Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 118 Tidak, Aku Tidak Rela (2)

“Ada masalah apa mencariku?” melihat ekpresi Lan Zhongzhi yang penuh dengan emosi itu, Lanxi tahu ia pasti memiliki sesuatu untuk ditanyakan padanya.

“Apa yang terjadi diantaramu dan Lu Yanting?” Lan Zhongzhi menayakan hal itu terlebih dahulu, “Kenapa dia tiba-tiba menghilang dihari pernikahan itu? Apakah ada sesuatu yang salah diantara kalian berdua?”

“Iyaa.” Lanxi tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepala, bertanya padanya “jika aku dan dia berpisah, bukankah kamu seharusnya senang?”

“Bisakah kamu serius! Aku sedang bertanya padamu!” muka Lan Zhongzhi terlihat lebih serius.

“Aku dengannya berada dalam kondisi seperti apa, itu adalah urusanku dengannya. Tidak akan ada pengaruhnya dengan kedudukanku di perusahaan.”

“Kalau begitu pernahkah kamu memikirkan seberapa besar pengaruhnya masalah ini terhadap perusahaan!” amarah Lan Zhongzhi menaik, “Saat ini semua orang sedang membicarakan dirimu yang sudah kehilangan kasih sayang, banyak kerjasama yang seharusnya datang menjadi hangus begitu saja, selama beberapa hari ini pun harga saham perusahaan ikut mengalami kejatuhan!”

“Oh, jadi apa.” Lanxi tidak sedikitpun memperdulikan hal ini, “Perusahaan juga bukanlah milikmu, apa yang kamu ributkan?”

“Kamu----------!” Lan Zhongzhi sudah cukup dibuat emosi oleh Lanxi, benar-benar tidak terpikirkan apa yang menyebabkan Lanxi bersikap sedemikian rupa.

Percakapan dalam masalah ini tidak mendapatkan hasil apa-apa, Lan Zhongzhi tiba-tiba menjadi lebih marah lagi saat teringat akan hal pemecatan yang terjadi pagi itu.

“Dan juga, mengapa membuat bagian HRD memecat lagi karyawan?” Lan Zhongzhi kembali bertanya pada Lanxi.

Lanxi menggerakkan bahunya, “Siapa suruh mulut mereka membicarakanku di belakang, ditambah lagi terdengar olehku sendiri.”

“Bukankah mereka membicarakanmu karena kamu telah melakukan hal yang memang pantas untuk dibicarakan! Jika acara pernikahanmu berjalan dengan lancar, orang lain mana mungkin membicarakanmu?!”

Kata-kata Lan Zhongzhi bagaikan sebuah pisau tajam yang menusuk langsung ke jantung Lanxi.

Benar sekali, andaikan saja acara pernikahan itu berjalan dengan lancar, mana mungkin ada segitu banyaknya gosip.

Tetapi didunia ini mana ada andaikan saja?

Acara pernikahan itu bukan karena dirinya tidak dapat berjalan dengan lancar.

Antara Gu Jingwen dan dirinya, Lu Yanting lebih memilih Gu Jingwen.

Benar-benar konyol, lagi-lagi dia menjadi seseorang yang terbuang itu.

Bagaimanpun juga, tidak peduli kapanpun dan dalam keadaan hubungan seperti apapun, ia selalu menjadi seseorang yang terbuang itu.

“Oh, jadi maksudmu acara pernikahan tidak berjalan dengan lancar adalah kesalahanku?” Lanxi tertawa dingin, kata-katanya terucap tanpa kehangatan sedikitpun.

Emosi Lan Zhongzhi agak sedikit terguncang mendengar perkataan yang keluar dari mulut Lanxi.

Sebenarnya apa yang terjadi di hari itu, ia pun tidak mengetahuinya secara pasti. Awalnya ia berencana mencari keluarga Lu untuk mempertanyakannya, tetapi tidak berhasil.

Apa yang terjadi di hari itu sebenarnya sebagian besar adalah tanggung jawab Lu Yanting.

Tetapi, bagaimanapun juga Lan Zhongzhi merasa pasti ada sesuatu yang tidak beres juga dari Lanxi.

“Bagaimanapun juga sekarang kalian sudah menikah, jagalah baik-baik hubunganmu dengan Lu Yanting. Keberadaannya membuat perusahaan berjalan lancar! Bahkan jika kamu tidak memikirkan dirimu sendiri, juga harus memikirkan perusahaan!” Lan Zhongzhi memberikan pengajaran kepada Lanxi.

Setelah mendengarkan perkataan Lan Zhongzhi, Lanxi hanya tertawa dingin, tidak memberikan reaksi lainnya.

Lan Zhongzhi sama sekali tidak mengkuatirkan dirinya, semata-mata hanya kuatir keuntungan yang didapatkannya menjadi sedikit.

Hah…… Apanya hubungan darah, semua itu basi.

**

3 hari penuh berlalu, tidak ada hubungan antara Lanxi dan Lu Yanting.

Lanxi ingin menenangkan diri dan Lu Yanting ternyata benar-benar memberinya waktu yang sangatlah cukup untuk menenangkan diri.

Lanxi menertawakan dirinya sendiri.

Setelah menyelesaikan urusan beberapa orang tadi, Shu Ran kembali kedalam kantornya sendiri, mengeluarkan HP dan menelepon ke Pan Yang.

Beberapa saat kemudian telepon menyambung, Shu Ran berkata kepada Pan Yang: “Lanxi sudah kembali bekerja keperusahaan.”

Pan Yang: “Baiklah, terima kasih.”

Shu Ran tidak berkata lebih banyak lagi, langsung menutup telepon.

……

Setelah Lan Zhongzhi keluar dari kantor, Lanxi duduk seorang diri dengan perasaan terganggu didalam kantor.

Berada dalam mood yang tidak baik membuatnya ingin merokok.

Lanxi membuka laci ketiga yang berada disebelah tangannya, didalam laci itu terdapat beberapa kotak rokok wanita yang telah disimpan olehnya dahulu.

Lanxi mengeluarkan sekotak, menyalakan sebatang rokok dengan pemantik rokok. Lanxi menjepit rokok diantara jarinya sambil berjalan kedepan jendela ruangan.

Lanxi belum bisa melepaskan apa yang terjadi dihari acara pernikahannya itu.

Tetapi, dia tidak dapat mengambil keputusan yang lebih baik lagi.

Tidak peduli seberapa emosinya, pada akhirnya ia harus kembali berbaikan dengan Lu Yanting, karena tujuan akhirnya masih belum tercapai.

Karena kekuatannya sendiri masih belum cukup, ia hanya bisa berharap pada Lu Yanting.

Teringat akan hal ini, Lanxi mengangkat kepalanya, meniupkan asap rokok kearah udara kosong, matanya terlihat seakan-akan tersenyum.

Tentu bukan karena senang melainkan menertawakan dirinya sendiri.

Kali ini, dia mungkin akan menggunakan lukanya sendiri untuk mendapatkan uang.

Melihat sikap Lu Yanting dihari itu, sepertinya dia benar-benar merasa bersalah.

Atau mungkin, ia bisa menggunakan kesempatan kali ini, dengan memanfaatkan rasa bersalah Lu Yanting mendapatkan lebih banyak keuntungan untuk dirinya sendiri.

Benar-benar menyedihkan, Lanxi sendiri tidak menyangka akan ada hari dimana dirinya akan jatuh hingga titik ini.

Akan tetapi ada baiknya juga, masalah kali ini membuat Lanxi menghilangkan segala pemikiran yang seharusnya tidak pernah ada.

Lanxi menghabiskan 3 batang rokok, menghadap ke kaca jendela sambil tersenyum, lalu kembali mengerjakan pekerjaannya.

Dengan cepat waktu berlalu, saatnya untuk pulang kerja.

Mungkin karena dua hari ini Lanxi hanya tertidur, tidur untuk waktu yang cukup lama ternyata membuatnya menikmati waktu-waktu saat bekerja.

**

Saat pulang kerja, Lu Yanting memberhentikan mobilnya dipintu masuk sebelah Timur, pergi ke atas untuk mencari Lanxi.

Tidak seorangpun yang masuk dari pintu Timur tidak mengenali Lu Yanting, melihatnya berjalan kemari, semua orang kurang lebih dapat menebak tujuannya kemari.

Saat Lu Yanting berjalan masuk, ia juga mendengar tidak sedikit orang-orang berbicara sambil berbisik-bisik.

Ada yang berbicara bahwa hari ini Lanxi lagi-lagi memecat beberapa orang pegawai karena mereka membicarakan acara pernikahan Lanxi.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu