Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 214 Pertukaran (2)

Sial, binatang ini, sakit jiwa.

Lu Qingran tahu bahwa gerbang masuk sekolah bukan tempat yang cocok untuk berbicara, apalagi aksi mereka berdua yang begitu mesra sudah menarik perhatian banyak orang.

Penjaga keamanan di gerbang sekolah terus menatap mereka berdua, seolah-olah pada detik berikutnya akan bergegas kemari untuk meminta mereka menjaga kelakuan di tempat umum.

Setelah banyak pertimbangan, Lu Qingran akhirnya menyetujui permintaan Fu Xing, mengikutinya masuk ke dalam mobil.

Lu Qingran ingin duduk di barisan belakang, tetapi Fu Xing langsung mengunci pintu belakang.

Begitu tangan Lu Qingran menyentuh gagang pintu mobil, dia langsung mendengar suara bekertak.

Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke seberang, memutar mata, kemudian dengan tak berdaya berjalan ke arah kursi penumpang depan.

Setelah masuk ke mobil, baru saja selesai memasang sabuk pengaman dan belum sempat mengatakan sepatah kata pun, Fu Xing sudah melajukan mobil.

Lu Qingran menatapnya, benci hingga menggertakkan gigi. Jika bukan karena Fu Xing sedang mengemudi, dia pasti sudah memukulnya.

Lu Qingran menarik napas dalam-dalam, menstabilkan napas: “Untuk apa kamu mencari aku?"

Fu Xing tidak berbicara, sekilas meliriknya dan terus mengemudi.

Lu Qingran mengertakkan gigi, lanjut bertanya, "Bagaimana kamu bisa cari sampai ke sini?"

Dia merahasiakan perihal Cheng Zi pindah sekolah dengan baik, seharusnya Fu Xing tidak akan bisa mendapatkan info ini.

“Yanting yang memberitahuku.” Fu Xing tidak merahasiakan hal ini dari Lu Qingran.

Lu Qingran: “Tidak mungkin.”

Dia tahu sifat Lu Yanting, Lu Yanting tidak akan melakukan hal-hal seperti ini tanpa persetujuannya.

Bahkan jika dia ingin bilang, dia pasti akan menanyakan pendapatnya terlebih dahulu.

Melihat Lu Qingran begitu yakin, Fu Xing tertawa: "Kenapa kamu tahu tidak mungkin?”

Lu Qingran: “Dia adikku, tidak mungkin aku tidak tahu.”

Dia berkata dengan sangat percaya diri.

Lu Qingran bukan percaya diri secara membabi buta, hubungan dia dan Lu Yanting memang sangat baik, mereka juga saling mengenal dengan baik.

Setelah mendengar kata-kata Lu Qingran, senyum di wajah Fu Xing semakin lebar.

Setelah bertahun-tahun, dia masih saja sesederhana dulu.

Begitu sederhana hingga membuat orang merasa lucu.

"Kalau begitu, mungkin kamu memang tidak mengenalnya dengan baik.” Kata Fu Xing pada Lu Qingran, "Aku menggunakan keberadaan Lanxi untuk bertukar dengannya."

Lu Qingran: "... … Kamu tahu di mana Lanxi berada?"

“Tidak hanya itu," Fu Xing memasang senyuman misterius, "Aku juga tahu sesuatu yang lain."

“Apa?” Lu Qing secara tidak sadar ingin menanyainya.

Namun, kali ini, Fu Xing tidak lagi menjawab, kembali fokus mengemudi.

Pada akhirnya, mobil berhenti di tempat parkir hotel berbintang.

Setelah parkir, Fu Xing menoleh ke Lu Qingran, mengingatkannya sambil tersenyum: "Turunlah."

Lu Qingran pastinya menolak untuk keluar dari mobil, dia tahu apa yang akan terjadi pada seorang pria dan wanita ketika pergi ke hotel, dia tidak bodoh.

“Apa yang mau kamu bahas, bahas saja di mobil, aku tidak akan naik denganmu,” Lu Qingran dengan tegas menyatakan sikapnya.

“Hah?” Fu Xing tiba-tiba mendekat, mengangkat tangan, lalu menggesek ujung hidung Lu Qingran dengan jari telunjuk.

Aksi ini sering dilakukannya dulu.

Lu Qingran amat menikmatinya dulu, tapi sekarang, suasana hatinya sama sekali berbeda.

Merasakan gerakan ini lagi sekarang, Lu Qingran hanya merasa marah.

Dia langsung menyingkirkan tangan Fu Xing, memundurkan tubuh ke belakang, "Kalau ada kentut, segera dikeluarkan, aku tidak ingin membuang waktu bersamamu."

“Lanxi hamil.” Fu Xing dengan dingin mengucapkan kalimat ini.

Lu Qingran awalnya sangat emosi, setelah mendengar kata-kata Fu Xing, dia terpaku, mata membelalak.

Lanxi hamil? Kejadian kapan?

Lu Bienian dan Xi An selalu menginginkan Lanxi dan Lu Yanting untuk memiliki anak, dulu mereka mendambakan sekian lama, tetapi terus tidak mendapatkan kabar baik. Sekarang mereka berdua sudah bercerai barulah datang anak… ...?

Drama sekali.

Namun… …

Lu Qingran kembali sadar, menoleh ke Fu Xing lagi: “Kenapa kamu bisa tahu?”

Fu Xing: “Aku ketemu dia. Sepertinya sudah tiga atau empat bulan.”

Lu Qingran tersenyum, "Kamu cukup mengenal wanita."

Fu Xing: "Aku menyaksikan seluruh proses kehamilan kamu, apakah kamu lupa?"

“……”

Dia lagi-lagi mengungkit masa lalu.

Lu Qingran sama sekali tidak ingin membicarakan ini dengannya.

Lu Qingran tidak bicara, Fu Xing melanjutkan: "Sekarang Lanxi menghamili anak keluargamu, jika kamu mengikuti aku naik ke atas, aku akan langsung memberi tahu Yanting di mana Lanxi berada. Pertimbangkanlah dengan baik."

Fu Xing sangat mengenal Lu Qingran, dia memiliki temperamen yang buruk, berlemah-lembut terhadapnya pada situasi seperti sekarang ini sama sekali tidak berguna.

Jadi, dia harus mengkombinasikan cara lembut dan keras.

Dia tahu Lu Qingran memiliki hubungan yang baik dengan Lu Yanting, jadi dia pun memanfaatkan hal ini untuk mengancamnya.

Lu Qingran hampir mati emosi karena Fu Xing, terutama setelah mendengar kalimat ini, marah hingga gemetaran.

Dia bukan tipe karakter yang akan merugikan diri sendiri, walau nantinya dia harus menyerah, dia tetap ingin melampiaskan amarahnya terlebih dahulu.

Lu Qingran mengangkat tangan, menampar muka Fu Xing dengan kuat.

Tamparan ini bahkan membuat telapak tangannya sendiri kebas.

Sebaliknya, Fu Xing malah tidak memberikan reaksi apa pun.

Dia sangat tenang, tidak mengeskpresikan sedikit pun rasa kaget, seolah orang yang dipukul bukanlah dia.

Sebenarnya, sejak awal Fu Xing sudah menebak bahwa Lu Qingran akan memukulnya.

Dia paling tahu mengenai perihal bahwa Lu Qingran tidak tahan akan sedikit pun kerugian pada diri sendiri.

Jadi, sebelum melakukan hal-hal ini, dia sudah mempersiapkan mental.

“Sudah terlampiaskan semua?” Fu Xing mengangkat tangan dan meraba tempat yang baru saja dipukuli Lu Qingran, dia bahkan masih memasang senyuman di wajah, “Kalau sudah, ayo naik dengan aku.”

Lu Qingran mendengus dingin, tidak meresponsnya, membuka pintu dan keluar dari mobil.

Satu di depan, satu di belakang, bersama-sama berjalan masuk ke lift.

Tamparan Lu Qingran terlalu keras, sehingga meninggalkan jejak telapak di muka Fu Xing, setelah turun dari mobil, orang-orang yang lewat selalu menaruh perhatian lebih pada mukanya.

Setelah memasuki lift, hanya tersisa mereka berdua

Cahaya di dalam lift sangat terang, setelah melihat bekas tamparan di wajah Fu Xing, Lu Qingran memalingkan muka.

Fu Xing mengeluarkan ponselnya dari saku dan mengirim pesan teks ke Lu Yanting.

[Lanxi sedang berada di Bali, aku jumpa dia di Pantai Jimbaran, dia seharusnya tinggal di sekitar sana. 】

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu