Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 160 Kamu Gugup (1)

Fu Xing sebelumnya pernah berpikir bahwa sikap Lu Qingran setelah bertemu dengannya pasti sangat buruk.

Tapi dia tidak menyangka Lu Qingran akan menamparnya begitu dia membuka matanya.

Dia tidak bisa melawan, tamparan tersebut datang secara tiba-tiba, dan wajahnya ditampar sampai miring ke samping.

Sifat Lu Qingran selalu tidak bagus, dan dia adalah orang yang tidak akan menunjukkan belas kasihan ketika memukul orang.

Fu Xing hanya merasa wajahnya panas.

Dia tertawa dingin dan mengatakan penilaiannya terhadap Lu QIngran, "Wanita cerewet."

"Ya, benar." Lu Qingran juga melawannya, "Aku merupakan wanita cerewet, tetapi aku masih lebih baik daripada kamu yang bermain trik tidak bermoral di belakang, kamu menyuruh orang memberiku obat triazolam, mengapa kamu bisa begitu tidak bermoral?

Lu Qingran sangat marah ketika memikirkan masalah ini.

Dia telah memintanya datang ke sini, kenapa dia masih perlu menggunakan trik seperti ini, apakah dia tidak merasa dia telah melakukan berlebihan?

“Aku kira kamu sejak awal sudah mengenalku.” Fu Xing berkata sambil menatap matanya.

Tatapan matanya agak rumit, dan berbagai emosi saling terkait.

Tentu saja, Lu Qingran tidak punya waktu untuk mempelajarinya sekarang.

Dia bangkit dari sofa, melihat sekeliling, dan bertanya pada Fu Xing: "Di mana Cheng Zi? Di mana kamu menyembunyikan putriku?"

“Dia sedang membaca buku di lantai atas.” Fu Xing tahu bahwa Lu Qingran pasti khawatir dengan Cheng Zi, jadi dia tidak bercanda dengannya mengenai masalah ini.

Setelah Lu Qingran mendengar apa yang dikatakan Fu Xing, dia berencana naik ke atas untuk mencari Cheng Zi.

Namun, Fu Xing melangkah maju dan menghentikannya.

"Apakah aku mengizinkanmu untuk naik ke atas?"

Lu Qingran dengan sangat membenci memandang Fu Xing yang berdiri di depannya.

"Apa yang ingin kamu lakukan lagi?"

Terhadap Fu Xing, Lu Qingran sama sekali tidak memberinya wajah bagus.

Fu Xing bisa dengan jelas melihat rasa jijik dari mata Lu Qingran.

Dan rasa jijik kali ini bahkan lebih banyak dari sebelumnya.

Beberapa kali sebelumnya, meskipun dia memarahinya, tetapi matanya lebih menunjukkan keengganannya.

Setidaknya, dia tidak begitu jelas menunjukkan ketidaksukaannya terhadapnya seperti sekarang.

Ketika melihat matanya, mulut Fu Xing sepertinya tersumbat oleh sesuatu, dan dia tidak bisa bernapas.

“Tunggu sebentar, ayo kita bicarakan sesuatu dulu.” Setelah beberapa menit hening, Fu Xing baru mengucapkan perkataan ini.

Setelah mendengar perkataannya ini, Lu Qingran tertawa dingin, "Ada apa yang perlu dibicarakan antara kita?"

Fu Xing: "... Mari kita bicarakan tentang masalah Cheng Zi."

Lu Qingran tersenyum: "Kamu sebelumnya pernah mengatakan bahwa anak ini tidak ada hubungannya denganmu, kamu tidak akan peduli dengannya."

Fu Xing terdiam oleh perkataan Lu Qingran.

Itu benar, dia memang pernah mengucapkan perkataan itu.

Dan dia juga tahu bahwa perkataan tersebut pasti telah menyakiti Lu Qingran.

"Untuk beberapa alasan, Cheng Zi perlu tinggal di sini untuk sementara waktu."

Fu Xing langsung mengabaikan kata-kata Lu Qingran dan berkata secara terus terang padanya.

Lu Yanting sudah pernah mengatakan ini sebelumnya, jadi ketika Fu Xing mengatakannya sekarang, Lu Qingran tidak terkejut.

"Jadi? Kamu memberitahuku ini, apakah kamu bermaksud untuk menjelaskan alasannya?"

Mendengar Lu Qingran bertanya begitu, Fu Xing diam di tempat.

Menjelaskan alasannya? Bagaimana mungkin.

Lu Qingran melihat Fu Xing diam, dia menertawakan dirinya sendiri.

Setelah tertawa, dia berkata kepada Fu Xing, "Karena kamu tidak berencana untuk menjelaskannya, maka tutuplah mulutmu."

Fu Xing: "..."

“Aku tidak tahu mengapa kamu melakukan ini, tetapi Fu Xing, aku memberitahuku.” Ketika mengucapkan perkataan ini, Lu Qingran berhenti dan menatap lurus ke matanya: “Jika Cheng Zi terjadi sesuatu, aku pasti akan membunuhmu. "

"Aku akan melakukan apa yang aku katakan." Tujuh kata terakhir ini dikatakan dengan tegas dan keras.

Fu Xing jarang melihatnya begitu serius, ini adalah pertama kalinya.

Dia tahu bahwa Lu Qingran sangat serius.

Jika Cheng Zi benar-benar terjadi sesuatu karenanya, Lu Qingran mungkin benar-benar akan membunuhnya.

"Apakah koper Cheng Zi dibawa ke sini?"

Fu Xing tidak menanggapi pertanyaan Lu Qingran.

Dia memalingkan wajahnya dan diam-diam mengubah topik pembicaraan.

Setelah mendengar pertanyaannya, Lu Qingran mengangkat tangannya dan menunjuk ke koper, "Di dalam koper itu semuanya adalah barang-barang Cheng Zi."

Fu Xing tidak menjawabnya, dia membawa koper tersebut ke lantai atas.

Lu Qingran tidak mengikutinya, dia tadi sudah mengatakan bahwa dia akan menmbawa Cheng Zi turun ke bawah, jadi dia dengan tenang menunggu di bawah.

Kebetulan dia tadi sedikit emosional, jadi dia memerlukan sedikit waktu untuk menenangkan diri sebelum bertemu dengan Cheng Zi.

...

Di lantai atas.

Ketika Fu Xing membuka pintu, Cheng Zi masih sedang membaca buku di kamar tidur.

Setelah mendengar suara pintu terbuka, Cheng Zi berhenti membaca buku dan melihat ke belakang.

Fu Xing membawa koper tersebut dan meletakkannya di sebelah Cheng Zi.

"Ini adalah koper yang dibawa mamamu, di dalamnya seharusnya ada barang-barang yang ingin kamu pakai."

“Mamaku sudah bangun?” Ketika mendengar perkataan Fu Xing, suasana hati Cheng Zi jelas sedikit bersemangat, dan matanya langsung menjadi cerah.

Penampilannya ketika bersemangat sangat mirip dengan Lu Qingran.

Fu Xing berkata, "Ya, ayo turun."

Cheng Zi mendengar bahwa Lu Qingran sudah bangun, dia sangat bersemangat, dia bahkan tidak menunggu Fu Xing dan langsung meninggalkan kamar dengan berlari sambil melompat.

Bisa dilihat bahwa dia sangat senang.

Hubungan antara mereka sangat bagus.

Fu Xing merasa bahwa dia berada di tengah seperti orang luar.

Tapi setelah dipikir-pikir, dia memang adalah orang luar.

Cheng Zi tahun ini sudah berumur enam tahun, dan dia belum pernah hidup bersamanya, dia boleh dikatakan tidak pernah menghadiri setiap tahap pertumbuhannya.

Sangat tepat untuk menggunakan perkataan "orang asing yang memiliki hubungan darah" untuk menggambarkan hubungan mereka.

Ketika memikirkan hal ini, Fu Xing menertawakan dirinya sendiri.

**

Setelah Cheng Zi turun ke bawah, dia berlari dan bergegas masuk ke dalam pelukan Lu Qingran.

Lu Qingran juga sangat senang melihat Cheng Zi dan langsung memeluknya.

“Mama, aku sangat merindukanmu!” Cheng Zi tidak pelit untuk mengungkapkan kerinduannya terhadap Lu Qingran.

Lu Qingran menundukkan kepalanya dan mencium wajah Cheng Zi, "Mama juga sangat merindukanmu."

“Oh ya,” Cheng Zi duduk di sebelah Lu Qingran, lalu melirik ke atas dan bertanya kepada Lu Qingran dengan serius: “Apakah dia benar-benar adalah ayahku?”

Cheng Zi sudah berusia enam tahun, mengenai masalah ayahnya, Lu Qingran tidak pernah berpikir untuk menyembunyikan padanya.

Jadi ketika dia bertanya, Lu Qingran mengakuinya dengan terus terang.

"Ya, dia adalah ayahmu, mantan suamiku."

"Oh, ternyata ini benar." Cheng Zi berpikir sejenak, "Kenapa kalian bercerai pada saat itu?"

Ini adalah pertama kalinya Cheng Zi menanyakan pertanyaan ini.

Lu Qingran tercengang dan tidak tahu harus menjawab apa.

Setelah terdiam beberapa saat, dia akhirnya menemukan alasan yang masuk akal: "Karena aku menemukan bahwa dia bukanlah orang yang baik."

Tepat setelah Lu Qingran mengucapkan perkataan ini, dia melihat Fu Xing turun.

Sikap Cheng Zi terhadap Fu Xing memang tidak baik, ditambah lagi sekarang Lu Qingran sudah datang, jadi sikapnya terhadap Fu Xing semakin tidak baik.

Perasaan tersebut seperti tiba-tiba menemukan seseorang untuk mendukung dirinya sendiri.

"Mamaku sudah datang, aku akan pulang bersamanya nanti." Cheng Zi mengatakan ini sambil menatap Fu Xing.

Ketika berbicara dengan Fu Xing, sikap Cheng Zi sangat buruk, dan dia bahkan tidak memanggilnya apa-apa.

Fu Xing bisa merasakan penolakan Cheng Zi terhadapnya, dia sudah bisa merasakannya ketika pertama kali mereka bertemu.

“Kamu sementara masih belum bisa pulang.” Fu Xing mengabaikan sikap Cheng Zi dan berkata kepadanya, “Kamu akan tinggal di sini untuk sementara waktu.”

Setelah mendengar Fu Xing berkata begitu, Cheng Zi tanpa sadar menatap Lu Qingran dan bertanya, "Mama, tidak bolehkah aku pulang bersamamu?"

Lu Qingran menatap Fu Xing, lalu berkata pada Cheng Zi: "Aku akan menjemputmu pulang beberapa hari kemudian, kamu sementara tinggal di sini dulu."

Karena sebelumnya Lu Yanting pernah mengatakan bahwa masalah ini berhubungan dengan keselamatan Cheng Zi, jadi Lu Qingran tidak berani bercanda mengenai masalah ini.

Oleh karena itu, dia hanya bisa menggunakan strategi ini untuk sementara waktu.

"... Baiklah kalau begitu."

Cheng Zi sangat patuh, meskipun dia sama sekali tidak ingin tinggal di sini, tetapi karena Lu Qingran sudah mengatakan begitu, dia hanya bisa mendengar dengan patuh.

Fu Xing berdiri di samping dan menyaksikan interaksi antara mereka berdua.

Dia dapat melihat bahwa Cheng Zi adalah anak yang sangat patuh, dia jauh lebih dewasa daripada anak-anak biasa.

Setelah dipikir-pikir, selama ini Lu Qingran seharusnya banyak menghabiskan waktunya untuk mengajarnya.

Fu Xing mengangkat pergelangan tangannya dan melihat ke jam tangannya, sudah jam 6.30 dan sudah mendekati jam makan malam.

Pada saar ini, tidak realistis bagi Lu Qingran untuk pulang, dan melihat kondisinya sekarang ini, dia sementara waktu seharusnya enggan untuk berpisah dengan Cheng Zi.

Jadi Fu Xing berjalan berbalik ke dapur.

Meskipun Lu Qingran berusaha mengabaikan keberadaan Fu Xing, tetapi dia masih menyadari langkah kakinya ke dapur.

Bagaimanapun, setelah bertahun-tahun bersamanya, Lu Qingran kira-kira bisa menebak apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Benar, Fu Xing pintar memasak.

Pada awalnya Lu Qingran tertarik pada Fu Xing karena Fu XIng tahu banyak hal dan memiliki kemampuan belajar yang kuat.

Wanita tidak bisa menolak pria yang misterius, Fu Xing pada saat itu jelas merupakan pria seperti itu.

Dia menyukai semua jenis acara di luar ruangan, maraton, panjat tebing, bepergian ke pegunungan, dan berpartisipasi dalam semua jenis kompetisi.

Lu Qingran dan dia bertemu di sebuah lomba maraton, Fu Xing mendapatkan juara satu pada saat itu dan Lu Qingran merupakan sukarelawan dari kampus yang pergi membantu.

Setelah mengenalnya, Lu Qingran menemukan bahwa Fu Xing tahu banyak hal dan juga pintar melakukan banyak hal.

Dia tampan dan memiliki jiwa yang bebas.

Pria seperti itu, jarang ada wanita yang bisa menolaknya.

Kemudian, mereka berdua berpacaran. Pada tahun kedua Lu Qingran menjalankan jenjang pendidikan S2nya, mereka berdua pergi mengurus surat nikah.

Setelah menikah, mereka juga pernah memiliki kehidupan yang bahagia untuk sementara waktu, tetapi kemudian--

Sebelumnya mereka berdua berada di kota lain, pada waktu itu, teman-teman di sekitar Fu Xing berkata bahwa Fu Xing terlalu baik pada Lu Qingran, dan Lu Qingran tidak perlu melakukan apapun.

Meskipun Lu Qingran adalah putri sulung, tetapi dia juga dimanja oleh orang tuanya sejak kecil, dan dia pada dasarnya tidak bisa melakukan pekerjaan rumah apapun.

Ketika dia berpacaran dengan Fu Xing, dia yang selalu dijaga Fu Xing.

Dia tidak pernah belajar untuk melakukan pekerjaan rumah, seperti memasak.

Faktanya, awal ketika mereka berpacaran, Fu Xing juga tidak pintar memasak, dia kemudian belajar untuknya.

"... Mama, apa yang sedang kamu pikirkan?"

Cheng Zi awalnya sedang mengobrol dengan Lu Qingran dan Lu Qingran tiba-tiba termenung.

Cheng Zi menunggu untuk waktu yang lama dan tidak mendengar jawabannya, jadi dia melambaikan tangannya di depan matanya.

Setelah mendengar suara Cheng Zi, Lu Qingran akhirnya sadar kembali.

Setelah menyadari kondisinya tadi, Lu Qingran menertawakan dirinya sendiri.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu