Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 6 Mungkin Aku Sudah Terlalu Bersabar

Bab 6 Mungkin Aku Sudah Terlalu Bersabar

Lanxi keluar dari rumahnya sekitar jam 10 malam. Dia menghabiskan banyak energi untuk bertengkar dengan ayahnya dan perutnya kelaparan karena belum makan malam.

Dia mengeluarkan telepon genggam dan menanyakan di mana Jiang Sisi berada dengan menggunakan pesan Wechat.

Jiang Sisi membalasnya dengan sekejap dan mengatakan bahwa dia berada di rumah.

Lanxi menceritakan kondisinya dan bertanya kepada Jiang Sisi apakah dia dapat menginap di tempatnya untuk sementara waktu, Jiang Sisi dengan senang hati menyambut kedatangannya.

40 menit kemudian, Lanxi pun tiba di apartemen Jiang Sisi.

Setelah lulus kuliah, Jiang Sisi tinggal seorang diri. Apartemen ini dibelinya menggunakan uang tabungannya sendiri.

Tampang Lanxi sangat muram, Jiang Sisi tahu apa yang telah terjadi dengannya.

"Aku sudah memesankan makanan untukmu dan sebentar lagi pesanannya akan sampai." Jiang Sisi berkata pada Lanxi. "Aku memesankan nasi kuah kesukaanmu dari rumah makan favoritmu."

Suasana hati Lanxi membaik mendengar perkataan Jiang Sisi yang penuh dengan kehangatan.

"Jangan ceritakan masalah itu lagi, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya!" Jiang Sisi menepuk pundak Lanxi. "Sist, harus optimis."

Lanxi sebenarnya ingin memberikannya senyuman, tapi dia sangat sulit untuk tersenyum.

"Aku tiba-tiba berpikir..." Lanxi rebahan di atas sofa dengan menatap ke arah depan. "Mungkin aku sudah terlalu bersabar beberapa tahun ini."

"Apakah kamu baru menyadarinya?" Jiang Sisi meremehkannya. "Jika aku menjadi dirimu, saat kakekmu meninggal, aku akan langsung datang ke perusahaan dan merebut harta warisan. Sekarang malah datang wanita itu dan anaknya!"

Apa yang dikatakan Jiang Sisi benar.

Saat kakeknya meninggal, dia dalam kondisi berduka dan dia tidak sempat berpikir tentang masalah ini.

Dan lagi, dia juga tidak memiliki otak bisnis. Saat itu dia berpikir masa depan perusahaan tidak akan berkembang jika diayang memimpinnya.

Saat itu, ayahnya sudah menjadi jajaran pimpinan perusahaan dan hubungan ayah anak  masih sangat baik. Lanxi saat itu dapat tenang menyerahkan perusahaan kepadanya.

Tapi apa yang terjadi setelahnya?

Tidak berapa lama dia menjadi pemimpin perusahaan, dia malah membawa pulang wanita itu dan juga anaknya ke rumah.

Sejak saat itu, hubungannya dengan ayahnya menjadi memburuk.

Lanxi sekarang sangat menyesal, seharusnya saat itu dia tidak perlu mempedulikan dirinya yang tidak mempunyai otak bisnis.

Jika saat itu dia tidak menyerah, perusahaan yang telah diperjuangkan oleh kakeknya seumur hidup, pasti tidak akan jatuh ke tangan orang lain!

Setelah ayahnya mengambil alih perusahaan, dia tidak hanya membawa pulang wanita itu dan anaknya, tapi dia juga membawa masuk sanak keluarga wanita itu ke dalam perusahaan.

Karena masalah ini, Lanxi sering berkelahi dengan ayahnya, tapi ayahnya sama sekali tidak mendengarkan perkataannya.

Mengingat masalah ini, tatapan Lanxi menjadi terpaku.

    ……

Melihat raut wajah Lanxi, Jiang Sisi tahu dia sedang memikirkan hal yang tidak menyenangkan.

"Baiklah, ayo semangat, aku akan membantumu untuk merebut kembali perusahaan!" "Jiang Sisi berjanji sambil memukul dadanya. "

Mendengar perkataan Jiang Sisi, Lanxi kembali tersadar dan menertawakannya.

Dari pada mengharapkan Jiang Sisi membantunya merebut perusahaan, Lanxi lebih baik tidur dan bermimpi indah.

Jiang Sisi saja malas datang ke perusahaannya sendiri, bakat bisnis Lanxi bahkan lebih tinggi darinya.

Setelah berbincang-bincang, pesanan makanan untuk Lanxi akhirnya datang.

    ……

Setelah makan dan mandi, Lanxi berbaring di ranjang memakai piyama Jiang Sisi. Dia tidak bisa tidur dan terus memikirkan masalah vila.

Cara negosiasi mungkin tidak akan berhasil untuk menghadapi Chen Dongming. Dia harus memikirkan cara lain.

Lanxi berpikir keras dan tiba-tiba terlintas nama seseorang di benaknya.

    ——Benar, Lu Yanting.

Tujuannya mendekati Lu Yanting adalah untuk menikah dengannya. Kebetulan Lu Yanting mengenal Chen Dongming dan sepertinya dia juga takut kepada Lu Yanting.

Jika Lu Yanting yang berbicara, mungkin masalahnya akan lebih lancar.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu