Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 31 Kamu Masih Tahu malu? (1)

Bab 31 Kamu Masih Tahu malu?


“Bos Lu cemburu?”Lanxi tersenyum, jarinya yang yang panjang menyentuh lehernya yang sexy, berkata seolah menggoda.

Tentu saja, Lanxi tidak segitu kegeeran hingga mengira Lu Yanting sedang cemburu padanya, sejujurnya, semua pria itu sama saja.

Apa yang sudah dimiliki seorang pria, orang lain tidak boleh menyentuhnya.

Namun kesadaran akan hal ini Lanxi tahu.

Meskipun pernikahan mereka tidak dibangun berdasarkan rasa cinta, namun dia juga tidak perlu berselingkuh dibelakangnya.

Dipikir-pikir lagi, dia juga tidak memiliki nyali untuk melakukannya.

Lu Yanting tidak menghiraukannya, meninggalkannya di atas ranjang, lalu pergi mandi.

    **

Hari kedua

Lanxi tertidur hingga siang.

Kebiasaan bangun siang ini dilatih oleh Jiang Sisi, mereka berdua memiliki kesamaan dalam hal bekerja dan tidur, sering tidur bersama hingga siang.

Saat terbangun, Lanxi baru sadar dirinya hanya tidur dengan mengenakan sebuah celana dalam.

Pakaian yang ia kenakan semalam kemungkinan sudah tidak bisa dipakai.

Lanxi bertelanjang kaki turun dari ranjang, membuka lemari pakaian di depannyan terkejut saat menyadari didalamnya ada satu set baju baru. 

“Sudah bangun?” saat terkejut, pintu kamar terbuka.

Lanxi menengok saat mendengar suara, Lu Yanting sedang berdiri di depan pintu memandanginya.

Lanxi menyadari dirinya tidak mengenakan pakaian, reflex menutupi dadanya dengan tangan.

“Apa yang perlu ditutupi?”Lu Yanting tersenyum sinis, “Tidur denganmu saja sudah, tidak perlu munafik.”

Lanxi bisa merasakan sindiran dalam ucapannnya, jangan-jangan karena ucapan dia semalam?

Dia juga termasuk orang terpandang, tidak perlu segitu perhitungan bukan?

Lu Yanting mengalihkan pandangan kearah wajahnya, , berkata” Bersiap-siaplah, malam mini ikut aku kesebuah tempat.”

“Oh, baik.” Lanxi mengangguk menurutinya.

Tatapan Lu Yanting seolah tidak berpindah dari tubuhnya.

Kulitnya sangat putih, putih yang agak kemerahan, dan saat ini ditubuhnya banyak bekas yang ia tinggalkan semalam, sangat jelas terlihat.

Rambutnya tergerai sebagian menutupi bahu dan lehernya, bagian atas tubuhnya tidak mengenakan sehelai benangpun…..

Dengan tubuh seperti ini, situasi seperti ini, untuk seorang pria normal sangatlah menggodanya menatapnya sesaat, bagian di bawah tubuhnya sudah mulai bereaksi.

Akhir-akhir ini sepertinya terlalu membutuhkan hal itu.

Lanxi sangat mengerti maksud dari tatapannya.

Dia berjalan kedepannya, mengangkat tangan menyentuh bagian sensitifnya perlahan, tertawa dengan bangga.

“Ups, bereaksi.”

“Apakah kamu segitu butuhnya?” Lu Yanting menggenggam pergelangan tangannya dengan kasar, “Tidak takut mati olehku? Hm?”

Pengunaan katanya cukup kasar, benar-benar berbanding terbalik dengan dirinya yang sopan dan tenang.

Mungkin pria yang sudah berubah akan seperti ini.

“Bos Lu kuat dan gagah.”Lanxi tertawa dangan puas, sama sekali tidak memiliki rasa takut seperti wanita lainnya.

“Pakai bajumu lalu turun.” Saat bersuara lagi,suaranya terdengar sedikit serak.

Dia menepis tangan Lanxi, berbalik badan lalu pergi.

Setelah Lanxi mandi, ia memilih pakaian di lemari, lalu turun ke lantai bawah.

Lu Yanting duduk di sofa, duduk dengan tegak, sangat berwibawa.

Pria seperti ini benar-benar langka, pantas saja Lan Zhongzhi terus berusaha menikahkan Lan Zhixin si jalang itu padanya.

Lanxi turun ke bawah tanpa alas kaki, duduk di samping Lu Yanting, dari jauh Lu Yanting sudah melihat kakinya yang tidak mengenakan alas kaki.

Sampai ia duduk disampingnya, tatapannya sama sekali tidak berpindah dari kakinya.

Kakinya sangat cantik,putih bersih bercahaya, kaki berukuran 36, tidak termasuk besar atau kecil.

Ujung kakinya bulat, berwarna kemerahan, imut dan sexy.

Lu Yanting menyipitkan mata, melihat hingga terbengong. Saat pandangan matanya sampai di pergelangan kakinya, melihat bekas luka di kakinya yang terlihat cukup jelas.

Ada bagian yang timbul dan masuk kedalam.

“Kenapa bisa ada luka di pergelangan kakimu?” Lu Yanting memegang betisnya.

“Bos Lu memperhatiakn sampai sedetail itu yah.” Lanxi tersenyum tipis, “Dulu tidak sengaja tergores saat berjalan, sangat jelek yah.”

“Dulu saat jalan juga tidak memakai sepatu?”Lu Yanting memandangi telapak kakinya.

Lanxi hanya tersenyum tanpa berkata-kata, namun jantungnya berdegub sangat kencang.

Tangan Lu Yanting terus memegangi betisnya, ujung jarinya yang dingin menempel di kulitnya.

Kaki wanita, terutama betis merupakan daerah yang sangat sensitive.

Dia memegang seperti itu, membuat Lanxi sulit untuk tidak berfikir kearah itu.

Namun tidak lama, Lu Yanting langsung melepaskan kakinya.

Lu Yanting membuka laci di bawah meja, mengeluarkan sebuah amplop folder dari dlamnya.

Lanxi menerima amplop itu dan membukanya, yang pertama terlihat olehnya adalah surat kuasa atas sebuah rumah peninggalan kakeknya.

Diatasnya tertulis namanya. Sejujurnya dia sangat terkejut.

Setelah menikah dengan Lu Yanting, dia selalu tidak memiliki kesempatan untuk membahas tentang hal ini, siapa sangka dia terlebih dahulu memberikannya.

Lanxi melihat surat rumah sesaat lalu tersenyum.

Dia mengangkat tangan dan mengalungkan tangan pada leher Lu Yanting, menciumnya dengan senang.

“Terima kasih Bos Lu.”

“Apa yang bisa kuberikan padamu pasti bisa kuambil kembali, jangan senang terlalu cepat.”Lu Yanting mencubit dagunya, “Juga jangan membuatku tidak senang, hm?”

“Bos Lu tenang saja, aku akan melayanimu dengan sangat baik.” Lanxi mendongakkan kepala bertanya padanya sambil tersenyum, “Lain kali Bos Lu ingin gaya apa?” Tingkahnya yang seperti ini, terlihat seperti wanita yang menjajakkan tubuhnya di pinggir jalan. Hanya dengan memberikannya sedikit keuntungan, ia akan berusaha mencari cara untuk membuatnya senang.

Melihat tingkahnya yang sedang menjilat, Lu Yanting tiba-tiba mengamuk.

Dia menatapnya dengan dingin, bibirnya yang tipis berkata dengan tajam, “Aku bukan pelanggan.”

“Bos Lu tenang saja, meskipun nama baikku tidak baik, namun aku bukan pelacur.”

Lanxi mengerti maksud dalam perkataannya, namun dia sama sekali tidak menunjukkan rasa tidak senangnya.

Melainkan tertawa semakin lebar.

    **

Malamnya, Lanxi diajak oleh Lu Yanting ke ruang VIP di Bar Ramai Setiap Hari.

Saat mereka tiba, yang berada di dalam ruangan hanya Zhou Jinyan dan Cheng Yi.

Lanxi kenal Cheng Yi, untuk Zhou Jinyan dia hanya pernah mendengar Namanya, sepertinya seorang pengacara.

Cukup terkenal.

Saat Zhou Jinyan dan Cheng yi melihat Lu Yanting mengajak Lanxi, ekspresi wajah mereka seketika berubah.

Hanya karena sebelum bertemu Lu Yanting mengatakan akan membawa istri sahnya ikut serta.

Semenjak mengetahui Lu Yanting sudah menikah, mereka berdua sangat penasaran dengan wanita ini.

Namun yang tidak mereka sangka adalah, wanita ini ternyata adalah Lanxi yang nama baiknya sudah sangat rusak.

Dia dan Lu Yanting sama sekali tidak berada dijalur yang sama!

“Kak Lu, kamu tidak sedang bermain-main denganku kan?” Cheng Yi tidak bisa menahan diri lagi.

Dia bangun dari sofa sambil menunjuk kearah Lanxi yang berdiri di sampingnya, “Yang kamu nikahi itu wanita…”

Melihat Cheng Yi hampir mengucapkan kata-kata yang tidak seharusnya, Zhou Jinyan segera memotong.

Bagaimana pun itu adalah orang yang dibawa oleh Lu Yanting, sebagai sahabat sudah seharusnya memberikan sedikit harga diri padanya.

Apalagi Lanxi adalah seorang wanita, kata-kata yang digunakan Cheng Yi agak kelewatan.

“Kak Lu, kamu benar-benar sudah menikah dengan nona Lan?”

“Tuan muda Cheng sepertinya tidak terlalu suka denganku.”

Meskipun Cheng Yi tidak menyelesaikan perkataannya tadi, namun Lanxi bisa menebak apa yang ingin diucapkannya.

Lanxi berkata dengan sopan sambil melihat Cheng Yi, “Apakah saya melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hati tuan muda Cheng?”

Cheng Yi, “…..”

“Minggu lalu baru saja mendapatkan surat nikahnya.” Lu Yanting mengajak Lanxi duduk di sofa, “Aku mengajaknya untuk berkenalan dengan kalian.”

“Kak Lu, kau..” Cheng Yi dibuat cukup kesal olehnya.

Dia sekarang merasa sangat yakin, Lu Yanting pasti karena ingin membuat Gu Jingwen marah baru melakukan ini.

Wanita seperti Lanxi ini, kalau Lu Yanting yang mereka kenal tidak mungkin meliriknya barang sekalipun!

Saat situasi di ruangan sedang tegang, pintu ruang VIP terbuka.

Lanxi melihat suara pintu di buka, mengangkat kepala melihat kearah pintu, lalu membatu disana.

Shen Wenzhi…. Bagaimana dia bisa ada disini?

“Wenzhi kamu sudah datang?” Zhou Jinyan menyapanya, “Duduklah.”

Shen Wenzhi tidak menyangka malam ini bisa bertemu dengan Lanxi.

Hari ini Zhou Jinyan menelfonnya mengatakan akan berkumpul, kebetulan mala mini dia luang sehingga datang.

Siapa tahu, Lanxi juga ada disini.

Lalu… Dia duduk di samping Lu Yanting, ini menandakan apa sudah tidak perlu ditanyakan lagi.

Shen Wenzhi mengalihkan pandangan, memperbaiki suasana hatinya, duduk disamping Zhou Jinyan.

“Perkenalkan, itu adalah istri Lu Yanting, mereka berdua baru saja sah menikah.” Zhou Jinyan menunjuk kearah Lanxi, memperkenalkan status Lanxi kepada Shen Wenzhi.

Shen Wenzhi tidak menyahut, ia hanya menatap Lanxi dengan tatapan penuh amarah.

Lanxi menikah dengan Lu Yanting?

Dia tidak percaya, bagaimana mungkin.

“Wenzhi?” Zhou Jinyan pertama melihatnya bengong seperti sekarang.

Biasanya dia sangat sopan, tidak pernah tidak memperdulikan orang lain.

Situasi kali ini.. kelihatannya sedikit khusus.

Meskipun Lanxi berusaha tidak memperdulikan, namun tatapan mata Shen Wenzhi terlalu panas.

Meskipun ia menundukkan kepala, namun tidak dapat menghindari suasana ini.

Kukunya sampai menusuk kedalam telapak tangannya, berusaha untuk tetap tenang.

Dia baru menyadari satu pertanyaan yang tidak ia hiraukam… Lu Yanting dan Shen Wenzhi saling kenal. Saat ulang tahun Lan Zhixin, Lu Yanting sepertinya melihat dirinya dan Shen Wenzhi Bersama…

Mengingat hal ini, Lanxi mengangkat kepala diam-diam melirik Lu Yanting.

Dia sepertinya tidak marah, bahkan senyuman menghiasi wajahnya.

“Kak Ting, kamu sudah menikahi Lanxi?” Shen Wenzhi bertanya dengan wajah tidak percaya pad Lu Yanting.

Lu Yanting melirik Lanxi sesaat, melihat Lanxi menatap kearah Shen Wenzhi dengan wajah cemas.

Dia tersenyum dingin, satu tanngannya mengelus lembut pipinya, “Lebih tepatnya, ia yang memintaku untuk menikahinya.” 

Lanxi menundukkan kepala, setelah mendengar perkataan ini, sekujur tubuhnya seperti membeku.

Beberapa tahun ini dia sudah sering dipermalukan, tapi sekarang dihadapan Shen Wenzhi di benar-benar… tidak sanggup menerimanya.

Dia tidak ingin Shen Wenzhi melihat dirinya yang seperti ini.

Tapi Lu Yanting seolah sengaja bertolak belakang dengannya, telapak tangan menopang di lehernya, memaksanya mengangkat kepalanya.

“Coba kamu katakan, iya kan? Hm?”

Ada yang tidak beres dengan suasana hati Lu Yanting.

Untuk hal ini, Cheng Yi dan Zhou Jinyan juga merasakannya.

Cheng Yi melihat Lu Yanting memperlakukan Lanxi seperti itu, dalam hati merasa puas. Dia memang sudah tidak suka dengan Lanxi, sehingga merasa wanita sepertinya sama sekali tidak pantas untuk Lu Yanting.

Dia sudah pernah mengatakan, Lu Yanting tidak mungkin ingin mau menikahi wanita seperti ini! Ternyata memang dia menggunakan trik.

Shen Wenzhi duduk di seberangnya, menatap Lanxi dengan wajah heran, menahan nafas menunggu jawaban yang akan keluar dari mulutnya.

“Benar, akulah yang memohon Bos Lu untuk menikahiku.” Lanxi memutuskan.

Dia tersenyum sangat lebar, persis seperti wanita yang menyembah uang diluar sana.

“Bos Lu kaya dan tampan, untuk pekerjaan masih lumayan, mendampingi Bos Lu adalah impian setiap wanita.”

“Astaga, kamu sungguh tidak tahu malu!” Cheng Yi berkata dengan ekspresi tidak percaya.     

Lanxi sama sekali tidak perduli dengan pendapat Cheng Yi, namun ia tidak dapat menghindari tatapan orang itu.

Ekspresi Shen Wenzhi sangat buruk, dia terus menatap Lanxi, pandangan matanya sama sekali tidak bergeser dari wajahnya.

Tatapan yang berapi itu juga terlihat oleh Lu Yanting.

Dia bertanya lagi sambil tertawa kecil, “Coba ceritakan bagaimana kamu memintaku menikahimu.”

“……” Lanxi mengepal tangannya menahan emosi.

Sudah jelas sekali, Lu Yanting sedang mempersulitnya.

Dia memintanya berbicara seperti itu di depan Shen Wenzhi, kalau bukan untuk mempermalukannya lalu apalagi?

Dia bisa berbuat apapun tanpa ragu di depan orang lain, membiarkan orang lain salah paham padanya, memfitnahnya, dia tidak akan memikirkan apapun.

Namun yang duduk didepannya adalah Shen Wenzhi, pria yang dicintainya selama 6 tahun, dia benar-benar tidak sanggup melakukannya.

“Aku ingin ke toilet dulu.” Untuk pertama kalinya ia merasa ia tidak sanggup untuk terus berpura-pura.

Tekanan di dalam ruangan itu terlalu kuat, ia perlu keluar untuk menghirup nafas segar sejenak.

Setelah mengatakannya, ia melihat kearah Lu Yanting dengan tatapan memohon.

Melihat tatapannya, emosi dalam diri Lu Yanting semakin memuncak.

Wanita ini sejak awal sudah berniat untuk mendekatinya, namun ia belum pernah melihatnya menatap diri sendiri dengan tatapan sesedih itu, dalam hati ia selalu merasa kalau dia adalah seseorang yang sangat angkuh.

Namun hari ini, demi pria di depannya ia menatapnya dengan tatapan memohon seperti itu.

Apakah ia tidak sadar?

Dia semakin seperti itu, ia semakin ingin menyiksanya.

“Masih tahu malu?”

Lu Yanting langsung menggendongnya keatas pangkuannya, di depan ketiga pria di depannya melayangkan satu pukulan di pahanya.

Paaakk!! Terdengar sangat nyaring.

Seberangnya, Cheng Yi dan Zhou Jinyan terkejut melihatnya.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu