Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 104 Apakah Kamu Hamil ? (3)

Lanxi sangat lapar, disaat seperti ini dia tidak mempunyai waktu untuk bersikap manja.

Disaat dia mengangkat tangan hendak mengambil mangkuk, tetapi direbut duluan oleh Lu Yanting.

“Aku yang suapi kamu.”

Lanxi: “… …”

Shu Ran di samping dan melihat, ekspresi sedikit canggung.

Dia merasa dirinya sekarang seperti sebuah bola lampu, bola lampu yang sangat terang.

Bagaimanapun ini adalah pertengkaran antara suami dan istri, dia juga tidak ikut campur.

Memberikan ruang kepada mereka berdua, mungkin setelah ngobrol-ngobrol mereka akan baikkan.

Setelah pikir-pikir, Shu Ran mengeluarkan handphone Lanxi dari saku, kembalikan kepada dia.

“Sebelumnya kamu pingsan, HP kamu jatuh di atas lantai, aku menyimpannya untukmu .”

Penjelasan Shu Ran, Lanxi sudah tahu mengapa Lu Yanting bisa datang kesini.

Memikirkan ketika Lu Yanting menelepon dia, ternyata Shu Ran menjawab panggilannya.

“Aku pulang ke kantor dulu, sana masih ada kerjaan yang belum selesai, kamu ngobrol dengan Tuan Lu dulu~”

Shu Ran jalan ke depan sofa mengambil tasnya, dan kemudian pergi.

Lanxi: “… …”

Setelah Shu Ran pergi, Lu Yanting sudah mengambil sendok dan menyuapI bubur ke mulut dia.

Sebenarnya, ketika dia operasi pendarahan lambung dan rawat inap di rumah sakit, Lu Yanting tidak jarang menyuapi dia makan.

Tetapi, hubungan mereka betapa baik pada saat itu, pemikirannya berbeda sekali dengan sekarang.

Gambaran dia disiksa tadi malam, sampai sekarang dia masih ingat.

Lanxi adalah orang yang pendendam, dalam jangka waktu yang begitu singkat, dia pasti tidak akan lupa.

“Jangan khawatir Bos Lu, biar aku sendiri saja.” Lanxi berusaha merebut mangkok dan sendok yang ditangannya, tetapi tidak berhasil.

“Buka mulut.” Intonasi Lu Yanting terdengar sedikit tidak sabar.

Huff, sifatnya.

Lanxi tidak mengatakan apapun, membuka mulut dan makan buburnya.

Sepuluh menit seterusnya, mereka berdua tidak ada yang berbicara.

………

Selesai makan bubur, dokter yang tadi memeriksa Lanxi datang.

Setelah melihat Lu Yanting, dokter tersebut tertegun.

Tidak heran dia merasa pasien ini dia pernah melihat sebelumnya, ternyata dia adalah yang di berita itu.

Kelihatannya… … Dunia orang kaya benar-benar sangat rumit.

Bermesraan di atas panggung, memperkosa di bawah panggung ?

Setelah dokter sadar kembali, memberikan obat yang ditangannya kepada Lanxi.

“Ini adalah obat anti-inflamasi untukmu, digunakan secara eksternal dan internal, untuk eksternal dioleskan di luka malam hari setelah selesai mandi, untuk internal digunakan sesuai dengan prodesur yang di petunjuk.”

Lanxi: “Oh.”

Dokter berkata lagi: “Ada lagi, sebelum luka sembuh jangan melakukan olahraga yang ekstrim.”

Lanxi: “Kalimat ini kamu harus berkata kepada dia.”

Dia tersenyum dan memindahkan pandangannya pada Lu Yanting.

Dokter itu adalah wanita yang berusia tiga puluhan tahun. Aturannya dokter kebidanan sudah banyak melihat kasus seperti ini, tetapi orang yang terbuka seperti Lanxi jarang ditemukan.

Setelah Lanxi mengatakan kalimat itu, ekpresi dokter tersebut menjadi canggung.

“Baiklah, Terima Kasih, apa yang kamu katakan sudah diingat.” Lu Yanting terlihat sangat tenang.

“Iya, kondisi tidak terlalu parah, tidak perlu rawat inap, sekarang kalian sudah boleh pulang.”

Selesai berkata, dokternya langsung pergi.

Setelah makan, kondisi Lanxi menjadi baik.

Untung saja tidak perlu rawat inap dirumah sakit, dia sangat benci dengan rumah sakit.

Sebelumnya dia sudah memutuskan, meskipun dokter minta dia untuk rawat inap, dia tidak akan menginap.

Lanxi memakai sepatu, masukkan obat-obat yang diberikan oleh dokter ke dalam tas, bersedia untuk pulang.

Sepanjang perjalana dia sama sekali tidak melihat Lu Yanting.

Lu Yanting mengetahui bahwa dia sedang merajuk, mengejar dia, dan memeluk dia.

Mereka berdua keluar dari departemen kebidanan dan kandungan.

………

Hari ini Shen Wenzhi datang ke rumah sakit menjenguk teman kuliahnya, tidak menyangka, bisa ketemu Lanxi dan Lu Yanting disini.

Lebih tidak menyangka, mereka berdua keluar dari departemen kebidanan——apakah Lanxi hamil?

Memikirkan kemungkinan ini, Shen Wenzhi menggempalkan tangan.

Lanxi dan Lu Yanting telah menikah begitu lama, mereka tidak mengumumkann sebelumnya, semalam mereka tiba-tiba mengumumkan hubungan ini, hari ini mereka berdua bersamaan pergi ke departemen kebidanan… … dia tidak bisa berhenti memikirkan ini.

Shen Wenzhi berdiri di pojok, Melihat Lu Yanting memeluk Lanxi masuk ke dalam lift.

Matanya memerah.

**

Bagian bawah Lanxi diberi obat, ketika jalan masih merasa sedikit sakit.

Sebenarnya sepanjang hari dia merasa sangat sakit, tetapi dia terhadap daya tahan rasa sakit yang cukup tinggi, sehingga dia tidak merasa apa-apa.

Setelah masuk ke dalam mobil Lanxi tidak tanya Lu Yanting akan pergi kemana, mengeluarkan HP dan bermain HP.

Yang paling penting, dia sama sekali tidak ingin berbicara dengan Lu Yanting.

Menjengkelkan sekali.

Akhirnya mobil berhenti di taman.

Lanxi membuka pintu mobil dan turun dari mobil, mereka berdua bergantian masuk ke dalam rumah.

Setelah ganti sepatu Lanxi langsung naik ke atas, sendiri berbaring di atas kasur kamar, menatap langit-langit kamar dan terbengong.

Ini adalah pertama kali setelah dia menikah dengan Lu Yanting, mempunyai keinginan untuk bercerai.

Mungkin keadaan hidup sekarang terlalu nyaman, membuat dia merasa puas dengan kondisi sekarang, sehingga dia tidak pernah memikirkan kedepannya.

Tetapi dari masalah ini, dia mengetahui sebuah kenyataan: dia tidak mungkin bisa hidup dengan tentram bersama Lu Yanting.

Dia sekarang hanya tertarik pada tubuhnya saja.

Dia sombong, besar kepala, labil, pria yang seperti ini, bukan yang dia suka.

Dia bukan orang yang bisa menerima pelecehan, setelah diperlakukan seperti itu tadi malam, dia sama sekali tidak ingin hidup bersama Lu Yanting.