Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 261 Mencuci Kaki 2

Jika dipikir-pikir, Lanxi belum mengatur Lu Yanting akan tidur dimana.

Lanxi mengangkat tangannya, menggosok bahunya, dan berjalan menuju dapur.

Setelah Lanxi masuk ke dapur, Lu Yanting sudah menyiapkan sarapan.

"Sudah bangun?" Lu Yanting berjalan ke meja dan menarik kursi makan. "Mari makan."

Lanxi berkata "Ehn" dan duduk untuk memakan bubur.

Kemudian, Lu Yanting duduk di seberangnya.

Lanxi melirik Lu Yanting dan bertanya, "Kamu tadi malam tidur di sofa?"

Lu Yanting: "Ehn."

Lanxi: "Ada kamar di lantai satu."

Lu Yanting: "Tidak, aku ingin tidur di sofa."

Lu Yanting sebenarnya tidak memiliki rencana untuk tinggal di sini secara permanen.

Meskipun Lanxi menolak untuk tinggal di rumahnya, Lu Yanting selalu merasa bahwa Lanxi pasti akan kembali untuk tinggal bersamanya.

Jadi, ini hanya transisi.

Mendengar Lu Yanting berkata seperti ini, Lanxi berkata, "oh", "Terserah kamu."

Selanjutnya, Lanxi terus menunduk memakan bubur.

Sikapnya tampak sangat dingin lagi, dan Lu Yanting agak bingung.

Lu Yanting berpikir sepertinya dia tidak melakukan apa pun yang membuatnya marah ...

Lu Yanting mengambil sumpitnya, menatap Lanxi dan memandang sesaat, lalu terbatuk dan bertanya: "Ngomong-ngomong, maukah kamu keluar dan membeli sesuatu untuk anakmu hari ini?"

Mendengar Lu Yanting bertanya, Lanxi menatapnya.

Dengan harapan di mata Lu Yanting, Ada juga pemeriksaan yang cermat.

Lanxi menatap sesaat, tanpa sadar memalingkan muka.

Lalu, Lanxi berkata, "Ya."

Mendengar jawabannya, Lu Yanting langsung tertawa. Dia tersenyum bahagia dan Lanxi sedikit terkejut melihat dia tersenyum seperti itu.

Matahari bersinar, tidak secemerlang Lu Yanting.

Lu Yanting bersikap seperti ini, Ini benar-benar seperti orang yang belum pernah jatuh cinta.

**

Karena keduanya setuju akan pergi ke mall untuk membeli pakaian anak, jadi mereka pergi jam 10 pagi.

Lanxi hamil selama lebih dari enam bulan dan dia sedikit sulit berjalan.

Lu Yanting memegangi erat lengan Lanxi. Untuk menjaganya, Lu Yanting sengaja membuat langkah sangat lambat.

Meskipun mall berjarak kurang dari dua kilometer, mereka berdua berjalan selama dua puluh menit.

Sebenarnya, Lanxi tidak melodramatik seperti yang dipikirkan Lu Yanting, Dokter mengatakan bahwa jalan kaki yang sehat, bisa membantu melahirkan normal.

Dengan perlakuan Lu Yanting seperti ini, Lanxi sedikit mempermasalahkan.

Jadi, setelah memasuki mall, Lanxi membebaskan diri dari Lu Yanting: "Aku akan jalan sendiri."

"Apakah kamu nanti tidak akan lelah?" Lu Yanting masih sedikit khawatir, dan akhirnya berkata, "Aku akan menggendongmu."

Mendengar Lu Yanting berkata seperti ini, Lanxi segera menunjukkan ekspresi jijik.

Lanxi menatapnya dari atas sampai bawah dan bertanya, "kamu?"

Lanxi sekarang berbobot 55 kg. Bagaimana bisa Lu Yanting menggendongnya?

"... Apa yang salah dari aku?" Lu Yanting berkata, "kekuatan fisikku tidak seburuk yang kamu pikirkan. "

Sebagai seorang pria, yang paling tidak mau dipertanyakan oleh orang lain adalah "kemampuan".

Terlebih lagi, ini bukan orang lain, tetapi seorang wanita yang disukainya.

"Aku tidak selemah yang kamu kira." Lanxi membalas kata-kata Lu Yanting, dan kemudian berkata kepadanya, "ini tidak berlebihan, dokter mengatakan berjalan tiga atau empat kilometer sehari tidak apa-apa."

"Ehn, jika kamu merasa capek, beri tahu aku saja." Lu Yanting mengangkat tangannya dan menyentuh wajah Lanxi, bertingkah seperti anak kecil.

Lanxi mengangkat tangannya,Ketika Lu Yanting siap untuk menggerakkan tangannya,Lanxi tiba-tiba menyentuh punggung tangan Lu Yanting dengan telapak tangannya,telapak tangan yang basah perlahan menggosok punggung tangan Lu Yanting yang kering, sedikit gelisah.

Lu Yanting sendiri tidak tahan dengan gerakan Lanxi. Meskipun itu hanya gerakan kecil, detak jantungnya tiba-tiba bertambah cepat.

Lu Yanting menarik napas dalam-dalam, menatap matanya, dan bertanya, "Ada apa?"

"Tidak." Lanxi menggelengkan kepalanya dengan polos, "Hanya menyentuh saja."

"Ehn, ayo naik ke atas." Lu Yanting dengan cepat menarik tangannya kembali.

Lu Yanting sebenarnya tidak berani menyentuh wajahnya begitu lama, karena takut tidak bisa menahannya, dan melakukan hal-hal ceroboh.

Dalam dua hari terakhir, Lu Yanting lebih bisa mengendalikan keinginannya, mungkin karena hubungan mereka berdua telah membaik, jadi hatinya tidak cemas seperti sebelumnya.

Produk bayi ada di lantai empat. Lanxi dan Lu Yanting naik tangga.

Setelah memasuki Lift, Lu Yanting melindungi Lanxi secara spontan, karena takut seseorang akan menabraknya.

Wanita itu sebenarnya sangat aneh dan selalu mudah terangsang ketika di sentuh beberapa bagian sensitif.

Ketika Lu Yanting memeganginya, tubuh Lanxi tampak kaku.

Lanxi kemudian mengepalkan tinjunya tanpa sadar.

Dengan cepat mencapai lantai empat, seluruh ruangan penuh dengan kebutuhan ibu dan bayi serta mainan anak-anak.

Lu Yanting sebelumnya tidak pernah membeli kebutuhan ibu dan bayi. Yang sebelumnya Lu Yanting sering lakukan adalah membeli baju untuk Cheng Zi.

Tetapi pada saat itu, Lu Qingran memberi tahu dia ukuran, warna, dan nama merknya, dan Lu Yanting pergi ke toko dengan membawa catatan.

Ini sungguh pertama kalinya Lu Yanting membelikan dan memilihnya sendiri.

Sekarang ada banyak jenis produk bersalin dan bayi. Ketika Lu Yanting memasuki toko, dia tercengang.

Untungnya, ada Karyawan toko yang bisa membantunya.

Lu Yanting berkata pada Karyawan toko ia ingin membeli pakaian untuk bayi yang baru saja lahir, sehingga Karyawan toko segera membawanya ke deretan rak: "Semua ada di sini, pilihlah sesuka hati anda.”

Lu Yanting melirik Lanxi: "Mau pilih yang mana?"

Lanxi menunjuk dengan jari-jarinya, ia memilih baju set putih, "Yang ini."

Lu Yanting berkata "Ehn" dan kemudian berkata kepada Karyawan toko: "Yang ini sepuluh set."

Karyawan toko: "..."

Lanxi: "..."

Ketika Lu Yanting melihat mereka berdua terdiam, dia bertanya, "Ada apa? Tidak cukup?"

Lanxi: "Kenapa kamu begitu bodoh."

Lu Yanting: "..."

Secara langsung Lanxi tidak menanggapi Lu Yanting, menoleh dan berkata kepada Karyawan toko, "Tiga set saja, terima kasih."

Karyawan toko itu mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Suamimu memperlakukanmu dengan baik."

Lanxi tidak menanggapi.

Karyawan toko bertanya lagi, "Ada lagi yang Anda butuhkan? Botol bayi? Mainan? Semua ada disini, kalian berdua bisa melihatnya ~"

Lu Yanting tampaknya sangat tertarik. Ketika Karyawan toko berkata demikian, Lu Yanting berencana untuk pergi dan melihat-lihat.

Ketika Lanxi melihatnya pergi ke rak botol, dia menghentikannya langsung: "Jangan membeli botol, sebelumnya Jiang Sisi sudah membeli banyak, itu sampai umur tiga tahun juga tidak habis."

Lu Yanting: "..."

Ini sungguh seperti gaya Jiang Sisi.

Karena tidak jadi membeli botol bayi, mereka hanya bisa pergi untuk melihat mainan.

Ada banyak jenis mainan untuk anak-anak sekarang, dan beberapa mainan, Lu Yanting tidak tahu cara bermainnya.

Namun, bahkan jika dia tidak tahu cara bermain, dia masih membeli banyak.

Lanxi memperhatikan Lu Yanting memasukkan mainan ke dalam keranjang belanja satu per satu, dan

Lanxi hanya bisa berdiri memegang dahinya.

Sebelumnya mengapa dia tidak mengetahui bahwa Lu Yanting masih memiliki temperamen seperti itu?

Kemudian mereka keluar dari toko dan menenteng dua tas belanja.

Di sebelah toko ini adalah toko pakaian anak-anak. Ada rok gadis kecil yang tergantung di jendela, dan tercetak gambar stroberi di tengahnya , sangat imut.

Setelah Lu Yanting melihatnya, dia berhenti.

Lu Yanting berkata kepada Lanxi, "Beli rok."

Lanxi mengingatkannya: "Jenis kelamin bayinya belum diketahui."

"Aku ingin anak perempuan," kata Lu Yanting dengan serius, "seperti kamu."

Setelah Lanxi mendengar perkataan Lu Yanting, dia tertawa: "Menurutmu ... Aku ini putrimu?"

Lu Yanting menjelaskan, "Aku baru saja mengatakan aku ingin anakku seperti kamu dan aku akan sangat menyayanginya."

"Oh." Lanxi membuka mulutnya, seperti ikan yang meniup gelembung.

Lanxi menyukai saat seperti ini,Lu Yanting sedikit senang.

"Apa yang kamu lihat?" Lanxi mengangkat tangannya dan menggelengkan kepalanya, "Jangan membeli rok!"

"Beli aja, ayo pergi." Lu Yanting meraih tangan Lanxi dan berjalan ke toko pakaian anak-anak bersamanya.

Lanxi dapat melihat bahwa Lu Yanting benar-benar menginginkan seorang anak perempuan. Melihat pakaian gadis kecil itu, Jiwa seorang ayah di matanya meluap.

Ini adalah pertama kalinya Lanxi melihat pandangan seperti itu di matanya.

Lalu Lanxi ingat apa yang dikatakan Lu Qingran.

Jika mereka berbaikan dan memiliki anak lagi, mereka akan sangat bahagia.

Lu Yanting menyukai anak-anak dan akan baik pada anak-anak. Ini pasti.

Tapi bagaimana dengan Lanxi?

Apakah Lanxi akan benar-benar bahagia jika dia kembali ke Lu Yanting?

Sejauh ini, jawaban untuk pertanyaan ini masih belum diketahui.

.........

setelah membeli barang-barang yang dibutuhkan, itu sudah siang, jadi mereka berdua langsung mencari restoran untuk makan di mall.

Selama pagi ini, mereka berdua bergaul dengan sangat harmonis.

**

Pada sore hari yang sama, ada sebuah akun gosip di Twitter yang memposting foto Lu Yanting dan Lanxi pergi ke sebuah toko perlengkapan ibu dan bayi. Tidak lama, kedua nama orang ini menjadi trending lagi.

Dalam foto itu, Lu Yanting dan Lanxi terlihat mesra seperti pasangan yang penuh cinta.

Terutama pandangan Lu Yanting pada Lanxi.

Masalah Lanxi dan Lu Yanting sendiri telah menarik banyak perhatian orang. Setelah foto ini tersebar, dan kerumunan manusia gosip menyerbunya.

"sudah damai ya? Gambar ini terlalu mesra!"

"Melihat mata Tuan Lu, aku tidak percaya kalau itu bukan cinta sejati.”

"Apakah hanya aku yang fokus pada rok? Apakah ini berarti Lanxi hamil seorang anak perempuan?"

"Arah plot ini, aku benar-benar merasa sedang menonton serial tv, tidak mengomentarinya, tunggu dan lihat, mungkin ada pembalikkan drama."

"Ikut tunggu pembalikan, saya tidak berpikir itu akan berakhir dengan mudah."

"Tidak akan ada pembalikan, aku percaya bahwa mereka akan bersama, mata Presiden Lu tidak akan menipu orang! hahaha, setiap hari iri pada Lanxi ..."

"ampun sama yang diatas, sungguh iri,iri dengan dia ditinggal di pesta pernikahan, atau iri pada saat Lanxi kesulitan dia dibuang juga oleh Lu Yanting dengan kejam? "

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu