Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 150 Penyakit Kepribadian Ganda (2)

Minimal selama pembicaraan hari ini, dia tidak bisa melihatnya.

Dulu Liao Xuan selalu merasa kagum pada Lanxi, dia bisa hidup tanpa memperdulikan pandangan orang lain, ini merupakan hal yang sangat sulit dilakukan.

Dia mengira Lanxi bisa terus mempertahankannya.

Tidak menyangka, akhirnya ia juga bisa kalah oleh kenyataan.

Setelah mendengar apa yang Liao Xuan katakan, Lanxi tiba-tiba sadar.

Benar juga, dalam waktu yang begitu pendek, baru belasan hari saja dia sudah sampai jadi seperti ini.

“Apa yang kamu katakan benar.” Lanxi menarik nafas dalam lalu tersenyum, “Aku harus menjadi diriku yang sebelumnya.”

Senyumnya ini, memperlihatkan sedikit sisi angkuh yang seperti biasanya.

Setelah Liao Xuan melihat senyumannya, berkata, “Ini baru benar.”

Lanxi : “Beberapa hari ini aku akan membantu persiapan pernikahan teman baikku, nanti setelah pesta pernikahannya usai dilaksanakan, aku akan pergi untuk liburan seorang diri dengan puas.”

Liao Xuan : “OK!”

Liao Xuan berpikir sejenak, lalu mengingatkan Lanxi : “Sebenarnya, kalau saja ada teman yang bisa kau percaya untuk membanumu di perusahaan, agak menyusahkan orang lain tidak ada salahnya.”

“…… seharusnya kamu mengerti maksudku bukan?” Liao Xuan tidak mengatakan hal ini dengan gamblang.

Namun, Lanxi mengerti.

Begitu Liao Xuan berkata demikian, Lanxi langsung teringat apa yang dulu pernah dikatakan oleh Zhou Hesi.

Dia bilang, bisa membantunya…. Ketika itu ia sungguh tidak berniat meminta bantuannya.

Namun sekarang, mungkin ia benar-benar harus merepotkan Zhou Ting.

Tapi, masalah ini harus menunggu sampai pesta pernikahan Jiang Sisi selesai terlebih dahulu.

Setelah mengobrol sebentar dengan Liao Xuan, perasaan Lanxi menjadi jauh lebih lega.

Sebenarnya yang membuat perasaannya tertekan selama ini karena ada banyak masalah yang menumpuk namun tidak ada yang bisa memberinya saran juga pendapat.

Belakangan ini Jiang Sisi sangat sibuk, Lanxi juga tidak ingin mengganggunya.

Sehingga ia hanya biisa menahannya.

Hari ini setelah mengobrol dengan Liao Xuan ia merasa jauh lebih baik.

“Sebenarnya ada beberapa hal yang tidak separah apa yang kamu bayangkan, biarkan pikiranmu rileks saja.” Liao Xuan berkata padanya, “Suasana hati bagus, kualitas tidur juga akan meningkat, suara halusinasi juga akan menghilang.”

“Baik, aku akan mengingatnya.” Lanxi mengangguk dengan tegas.

**

Setelah selesai megobrol dengan Lanxi, Liao Xuan berjalan keluar dari ruang konsultasinya, lalu membuka pintu kantornya.

Lu Yanting terus berjalan mondar mandir didepan pintu, kelihatannya dia cukup panik.

Setelah pintu terbuka, dia berjalan kehadapan Liao Xuan dengan tergesa-gesa, lalu bertanya : “Bagaimana kondisinya?”

Liao Xuan langsung menutup pintu kantor, berdiri dilorong sambil memberitahu Lu Yanting hal apa saja yang perlu ia perhatikan.

“Kondisinya tidak baik.” Dia membuka dengan tiga kata.

Begitu mendengar Liao Xuan berkata demikian, ekspresi wajah Lu Yanting langsung menjadi begitu tegang, “Kondisi detailnya?”

Liao Xuan mulai berkata : “Kualitas tidur dia tidak bagus, mendengar suara halusinasi yang cukup parah, apakah kamu tahu ini semua?”

Kalau mengenai kualitas tidur yang tidak bagus Lu Yanting tahu, belakangan ini wajahnya memang terlihat agak pucat, Lu Yanting bisa menebak dia tidak tidur dengan nyenyak dimalam hari.

Namun mengenai ia mendengar suara halusinasi… dia tidak tahu sama sekali mengenai hal ini.

“Kenapa bisa mendengar suara halusinasi?” ekspresi wajah Lu Yanting menjadi semakin buruk, ada perasaan seperti ada hal tidak baik yang akan terjadi.

Masalah ini, Lanxi tidak pernah mengatakannya.

Benar juga, Lanxi tidak mungkin mengatakan hal ini padanya.

Berdasarkan kondisi mereka berdua akhir-akhir ini, aneh sekali kalau Lanxi masih bisa memberitahunya.

“Dia bisa mendengar suara halusinasi karena seorang diri berada dalam lingkungan yang tertutup dalam jangka panjang, “Liao Xuan berhenti sebentar untuk melihat Lu Yanting, “Kalau aku boleh mengatakan yang sejujurnya, untuk membuatnya tunduk lalu mengurungnya dirumah seperti itu sungguh menjatuhkan martabatmu, bagaimana kondisinya semalam kamu juga melihatnya sendiri semalam, kalau terus seperti ini, mungkin sekali berkembang menjadi penyakit kepribadian ganda.”

Lu Yanting : “…………..”

Liao Xuan : “Apakah kamu tahu akibat penyakit kepribadian ganda apa saja? Bisa melukai diri sendiri, bahkan bisa sampai bunuh diri.”

Setelah mendengar apa yang Liao Xuan katakan, Lu Yanting sangat terkejut, dia terdiam cukup lama.

Setelah beberapa saat, ia baru bertanya pada Liao Xuan : “Kamu punya saran apa?”

Liao Xuan : “Biarkan dia pergi refreshing, sebaiknya dia pergi sendiri, atau cari seorang teman yang hubungannya baik dengannya untuk menemaninya, dengan demikian baru bisa mengalihkan perhatiannya dengan cepat.

Lu Yanting : “…….”

Liao Xuan : “Ada lagi, aku perlu mengingatkanmu dengan keras sekali lagi, jaga emosionalnya, usahakan sebisa mungkin untuk tidak membuatnya tertekan. Kalau kamu takut tidak bisa mengendalikan diri, kalau begitu kurangi bersama dengannya dalam kondisi hanya berdua saja. Kondisinya yang sekarang sama sekali tidak kuat terhadap tekanan apapun.”

Lu Yanting sungguh tidak menyangka hal ini akan menjadi begitu parah.

Penyakit kepribadian ganda……………

Dia mengepalkan tangannya dengan erat, dadanya seolah seperti ada kapas yang menyumbat dan membuat nafasnya terasa begitu sesak.

Sebenarnya dia tidak berpikir untuk mengurungnya begitu lama, awalnya ia berpikir asalkan dia melunak, mengalah untuk tidak bercerai dengannya, maka ia akan menganggap tidak ada yang terjadi.

Namun ia tidak mengatakan apapun, selama ini juga selalu datar terhadapnya, bagaimana mungkin dia bisa tahan dengan ini semua?

“Aku mendengar darinya, akan ada teman baiknya yang menikah.” Melihat Lu Yanting tidak bicara, Liao Xuan melanjutkan, “Manfaatkan kesempatan kali ini untuk membiarkannya bersantai sejenak.

“Liao Xuan.” Lu Yanting tiba-tiba memanggil namanya.

Liao Xuan : “Ada apa.”

Lu Yanting : “Sebaiknya kamu tidak sedang membohongiku.”

Setelah mendengar apa yang Lu Yanting katakan ini, Liao Xuan dibuat tertawa olehnya.

Dia mengira kalau ia sedang membohonginya?

Dibandingkan itu, lebih tepat kalau mengatakan dia sedang membohongi Lanxi.

Sebenarnya kondisi Lanxi yang sekarang sudah mendekati penyakit kepribadian ganda, hanya saja jangka waktunya belum cukup panjang sehingga belum bisa dipastikan.

Dia tidak mengatakan hal yang sebenarnya karena takut Lanxi dan Zhou Hesi tidak kuat menerima pukulan ini.

Tidak menyangka, setelah Lu Yanting mendengar ini malah mencurigainya.

“Menurutmu mungkinkah aku menjadikan hal seperti ini sebagai lelucon?” Liao Xuan menyimpan senyumnya, nada bicaranya juga menjadi jauh lebih dingin, “Mohon untuk tidak meragukan keprofesionalanku.”

Lu Yanting, “……..”

Dia tidak curiga, hanya saja tidak ingin menerima kenyataan ini saja.

“Aku tetap ingin mengatakan hal yang sama, kalau kamu tidak bisa memberikannya apa yang ia mau, maka lepaskanlah dia lebih awal.” Liao Xuan mengulang kembali apa yang sudah sering ia katakan pada Lu Yanting sekali lagi.

Lu Yanting mengkerutkan alisnya sekali lagi : “Kamu katakan padaku dulu apa yang ia inginkan.”

Apakah yang ia berikan untuk Lanxi masih kurang banyak?

Liao Xuan selama ini merasa feeling Lu Yanting sangat kuat, dibandingkan dengan manusia yang tinggal didunia ini, apa yang ia lakukan sudah begitu sempurna.

Namun tidak menyangka dalam hal percintaan dia bisa begitu lamban.

Salah, mungkin harus mengubah cara bicaranya.

Dalam urusan Lanxi, reaksinya sangat lamban.

Tentu saja salah satu faktornya karena hubungan mereka diawali terlalu banyak intrik.

Seperti yang ia katakan sebelumnya, sejak awal ia sudah melihat Lanxi dengan sudut pandang yang berbeda.

Dan pandangan ini sudah menyimpang sejak awal bahkan mendarah daging, sampai dirinya sendiri sama sekali tidak menyadarinya.

Ingin menghilangkannya bukan hal mudah yang bisa dilakukan sehari atau dua hari.

Liao Xuan juga yakin selama ini Lu Yanting cukup kebingungan memikirkan apa yang Lanxi inginkan, jadi dia langsung memberitahunya.

“Tulus, awal sampai akhir, tepat janji.” Liao Xuan hanya mengatakan 3 kata itu, “Kalau kamu masih tidak bisa melakukannya, maka jangan lagi menyia-nyiakan waktunya.”

Lu Yanting memikirkan apa yang Liao Xuan katakan dengan seksama, tiba-tiba seperti mengerti sesuatu.

Dia bertanya : “Maksudmu dia mengira aku menduakannya?”

“Bukankah memang begitu?” Liao Xuan tersenyum, “Tidak perduli apapun alasanmu untuk masih tetap berhubungan dengan mantan kekasihmu, tidak akan bisa diterima. Kita bicara secara fair saja, kalau seandaikan yang terjadi hari itu adalah Lanxi yang berpelukan dengan mantan pacarnya, apakah kamu sanggup untuk tidak marah sama sekali?”

Sebuah pertanyaan saja sudah cukup untuk membuat Lu Yanting terdiam.

Kalau Lanxi berpelukan dengan Chen Wenzhi, mungkinkah dia bisa tidak marah sama sekali?

jawabannya tentu saja tidak mungkin.

Tidak perduli alasan apapun, dia tidak akan bisa menerimanya.

Lu Yanting tidak memberikan jawaban, namun ekspresinya sudah menjawab semuanya.

Setelah melihat ekspresinya ini, Liao Xuan tersenyum lagi : “Kalau kamu sendiri tidak sanggup menerimanya, atas dasar apa kamu meminta Lanxi untuk menerimanya?”

Lu Yanting kehabisan kata-kata untuk menjawab : “………”

“Oh iya, ada satu hal lagi, awalnya aku ingin membantu Lanxi untuk merahasiakannya. Namun, kali ini aku ingin membocorkannya padamu.”

Liao Xuan merasa, ini waktu yang tepat untuk memberitahu Lu Yanting.

Kalau tidak, dia tidak akan pernah menyadari kalau Lanxi tulus terhadapnya.

“…. Hal apa?” jantung Lu Yanting rasanya seperti akan melompat keluar.

Dia speerti memiliki fiarasat, apa yang akan dikatakan Liao Xuan nantinya akan memberikannya pencerahan.

“Dimalam kamu mengalihkan semua saham padanya, dia ada meneleponku.”

Akhirnya Liao Xuan menceritakan hal ini pada Lu Yanting.

Setelah Lu Yanting mendengar hal ini, tangan disampingnya mengetat tanpa sadar, “Apa yang ia katakan?”

Liao Xuan : “Kamu begitu cerdas, seharusnya kamu tahu apa yang ia rencanakan bukan?”

Lu Yanting : “Iya.”

“Mengambil kembali semua saham perusahaan, lalu bercerai denganku.”

Mengenai ini, ia sangat jelas.

Liao Xuan : “Hm, namun malam itu ia tiba-tiba meneleponku, ia mengatakan padaku kalau dia merasa tidak tega meninggalkanmu.”

Tidak tega.

Mendengar kedua kata ini, jantung Lu Yanting selah ditarik oleh seseorang dengan begitu kejam.

“Dia yang mengatakannya?” dia sungguh tidak berani mempercayai apa yang ia dengar, Lanxi bisa mengatakan kalau dia tidak tega padanya.

Karena sikapnya saat meminta cerai dengannya begitu yakin dan kejam.

“Kamu lihat, sampai sekarang pun kamu masih memiliki rasa sentiment itu.” Liao Xuan sekali lagi dibuat tertawa oleh sikap yang ditunjukkan oleh Lu Yanting, “Kamu bilang dia tidak mempercayaimu, sebenarnya kamu juga sama bukan, kamu sama sekali tidak pernah percaya padanya.”

Liao Xuan langsung menanyakan hal yang begitu to the point sampai membuat Lu Yanting kehabisan kata-kata.

Liao Xuan : “Masih ingin lanjut mendengarkan?”

Lu Yanting : “Katakanlah.”

Liao Xuan : “Dia bilang dia tidak tega meninggalkanmu karena kamu begitu baik padanya, karena kamu berlutut dihadapan makan ibu dan juga kakeknya sambil berjanji akan bersikap baik padanya, sehingga ia bersedia memaafkan semua yang kamu lakukan dipesta pernikahan kalian.”

Setiap kata yang diucapkan oleh Liao Xuan bagaikan tinju yang begitu kuat juga keras, tepat mengenai hati Lu Yanting dengan tepat juga kuat.

Semua hal ini, ia sama sekali tidak tahu.

Lu yanting menggerakkan bibirnya, ingin bicara, namun rasanya tenggorokkannya seperti tersumbat sesuatu, sama sekali tidak bisa bersuara.

“Dia baru melakukan keputusan itu malamnya, keesokan harinya, kamu malah berpelukan dengan mantan kekasihmu. Menurutmu, apa yang akan terpikirkan olehnya?”

Pertanyaan ini, Liao Xuan tanyakan sambil menatap mata Lu Yanting.

“Aku……”

“Oleh karena itu aku mengatakan kamu kurang memahaminya.” Liao Xuan berkata, “Dalam hal ini dialah korbannya, namun apa yang kamu lakukan? Mengurungnya, mengancamnya?”

“Dia adalah orang yang memiliki pertahanan yang kuat, menurutmu setelah dia mengalami semua ini, apakah ia masih mungkin menyukaimu?”

Satu pertanyaan demi satu pertanyaan dilontarkan oleh Liao Xuan sampai membuat Lu yanting tidak bisa menjawab.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu