Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 231 Membantunya & Bertemu Lagi (2)

Sebenarnya ketika Lu Yanting mengatakan akan mengadopsinya, dia sudah merasa begitu senang.

Meskipun usia Xiao Xiao tidak besar, namun ingatannya sangat baik, dia ingat Kepala Yayasan Xiao pernah mengatakan padanya, Paman Lu sudah punya keluarga sendiri, tidak begitu memungkinkan untuk menjaganya seperti dulu.

Ketika itu ia sangat kecewa, lalu ia cukup lama tidak datang melihatnya, dan sekarang, ketika ia muncul…….

Lu Yanting berada di panti selama 1 jam lebih, setelah memastikan urusan Xiao Xiao, ia pun pergi.

Sebelum pergi Xiao Xiao menarik lengan Lu Yanting dan mengucapkan terima kasih.

Satu kata yang sangat pelan, namun Lu Yanting bisa mendengarnya.

Dia tersenyum sambil menepuk ringan kepala Xiao Xiao.

Ketika pergi Kepala Yayasan Xiao mengantarnya.

Kepala Yayasan Xiao berkata : “Yanting, kamu sunggu budiman, beberapa tahun ini untungnya Xiao Xiao ada kamu………..”

“Kepala Yayasan Xiao, anda terlalu berlebihan.” Lu Yanting hanya tersenyum sebentar, “Masalah lainnya maaf merepotkan anda untuk membantuku mengurusnya.”

Kepala Yayasan Xiao mengangguk, “Baik, setelah Asisten Pan datang aku akan membawanya untuk mengurus semua administrasi.

**

Setelah pergi dari Panti, Lu Yanting mengendarai mobil kembali ke Guanting, dia mengeluarkan kotak yang Lan Zhongzhi titipkan untuk Lan Xi dari dalam laci.

Dia melemparkan kotak itu kedalam koper yang ada disampingnya, lalu mulai membereskan barang.

Kali ini dia kembali ke Kota Jiang, masalah sudah hampir diselesaikan, sudah saatnya dia kembali ke Bali.

Lu yanting baru selesai merapikan koper, lalu menerima telfon dari Zhou Jinyan.

Balakangan ini ia sibuk dengan masalah Lan Xi, sama sekali tidak sempat untuk menghubungi mereka.

Setelah dihitung-hitung, dia dan Zhou Jinyan juga Cheng Yi sudah satu bulan tidak bertemu.

Dipikir-pikir, memang sudah lama juga.

Meskipun tidka bertemu, namun Zhou Jinyan dan Cheng Yi tahu semua yang terjadi pada Lu Yanting dengan jelas.

Sekarang Lu Yanting bisa dikatakan menjadi orang yang paling terkenal di Kota Jiang, semua pengguna social media sedang asik mengarang cerita tentang dia dan Lan Xi.

Begitu telfon tersambung, Zhou Jinyan bertanya : “Masih sibuk?”

Lu Yanting : “Tidak, kenapa?”

Zhou Jinyan : “Makan bersama ada waktu?”

Lu Yanting : “Hm, dimana?”

Zhou Jinyan menyebutkan alamat.

Lu Yanting : “Baiklah, aku langsung kesana.”

Koper sudah disiapkan, penerbangannya besok jam 10 pagi, keluar untuk makan sebentar harusnya tidak masalah.

………

Setelah 40 menit, Lu Yanting datang ke restoran, pelayan membawanya ke ruang VIP.

Zhou Jinyan dan Cheng Yi sudah duduk disana, Lu Yanting juga menarik kursi dan duduk.

Makanan Zhou Jinyan yang memesan, setelah selesai memesan makanan, Zhou Jinyan melihat kearah Lu Yanting, bertanya padanya dengan penasaran : “Bagaimana hubunganmu dengan Lan Xi?”

Ini merupakan hal yang paing membuatnya juga Cheng Yi penasaran.

Semua headline mengenai Lan Xi dan Lan Zhixin sudah mereka lihat semuanya.

Isi beritanya terlihat cukup nyata. Setelah melihatnya, setelah mereka melihatnya, mereka langsung merasa kalau sebelumnya mereka sudah memandang Lan Xi.

Namun ini juga tidak bisa menyalahkan mereka, karena apa yang Lan Xi tunjukkan pada mereka memang seperti itu..

“Tidak bagaimana.” Lu Yanting berkata dengan datar, “Masih butuh waktu.”

Sebenarnya dia sendiri juga tidak begitu yakin.

Karena Lan Xi sempat mengatakan kalau dia tidak akan kembali pada masa lalu.

Dan ada kejadian Chen Wenzhi yang menjadi testimony…… dia sungguh tidak memiliki keyakinan sama sekali.

Awalnya Cheng Yi tidak ingin berkomentar tentang ini, namun, begitu mendengar Lu Yanting mengatakan ini, Dia sungguh tidak tahan lagi.

Cheng Yi mengkerutkan alis, berkata dengan nada yang sedikit merendahkan : “Kamu saja sudah membuang semua harga dirimu deminya, apakah kamu tahu bagaimana orang diluar menilaimu? Mereka merasa kamu sudah manjadi bucin Lan Xi, sampai-sampai otak pun sudah tidak dipakai lagi.. sudah sampai seperti ini, dia masih belum puas?”

Cheng Yi adalah teman Lu Yanting, cara pandangnya tentu saja berdasarkan posisi Lu Yanting.

Dia merasa, seorang pria melakukan hal seperti ini demi seorang wanita, namun wanita itu sedikitpun tidak merasa tersentuh, sungguh tidak tahu diri.

“Cheng Yi.” Lu Yanting memanggilnya dengan wajah yang begitu dingin.

Suaranya ini begitu tegas, setelah Cheng Yi mendengarnya, langsung menjadi tegang, “…. Kenapa?”

“Jangan sampai aku mendengarmu mengatakan satu hal yang buruk tentangnya lagi.” Sebagai teman baik yang sudah berteman bertahun-tahun, ketika bicara dengan Cheng Yi, Lu Yanting tidak perlu berkata terlalu tidak enak didengar.

Namun, ini merupakan pertama kalinya dia memperlakukan Cheng Yi seperti ini karena seorang wanita.

Membuat Cheng Yi sedikit sulit menerimanya.

Dia mengepalkan tangannya : “Kamu sekarang sedang marah padaku karena wanita itu?”

“Terserah mau berpikir bagaimana.” Lu Yanting malas menjelaskan. “Bukan, Lu Yanting, sekarang aku malah merasa apa yang dikatakan diluar benar adanya, Lan Xi benar-benar sudah menundukkanmu ya? Kamu bukan hanya membuang harga dirimu deminya, bahkan hubungan persahabatan kita juga sudah tidak kau inginkan?”

“Persahabatan.” Lu Yanting mengulang kata ini, “Kalau kamu juga tahu persahabatan, maka sopanlah sedikit padanya.”

Cheng Yi, “…”

Bagus, intinya tetap karena Lan Xi.

“Dulu kamu mempermalukannya, mempersulitnya, aku tidak bicara bukan berarti aku bisa menerima semuanya.” Lu Yanting melihat kearah Cheng Yi, memperingatkannya : “Mulai sekarang, aku tidak mau mendengar apapun yang sejenisnya.”

“Sudah sudah, kita tidak membicarakan hal yang tidak menyenangkan.” Melihat mereka sudah hampir bertengkar, Zhou Jinyan segera maju untuk menengahi, “susah payah keluar untuk makan bersama, bicarakan hal yang menyenangkan saja.”

Zhou Jinyan segera mencegah pertengkaran terjadi.

Namanya juga pria, ketika suasana hati sedang buruk minum sedikit, ketika sedang ada masaalh juga minum sedikit, setelah minum, maka banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan mudah.

Kali ini, mereka bertiga minum cukup banyak.

Lu Yanting minum sampai sedikit mabuk, ketika ingin bersulang dengan Cheng Yi, ia berkata padanya lagi : “Itu merupakan wanita yang kusuka, meskipun itu kamu juga tidak boleh kamu memakinya.”

Cheng Yi : “Dasar bucin abadi kamu!”

Lu Yanting : “Benar, aku bucin, dan aku rela menjadi bucin… kenapa kamu yang pusing?”

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu