Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 241 Dia Adalah Sinar Matahari Kecilnya (1)

Zhou Hesi berjalan di jalan Street Shop di dekat Bie Yuan sendirian. Street Shop sangat ramai. Saat dia mengunjungi Lanxi sebelumnya, dan dia tertarik pada banyak toko.

Tetapi hari ini, Zhou Hesi sedang tidak ingin memperhatikan.

Street Shop adalah tempat pemandangan yang sangat terkenal di Kota Jiang. Bukan cuma jalan yang luas, dan penuh dengan turis dari seluruh penjuru negeri.

Pada malam hari, lampu di depan toko-toko menyala.

Zhou Hesi berjalan tanpa tujuan dan tiba-tiba ingin merokok.

Setelah berpikir sebentar, karena ini tempat umum, Zhou Hesi hanya bisa menahan diri.

Pada saat ini, dia kebetulan melewati sebuah toko permen. Ketika dia melihat permen lolipop di jendela, kalimat yang Hui Ling katakan sebelumnya tiba-tiba terlintas di kepalanya-setelah makan makanan manis, suasana hatinya lebih baik.

Memikirkan hal ini, Zhou Hesi mengeluarkan dompetnya dan membeli permen lolipop.

"Rasa apa yang kamu suka?" Petugas itu bertanya kepadanya.

Zhou Hesi berpikir sejenak, "Strawberry, terima kasih."

Setelah membeli lolipop, Zhou Hesi membuka satu dengan santai dan memasukkannya ke mulutnya.

Untuk sesaat, mulut penuh dengan rasa manis dan asam.

Zhou Hesi memasukkan sisa permen ke sakunya. Ketika melakukan ini, dia menundukkan kepalanya dan tidak menghentikan langkahnya, jadi dia bertabrakan dengan seseorang.

Dia dan lawannya berkata pada saat yang sama berkata, "Maaf."

"Hei?! Zhou Hesi?"

Mendengar suara ini, Zhou Hesi mengangkat kepalanya, tiba-tiba muncul matanya yang jernih.

Melihat Hui Ling, dia sedikit terkejut: "Kenapa kamu ada di sini?"

Dia melihat sekeliling dan menemukan bahwa wanita ini sendirian. Tiba-tiba dia sedikit khawatir, "Kamu datang sendiri?"

"Yoi ...... Hehe." Hui Ling tersenyum malu-malu.

Senyum Hui Ling sangat menarik. Ketika dia tertawa, dua gigi harimau kecil keluar (gigi taring), matanya melengkung, dan masih ada cahaya bersinar di dalamnya.

Matanya terpantul lampu di jalan, yang membuatnya tampak lebih cerah dari biasanya.

Melihat senyumnya, Zhou Hesi merasa bahwa suasana hatinya tidak tertekan. Dia bahkan terinfeksi oleh wanita ini dan tanpa sadar mengaitkan sudut mulutnya.

Zhou Hesi mengeluarkan permen lolipop dari sakunya dan memberikannya kepada Hui Ling, "Mau?"

"Mau ~" Hui Ling melihat permen lolipop dan matanya menyala.

Setelah menerimanya, dia merasa makin bahagia ketika melihat itu stroberi.

"Wow, aku paling suka rasa stroberi." Sambil berkata, Hui Ling mengambil permen lolipop dan memasukkannya ke mulutnya.

"Hei, ngomong-ngomong, kenapa kamu ada di sini?" Hui Ling melihat sekeliling, "Apakah kamu tidak dengan Lanxi?"

Dia juga melihat berita bahwa mereka kembali ke kota Jiang bersama sebelumnya, dan dia pikir mereka akan keluar bersama.

Ketika datang ke topik Lanxi saat ini, Zhou Hesi memikirkan apa yang terjadi barusan.

Dia menggigit lolipop dan langsung memecahkan permen. Mulutnya penuh patahan permen.

Mendengar suaranya menggigit lolipop, Hui Ling berkata "ah", "Kamu kenapa menggigit lolipop untuk dimakan? Lolipop itu harus diemut perlahan."

Hui Ling menunjukkan kepadanya dan meletakkan permen lolipop di mulutnya, "kamu harus seperti aku dan letakkan di dalam."

Zhou Hesi menatap dua bibirnya yang basah. Setelah beberapa saat pikirannya kosong, bergejolak dan panas muncul di perut bagian bawahnya.

Untungnya, dia tidak akan kehilangan akal sehat.

Zhou Hesi mundur sedikit dan memperlebar jarak dengannya.

Dia berpikir bahwa dia seharusnya berada dalam suasana hati yang buruk, dan suasana hatinya terpengaruh, itulah sebabnya dia seperti ini.

"Ah ...... Kamu lagi tidak senang?" Hui Ling diam-diam mengamati ekspresi Zhou Hesi dan menemukan bahwa suasana hatinya tidak terlalu senang.

Tentu saja, ini bukan karena dia pandai mengamati ekspresi, tetapi karena penampilan Zhou Hesi begitu jelas sehingga bahkan Hui Ling saja bisa melihatnya.

Zhou Hesi tidak mengatakan apa-apa. Mulutnya penuh dengan rasa manis dan asam, tetapi hatinya begitu pahit.

Dia sendiri tidak tahu seperti apa itu. Lanxi tidak menyukainya, yang merupakan fakta yang dia tahu sejak lama.

Mungkin dia menganggap dirinya "pacar" berkali-kali selama periode ini, sehingga dia lupa bahwa orang yang dicintai Lanxi adalah Lu Yanting.

Persiapan psikologis sudah dilakukan untuk waktu yang lama, tetapi hari ini benar-benar datang, dan dia masih tidak dapat menerimanya dengan tenang.

"ei,ei,ei?" Hui Ling menunggu lama dan tidak ada jawaban dari Zhou Hesi.

Dia mencondongkan tubuh ke depan, mengangkat tangannya dan melambai di depan mata Zhou Hesi.

Setelah merasakan aksinya, Zhou Hesi kembali sadar dan menatapnya. Gadis kecil di depannya memiliki permen lolipop di mulutnya, dengan mata terbuka lebar, menatapnya dengan wajah bingung.

"...... Kamu seharusnya tidak bertengkar dengan Lanxi, kan?" Hui Ling memutar otak dan berpikir untuk waktu yang lama, tetapi dia hanya bisa memikirkan kemungkinan ini.

Zhou Hesi berkata "ya, bertengkar."

"...... Sungguh bertengkar?" Hui Ling berkedip, "Kenapa?"

Zhou Hesi tidak menjawab dan bertanya Hui Ling lagi, "Kamu datang sendiri?"

"Aiya" dia berkata begitu, Hui Ling baru menjawab. Hui Ling mengangkat tangannya dan menepuk dahinya, "aku lupa kalau kamu tidak bilang ......"

Zhou Hesi: "Apa?"

"Aku datang untuk melihat konser bersama Qiao An. Hasilnya, dia mengejar pria yang dia sukai tadi, dan aku mengikutinya lalu tersesat ......"

Berbicara tentang ini, Hui Ling sedikit kesal. Zhou Hesi bertanya lagi, "lalu tidak ada yang menonton konser?"

Ada stadion di dekat Street Shop, tempat banyak penyanyi mengadakan konser. Meskipun Zhou Hesi tidak akrab dengan kota Jiang, dia juga tahu ini.

"Tiket masih di dia ......" Memikirkan hal ini, Hui Ling tidak bisa menahan nafas: "Ah, kursi VIP yang akhirnya dapat, menguap hilang."

"Apakah kamu sudah makan ?" Zhou Hesi bertanya padanya.

Hui Ling menggelengkan kepalanya, "Tidak, awalnya akan makan Hot pot setelah konser."

"Kalau begitu ayo pergi." Zhou Hesi tersenyum padanya.

"...... Ah ?" Hui Ling tertegun sejenak, dan berkata, "kamu mau traktir aku Hot pot?"

Zhou Hesi mengangguk, "Ya."

Hui Ling: "Hehehe, aku bisa makan sangat banyak."

Zhou Hesi merasa terhibur olehnya, "Kalau begitu biarkan aku melihat."

Lalu, Zhou Hesi sering mengingat malam ini, dan juga memikirkan mengapa dia tiba-tiba mengajaknya makan malam.

Hanya ada satu alasan jika berpikir berulang-ulang — dia begitu stres sehingga dia membutuhkan seseorang untuk membantunya menyesuaikan diri.

Dan wanita ini kebetulan jenis orang yang seperti matahari. (cerah dan riang)

Wanita berjalan kepadanya seperti matahari kecil, dan kabut di hatinya menghilang.

Itu adalah semacam perasaan menyenangkan setelah datangnya awan dan kabut, yang belum pernah dia alami sebelum bertemu dengannya.

**

Hui Ling membawa Zhou Hesi ke restoran hot pot rekomendasi internet yang dia cari sebelumnya. Itu adalah waktu puncak makan malam, dan ada banyak orang di restoran, jadi mereka berdua menunggu di luar.

Setelah duduk, Hui Ling bertindak sebagai "konsultan psikologi" Zhou Hesi.

"Kenapa kamu bertengkar dengan Lanxi?"

Zhou Hesi tidak berharap bahwa wanita masih memikirkan hal ini. Dia merenung sejenak tanpa menjawab pertanyaannya, tetapi bertanya kembali, "Jika seseorang tidak menyukaimu, apakah kamu masih bersikeras untuk tetap bersamanya?"

"Tentu saja tidak ." Hui Ling menjawab pertanyaan ini dengan sangat sederhana, "dalam hal ini, kita berdua tidak akan bahagia. Lebih baik berpisah sesegera mungkin. Dia akan pergi untuk menemukan orang yang disukainya, aku akan menemukan orang lain yang aku sukai."

Dia mengatakannya dengan lancar, tetapi setelah kata-kata itu didengar oleh Zhou Hesi, dia masih berpikir wanita ini cukup naif.

Jadi, dia hanya tersenyum dan tidak membalasnya.

"Kamu belum menjawab aku. Mengapa kamu bertengkar dengan Lanxi?"

Hui Ling memegang dagunya dan menatapnya dengan rasa ingin tahu.

Zhou Hesi berkata, "Tidak apa, hal-hal kecil."

"Hal-hal kecil seharusnya tidak dipertengkarkan. Dia adalah pacarmu, kamu harus sabar dengan dia."

Zhou Hesi: "......"

.........

Setelah menunggu lebih dari 20 menit, akhirnya giliran mereka.

Zhou Hesi dan Hui Ling dibawa ke meja ganda di sudut oleh pelayan dan duduk.

Ketika memesan makanan, Hui Ling yang memesan, karena restoran ini sejak lama dia sudah ingin datangi, dan dia sudah menyelesaikan kerjaannya sebelum dia datang ke sini.

Setelah selesai memesan, dia memberikan menu kepada Zhou Hesi: "Kamu bisa lihat apa yang ingin kamu makan"

Zhou Hesi menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku bisa semua."

Setelah memesan makanan, Hui Ling juga memakan permen lolipop di mulutnya. Dia mengambil tisu dan menyingkirkan gagang plastik.

Lalu dia menjilat bibirnya seperti masih merasakan rasanya, "Hei, permen lolipopmu sangat enak, apakah kamu membelinya di Street Shop?"

Hui Ling sangat suka makan permen. Permen yang diberikan Zhou Hesi padanya sekarang adalah rasa stroberi, yang benar-benar sesuai dengan selera makannya.

Hui Ling berpikir bahwa dia harus membeli beberapa kotak sebelum kembali ke kota Bei.

Dia benar-benar polos, dan dia tidak tahu berapa banyak arti dari yang dia katakan.

Zhou Hesi memandangnya sebentar dan tersenyum.

"Apakah kamu suka ?"

Hui Ling mengangguk, "Ya, ya."

Zhou Hesi mengeluarkan semua yang tersisa di sakunya dan menyerahkannya padanya, "Ini buat kamu."

"Wow, ternyata kamu punya begitu banyak!" Hui Ling tersenyum dan berterima kasih padanya, "Terima kasih!"

Dia tidak malu untuk menaruh permen lolipop ke dalam tasnya sendiri dengan senang.

Wanita melakukan ini, Zhou Hesi baru sadar, tasnya juga warna pink.

Dia melihat banyak wanita karir membawa tas itu. Merek-merek mewah yang umum, dan selalu mudah dikenali.

Tapi tas di punggungnya ini benar-benar berbeda dari tas lain yang dibawa orang.

Dia mengenakan gaun biru muda hari ini, yang sangat lembut. Keluar seperti ini, mengatakan bahwa dia adalah seorang siswa SMA juga orang akan percaya.

Hidangan disajikan segera, dan Hui Ling makan dengan sangat senang .

Zhou Hesi sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi dia meminta seorang pelayan untuk bawa sebotol wine, sementara Hui Ling sedang minum milktea di seberangnya.

Setelah makan, Hui Ling kekenyangan. Dia tidak ingin makan terlalu banyak pada awalnya, tetapi Hot pot sangat lezat, ditambah milktea juga lezat.

Lalu tidak hati-hati makan kebanyakan.

Zhou Hesi telah mengatakan sebelumnya bahwa makan malam ini dia yang mengundang, tetapi Hui Ling tidak terburu-buru untuk bayar bill.

Zhou Hesi minum setengah botol wine putih dan tidak banyak makan.

Setelah tagihan diselesaikan, dia pergi keluar dari restoran hotpot bersama Hui Ling.

Hui Ling mengeluarkan teleponnya dan menelepon Qiao An, tetapi masih belum ada yang menjawab.

"Hei, teman satu ini memilih pasangan daripada persahabatan." Hui Ling tidak bisa menahan untuk berkata.

Apa yang dia katakan jatuh ke telinga Zhou Hesi. Kemudian Zhou Hesi bertanya padanya, "kamu tidak bisa menghubungi Qiao An?"

"Ya ...... Lupakan, aku akan kembali ke hotel dulu." Hui Ling melambaikan tangannya, mengucapkan selamat tinggal pada Zhou Hesi.

Zhou Hesi mengangkat tangannya secara tidak sadar dan meraih pergelangan tangannya.

"Di mana kamu tinggal? Aku akan antar kamu kembali."

Sudah larut, tidak aman untuk dia sebagai seorang gadis.

Alasan utamanya adalah dia memiliki karakter yang begitu polos sehingga mudah mengalami kejadian tak terduga jika dia bertemu dengan beberapa pria jahat.

"Apakah kamu tidak sibuk?" Hui Ling berkata, "Sebenarnya, aku bisa cari jalannya sendiri ......"

- Cukup gunakan peta.

Zhou Hesi sangat pintar sehingga dia menebak bahwa wanita tidak tahu arah pulang saat mendengar apa yang dikatakan Hui Ling.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu