Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 86 Masa Lalu Dengan Shen Wenzhi (4)

"Waktu itu kondisi Lanxi agak buruk karena masalah keluarganya, Shen Wenzhi yang membantu Lanxi keluar dari trauma itu, hubungan mereka berjalan dengna lancar...... semua orang di jurusan mereka tahu mereka sedang berpacaran"

Lu Yanting tidak berbicara, dia meletakkan pena di tangannya dan mengambil dokumen yang di atas meja, kemudian dia pun melihat foto-foto itu.

Lu Yanting sembarang mengambil satu foto.

Di foto itu, Lanxi dan Shen Wenzhi memakai kemeja putih, sepertinya pakaian itu adalah pakaian pasangan pada masa sekolah.

Waktu itu Lanxi masih belum mulai berdandan, wajahnya terlihat sangat murni dan bersih.

Lu Yanting memegang foto itu dengan erat sampai foto itu berkeriput.

Pan Yang yang menyadari hal itu tiba-tiba tidak berani berbicara lagi.

Lu Yanting : "Lanjut"

Pan Yang : "Yang penting orang di sekeliling mereka semuanya berkata hubungan mereka sangat bagus dan lancar, sepertinya sebelum tamat kuliah mereka sudah mulai membahas masalah menikah, hanya saja pada saat liburan tahun kedua kuliah......... kakek Lanxi meninggal, mengakibatkan kondisi Lanxi agak buruk, Shen Wenzhi tidak tahu sedang sibuk apa waktu itu, dia sangat jarang menemani Lanxi. Selanjutnya pada saat tahun ketiga, Shen Wenzhi membawa Lanxi pulang ke rumah untuk bertemu dengan orang tuanya, waktu itu banyak orang mengira mereka pasti akan menikah........."

Berkata sampai sini, Pan Yang melihat ke tatapan Lu Yanting yang sudah tenggelam.

Pan Yang pun langsung berhenti berbicara.

"Kenapa tidak lanjut?" Lu Yanting merasa sangat tidak puas dengan Pan Yang yang tiba-tiba berhenti berbicara.

Pan Yang : "..........."

Pan Yang lanjut berkata : "Tetapi setelah itu mereka putus, orang-orang di sekitarnya tidak tahu alasan spesifik mereka putus apa, karena hubungan Lanxi dengan teman kostnya tidak terlalu dekat, teman kostnya juga berkata Lanxi hanya bermain dengan Jiang Sisi pada saat kuliah.......... Jadi teman kost dia juga tidak begitu jelas mengapa Shen Wenzhi putus dengannya"

Lu Yanting tidak berbicara, dia menyipitkan matanya dan menatap ke foto di tangannya.

Ha, ikat rambut kuda, gaun putih, kemeja putih........

Lu Yanting tidak pernah melihat Lanxi berpakaian begitu murni dan mirip seorang gadis.

"Kamu pergi sibuk saja"

Mendengar kata Lu Yanting, Pan Yang akhirnya menghela sebuah nafas lega dan keluar dengan diam.

Setelah Pan Yang keluar, Lu Yanting pun mulai melihat foto.

Setelah melihat beberapa foto, Lu Yanting langsung merasa emosional sehingga dia melempar foto ke samping.

Selanjutnya, Lu Yanting melihat ke flashdisk yang berada di atas meja, Lu Yanting pun mencolok flashdisk itu ke komputernya.

Dengan cepat, Lu Yanting pun melihat isi di dalam flashdisk.

Di dalam flashdisk hanya ada satu video yang berdurasi sekitar 10 menit.

Lu Yanting membuka video itu. Meskipun video itu direkam beberapa tahun lalu, kualitasnya tetap sangat bagus dan jelas.

Acara pertunjukkan sastra, suasana sangat ramai.

Di atas panggung ada satu piano, kemudian satu pria membawa satu wanita naik ke atas panggung sambil memegang tangannya.

Melihat tangan mereka yang berpegang erat, urat hijau di dahi Lu Yanting langsung mengembang,

Belum sempat lanjut nonton, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

Lu Yanting langsung menutup komputernya, "Masuk"

Lu Yanting melihat ke arah pintu, ekspresinya terlihat sedikti frustrasi setelah melihat Pan Yang : "Kamu masuk lagi buat apa?"

Pan Yang sibuk menjelaskan, "Uhm, Direktur Lan datang mencari anda"

"Yan Ting" Saat ini, Lan Zhongzhi berjalan ke Lu Yanting kemudian bertanya : "Apakah aku menganggu kamu?"

Lu Yanting memijat dahinya, "Tidak"

Lu Yanting memberikan sebuah kode mata kepada Pan Yang dan Pan Yang pun langsung keluar dari ruangan.

Setelah itu, di dalam kantor hanya sisa mereka berdua.

Lan Zhongzhi berjalan ke depan meja Lu Yanting dan dia pun melihat foto Lanxi dan Shen Wenzhi.

Lan Zhongzhi sangat familier dengan foto itu, waktu itu Lanxi sangat menyayangi foto itu sampai meletakkan foto itu di lemari tempat tidurnya.

"Foto itu.........." Lan Zhongzhi mau berkata tetapi tidak berani.

Lu Yanting baru sadar dia lupa menyimpan foto-foto di atas mejanya, dia pura-pura bersikap tenang dan berkata dengan suara santai : "Tidak ada apa-apa"

"Yan Ting, apakah kamu kenal dengan Wenzhi?" Lan Zhongzhi membahas tentang Shen Wenzhi duluan.

Lu Yanting baru ingat, tadi Pan Yang berkata teman kost kuliah Lanxi semua tidak tahu alasan utama Shen Wenzhi putus dengan Lanxi, kalau begitu apakah Lan Zhongzhi tahu?

Lu Yanting mengangguk : "Kenal"

Lan Zhongzhi merasa semakin kaget setelah mendengar jawabannya : "Kalau begitu apakah kamu tahu...... masalah dia dengan Lanxi?"

Lu Yanting mengangguk : "Tahu"

Lan Zhongzhi menghela sebuah nafas : "Dua anak ini memang agak sedikit sayang, kalau bukan karena Lanxi menderita penyakit seperti itu, seharusnya mereka sudah menikah sekarang........"

"Apa maksudmu?" Lu Yanting menyipitkan matanya.

Lan Zhongzhi melihat perubahan ekspresi Lu Yanting, tiba-tiba dia merasa dirinya berkata terlalu banyak.

Lagian sekarang Lu Yanting adalah suami Lanxi, semua pria memiliki harga diri, tentu saja tidak mau mendengar cerita istrinya dengan pria lain.

"Tidak ada, semuanya sudah berlalu" Lan Zhongzhi melambaikan tangannya.

Lu Yanting : "Mengapa Lanxi dan Shen Wenzhi bisa putus?"

"Hais!" Lan Zhongzhi menghela sebuah nafas sebelum lanjut berkata : "Awalnya hubungan mereka lumayan lancar, Lanxi menderita penyakit, pada saat bertemu dengan orang tua Shen Wenzhi, Lanxi bersikap tidak begitu sopan. Akhirnya orang tua Wen Zhi tidak tahu dari mana mencari tahu masalah Lanxi menderita penyakit, mereka pun menghalangi Wenzhi bersama dengan Lanxi.........."

"Kamu juga tahu personalitas Lanxi, setelah itu ibu Wenzhi ada mengajak Lanxi keluar sekali, Lanxi juga tidak bersikap bagus, akhirnya masalah mereka semakin banyak dan mereka pun putus"