Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 29 Kekasih Simpanan

Bab 29 Kekasih Simpanan


Lanxi menunduk melihat cat kukunya yang berwarna merah, dia tidak bisa menahan tawanya saat mendengar perkataan Tang Manshu.


Lanxi tertawa dengan penuh cemooh, walau sedang tidak memakai make up tapi cara tertawa seakan penuh serangan. 


Tang Manshu menggigit bibirnya melihat tingkah laku Lanxi.


“Lanxi, aku tahu kamu benci padaku, tapi aku tidak bisa mengendalikan kejadian pada saat itu. Bibi dan paman juga tidak setuju kalian bersama, aku tidak bisa berbuat apa-apa.”


“Jadi kamu membantu memisahkan aku dan Shen Wenzhi?”Lanxi menjawabnya dengan penuh sindiran.


Dia mencibir dan melihat wanita di depannya yang berpura-pura menjadi wanita yang lugu. “Sudah menjadi pelacur tapi masih mau menjaga nama baik. Setelah beberapa tahun tidak berjumpa, kamu masih saja bermuka tebal seperti dulu. ”


Raut wajah Tang Manshu muram mendengar cemooh dari Lanxi, tapi berdiam diri menjaga sikapnya.


Bicara Lanxi sangat kasar, tapi Tang Manshu tidak boleh bertingkah kasar sepertinya.


“Apa masih ada urusan lain?”Lanxi memainkan kukunya dan emosi: “Jika tidak ada lagi, aku akan pergi sekarang.”


“Aku akan mengantrikan teh susu untukmu!”Tang Manshu bertanya padanya sambil tersenyum: “Apa kamu mau pesan teh susu rasa original dengan gula 30% ditambah dengan kacang merah?”


Mereka dulu adalah teman baik, tentu saja Tang Manshu tahu seleranya.


Lanxi melihat Tang Manshu yang penuh perhatian dan menjadi penasaran dia dapat berpura-pura berapa lama lagi.


“Baiklah, terima kasih.”Lanxi menerima tawaran Tang Manshu dengan senang hati.


Dia langsung menerima bantuannya. 


“Baiklah, aku akan pergi mengantri.”Tang Manshu menganggukkan kepala dan pergi mengantri teh susu.


15 menit kemudian, dia kembali dengan membawa 2 gelas teh susu.



Tang Manshu memberikan minuman Lanxi padanya, Lanxi menusukkan sedotan kemudian meminumnya sedikit dan mengerutkan kening.


“Minumannya tidak enak!”Nada bicaranya penuh dengan kekesalan.


Melihat keadaan ini, Tang Manshu bertanya dengan penuh perhatian: “Tidak enak, ya? Aku akan membelikannya lagi untukmu.”


Lanxi sangat mengerti Tang Manshu, dia sebenarnya tidak berencana untuk membelikan minuman yang baru untuk Lanxi, dia berbuat demikian hanya untuk menunjukkan rasa perhatiannya saja.


Biasanya orang lain akan menjawab:“Tidak perlu”saat mendapat tawaran seperti ini.


Tapi Lanxi bukan orang biasa. Dia meletakkan minumannya dan berkata: “Baiklah, maaf telah merepotkanmu.”


Tang Manshu melihat senyuman di wajah Lanxi dan menggigit gigi gerahamnya. “Kamu mau minum apa lagi?”


“Hmm, aku mau minum…”Lanxi berpikir sambil memegang dagunya. “Aku mau teh susu green tea saja, banyakin es dan gulanya, ya. ”


“Baiklah, aku kan membelikannya.”Tang Manshu mencoba bersabar, berdiri dan pergi mengantri.


Mood Lanxi membaik melihat bayangan Tang Manshu.


20 menit kemudian, Tang Manshu kembali dengan membawa segelas minuman dan memberikannya pada Lanxi.


Lanxi membuka tutupan gelas dan minum seteguk. Kali ini dia berkata lagi: “Masih tidak enak….”


“Apa masih mau ditukar lagi?”Tang Manshu menghela nafas panjang dan bertanya padanya.


“Tentu saja, saya masih harus merepotkanmu.” Lanxi mengeluarkan senyuman malaikat.


Tang Manshu berusaha mengikuti permainannya sampai akhir.


Untuk ke tiga kalinya Tang Manshu pergi mengantri lagi.


Lanxi masih saja tidak puas dengan minuman yang ketiga.


Kali ini, kesabaran Tang Manshu sudah habis.



Dia melihat Lanxi: “Lanxi, apa yang kamu tidak senang dariku?”


“Kamu baru sadar, ya?”Lanxi tidak bisa menahan tawanya. “Kupikir kamu belum sadar juga.


“Aku paling benci dengan orang palsu sepertimu, masih berpura-pura bersikap lugu setelah mengambil keuntungan dari orang lain.”


Lanxi berdiri di hadapan Tang Manshu dan mencubit dagunya.


“Ambil saja Shen Wenzhi jika kamu suka, di kota Jiang ini masih banyak orang yang kaya yang lainnya. Kamu pikir saya takut?”


“Jangan muncul lagi di hadapanku, pergi sejauh mungkin!”


Selesai bicara, Lanxi melepaskan tangannya dari dagu Tang Manshu dan pergi dari toko minuman itu dengan membawa teh susu rasa original dengan kacang merah.


Gaya berjalannya sangat keren dan cara bicaranya yang tegas sama sekali tidak sesuai dengan penampilannya hari ini.


Tang Manshu duduk di dalam toko minuman, melihat bayangan Lanxi dan menggertak giginya.


    **


Keluar dari toko minuman, Lanxi tertawa mengingat ekspresi wajah Tang Manshu.


Setelah tertawa, hatinya malah semakin sedih. Ternyata ini seperti yang dikatakan orang-orang, kebanyakan tertawa akan menangis.


Dia memberhentikan sebuah taksi dan memberitahukan alamat yang dituju. Lanxi langsung kembali ke apartemen Jiang Sisi.


Saat masuk ke dalam apartemen, Jiang Sisi sedang menonton drama seri Amerika.


Melihat Lanxi kembali, Jiang Sisi segera menutup laptopnya dan menyimpannya.


“Bagaimana, apa kemarin malam kamu berhasil?”


Lanxi mengganti alas kaki dan duduk di sebelah Jiang Sisi, kemudian mengeluarkan dua buah buku nikah dan memberikan kepadanya.


“Waw!”Jiang Sisi membuka buku nikah tersebut, dan sangat kaget saat melihat foto dan tanggal buku nikah itu dikeluarkan.


Dia tidak menyangka, Lanxi dapat secepat itu menaklukkan Lu Yanting.


Yang dia tahu Lu Yanting adalah orang yang sadis, orang biasa tidak akan bisa menaklukkannya.


“Kamu hebat sekali, aku bangga padamu.”Jiang Sisi mengembalikan buku nikah itu kepada Lanxi. “Tunggu, aku akan pesan bir dan lobster untuk merayakannya! ”


Jiang Sisi bergerak cepat, baru saja selesai bicara dia sudah memesan lobster melalui telepon.


Sekarang sudah jam 4 sore, paling tidak lobsternya baru bisa datang jam 5- jam 6 sore.


Setelah selesai memesan makanan, dia baru menyadari penampilan Lanxi.


“Kenapa penampilanmu hari ini begitu sederhana?”


“Baju ini dibelikan oleh asisten Lu Yanting.”Lanxi mengangkat bahunya. “Gaya yang disukai pria baik-baik.”


Jiang Sisi tertawa penuh makna. “Nampaknya kemarin malam sangat panas!”


“Aku mandi dulu.”Lanxi tidak menjawabnya, dia berbalik dan kembali ke kamarnya dan mengambil baju. Dia meninggalkan Jiang Sisi yang duduk di atas sofa.


    ……


Setelah mandi selama 20 menit, Lanxi akhirnya keluar dari toilet.


Selesai mandi, dia berdiri di depan cermin dan melihat bekas di tubuhnya. Dia teringat dengan permainan kemarin malam.


Dia harus mengakui kekuatan Lu Yanting sebagai seorang pria.


Lanxi memakai daster bertali ke ruang tengah, di sana Jiang Sisi sudah mulai minum bir.


Saat Lanxi mendekat, Jiang Sisi melihat lebam dan bekas ciuman pada leher dan bagian dadanya.


Jiang Sisi menusuk leher Lanxi. “Sudah puas ya?”


“Aku hampir mati dibuatnya.”Lanxi mengangkat bahunya.


Dia mengakui kekuatan tubuh Lu Yanting.


“Seterusnya akan ada orang yang menjagamu, mari kita bersulang dengan gembira!”Jiang Sisi mengambil 2 botol bir dan memberikan 1 botol kepada Lanxi.


Lanxi menerimanya dan bersulang dengannya. Lanxi berkata: “Aku berencana untuk membawa Lu Yanting pulang ke rumah.”


“Ide bagus.”Jiang Sisi menepuk jarinya. “Pasti ekspresi adik tirimu dan ibunya sangat luar biasa.”


Lanxi membayangkan apa yang dikatakan oleh Jiang Sisi. Tidak puas rasanya jika hanya membayangkannya saja.


Selama bertahun-tahun, Lanxi sama sekali tidak pernah menganggap keberadaan Yu Ying dan Lan Zhixin.


Saat itu, dia tidak mau bersaing dengan mereka bukan karena takut kalah, tapi karena merasa tidak perlu.


Tapi mereka semakin keterlaluan, Lanxi tidak bisa ditindas begitu saja.


“Kamu sudah seharusnya berbuat demikian sejak awal.”Jiang Sisi kembali duduk. “Mereka pikir mudah menindasmu!


Benar, mereka bahkan berani menjual warisan kakekku, sangat keterlaluan.

    **


Keesokan harinya adalah hari Senin. Begitu sampai kantor, rekan kerjanya memberitahunya untuk bertemu dengan Bos Lu.


Gosip kemeja Lanxi yang berantakan setelah keluar dari ruangannya sudah tersebar luas.


Semua orang merasa Lanxi ada hubungannya dengan Lu Yanting, suasananya menjadi kikuk saat bicara dengan rekan kerjanya.


“Baiklah.”Lanxi menjawab singkat, kemudian mengeluarkan bedak dan memoles wajahnya kembali, kemudian baru keluar dari ruangannya. 


Baru saja keluar, rekan kerjanya sudah mulai bergosip lagi.


“Apakah Lanxi sudah menggoda Bos Lu?”


“Jika itu benar, aku sungguh sangat kecewa dengan Bos Lu. Dia ternyata menyukai wanita berdada besar yang tidak mempunya otak…”


“Belum tentu, mungkin saja Bos Lu hanya mempermainkannya. Lagian wanita yang mengejarnya sangat banyak, tidak bisa disia-siakan begitu saja.”


“Apa kalian semua sedang menganggur?”


Baru saja sampai ke kantor, Linda atasan Lanxi sudah mendengar mereka bergosip. Ekspresi wajah mereka langsung berubah.


Setelah mendengar suaranya, mereka langsung terdiam. Kembali ke tempat duduknya dengan kesal dan meneruskan pekerjaannya.


Wajah atasan Lanxi terus muram. Dia sudah pernah sudah mendengar gosip tentang Lanxi dan Lu Yanting .


Hari pertama Lanxi masuk kerja, Linda sudah memperingatkan Lanxi untuk tidak menggoda Lu Yanting. Saat itu Lanxi menyetujuinya, tapi dia tidak melakukannya.


    ……


Beberapa menit kemudian, Lanxi sampai di depan ruangan Lu Yanting.


Kali ini, pintunya terbuka dari dalam tanpa diketuk.


Lanxi tidak sungkan dan langsung masuk ke dalam.


Lu Yanting mengamatinya dari atas ke bawah, hari ini dia kembali memakai baju ketat yang membentuk lekuk tubuhnya.


Hari ini dia tidak memamerkan dadanya, mungkin karena bekas kemarin malam yang masih melekat.


“Ada apa Bos Lu mencariku?”Lanxi mendongak melihatnya.


“Apa masih sakit?”Lu Yanting melihat ke arah pangkal paha Lanxi.


Lanxi jelas mengerti bagian mana yang dimaksud oleh Lu Yanting.


“Tidak sakit lagi, tidak masalah jika Bos Lu mau melakukannya di kantor. ”Lanxi kemudian menyapu rambutnya sehingga lehernya terlihat.


Lu Yanting menarik pandangannya saat melihat bekas ciuman di lehernya. Dia kemudian berbalik dan kembali ke meja kerjanya.


Lanxi mencibir saat melihat pundaknya.


Lu Yanting menghindarinya, Lanxi sangat tidak terbiasa.


“Kemari.”Saat berpikir seperti itu, Lu Yanting mulai bicara.


Lanxi segera mendekat saat dipanggil  Lu Yanting, mereka berdiri berhadapan di depan meja kerja.


“Pegang ini.”Lu Yanting memberikan dua buah kartu kepada Lanxi.


Lanxi menerimanya tanpa sungkan dan mengamatinya dengan serius.


Yang satu adalah kartu masuk apartemen, yang satunya lagi adalah kartu kredit.


“Apa ini adalah mahar?”Lanxi bertanya dengan tertawa. Pria itu berkata: “Segera pindah dan tinggal di sana.”


Pindah ke sana? Lanxi kaget.


Lu Yanting mengerutkan keningnya melihatnya: “Kenapa, apa kamu tidak bersedia?”


“Tentu saja tidak, aku kaget diperlakukan seperti ini.”Lanxi mengguncang kartu apartemennya. “Bos Lu mau tinggal bersamaku.”


“Kartu kreditnya adalah kartu kedua, kamu bebas memakainya, aku yang akan membayarnya. ”Lu Yanting tidak menjawab perkataan Lanxi.


    Kata-katanya ini……


Lanxi tersenyum mendengar perkataannya: “Bos Lu tidak seperti menikah dengan saya, tapi lebih seperti mempunyai kekasih simpanan.”


“Apa bedanya?”Lu Yanting seakan tidak peduli dengan hal ini.


Lanxi juga tidak berniat berdebat dengannya tentang hal ini.


Karena dia merasa tidak ada perbedaan, maka Lanxi hanya bisa menurut.


“Tentu saja tidak ada, semua yang dikatakan Bos Lu benar, saya akan menuruti perkataan bos.”Nada bicara Lanxi penuh dengan rayuan.

Setelah mendengarnya, Lu Yanting tertawa dingin: “Aneh.”


“Bos Lu, ada yang harus aku bicarakan padamu.”


Karena sudah berada di kantornya, maka Lanxi sekalian mengatakan hal ini padanya.


Lanxi memegang kedua kartu itu ditangannya. Tubuhnya mendekat pada Lu Yanting, satu tangannya membentuk bulatan di dadanya.


“Kamu sedang menggodaku?”Lu Yanting menatapnya dan menekan bokongnya dengan satu tangan.


“Karena sudah menikah denganku, maka Bos Lu harus datang ke rumahku dan bertemu dengan keluargaku.”

Lanxi berkata dengan manja: “Jika tidak mereka akan berpikir kamu tidak serius padaku.”


“Apa kamu berpikir aku harus serius padamu?”Lu Yanting bertanya balik.


“Bagaimanapun kita sudah menikah, kamu harus ikut pulang kerumahku.” Lanxi tidak peduli dengannya dan terus manja padanya.


Lu Yanting sangat pintar dan mengetahui tujuan Lanxi.


Dia ingat saat Lanxi bicara pada ayahnya dan adik tirinya bahwa dia akan menikah dengan Lu Yanting. Akhirnya impian ini tercapai, tentu saja dia harus pulang untuk memberitahu mereka.


Lu Yanting mengetahui isi pikiran Lanxi.


Sebenarnya dia sendiri juga tidak mengerti mengapa bisa terjebak ke dalam perangkap Lanxi.


Apa benar dia telah tersihir oleh Lanxi?


 Wanita ini membuatnya ketagihan.


“Saya sudah tahu.”Lu Yanting merasa geli karena gerakan tangan Lanxi.

“Singkirkan tanganmu.” 


“Apa kamu sudah bereaksi?”Lanxi melihat ke bawah. “Tubuh Bos Lu sangat kuat.”


    Lu Yanting“……”


 “Apa masih ada perintah lain, Bos Lu?”


    “Pergi.”Lu Yanting menunjuk pintu。


    Lanxi mengangguk dan keluar.


    ……


Setelah keluar dari ruangan Lu Yanting, Lanxi langsung turun ke bawah.


Saat akan masuk ke dalam lift, dia melihat atasannya Linda.


Dia sepertinya sudah menunggu lama di sini.


Setelah melihat Lanxi, dia menghampirinya dan berkata: “Ikut saya ke ruangan rapat.”


Raut wajahnya buruk. Tapi karena ini perintah atasan, dia jadi agak grogi.


Saat duduk di ruangan rapat, dia menatap Lanxi dan bertanya: “Sebenarnya apa hubunganmu dengan Bos Lu?”


“……”Mendengar pertanyaan ini, Lanxi menggenggam erat dua kartu yang ada di tangannya.


Dia pasti mendengar gosip yang beredar.


“Apa kamu masih ingat apa yang kukatakan padamu saat hari pertama kamu masuk kerja?”Lanxi tidak menjawab, dia semakin marah dan nada bicaranya semakin tinggi.


“Masih ingat.”Lanxi mengangguk.


“Coba ulangi apa yang kukatakan padamu!”Dia memerintah.


“Jangan ada maksud lain pada Bos Lu, jika tidak, pekerjaanmu cepat atau lambat akan berhenti.”Lanxi mengulang kembali apa yang dikatakan Linda seingatnya.


“Ternyata kamu masih ingat, tapi mengapa kamu tidak melakukannya?”Dia semakin marah.


“Hubunganku dengan Bos Lu tidak seperti yang kamu bayangkan, untuk jelasnya sebaiknya kamu tanyakan saja padanya.”Lanxi menyerahkan tanggung jawab kepada Lu Yanting.


Karena menurut Lanxi, bagaimanapun dia tidak akan percaya dengan perkataannya.


Dari pada seperti itu, sebaiknya tanyakan langsung pada Lu Yanting.


Lu Yanting tidak akan memintanya untuk memecat Lanxi bukan?


“Lanxi, kamu adalah orang yang cerdas, kamu tahu apa yang seharusnya kamu lakukan dan tidak. Aku menerimamu di sini bukan untuk menggoda Bos Lu.”Dia menjelaskannya sekali lagi.



Lanxi mengangguk dan berkata padanya: “Sebaiknya bicara dengan Bos Lu.”


“Baiklah, aku akan bicara dengannya. Pokoknya kamu harus hati-hati, kamu juga sudah mendengar gosip yang beredar di kantor ‘kan?” “Aku tidak berharap bawahanku bergosip setiap hari, jadi kamu harus mengendalikan diri.”


“Baik, aku sudah tahu.”Lanxi mengangguk.


“Kembalilah bekerja.”Dia memerintahkan Lanxi.


Lanxi segera keluar dari ruang rapat saat mendengarnya.


Saat kembali ke ruangan, seisi ruangan menatap Lanxi.


Tatapan mereka seakan menyelidiki dan menghina. Lanxi sama sekali tidak peduli dan duduk di tempatnya. Kemudian memasukkan dua kartu itu ke dalam tasnya. 


    **

“Vila Guanting, nanti Pan Yang akan membawamu ke sana agar kamu tahu.”


Lu Yanting tidak peduli dengan masalahnya. 


Setelah Lanxi keluar, Linda masih duduk sebentar di ruang rapat dan setelah berpikir sebentar, dia memutuskan untuk berbicang dengan Lu Yanting.


Keadaan Lanxi sangat tidak biasa.


Dulu juga ada asisten yang menggoda Lu Yanting seperti ini.


Sudah pernah terjadi dan Lu Yanting memintanya untuk di pecat.



Hal ini sudah terjadi sekitar 5 kali, tapi ini berbeda dengan Lanxi.


Linda kemudian sampai di ruangan Lu Yanting.


Dia jarang sekali mencari Lu Yanting. Setelah melihatnya, Lu Yanting bertanya padanya: “Ada masalah apa?”


“Bos Lu, belakangan ini beredar gosip tentang hubunganmu dengan Lanxi, apakah kamu tahu?”


“Ya, lalu kenapa?”Lu Yanting seakan tidak peduli dengan hal ini.


Linda kaget dengan sikapnya: “Bos Lu, masalah ini menyangkut kedisiplinan karyawan, jika Lanxi bertindak tidak sepantasnya, aku akan memberikan sanksi padanya tanpa terkecuali.”


“Tidak perlu.”Lu Yanting menjawab singkat dan menambahkan: “Dia adalah orang saya.”

    :“……”


Dia tidak menyangka Lu Yanting mengakuinya.


Dan nada bicaranya seakan tersirat seperti memanjakannya?

    Apakah dia salah dengar?


“Bos Lu, peraturan perusahaan tidak mengizinkan atasan dan bawahan pacaran, apakah tindakanmu ini sedikit berlebihan? ”Dia mengingatkan Lu Yanting: “Sekarang semua orang sedang membicarakan hal ini.”


“Coba kamu atasi.”Lu Yanting tidak peduli. “Apa yang harus dilakukan jika karyawan mengerjakan hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan pada jam kerja? Seharusnya kamu tahu lebih jelas dari padaku. ”


    Sekali lagi:“……”


“Apa masih ada urusan lain?”Lu Yanting mengangkat penanya.

 “Sudah tidak ada, lanjutkan pekerjaanmu.”Linda pun keluar.


Dia tidak menyangka Lu Yanting menyukai wanita seperti ini.


Dia memang cantik, tetapi sepertinya bukan seleranya.


    **


Pukul 3 sore, sebuah media terkenal di Kota Jiang memberitakan berita teranyar di forum: Bos muda dan tampan PT.Zonghaim di Kota Jiang sudah menikah, dan pasangannya belum diketahui!


Foto dalam berita ini adalah foto mereka berdua saat pergi ke Kantor Catatan Sipil. Tubuh Lanxi tertutup oleh Lu Yanting dan hanya wajahnya yang terlihat. Tapi wajahnya seperti mosaik, tidak ada yang bisa mengenalinya.


   Berita ini langsung menyebar di kantor.


Lanxi tidak pernah tertarik dengan gosip, jika bukan rekan kerjanya yang mengatakannya, dia tidak akan tahu berita ini.


Mendengar perbincangan mereka, Lanxi kemudian masuk ke dalam forum tersebut dan melihatnya sebentar.


Ternyata media memasukkan foto mereka bedua saat berada di Kantor Catatan Sipil.


Saat itu memang banyak orang yang melihat mereka, tapi Lanxi tidak menyangka akan diberitakan media dengan cara seperti ini.


Setelah membaca berita ini, dia berdiri dan keluar dari ruangan.


    Dia pergi ke toilet untuk menenangkan diri sebentar.


Baru saja dia keluar, rekan kerjanya sudah mulai bergosip lagi.


 “Apa kamu lihat, dia pasti marah!”


“Kenapa dia harus marah?”Walaupun dia berhasil menggoda Bos Lu, dia hanya bisa menemaninya tidur saja. Bos Lu yang berkuasa tidak akan menikah dengannya.

    ……


Lu Yanting adalah orang terkenal di Kota Jiang, berita ini mengundang perhatian semua orang.


Sebagai teman baik, Cheng Yi dan Zhou Jinyang kaget bukan kepalang saat membaca berita ini.


Malam hari, mereka berdua mengundang Lu Yanting untuk minum sekaligus menanyakan masalah ini padanya.


“Lu, apa yang terjadi dengan berita pernikahanmu itu? Apakah media salah memberitakannya?”Cheng Yi memberikan segelas bir pada Lu Yanting.


“Memang benar.”Lu Yanting menerima bir itu dan mengguncangnya perlahan.


“Kamu menikah dengan siapa?”Mereka berdua bertanya bersamaan.


“Kenalkan pada kami.”Mengingat Lanxi, Lu Yanting mencibir.


Mereka berdua saling bertatapan, kemudian Zhou Jinyan bertanya: “Apakah kamu sudah berakhir dengan Jingwen?”


Mereka berdua tidak bisa menerima hal ini.


Gu Jingwen adalah teman baik mereka, awalnya mereka merasa Lu Yanting akan menikah dengan Gu Jingwen.


 Tapi sangat disayangkan, mereka putus.


Lu Yanting diam mendengar nama Gu Jingwen.


“Lu, apa kamu masih kesal dengan Gu Jingwen?”Cheng Yi menerka.


“Apa aku kekanak-kanakan sepertimu?”Lu Yanting tertawa dan bertanya kembali.


“Jangan tertawakan aku, saat Gu Jingwen pergi, kamu juga seperti bocah, apa kamu lupa?”


Mendengar perkataan Cheng Yi, Zhou Jinyan batuk-batuk memotong pembicaraannya dan menatapnya.


Cheng Yi segera tutup mulut saat sadar.


Setelah Cheng Yi diam, Zhou Jinyan bertanya lagi: “Lu, kamu menikah karena kesal pada Gu Jingwen, itu sangat tidak berarti. Kesalapahaman yang terjadi harus diluruskan, Gu Jingwen sebenarnya…”


“Aku tahu dengan jelas masalahku.”Lu Yanting memotong pembicaraannya karena tidak mau mendengarnya lagi.


    Zhou Jinyan hanya bisa diam.

Sikap Lu Yanting membuat mereka berdua semakin penasaran, sebenarnya dia menikah dengan siapa.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu