Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 126 Memblokir Nomor Telepon (4)

Gu Jingwen mengeluarkan ponselnya dan menyerahkan ke Xiao Xiao, "Kalau begitu, ayo telepon ke Paman Lu."

Xiao Xiao mengambil ponsel dari Gu Jingwen, menemukan nama Lu Yanting di kontaknya, dan meneleponnya.

...

Ketika Lanxi kembali ke kamar hotel, Lu Yanting sedang mandi.

Ponselnya diletakkan di atas meja kopi, begitu dia memasuki kamar, Lanxi sudah mendengar getaran ponselnya.

Karena hari ini adalah malam sebelum Imlek, diperkirakan ada orang yang meneleponnya untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek, bagaimanapun, identitas seperti Lu Yanting dan pada festival yang begitu penting, pasti ada banyak orang yang ingin mencari kesempatan untuk mendekatinya.

Jadi, Lanxi berjalan ke meja kopi dan mengambil ponselnya.

Ketika melihat nama penelepon di layar ponselnya, ekspresi Lanxi segera berubah.

Senyumnya membeku di sudut mulutnya dan wajahnya suram.

Haha ... Ternyata dia masih belum memblokir nomor telepon Gu Jingwen.

Dia benar-benar adalah orang yang murah hati, dan masih enggan terhadap Gu Jingwen.

Lanxi langsung menekan tombol jawab dan meletakkan ponsel di telinganya.

Di sana, Gu Jingwen membiarkan Xiao Xiao membuka speaker ponsel.

Sebenarnya, dia tidak membawa harapan bahwa Lu Yanting akan menjawab panggilan tersebut.

Tanpa diduga, panggilannya benar-benar terhubung.

Setelah panggilannya terhubung, Gu Jingwen langsung mengambil ponselnya dari Xiao Xiao, "Yanting, kamu akhirnya menjawab teleponku ..."

“Oh maaf, Yantingmu sedang mandi, ini adalah aku, Lanxi.” Suara Lanxi sangat tenang, dan membawa sedikit ejekan dalam ketenangan tersebut.

Setelah mendengar suara Lanxi, ekspresi Gu Jingwen segera berubah.

Dia lagi--

Gu Jingwen menggigit bibirnya dan tidak bisa berkata apa-apa.

Lanxi sedang menunggu pertunjukkan Gu Jinwen, tetapi Gu Jingwen malah diam saja, lalu dia tersenyum: "Ada apa dengan Nona Gu meneleponnya? Apakah untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek?"

Gu Jingwen menahan emosinya dan berkata, "Ya, aku ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek dengan Yanting."

Tepat setelah Gu Jingwen selesai mengucapkan perkataan tersebut, pintu kamar mandi terbuka.

Lanxi melihat ke belakang, dan Lu Yanting keluar dari kamar mandi.

Bagian atas tubuhnya telanjang, dan dia hanya mengenakan celana dalam di bawahnya, menunjukkan sosok tubuhnya yang baik.

"Oh, Yantingmu sudah datang." Lanxi berkata dengan lembut, kemudian menyerahkan ponsel kepada Lu Yanting. "Nah, panggilan dari Nona Gu untuk mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek."

Lu Yanting mengerutkan keningnya ketika dia mendengar Lanxi berkata begitu.

Dia mengambil ponselnya, setelah melirik nama penelepon di layar, wajahnya bahkan lebih jelek lagi.

Gu Jingwen tidak meneleponnya selama beberapa waktu ini, Lu Yanting kira dia sudah menyerah.

Tanpa diduga, dia meneleponnya lagi.

Setelah meletakkan ponselnya di telinga, nada suara Lu Yanting tidak terlalu baik.

"Ada apa?"

Gu Jingwen dapat mendengar ketidaksabaran Lu Yanting, dan dia tahu bahwa sekarang bukanlah pilihan yang bijaksana untuk berbicara dengannya.

Jadi, dia menggunakan Xiao Xiao sebagai perisainya: "Oh, Xiao Xiao ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek padamu, aku akan menyerahkan ponsel kepadanya."

Setelah mengucapkan perkataan tersebut, Gu Jingwen menyerahkan ponselnya ke Xiao Xiao, kemudian menggunakan matanya memberi isyarat kepada Xiao Xiao.

Setelah menerima isyarat Gu Jingwen, Xiao Xiao berkata: "Paman Lu, Selamat Tahun Baru Imlek."

Meskipun Lu Yanting telah kehilangan kesabaran dengan Gu Jingwen, tetapi dia masih sangat baik dengan Xiao Xiao.

Setelah mendengar suara Xiao Xiao, wajah Lu Yanting sangat jelas mereda.

"Terima kasih Xiao Xiao, Selamat Tahun Baru Imlek juga."

Lanxi duduk di sampingnya dan mendengar Lu Yanting memanggil nama Xiao Xiao.

Hahaha, Gu Jingwen benar-benar pintar sekali, dia tahu bahwa Lu Yanting menyukai anak tersebut, jadi dia menggunakan anak tersebut sebagai perisainya.

Lanxi sendiri tidak menyukai Xiao Xiao, tetapi begitu dipikirkan, dia memiliki rasa simpati terhadap anak tersebut.

Pada usia yang begitu muda sudah digunakan sebagai alat oleh Gu Jingwen.

"Paman Lu ... apakah kamu tidak merayakan Tahun Baru Imlek bersamaku?"

Setelah terdiam sejenak, Xiao Xiao dengan hati-hati mengajukan pertanyaan tersebut, dan masih ada sedikit tergagap-gagap, dapat didengar bahwa dia sangat gugup.

Lu Yanting: "Ya, aku sekarang di luar negeri dan merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluargaku."

"Oh ..." Xiao Xiao adalah seorang anak yang tidak pandai bergaul dengan orang lain, dan ini sudah merupakan batasnya untuk mengucapkan begitu banyak kata.

"Ya, aku masih ada urusan lain, kita sampai sini saja dulu."

Lu Yanting mengucapkan beberapa kata dengan Xiao Xiao, kemudian dia mengucapkan selamat tinggal padanya dan menutup teleponnya.

Setelah menutup telepon, Lu Yanting segera duduk di sebelah Lanxi dan menjelaskan kepadanya.

"Aku tidak pernah menjawab teleponnya dan tidak pernah berhubungan dengannya sejak kejadian tersebut, dan aku juga tidak tahu dia akan meneleponku hari ini."

Lu Yanting berkata sambil memeluk Lanxi dan mencium di telinganya, "Jangan marah ya?"

Lanxi mendorong Lu Yanting menjauh, lalu tersenyum datar, "Aku tidak marah."

Dia tidak perlu marah, ketika menghadapi hal seperti itu, jika dia marah, maka dia kalah.

“Aku akan melakukan apa yang telah aku janjikan padamu, dan kedepannya aku akan mencoba untuk tidak berhubungan dengannya lagi.” Lu Yanting mengulangi apa yang pernah dia katakan.

Setelah mendengarkan perkataannya ini, Lanxi tersenyum dengan jijik, dan suaranya juga menjadi lebih tajam: "Bos Lu tidak perlu mengucapkan kata-kata yang indah denganku. Jika kamu benar-benar tidak ingin berhubungan dengannya, kamu cukup memblokir nomor teleponnya saja, tindakan selalu lebih nyata daripada mengucapkan begitu banyak omong kosong. "

Lanxi benar-benar tidak tahan dengan penampilan Lu Yanting yang munafik itu, dan dia telah lama menyimpan perkataan tersebut di dalam hatinya.

Dia mengatakan bahwa dia tidak akan berhubungan dengan Gu Jingwen, kalau begitu dia bisa langsung memblokir nomor telepon Gu Jingwen saja!

Betapa mudahnya itu.

Tetapi dia tidak melakukannya, bukankah itu karena dia masih enggan terhadap Gu Jingwen?

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu