisa masuk kedalamnya.

Hanya saja, perasaan yang tidak sabaran itu, dia tidak ada pilihan.

Efek obatnya hampir habis.

Dalam keadaan setengah sadar, Lu Qingran merasa ada sesuatu menempel di wajahnya, dia membalikkan badan dan membuka matanya.

Dia merasa ada seseorang yang duduk di kepalanya, Lu Qingran tanpa sadar mendongak.

Setelah menatap mata Fu Xing, dia segera sadar.

Lu Qingran langsung duduk disofa, menepuk tangan Fu Xing yang menempel diwajahnya.

Fu Xing tidak mempermasalahkan hal ini, dia dengan cepat mengubah tatapannya dan memandangnya dengan pandangan acuh tak acuh.

Lu Qingran dengan hati-hati mengingat bagaimana dia tertidur.

Setelah dia masuk ke dalam mobil, dia minum air yang diberikan oleh driver, dan kemudian mulai mengantuk——

Mengingat hal ini, Lu Qingran menggertakkan gigi, mengangkat tangannya menampar Fu Xing.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu