Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 10 Saya Pasti Menang

Bab 10 Saya Pasti Menang

Di hari ulang tahun Tuan Chen, Lan Zhongzhi juga pasti akan hadir.

Sebelum datang, Lan Zhongzhi sudah mendengar bahwa Lu Yanting juga akan hadir, makanya dia membawa serta Lan Zhixin juga. Dia berencana untuk mengenalkannya dengan Lu Yanting.

Jika cocok, maka derajat keluarga Lan akan terangkat juga.

Tidak disangka, yang muncul bersama Lu Yanting adalah Lanxi.

"Ayah...mengapa kakak?" Lan Zhixin melihat mereka berdua, dia sedih sampai ingin nangis.

"Mereka hanyalah teman, ayo jalan, ayah akan mengenalkanmu dengan Tuan Lu."

Lan Zhongzhi menepuk-nepuk pundak Lan Zhixin untuk menenangkannya, setelah itu dia membawanya pergi.

Saat Lanxi sedang bicara dengan Lu Yanting, dia melihat ayahnya membawa Lan Zhixin datang.

Senyum di wajah Lanxi hilang seketika pada saat itu juga.

Raut wajahnya berubah, Lu Yanting bingung melihatnya.

"Yanting, sudah lama kita tidak berjumpa." Lan Zhongzhi mendekat dan tersenyum menyapa Lu Yanting.

Lu Yanting mengenal Lan Zhongzhi, lingkup pergaulan orang kaya di Kota Jiang sangat kecil, sebelumnya dia sudah pernah berbincang dengan Lan Zhongzhi.

Lu Yanting mengangkat dagunya perlahan dan membalas Lan Zhongzhi: "Tuan Lan, sudah lama kita tidak bertemu."

"Lanxi tidak merepotkanmu 'kan?" Lan Zhongzhi melihat Lanxi yang berdiri di sampingnya dan berkata: "Cepat kesini!"

Lanxi hanya menatap ayahnya dan tidak merespon.

Lu Yanting sudah tahu bahwa hubungan Lanxi dan ayahnya tidak harmonis, dia tertawa dan menatap ke arah wanita yang disampingnya. "Siapa dia?"

"Dia adalah putri kecilku, Lan Zhixin."

Melihat Lu Yanting tertarik dengan Lan Zhixin, Lan Zhongzhi langsung mengenalkan Lan Zhixin pada Lu Yanting.

"Xinxin adalah adik kelasmu, dia juga kuliah di Universitas yang sama denganmu, sekarang dia kuliah tahun ke-3."

"Benarkah?" Lu Yanting menatap Lan Zhixin. "Kebetulan sekali, halo adik kelas."

Wajah Lan Zhixin merah, dia tersipu malu dan menyapa Lu Yanting: "Halo kakak kelas."

    ……

Lanxi berdiri di samping Lu Yanting, hatinya tidak keruan melihat mereka berdua.

Dia tidak bicara apa pun, berputar dan berjalan mengarah ke arah balkon.

Saat dia berbalik , aroma parfum Lanxi semerbak di udara dan tercium oleh Lu Yanting.

Aroma yang sangat tajam, sama dengan karakter wanita ini.

    **

Lanxi berjalan sendiri ke arah balkon, memikirkan Lan Zhixin membuat hatinya menjadi tidak tenang.

Dia membuka tasnya dan mengeluarkan sekotak rokok dan korek api lalu menyalakan sebatang rokok.

Tangan kanannya menghisap rokok, dan yang sebelah kiri memegang pagar balkon. Dia menghisap rokoknya dalam-dalam kemudian mengangkat kepalanya dan membuat bulatan asap.

Setelah ayahnya membawa Lan Zhixin tinggal di rumah, sudah banyak sekali barang Lanxi yang direbut olehnya.

Sebenarnya Lanxi belum tahu apa rencananya pada Lu Yanting, tapi setelah melihat Lan Zhixin tersipu malu pada Lu Yanting, dia segera merubah idenya.

Walaupun Lan Zhixin selalu berusaha untuk merebut barangnya, tapi dia tidak peduli dan tidak pernah bertengkar dengannya.

Sekarang, Lanxi tiba-tiba ingin bersaing dengannya.

Aku harus memenangkan Lu Yanting.

Lanxi menghisap rokoknya dan membayangkan ekspresi Lan Zhixin saat dia berhasil mendapatkan Lu Yanting. Dia pun tertawa.

Saat Lu Yanting masuk ke dalam balkon, dia mendengar suara tertawa Lanxi.

Dia mengerutkan alisnya dan mendekati Lanxi.

Lanxi masih sibuk dengan dunianya sendiri dan tidak tahu kalau di belakangnya ada orang yang datang.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Lanxi kaget mendengar suara Lu Yanting, rokok di jarinya sampai terjatuh ke lantai.

Tapi kekacauan ini hanya terjadi sebentar, Lanxi kemudian langsung tersenyum kembali.

Dia mendekati Lu Yanting, tersenyum dan bertanya padanya: "Apakah Tuan Lu tidak berbincang lagi dengan adikku? Dia terlihat sangat memujamu."

"Kamu merokok?" Lu Yanting melihat rokok di lantai dan mengerutkan keningnya sekali lagi.

"Benar."

Sembari bicara, Lanxi membuka tasnya dan mengeluarkan rokok dan korek api, untuk sekali lagi dia menyalakan rokok dan menggantungnya di mulut.

Tindakannya sama seperti berandalan yang di jalanan.

Lu Yanting mengerutkan kening melihatnya.

Saat ini, Lanxi menghisap rokoknya, merangkul leher Lu Yanting dan menghembuskan asap ke wajahnya.

Lu Yanting juga merokok dan tidak alergi dengan asap rokok.

Dia menunduk melihat mulut Lanxi yang buka tutup, kerongkongannya tiba-tiba terasa panas.

Menit selanjutnya, dia berhasil menenangkan pikirannya.

Saat Lanxi merasa bangga, pria dihadapannya memegang pinggangnya, mendorongnya dan menekannya ke arah pagar balkon.

Pinggangnya terasa sakit, baru saja Lanxi mau marah, tapi bibir pria itu sudah menempel pada bibirnya.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu