Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 135 Muncul Masalah Di Tempat Lanxi (2)

“Lanxi, penyakitmu masih belum sembuh, dan masih ditambah lagi dengan penyakit kejiwaan, dan apabila dalam kondisi seperti ini kamu mengelola perusahaan maka akan mudah salah mengambil keputusan.”

Ketika mendengar perkataan ini, sekujur tubuh Lanxi menegang.

Dia berbalik badan, dan menatap Lan Zhongzhi.

Lanxi tidah tahu kata mana yang tepat untuk melukiskan isi hatinya sekarang.

Kecewa?

Awalnya dia memang sudah mengira kalau jauh di lubuk hatinya dia sudah tidak berharap apa-apa lagi pada Lan Zhongzhi.

Akan tetapi, ketika mendengar dia membicarakan soal penyakitnya di hadapan begitu banyak orang, bagaimanapun juga dia tetap merasa kecewa.

Bahkan dia masih terang-terangan?

Ketika dia menderita penyakit tersebut, lantas semuanya gara-gara siapa?

Ketika Lan Zhongzhi mengucapkan hal ini, orang-orang yang sedang duduk mulai berbisik-bisik, bahkan mulai melirik Lanxi dengan tatapan meneliti.

Seumur hidupnya Lanxi paling tidak suka dipandang dengan tatapan seperti itu,

“Maksudku, kalau hal ini tidak ada buktinya bagaimana kau bisa berkata seperti itu?” Setelah beberapa saat, akhirnya ada orang yang bertanya.

Lan Zhongzhi pun mengeluarkan selembar surat diagnosa itu ketika ada orang yang bertanya.

“Ini adalah surat diagnosa atas penyakit Lanxi, dan psikiater terkenal di kota Jiang yang mengeluarkannya.

Lan Zhongzhi menghela napas, “Sebenarnya masalah ini adalah urusan keluarga kami, tidak seharusnya dibawa ke kantor, namun aku tidak bisa diam saja melihat dia menghancurkan perusahaan ini, karena Dongjin adalah hasil keringat dan darahku.”

Selesai berbicara, Lan Zhongzhi memberikan surat diagnosa itu pada orang disampingnya, dan membiarkan mereka membacanya satu per satu.

Lanxi mengepalkan tinjunya erat-erat hingga kukunya menancap di telapak tangannya, dia berusaha menjaga dirinya tetap tenang.

Kalau dulu, ketika dirinya bertemu masalah seperti ini, dia pasti akan langsung memukul orang.

Sebenarnya, Lan Zhongzheng juga sedang bertaruh.

Dia tahu kalau Lanxi sangat tidak suka kalau ada orang lain yang mengungkit soal penyakitnya, setiap kali diungkit pasti dia akan marah bahkan hingga memukul orang.

Apalagi mengungkit penyakit itu di rapat direksi hari ini, dia pasti akan dibuat marah dan suasana hatinya tidak baik.

Kalau dia mengumbar emosinya di hadapan para direksi, maka otomatis kepercayaan terhadap dirinya akan berkurang, dan orang-orang juga akan merasa kalau dia membuat keputusan hanya berdasarkan pendapat dan kesukaannya diri sendiri.

Dalam pandangan Lan Zhongzhi, Lanxi adalah tipe orang yang melakukan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya, kata-kata dewasa dan stabil bahkan tidak ada dalam kamusnya.

Dia tidak percaya kalau Lanxi masih bisa menahan emosinya ketika bertemu dengan masalah seperti ini.

Karena kepalan tangannya yang sangat erat, kukunya sampai menusuk ke telapak tangan dan berdarah.

Tepat sekali, kalau saja kejadian ini terjadi bukan pada sekarang, maka bisa jadi Lan Zhongzhi sudah dipukul oleh Lanxi.

Namun sekarang ini, dia sudah lebih logis.

Dia tahu ketika Lan Zhongzhi sudah memberitahukan penyakitnya di hadapan direksi, Lan Zhongzhi berniat untuk menjatuhkan Lanxi dan orang-orang di direksi akan mendukungnya.

Kalau Lanxi benar-benar lepas kendali dan memukul dia, maka secara otomatis dia telah mengikuti arahannya.

Ketika memikirkan hal ini, tiba-tiba Lanxi merasa kagum pada dirinya, karena pada saat seperti ini, bahkan dia masih bisa menganalisis pro dan kontra dari tindakannya.

Dan dia akhirnya juga mengetahui, kalau dirinya yang sekarang sudah berbeda dengan yang dulu.

Dia tidak mudah untuk dikalahkan.

Dia sudah melewati berbagai macam rintangan, lantas apalagi yang perlu ditakuti?

Dengan cepat semua orang disana sudah membaca surat diagnosa Lanxi.

Setelah membacanya, semua orang merasa agak khawatir dengan kondisi kejiwaan Lanxi.

“Apakah ini memang benar?” seseorang yang posisinya lebih tinggi dalam rapat direksi tersebut bertanya pada Lanxi.

Sebelumnya dia selalu mendukung Lanxi, sepertinya karena hubungannya dengan Chen Houzhong cukup baik.

“Menurut kalian?” Lanxi tertawa kecil, “Yang ada di tanganku sekarang adalah nilai proyek yang bisa kalian lihat, kalau kalian menganggap kejiwaanku bermasalah hanya berdasarkan selembar rekam medis itu, maka aku tidak bisa berbuat apa-apa.”

“Tapi kita tidak bisa membiarkan Dongjin dipimpin oleh seseorang yang punya penyakit jiwa!” Saat ini, muncul seorang yang berdiri di pihak Lan Zhongzhi.

Ucapannya bernada marah karena dia sudah melihat rekam medis itu, “Masalah ini harus diinvestigasi secara menyeluruh, dan karena kamu harus membuktikan kalau kau tidak memiliki penyakit jiwa, bagaimana kalau sekarang kau pergi ke rumah sakit untuk memastikan?”

“Kenapa aku harus mendengarkan perkataanmu?” Tiba-tiba Lanxi mulai meninggikan suaranya, ekspresi wajahnya menjadi gelap ketika menatap pria itu, dan kata-kata yang selanjutnya keluar dari sela-sela giginya : “kamu pikir siapa kamu?”

Perkataan Lanxi ini kurang menghormati orang serta membawa amarah yang menggelora.

Setelah dia mengucapkannya, raut wajah semua orang menjadi gelap.

Kata-kata itu ditambah dengan ekspresinya saat ini, kelihatannya malah seperti orang yang kejiwaannya tidak normal.

“Aku rasa tidak perlu periksa lagi, kejiwaannya sudah pasti bermasalah! Aku memvoting supaya dia tidak menjabat sebagai direktur lagi!”

Pria ini sudah tua dan penuh dengan intrik, dan kemampuannya memanas-manasi keadaan sangat baik.

Begitu dia berkata, langsung ada orang yang setuju dengannya.

Lanxi hanya menatap mereka semua dengan tatapan dingin, dan sudut mulutnya terangkat.

Tiba-tiba dia tidak tahu harus berkata apa.

Hah, kejadian ini semuanya disebabkan oleh Lan Zhongzhi.

Lanxi bersumpah dalam hari, suatu hari nanti dia pasti akan menginjak-injak Lan Zhongzhi dibawah kakinya.

Apanya yang hubungan ayah dan anak, semua itu tidak ada sama sekali. Dia dan sepasang ibu-anak itu barulah keluarga---

“Kalian sudah melihat lelucon ini.” Lan Zhongzhi berkata demikian karena tujuannya sudah tercapai.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu