Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 61 Tanda-Tanda Kehamilan ? (2)

"Kamu pulang dulu saja" Lu Yanting berkata kepada Cheng Yi, "Beberapa hari ini aku yang menjaganya saja"

Cheng Yi tidak menyangka Lu Yanting bisa berkata begitu.

Pada saat Gu Jingwen menjalani operasi radang usus buntu kemarin, dia masih menjaganya dengan tidak ikhlas.

Sepertinya kali ini dia sudah mengubah pemikiran.

Sebagai teman baiknya, Cheng Yi bisa memastikan Lu Yanting masih memiliki perasaan terhadap Gu Jingwen.

Mau perasaan bersalah atau tidak puas, pasti ada.

Ini merupakan sebuah hal baik.

Paling tidak, Gu Jingwen lebih cocok dengannya daripada Lanxi.

Wanita seperti Lanxi.... boleh kalau bermain dengannya, tetapi dia akan seperti sebuah bom yang akan meledak dari waktu ke waktu jika pria menikah dengannya.

"Baik, kalau kamu butuh bantuan, telepon saja ke aku"

Cheng Yi meninggalkan tempat dan memberikan mereka berdua waktu untuk bersama.

**

Setelah Cheng Yi pergi, Lu Yanting berbaring di atas sofa.

Lampu di dalam ruangan sudah di matikan, wajah Lu Yanting hanya bisa dilihat sedikit dengan bantuan cahaya bulan.

Kepala Lu Yanting sedikit sakit.

Seluruh pikirannya diisi dengan ekspresi Lanxi yang sakit hati dang sengsara, beserta matanya yang merah itu.

Dari dulu, Lu Yanting sudah menebak Lanxi belum bisa melepaskan Shen Wenzhi, tetapi tidak menyangka Shen Wenzhi masih memiliki posisi yang begitu tinggi di hatinya.

Sepertinya dia harus mencari tahu tentang masa lalu mereka.

......

Lu Yanting tidak tidur banyak dalam waktu satu malam ini.

Pada saat subuh jam 6, efek obat bius di dalam tubuh Gu Jingwen sudah menghilang sehingga Gu Jingwen juga sudah sadar diri.

Gu Jingwen tidak menyangka orang yang menjaga dia di sini adalah Lu Yanting.

Pada saat melihat Lu Yanting, Gu Jingwen merasa sangat kaget.

".............Yanting?"

"Iya, ini aku" Lu Yanting berjalan ke depan tempat tidur Jingwen dan bertanya : "Bagaimana perasaanmu sekarang?"

Gu Jingwen mengigit bibirnya, "Lumayan baik"

Lu Yanting : "Baik, mau makan apa, aku suruh orang antar ke sini"

Gu Jingwen merasa kaget.

Tingkah laku Lu Yanting yang mendadak ini membuat dia mengira mereka telah kembali ke masa lalu.

"Aku... apa saja boleh" Setelah melamun beberapa saat, akhirnya Gu Jingwen menjawab.

Lu Yanting tidak berkata dan langsung mengeluarkan ponselnya, kemudian menelepon ke Pan Yang.

Setelah telepon terhubung, Lu Yanting berjalan keluar dari ruangan.

Ada beberapa hal, dia tidak ingin berkata di depan Gu Jingwen.

Pan Yang : "Direktur Lu, apakah ada perintah?"

Lu Yanting memijat dahinya, "Telepon ke Lanxi dan minta dia untuk mengantar 3 set baju ganti ke rumah sakit kota kepadaku pada siang nanti"

Pan Yang sibuk bertanya : "Direktur Lu sakit?"

Lu Yanting : "Bukan aku"

Pan Yang : "Kalau begitu........"

"Turuti perintahku saja, jangan bertanya terlalu banyak" Lu Yanting sudah bisa menebak Pan Yang mau tanya apa, jadi dia langsung menghalangi keinginannya.

Pan Yang : "Baik Direktur Lu, saya akan menelepon Lanxi sekarang"

Lu Yanting menyipitkan matanya : "Kamu panggil dia apa?"

Pan Yang langsung menyadari kesalahannya dan memperbaikinya : "Saya akan menelepon Nyonya sekarang!"

Lu Yanting : "Baik"

Pan Yang : "Apakah masih ada masalah lain?"

Lu Yanting : "Beli sedikit makanan yang ringan, cocok untuk pasien yang baru saja operasi ke rumah sakit"

Pan Yang : "Baik, saya akan membelinya sekarang"

Setelah menelepon Pan Yang, Lu Yanting kembali ke dalam ruangan.

Pada saat dia kembali, Gu Jingwen sedang bercermin di kamar mandi.

Karena kepalanya dijahit ada sebagian tidak memiliki rambut.

Untuk seorang wanita, hal ini sangat susah diterima.

Dia berdiri di depan cermin dan ekspresinya sangat tidak enak.

Lu Yanting melihatnya dan bertanya : "Kamu kenapa?"

"Yanting, penampilanku sekarang......" Gu Jingwen mengigit bibirnya, "Sangat jelek kan?"

Lu Yanting menggelengkan kepalanya, "Tidak jelek"

Gu Jingwen tertawa : "Kamu pasti sedang menghibur aku"

Lu Yanting : "Kamu tahu aku tidak pernah berkata omong kosong"

Gu Jingwen : ".........."

Hal ini benar,

Di dalam masalah cinta, Lu Yanting adalah pria yang mengekspresikan menggunakan tingkah lakunya.

Hal manis yang pernah mereka alami semua dihasilkan oleh Lu Yanting melewati perilakunya.

Lu Yanting menghibur Gu Jingwen : "Kondisi ini adalah kondisi normal setelah dijahit, aku sudah tanya kepada dokter, tunggu benangnya di lepaskan, rambut akan tumbuh kembali, jangan risau terlalu banyak"

Gu Jingwen sudah tidak mendengar hiburan Lu Yanting dalam waktu yang sangat lama.

Setelah mendengar suaranya, Gu Jingwen tidak bisa menahan dirinya dan jalan keluar kemudian memeluk Lu Yanting.

Pada saat Gu Jingwen bersuara lagi, suaranya sudah seperti mau menangis.

"Yanting, terima kasih....."

Lu Yanting mengangkat tangannya dan menepuk punggungnya.

"Sudah, pergi mandi"

**

Karena ada kotak aromaterapi, Lanxi tidak mengalami insomnia meskipun dia menangis sangat sedih.

Hanya saja, setelah bangun, matanya sudah bengkak sampai tidak mirip mata manusia.

Melihat penampilan dirinya, Lanxi bahkan sudah tidak ingin menjumpai orang lagi.

Dia bisa memastikan kalau dia pergi ke kantor dengan penampilan seperti ini, wanita-wanita gosip di kantor pasti akan berkata Lanxi menjadi begitu karena dia merasa sedih setelah Lu Yanting tidak mau dia.

Pikir sampai sini, Lanxi memutuskan untuk mengambil cuti.

Pada saat dia baru mengeluarkan ponsel mau menelepon, ponselnya tiba-tiba mulai bergetar.

Pan Yang meneleponnya, Lanxi tidak bisa berpikir Pan Yang cari dia untuk apa.

Lanxi mengangkat telepon dan menunggu Pan Yang untuk berkata dahulu.

Pan Yang : "Apakah kamu sudah bangun?"

Lanxi : "Sudah, apakah asisten Pan mencari aku ada urusan?"

Nada suara Lanxi sedikit dingin.

Pan Yang bisa memastikan suasana hati Lanxi pasti tidak baik.

Tetapi, yang harus dibilang juga tetap harus dikatakan : "Begini, Direktur Lu meminta kamu untuk mengantar 3 set baju ganti ke rumah sakit kota"

Rumah sakit kota? Baju ganti?

Lanxi baru teringat dengan telepon yang Lu Yanting terima semalam, sepertinya Gu Jingwen mengalami cedera.

Jadi, Lu Yanting bermaksud mau menjaga mantan pacarnya di rumah sakit?

Pikir sampai sini, Lanxi tertawa dengan ironis.

Suara tertawa Lanxi kebetelun didengar oleh Pan Yang.

Pan Yang merasa sedikit panik dan tidak berdaya

Dia bisa memastikan Direktur Lu pasti bertengkar bersama Lanxi.

Tuhan, Pan Yang ada salah apa?

Mereka adalah suami istri, pertengkaran itu normal.

Pan Yang sebagai orang ketiga yang berdiri di tengah benar-benar sangat susah.

Susah sampai mau mati.

Pan Yang berpikir sejenak sebelum berkata : "Kalau kamu tidak ada waktu, siapkan dulu bajunya, saya akan pergi mengambil dan mengantarnya ke.........."

"Tidak perlu" Sudut mulut Lanxi terangkat, "Aku akan mengantarnya"

Lu Yanting sudah menyuruh Pan Yang berkata begitu kepadanya, Lu Yanting pasti mau melihat Lanxi sendiri pergi.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu