Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 61 Tanda-Tanda Kehamilan ? (3)

Lanxi tidak tahu apa tujuan Lu Yanting, tetapi dia sangat jelas, menghindar bukan merupakan solusi ketika bertemu dengan masalah seperti ini.

"Asisten Pan tolong membantu aku ambil cuti, hari ini aku tidak pergi ke kantor"

Pan Yang : "Baik, saya akan mengaturnya"

Lanxi : "Terima kasih"

...........

Setelah menelpon dengan Pan Yang, Lanxi mulai mengganti baju dan berdandan.

Dia tetap berdandan dengan berani seperti biasanya.

Hanya saja, Lanxi berdiri di depan cermin dan tidak bisa tersenyum walaupun dia sudah berusaha.

Ternyata, Lanxi terlalu memandang rendah efek pengaruh Shen Wenzhi terhadap dirinya.

Dia hanya tunangan saja sudah bisa membuat Lanxi menjadi begitu.

Bagaimana kalau dia menikah?

Lanxi bahkan tidak berani berpikir tentang kemungkinan ini.

Setelah menyiapkan dirinya, Lanxi pergi ke kamar Lu Yanting dan menyiapkan baju untuknya.

Hal paling mirip dengan seorang istri yang pernah Lanxi buat untuk Lu Yanting adalah memakaikan dasi untuknya.

Masalah menyiapkan baju untuk Lu Yanting hari ini berhasil naik ke peringkat pertama.

Lanxi mengambil sebuah koper kecil dan meletakkan baju ke dalam setelah melipatnya.

Setelah itu Lanxi pun keluar.

Karena susah untuk memanggil taksi pada pagi hari, Lanxi berdiri di depan rumah dan menunggu hampir 20 menit baru dapat taksi.

Perjalanan pergi ke rumah sakit macet, setelah berjalan beberapa saat, mobil berhenti lagi beberapa menit karena macet.

Lanxi tidak sarapan tadi pagi, mobil yang terus berjalan dan berhenti membuat dia ingin muntah.

....

Setelah hampir satu jam, akhirnya Lanxi sampai di rumah sakit.

Lanxi berhasil mencari ruangan Gu Jingwen berdasarkan pesan teks yang dikirim Pan Yang.

Lanxi berhenti di depan pintu ruangan dan masuk tanpa mengetuk pintu.

Di dalam ruangan, Lu Yanting sedang merapikan rambut Gu Jingwen.

Lu Yanting berdiri di depan tempat tidur Gu Jingwen, posisi mereka terlihat sangat dekat.

Lu Yanting menghentikan gerakan tangannya ketika dia mendengar suara buka pintu yang mendadak.

Dia berputar balik badannya dan melihat ke Lanxi, wajah Lanxi terlihat sangat capek.

Meskipun dia ada berdandan, kecapekan di wajahnya tetap tidak bisa tertutupi.

Matanya sudah bengkak sampai tidak mirip dengan manusia.

Lu Yanting sudah dapat menebak Lanxi pasti menangis sangat lama setelah dia pergi semalam.

Hanya demi pria itu.... ha.

Pikir sampai sini, suara Lu Yanting tiba-tiba menjadi dingin.

Dia menatap ke Lanxi : "Etikamu kemana? Tidak tahu harus mengetuk pintu sebelum membukanya?"

"Yanting... kamu jangan berkata begitu"

Gu Jingwen tidak mengerti mengapa Lu Yanting begitu tidak sopan terhadap Lanxi, di dalam ingatan Gu Jingwen, Lu Yanting tidak pernah begitu jahat terhadap wanita.

Adegan yang mendadak ini membuat Gu Jingwen sedikit takut.

"Kamu seharusnya tahu bagaimana etikaku" Karena Gu Jingwen di sini, Lanxi juga tidak bisa bertengkar dengan Lu Yanting.

Jawabannya yang terampil langsung membuat Gu Jingwen merasa terlempar keluar.

Ekspresi Gu Jingwen sedikit tidak enak dilihat.

Tentu saja dia bisa mendengar kata-kata Lanxi itu sedang mengingatkannya bahwa dia hanyalah orang luar.

"Aku membawa bajumu datang" Lanxi menunjuk ke koper yang berada di samping.

Lu Yanting tidak menyangka Lanxi akan bersikap tenang seperti itu.

Ketenangannya sekarang dibandingkan dengan sikap ganasnya semalam, Lu Yanting semakin sadar dirinya akan percuma jika melayani Lanxi untuk berbicara.

Berpikir sampai sini, ekspresi Lu Yanting terlihat semakin jelek.

Pada saat itu, terdengar suara ketukan pintu.

Sepertinya Pan Yang sudah membeli sarapan ke sini.

Lu Yanting melihat ke luar sebelum berkata, "Masuk"

Orang yang datang benar adalah Pan Yang.

Pan Yang membawa banyak barang di tangannya, setelah melihat Lanxi, dia tersenyum kepada Lanxi.

Tanggapan Lanxi terhadap Pan Yang juga sangat ramah, melihat Pan Yang tersenyum kepadanya, Lanxi juga ikut tersenyum.

Interaksi seperti ini di mata Lu Yanting, Ini seperti sedang menggoda.

Lu Yanting melihat Pan Yang dengan dingin, tatapannya seperti ingin membawa Pan Yang ke neraka.

Tetapi Pan Yang sedang sibuk meletakkan barang yang dibawanya dan tidak memperhatikan pandangan Lu Yanting.

Pan Yang meletakkan sarapan yang dia beli di atas meja dan berkata : "Saya sudah bertanya kepada dokter, lebih baik kalau makan bubur yang ringan setelah operasi. Jadi saya membeli bubur untuk nona Gu"

Gu Jingwen mengucapkan terima kasih kepada Pan Yang dengan sopan : "Terima kasih, asisten Pan"

"Makanan lainnya juga bebas kalau mau dimakan" Pan Yang menoleh ke Lu Yanting, "Direktur Lu juga belum sarapan juga kan? Cepat makan!"

"Oh iya, Lan--- uhm, Nyonya, kamu juga makan"

Pan Yang awalnya ingin memanggil Lanxi dengan namanya, tetapi dia segera berubah pikiran setelah mengingat peringatan Lu Yanting tadi.

Ekspresi Gu Jingwen yang berada di atas tempat tidur menjadi sedikit jelek setelah mendengar Pan Yang memanggil Lanxi, "Nyonya"

Lanxi sendiri tidak suka Pan Yang memanggil dia nyonya, tetapi dia tiba-tiba merasa sedikit senang setelah melihat ekspresi Gu Jingwen.

Bukannya Lu Yanting sayang kepada Gu Jingwen? Kalau Gu Jingwen tidak nyaman, Lu Yanting juga pasti tidak nyaman.

Oh, sepertinya cukup menyenangkan.

Sementara itu, kata 'Nyonya' dari Pan Yang juga berhasil membuat Lu Yanting merasa senang.

Ekspresi Lu Yanting yang awalnya gelap menjadi agak lega setelah mendengar panggilan itu.

Lu Yanting melihat ke Lanxi : "Ayo sarapan"

Lanxi hanya berkata oh dan sembarang mengambil sebotol susu dan membukanya.

Baru saja minum sedikit, lambung Lanxi tiba-tiba merasa tidak enak.

Lanxi meletakkan susu di atas meja dan berjalan ke kamar mandi dengan cepat.

Dia sudah menahan sepanjang jalan pada waktu mabuk mobil tadi, Lanxi mengira akan baikan setelah dia turun dari mobil.

Tadi dia juga benar-benar merasa tidak apa-apa selain kepalanya sedikit pusing, tetapi dia masih bisa tahan.

Tetapi setelah minum susu, lambungnya langsung terasa aneh.

Lanxi menutup pintu kamar mandi dan mulai muntah dengan kuat.

Karena tidak ada yang dimakan, yang dia muntahkan semua adalah air.

Mendengar suara muntahnya, siapa masih memiliki suasana hati untuk sarapan?

Ekspresi tiga orang yang berada di luar itu tidak terlihat enak.

Tetapi di antara tiga orang itu, yang memiliki ekspresi paling jelek adalah Gu Jingwen.

Tiba-tiba muntah setelah makan....

Gejala seperti ini benar-benar terlalu mudah membuat orang ragu.

Jangan-jangan, Lanxi sudah hamil?

Berpikir tentang kemungkinan ini, Gu Jingwen menarik lengan bajunya dengan kuat,

Tidak, seharusnya tidak mungkin.

Setelah agak membaik, Lanxi kumur mulut dan keluar dari kamar mandi.

Karena muntahya terlalu parah tadi, mata Lanxi terlihat sedikit merah setelah dia keluar dari kamar mandi.

Penampilan Lanxi tentu saja terlihat sedikit berantakan juga.

Lanxi baru saja keluar, dia sudah melihat wajah Lu Yanting yang tenggelam.

Setelah berpikir, sepertinya muntahan dirinya tadi menganggu selera makan mereka.

Lanxi mengangkat sudut mulutnya dan berkata : "Maaf ya, aku menganggu selera makan kalian"

"Tidak apa-apa!" Gu Jingwen melambaikan tangannya dan melihat ke Lanxi dengan penuh perhatian : "Apakah kamu tidak enak badan?"

Lanxi melambaikan tangannya, "Tidak apa-apa, aku merasa baikan setelah muntah, aku tidak begitu lemah"

"Heh" Mendengar Lanxi mendeskripsikan dirinya, Lu Yanting tertawa dengan dingin.

Dia tidak lemah? Kalau dia tidak lemah, dunia ini sudah tidak ada orang lemah!

"Oh... begitu ya" Gu Jingwen tersenyum, "Aku mengira itu adalah tanda-tanda kehamilan"

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu