Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 273 Suami Baik Dan Sempurna 1

Lanxi mendengar Zhou Jinyan berkata begitu, merasa nada bicaranya sangat sinis.

Tapi juga bisa terpikir—— Liao Xuan dulu bagaimanapun juga tidak ingin bersamanya, kemudian baru setuju, di dalam pasti ada sesuatu yang tidak diketahui oleh mereka.

Metode pria juga hanya beberapa itu saja, jika bukan paksaan ya rayuan,menurut sifat Liao Xuan, seharusnya rayuan tidak berguna padanya. Jika berpikir seperti ini, maka itu adalah paksaan.

Karena begini, Liao Xuan juga pasti tidak memiliki banyak ketulusan terhadap Zhou Jinyan.

Ketika Lanxi sedang berpikir seperti ini, Lu Yanting membawa jus keluar, Cheng Yi ikut di belakangnya.

Melihat dua orang satu depan satu belakang berjalan keluar, mendadak Lanxi langsung terpikir sebuah julukan——ekor kecil.

Melihat tampang Cheng Yi yang ada di belakang Lu Yanting, bukankah itu sama seperti ekor kecilnya?

Lu Yanting membawa jus ke hadapan Lanxi, lalu memberikan jus padanya.

Setelah Lanxi menerimanya lalu minum seteguk, Lu Yanting bertanya: “Bagaimana rasanya?”

“Begitu saja.” Lanxi sangat jarang memuji Lu Yanting, setiap kali saat dia menanyakan pertanyaan serupa, Lanxi juga menjawab seperti ini.

Lu Yanting sudah terbiasa. Tapi, bagaimana Cheng Yi bisa tahan dengan ini.

Cheng Yi bersuara mencibir, berkata pada Lanxi: “Kamu jangan keterlaluan ya, sungguh tidak masuk akal.”

“Kenapa, kamu merasa sakit hati?” Begitu Lanxi melihat tampang Cheng Yi, langsung tidak bisa menahan diri untuk menggodanya.

Cheng Yi melototi Lanxi sejenak: “Kamu jangan omong kosong.”

“Lalu buat apa kamu begitu emosi? Dia sendiri tidak keberatan disuruh olehku, aku lihat kenapa kamu lebih cemas dari dia.” Lanxi minum seteguk jus, terlihat lesu.

Cheng Yi tidak bisa mengatakan apa-apa lagi karena ucapan Lanxi.

Zhou Jinyan yang duduk di samping melihat pemandangan ini, tidak bisa menahan diri untuk tertawa.

Dia berbicara mengingatkan Cheng Yi: “Tidak bisa menang adu mulut dengan orang maka jangan bicara lagi, setiap kali dibalas hingga tidak bisa mengatakan apa-apa, malu tidak.”

“Zhou Jinyan! Kamu sialan merugikan orang sendiri dan memihak orang lain ya!” Cheng Yi kesal sekali dengan Zhou Jinyan, mengambil sebuah bantal dan melemparnya.

“Tertawa——” Lanxi tertawa hingga sakit perut gara-gara reaksi Cheng Yi. Setelah selesai tertawa, dia melihat ke arah Cheng Yi, mengejeknya: “Tidak kelihatan, tuan muda Cheng memiliki hati gadis muda.”

Cheng Yi: “.......”

Sial, orang-orang ini, satu per satu menindasnya.

Melihat tampang Cheng Yi yang marah hingga tidak bisa mengatakan apa-apa, suasana hati Lanxi menjadi lebih baik.

Dia duduk di sofa, pelan-pelan menghabiskan segelas jus.

Dalam semua proses ini, Lu Yanting berdiri di samping.

Setelah melihat Lanxi minum jus sampai habis, Lu Yanting menggerakkan tangan menuntun Lanxi berdiri, “Sudah malam, waktunya istirahat.”

“Eng.” Lanxi mengangguk kepala. “Malam ini mau rendam kaki tidak?” Lu Yanting bertanya padanya.

Lanxi menggelengkan kepala, “Tidak perlu, malas mau rendam.”

“Kalau begitu mandi dulu saja, selesai mandi aku bantu kamu pijat kaki.” Beberapa waktu ini, Lu Yanting sudah terbiasa menjaga Lanxi seperti ini.

Mungkin karena hari-hari seperti ini sudah lama, dia juga tidak peduli lagi dengan namanya harga diri,

Walau Zhou Jinyan dan Cheng yi ada di sana, dia juga tidak menghindar.

“Oh, baik.” Lanxi mengangguk.

Zhou Jinyan dn Cheng Yi berdiri di samping melihatnya, sampai tercengang.

Dulu mereka merasa, ketika Lu Yangting bersama Gu Jingwen sudah cukup perhatian dan penuh kelembutan, demi dirinya belajar ini, dan belajar itu.

Pada saat itu mereka berdua merasa, kemungkinan di dunia ini tidak bisa menemukan orang kedua yang bisa membuat Lu Yanting memperlakukannya dengan penuh perhatian——

Sekarang kelihatannya, terlalu dini membuat kesimpulan pada saat itu.

Kemunculan Lanxi, mungkin demi memecahkan masa lalu.

“Kalian berdua nanti tenang sedikit.” Lu Yanting secara khusus melihat ke arah Zhou Jinyan, “Malam ini jangan melakukan panggilan video dulu.”

Semalam suara Zhou Jinyang sedikit terlalu keras, Lu Yanting juga mendengarnya.

Biasanya, mendadak Lu Yanting berbicara seperti ini, seharusnya Zhou Jinyan akan merasa tidak enak hati.

Tapi dia sangat tenang, dan masih tersenyum sejenak: “Baik, sudah tahu.”

Setelah mendengar jawaban Zhou Jinyan, Lu Yanting langsung menuntun Lanxi naik ke lantai atas.

**

Ketika Lanxi pergi mandi, Lu Yanting sudah menyiapkan pakaian untuknya.

Dulu dia sungguh tidak menyadarinya, dirinya bahkan memiliki bakat untuk merawat orang lain.

Yang paling berlebihan adalah, dia sudah mulai menikmati proses menjaganya. Dulu dia pernah mendengar orang mengatakan masalah antara Lanxi dan Shen Wenzhi.

Orang lain mengatakan saat mereka berdua bersama, Lanxi sering menyuruh Shen Wenzhi melakukan ini dan melakukan itu, menggunakan cara bicara Tang Manshu, yaitu menganggap Shen Wenzhi sebagai pesuruh.

Pada saat itu, Lu Yanting juga pernah berpikir, Shen Wenzhi mungkin adalah seorang masokis. Yang tak terduga adalah, ada suatu hari, dia ternyata juga mulai menikmati perasaan seperti ini.

Ini mungkin adalah pesona yang ada dalam dirinya——membuat orang merasa rela memberikan segala untuknya serta menikmatinya.

Dua puluh menit, Lanxi sudah selesai mandi.

Ketika dia keluar, di tubuhnya hanya memakai pakaian dalam.

Lu Yanting berdiri dan menuntunnya ke tempat tidur, membantunya mengeringkan rambut, dan memakai baju tidur.

Tunggu setelah Lanxi berbaring, dia baru pergi mandi.

Ketika Lu Yanting selesai mandi dan keluar, Lanxi masih belum tertidur.

Dia berbaring di sebelah Lanxi, membuka lengan dan memeluknya ke dalam pelukan.

Kali ini Lanxi tidak bergerak, juga tidak mendorongnya pergi.

Dia tidak melawan, bagi Lu Yanting ini adalah dorongan semangat.

Dia menundukkan kepala, dengan lembut mencium telinganya, “Lan Lan......”

Tubuh Lanxi menjadi agak lemas karena ciumannya, tidak tahu apakah karena hari ini terlalu lelah.

Lu Yanting merasakan getarannya, menundukkan kepala terus mencium ke bawah.

Bibirnya menempel di lehernya terus bergerak ke bawah.

Tulang selangka, dada, tulang rusuk, pusar, semua sudah diciumnya.

Akhirnya, dia membuka kedua kakinya.

Di tubuhnya terdapat wangi segar yang khusus setelah mandi, wangi lemon menembus ke dalam rongga hidungnya, itu membuat seluruh otaknya mulai bersemangat.

Lu Yanting menelan air liur, bertanya padanya: “Apakah boleh?”

“Jangan banyak omong kosong......” Lanxi menekan sisi belakang kepalanya, “Layani aku dengan baik.”

………

Seluruh proses berlangsung selama kurang lebih dua puluh menit, Lu Yanting sungguh sangat berusaha keras, dalam hal ini Lanxi juga merasakannya.

Ketika sudah berakhir.

Lu Yanting berdiri, bibir mencium keningnya sejenak.

Selanjutnya, suara agak serak mengatakan satu kalimat padanya: "Selamat ulang tahun."

Di bawah mata Lanxi ada uap air, mungkin karena rangsangan tadi yang terlalu kuat.

Dia menatap lurus padanya begitu saja, setelah menatapnya sejenak, tiba-tiba mengangkat tangannya dan merangkul lehernya, mendekat lalu mencium bibirnya.

Tubuh Lu Yanting kaku sejenak, dengan cepat memegang wajahnya, saat ciuman ini semakin bertambah panas, tangan Lanxi juga tidak diam, menyentuh bagian bawah perutnya.

Lu Yanting juga hampir tidak bisa kendalikan diri, begitu kepalanya terasa panas, bernafas juga semakin berat.

Sebelum benar-benar kehilangan kendali, dia menekan tangan Lanxi.

“Kenapa, kamu tidak mau?” Lanxi menjulurkan lidah menjilati telingannya sebentar.

“Aku takut melukai anak.” Kali ini Lu Yanting memiliki kesadaran diri yang begitu tinggi, “Tunggu anak sudah lahir baru dikatakan lagi.”

Lanxi sungguh tidak menyangka dia bahkan bisa mengendalikan diri.

Harus diketahui, dulu dirinya sedikit saja lebih aktif, rasanya dia akan langsung membuka celananya di tempat dan melakukannya.

Mendadak begitu bisa menahan diri, Lanxi juga agak tidak terbiasa.

Tapi, hari itu dokter juga sudah mengatakan, sekarang mendekati masa persalinan, paling baik tidak melakukannya, jika mau lakukan, harus sangat berhati-hati.

Terpikir kekuatan Lu Yanting itu......lebih baik sudahlah.

Lu Yanting membantu Lanxi mengenakan baju, menutupinya dengan selimut, baru memeluknya lagi dalam dekapan, “Baik, istirahatlah lebih awal.”

“Kenapa mendadak menjadi pria berakhlak baik?” Lanxi menggigit dagu Lu Yanting sejenak.

“Anggap saja kamu hutang padaku.” Lu Yanting menundukkan kepala mencium lehernya, suara tidak terlalu jelas, “Tunggu kamu selesai melahirkan......”

“kenapa dengan aku selesai melahirkan?” Lanxi sambil tersenyum bertanya padanya.

“Aku akan melakukannya hingga kamu tidak bisa turun dari tempat tidur.” Dia mengatakan satu kata sambil berhenti sekali.

Selesai mendengarnya Lanxi tersenyum lagi, “Dari mana kamu memiliki kemampuan sebesar itu.”

“Lihat saja jika sudah tiba saat itu.” Lu Yanting mendekat ke samping telinganya, “Jangan lupa, aku menggunakan mulut sudah bisa membuat kamu merasa nyaman hingga tidak bisa berdiri.”

“Bajingan, brengsek.” Lanxi mengangkat kaki menendangnya dengan keras beberapa kali, “Kamu pergi.”

“Sudahlah jangan ribut lagi.” Lu Yanting memeluknya erat-erat, “Tidurlah.”

**

Setelah hari ulang tahun Lanxi berlalu, semuanya juga mulai pulang.

Zhou Jinyan dan Cheng Yi yang paling pertama pergi, selanjutnya adalah Jiang Sisi dan Mu Baicheng, dan Zhou Hesi.

Lanxi dan Lu Yanting secara pribadi mengantar mereka pergi.

Sebelum pergi, awalnya Lanxi ingin berbicara dengan Zhou Hesi secara pribadi, tapi Zhou Hesi sama sekali tidak memberinya kesempatan itu.

Dia hanya menyapa sebentar dengan sangat sopan, setelah itu langsung pergi.

Karena masalah ini, dalam hati Lanxi juga tidak nyaman.

Setelah Zhou Hesi pergi, Lu Yanting mengangkat tangan merangkul Lanxi, berkata padanya: “Ayo pergi, aku bantu kamu mengemas barang, pindah rumah.”

Lanxi “eng” sekali, bersama Lu Yanting berjalan masuk ke ruang tamu.

Dalam sekejap mata, dia sudah tinggal selama setengah tahun di sini, mendadak harus pindah, suasana hati juga terasa sedikit sedih.

Saat Lanxi datang tidak membawa terlalu banyak barang, tapi sudah tinggal selama setengah tahun lebih, juga sudah membeli banyak barang.

Apalagi, masih ada barang anak, semuanya juga harus dipindahkan ke sana.

Karena struktur di tempat Lu Yanting sama persis dengan yang ada di tempat Zhou Hesi, jadi Lanxi juga tidak terlalu tidak terbiasa.

**

Semakin mendekati masa persalinan, perut Lanxi juga semakin membesar.

Seminggu sebelum tahun baru imlek, Lu Bienian, Xi An, Lu Qingran dan Cheng Zi datang bersama.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu