Cinta Presdir Pada Wanita Gila - BAB 136 Menjemputmu 1

Sudah bisa ditebak, begitu Pan Yang mengucapkan kata-kata ini, ekspresi wajah Lu Yanting langsung berubah.

Lu Yanting : “Ada masalah apa?”

Pan Yang : “Belakangan ini Lanxi berseteru dengan Tuan Lan mengenai sebuah proyek, Lanxi tidak setuju dengan investasi proyek ini, tapi Tuan Lan berkeras ingin investasi, jadinya mereka berdua terus berargumentasi.”

“Pagi ini di rapat direksi, Tuan Lan membeberkan surat diagnosa soal penyakit Lanxi, dan dia menegaskan di hadapan para direksi kalau kejiwaan Lanxi bermasalah, sekarang para direksi berencana untuk menurunkan Lanxi, baik kalangan manajemen ataupun bawahan semuanya sedang mendiskusikan hal ini….”

Sambil berbicara Pan Yang mengamati ekspresi Lu Yanting.

Sudah bisa ditebak, ekspresinya seperti yang dibayangkan olehnya.

Ketika Lanxi menderita, ekspresi Lu Yanting pasti seperti ini.

Pan Yang tahu kalau Lu Yanting benar-benar tulus kepada Lanxi, kalau tidak bagaimana mungkin dia bisa begitu serius, bahkan mengatur dirinya supaya berhubungan dengan Shu Ran.

Pan Yang juga merasa kalau hal yang dilakukan oleh Lan Zhongzhi ini sangat tidak adil, kalau memang dia benar-benar ayah yang baik maka tidak seharusnya menentang anak perempuannya sendiri.

Mata Lu Yanting dingin seperti es.

Dia tahu kalau diantara hubungan ayah dan anak Lanxi dengan Lan Zhongzhi sudah tidak ada lagi perasaan yang tersisa, namun dia benar-benar tidak menyangka kalau Lan Zhongzhi bisa melakukan hal semacam itu.

Sebagai ayahnya, harusnya dia tahu bagaimana Lanxi sangat mempedulikan penyakitnya.

Dulu ketika ada orang yang mengatakan kalau dia punya penyakit saja, responnya sudah sangat kasar, lantas apakah dia tahu hal tersebut?

Dan sekarang dia malah mengungkit penyakit Lanxi di hadapan para Direksi, bagaimana Lanxi bisa menerimanya?

Lu Yanting sendiri merasa kalau kali ini Lan Zhongzhi sudah kelewatan.

“Bagaimana hasil penyelidikan waktu itu?” Setelah diam beberapa menit barulah Lu Yanting bertanya.

Pan Yang berpikir sejenak, dia baru teringat sepertinya yang dimaksud Lu Yanting adalah soal penggelapan uang pajak oleh Lan Zhongzhi : “Ya, sudah ada hasilnya, selama 2 tahun ini dia memang menggelapkan uang pajak dalam jumlah yang tidak sedikit.”

Lu Yanting : “Berikan buktinya padaku.”

Pan Yang tahu, kalau sekarang Lu Yanting sudah mulai bergerak.

Namun, ada beberapa hal yang harus dia ingatkan pada Lu Yanting : “Karena penggelapan uang pajak ini adalah keuangan Dongjin, kalau anda mengungkit masalah ini, besar kemungkinan Lanxi akan terseret karena sekarang ini Dongjin dipimpin oleh dirinya….”

Lu Yanting : “Aku tahu, berikan bukti itu padaku.”

Pan Yang : “Baik.”

Dia sudah menunaikan tugasnya dengan mengingatkan Lu Yanting, jadi dia pun mundur

Dia sudah bekerja dengan Lu Yanting bertahun-tahun, dan dia sudah mengenal karakternya, Lu Yanting pasti punya pemikiran sendiri.

Tadi dia hanya sedikit mengingatkan saja.

………

Setelah Pan Yang pergi, Lu Yanting menelepon Lan Zhongzhi.

Ketika Lan Zhongzhi menerima telepon dari Lu Yanting, dia sedang berada di kantor dengan beberapa rekan direksi yang berhubungan cukup baik dengannya dan mereka sedang membicarakan bagaimana caranya menjegal Lanxi.

Suara deringan telepon memotong pembicaraan mereka, Lan Zhongzhi memandang handphonenya dan terpampang nama Lu Yanting di layar handphone, ekspresi wajahnya sedikit berubah.

Kemudian dia menyuruh orang-orang di kantor untuk keluar dulu, barulah dia mengangkat teleponnya.

“Lu Yanting, ada urusan apa kamu mencariku?” Lan Zhongzhi selalu bersikap ramah pada Lu Yanting.

Namun Lu Yanting tidak mempedulikannya, begitu telepon tersambung, dia tertawa sambil menyapanya : “Apakah anda ada waktu? Aku ingin bertemu dengan anda.”

Lu Yanting tidak mengatakan apa tujuan dia mengajaknya bertemu.

Kebetulan sekali, Lan Zhongzhi juga ingin mencari dia berdiskusi tentang urusan Lanxi, apalagi urusan Lanxi kedepannya masih panjang.

Jadi, Lan Zhongzhi langsung mengiyakan : “Baiklah, kapan kita bisa bertemu?”

Lu Yanting : “Sekitar satu jam lagi, anda datang ke Zhonghai.”

Lan Zhongzhi : “Tidak masalah.”

Dia sudah mengenal kawasan bisnis Zonghai bertahun-tahun, jadi Lan Zhongzhi juga bisa menebak tujuan Lu Yanting mencari dirinya.,

Pasti demi Lanxi.

Dia memperkirakan kalau Lu Yanting pasti memiliki banyak mata-mata di Dongjin, dan kejadian di rapat direksi itu pasti sudah sampai ke telinganya.

Namun Lan Zhongzhi merasa tidak ada yang perlu di khawatirkan, dia merasa kalau Lu Yanting bukanlah orang yang tidak logis, jadi kalau dibicarakan baik-baik, harusnya masih ada kesempatan.

**

Siang itu, Shu Ran membawa secangkir kopi kemudian berdiri di depan pintu kantor Lanxi, dan dia mengetuk pintu.

Semenjak selesai meeting sampai sekarang, Lanxi mengurung diri di kantornya, bahkan ketika jam makan siang Shu Ran bertanya padanya, dia berkata kalau tidak berselera.

Setelah Shu Ran selesai melapor pada Pan Yang tentang kondisi Lanxi, dia masih merasa khawatir, lalu dia pergi ke bawah dan membeli segelas moccachino kesukaan Lanxi, kemudian dia sendiri mengantarnya.

Dia mengetuk pintu beberapa kali, namun tidak ada jawaban dari dalam.

Ketika Shu Ran bersiap-siap untuk membujuknya, tiba-tiba pintunya sudah dibuka.

Dia mendongak, dan melihat Lanxi berdiri di hadapannya dengan tersenyum.

“Untukku ya?” Lanxi menatap tepat pada gelas kopi yang berada di tangan Shu Ran.

Awalnya Shu Ran mengira setelah kejadian tersebut Lanxi pasti merasa sedih.

Tak disangka, dia malah masih bisa tersenyum?

Bahkan kelihatannya seperti sama sekali tidak terusik oleh kejadian tersebut.

Bisa dibilang Shu Ran agak terkejut melihatnya.

Tentu saja Lanxi tahu kenapa ekspresi wajah Shu Ran seperti itu, kemudian dia tertawa : “kamu merasa harusnya sekarang ini aku sedang meratapi dan tidak ingin hidup ya?”

“Bukan begitu!” Shu Ran mengulurkan kopi pada dirinya, “Aku tahu jelas kalau dirimu tidak seperti itu kan?”

Dengan bekerja menjadi bawahan Lanxi selama beberapa waktu itu, secara otomatis membuat dirinya sangat mengerti karakter Lanxi.

Dia bukanlah tipe orang yang mudah dijatuhkan dengan masalah-masalah yang ada.

“Tentu saja bukan.” Lanxi tertawa, “tadi aku sedang merenung dan memikirkan apakah ada jalan keluar untuk menyelesaikan masalah ini.”

“Dia sudah sangat kelewatan, sampai menggunakan bukti itu untuk memfitnah dirimu ---” membahas masalah ini, emosi Shu Ran pun tidak bisa dibendung.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu