Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 112 Akting Nona Gu Sangat Baik (1)

Lu Yanting sama sekali tidak pernah digoda wanita, ini pertama kali baginya.

Nadi bicara Lanxi mengatakan kalimat ini, jelas-jelas sedang menggodanya.

Lu Yanting batuk berdeham, hingga telinganya memerah.

Sulit dipercaya, orang seperti Lu Yanting ini bisa begini, hanya karena ucapan seorang wanita.

Tentu saja, Lanxi melihat reaksi Lu Yanting yang seperti ini.

“Bos Lu, telingamu merah.”ucap Lanxi tersenyum mengingatkannya, “Benar-benar Lucu.”

Lu Yanting:“……Ayo pesan makan.”

Lanxi jarang sekali bisa melihat Lu Yanting seperti ini, terlebih orang seperti dia ini ketika di ranjang bisa mengucapkan kata apapun, sama sekali tidak terlihat malu.

Dan Lanxi juga menganggap apa yang dikatakan dirinya barusan tidak keterlaluan, tidak menyangka Lu Yanting akan semalu ini.

Lanxi memesan mie daging sapi, dengan topping cabai yang lebih banyak dan daun bawang.

Setelah selesai memesan makanannya, Lanxi menanyakan Lu Yanting, “Kamu makan yang rasa apa?”

Lu Yanting: “Kamu yang pesankan untukku.”

“Jangan tambah cabai, sisanya seperti biasa.”ucap Lanxi pada pelayan yang memesan dua porsi mie.

Lalu, memesan dua porsi sayur. Lanxi tampak sangat familiar dengan restoran ini.

Setelah pelayan pergi, Lu Yanting bertanya pada Lanxi, “Kamu sering datang kesini?”

Lanxi: “Iya dengan Jiang Sisi kesini, kalau perutku sakit datang makan mie disini.”

Lu Yanting: “Kamu sering sakit perut?”

Lanxi: “Dulu iya, sekarang sudah baikan.”

Selesai mengatakannya, Lanxi tersenyum, “Terima kasih Bos Lu atas ajarannya.”

Kalimat ini benar-benar deh.

Setelah diatur Lu Yanting, kebiasaan makan Lanxi berubah menjadi normal.

Dulu sempat makan makanan yang rasanya hambar, begitu makan makanan yang rasa berat sedikit tidak terbiasa.

Oleh karena itu, kebiasaan makan Lanxi perlahan-lahan berubah. Tentu saja, mustahil bagi Lanxi menjaga kesehatannya dengan terus makan bubur.

Dengan cepat mie dihidangkan, Lanxi minum kuahnya terlebih dahulu untuk menghangatkan lambung, lalu mencium aroma mie.

Lu Yanting melirik Lanxi sekilas, lalu mulai menggambil sumpit makan sesuap.

Sejujurnya aromanya lumayan enak dan cukup hambar. Tapi begitu melihat Lanxi menaruh cabai yang banyak.

Lu Yanting bertanya pada Lanxi: “Kamu suka makan cabai?”

Lanxi: “Ehn.”

Lu Yanting :“……ooh.”

Suasananya sedikit canggung, tapi Lanxi tidak peduli.

Lanxi makan mie dengan bahagia, perasaan tidak bahagia barusan hilang dalam sekejap.

**

Kabar pesta pernikahan Lu Yanting dan Lanxi tersebar dengan cepat, tentu saja kabar ini disebarkan atas persetujuan Lu Yanting.

Gu Jingwen terus mengamati gerak-gerik Lu Yanting, ketika melihat Lu Yanting akan mengadakan pesta pernikahan, Gu Jingwen terkejut.

Hati Gu Jingwen kacau.

Sebelumnya, Lu Yanting datang mencari Gu Jingwen dan Xiao Xiao, Gu Jingwen sudah bisa merasakan ada keanehan diantara hubungan Lu Yanting dengan Lanxi.

Waktu itu Gu Jingwen bahagia, merasa kesempatan dirinya sudah datang.

Tanpa diduga, mereka berdua sama sekali tidak terpengaruh, dan bahkan akan mengadakan pesta pernikahan.

Dan pesta diadakan dibulan Desember……semakin lama semakin dekat.

Gu Jingwen meremas Hp membaca berita, dan sama sekali tidak tahu kapan Gu Chengchi datang kemari.

Gu Chengchi menundukkan kepala melihat isi HP Gu Jingwen, lalu mengingat kejadian sebelumnya.

Gu Chengchi mengerutkan bibirnya dan berkata pada Gu Jingwen: “Kak, sudah waktunya menyerah.”

Gu Jingwen meletakkan Hp nya memandang Gu Chengchi: “Aku hanya melihat berita tentang dirinya saja.”

Gu Chengchi duduk di sebelah Gu Jingwen, “Tidak peduli bagaimanapun, kita sebagai manusia harus mempunyai prinsip kan? Meskipun aku menyukai Lanxi, tapi aku tidak akan pernah merusak rumah tangganya.”

Gu Jingwen menatap mata Gu Chengchi yang jernih, lalu tersenyum.

“Ok, kudengarkan kamu.”

**

Sabtu adalah hari ulang tahun Zhou Jinyan. Mereka yang ulang tahun pada umumnya akan berjalan dua kali.

Yang pertama untuk menyapa teman-teman, yang kedua untuk menyapa yang memiliki hubungan dekat.

Zhou Jinyan memesan meja di restoran, memanggil Lu Yanting, Cheng Yi, Shen Wenzhi dan Gu Jingwen untuk datang bersama.

Mereka semua termasuk teman dekat Zhou Jinyan.

Awalnya Zhou Jinyan juga mempertimbangkan apakah memanggil Shen Wenzhi dan Gu Jingwen datang akan terasa canggung, tapi setelah dipikir-pikir, akhir-akhir ini hubungan Lu Yanting dengan Lanxi seharusnya cukup stabil, bahkan sudah berencana mengadakan pesta pernikahan, pasti tidak akan terjadi masalah apa-apa.

Dan terakhir kali, Lu Yanting dan Shen Wenzhi juga sudah mengatakan dengan cukup jelas.

Apa yang dikatakan mereka berdua sebagai pria dewasa, pasti bisa ditepati, jadi Zhou Jinyan memutuskan memanggil mereka berdua datang kemari.

Lanxi tidak begitu tertarik dengan teman Lu Yanting, tapi karena Lu Yanting sudah mengajaknya pergi, Lanxi tidak enak hati menolaknya.

Ketika datang kemari, Lanxi memakai dress warna maroon, membuat tubuhnya tampak sexy.

Ketika datang, Lanxi terbiasa menggandeng tangan Lu Yanting.

Sampai di depan pintu, kebetulan bertemu dengan Gu Jingwen.

Gu Jingwen dan Lanxi memakai dress yang berbeda style. Gu Jingwen memakai dress warna biru muda, membuat dirinya tampak segar.

Sebenarnya usia Gu Jingwen juga tidak muda lagi, tapi dia terlihat sangat muda.

Dandanan seperti ini, membuat orang merasa, dia tampak seperti bidadari yang cantik.

Gu Jingwen menatap tangan Lanxi. Setelah melihat beberapa saat, baru menarik tatapannya kembali.

Lalu dia memaksakan diri untuk tersenyum:“Sudah datang ya.”

Lu Yanting menjawab “Ehm.”dan tidak banyak bicara.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu