Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 25 Obat Perangsang

Bab 25 Obat Perangsang


Telepon dari Zhou Jinyan.


Lu Yanting mengerutkan kening saat mendengarnya, dan menjawab

beberapa detik kemudian: “Tunggu.”


Gu Jingwen tidak bisa minum, kondisinya pasti sangat buruk saat ini.


Mendekati pukul 11 malam, mobil Lu Yanting berhenti di parkiran bar.


Setelah turun dari mobil, dia mempercepat langkahnya dan masuk ke dalam ruangan. Baru saja masuk, dia langsung melihat Gu Wenjing yang mabuk berat.


Di sebelahnya duduk Zhou Jinyan dan Cheng Yi, mereka berdua tak berdaya.


Mereka berdua adalah pria yang tidak bisa menghibur wanita.


Hubungan Gu Jingwen cukup baik dengan mereka berdua. Kepulangan kali ini, Gu Jingwen sengaja mengajak mereka berdua untuk bertemu dan mereka menyetujuinya.


Saat minum, Gu Jingwen mendapatkan banyak informasi tentang Lu Yanting yang membuatnya mabuk.


Lu Yanting dan Gu Jingwen sudah putus 2 tahun, tidak ada yang tahu alasannya.

 

Setelah putus, Lu Yanting tidak pernah mencari wanita lain.


Dengan kejadian ini, Zhou Jinyan dan Cheng Yi tahu bahwa Lu Yanting masih menyimpan perasaan pada Gu Jingwen.


“Lu, bicarakan baik-baik.”


Setelah berkata demikian pada Lu Yanting, Zhou Jinyan dan Cheng Yi keluar dari ruangan.


Lu Yanting sampai di depan sofa dan menarik Gu Jingwen yang mabuk berat.


“Yanting, kamu sudah datang…” Gu Jingwen memeluk leher Lu Yanting dan mencium dagunya.


 “Aku sangat merindukanmu beberapa tahun ini, kita harus bersama lagi.” Suaranya menjadi serak dan seksi setelah minum bir.


Dulu dia tidak dapat menolak ajakan seperti ini. Tapi waktu telah berubah, dia tidak lagi tertarik dengan cara seperti ini.


Bahkan dia memikirkan wanita lain di benakanya.


“Jingwen.” Lu Yanting memegang pergelangan tangannya dan mendorong tubuhnya. “Kamu mabuk, aku akan mengantarmu pulang.”

  

“Aku tidak mau…” Gu Jingwen kembali memeluknya. “Kamu datang karena masih peduli padaku.”


Lu Yanting menunduk dan hanya melihatnya.


“Maaf, waktu itu aku terlalu semena-mena, kita balikan ya, aku masih mencintaimu...”


“Kamu mabuk.” Lu Yanting mengulang kalimat ini.


Setelah itu, Lu Yanting langsung menggendong Gu Jingwen keluar dari ruangan itu.


    **


Setelah Lanxi bekerja, Jiang Sisi kehilangan satu teman mainnya.


Dia bukan tipe wanita rumahan yang betah di rumah, malam itu dia mengajak temannya untuk berkumpul.


Mereka berkumpul sampai tengah malam.


Jiang  Sisi keluar dari bar dengan menekan kunci mobil, dan kebetulan dia melihat Lu Yanting menggendong seorang wanita.


Lengan wanita itu bergantung pada leher Lu Yanting, mereka kelihatan sangat dekat. Jiang Sisi merasakan bahaya sebagai teman Lanxi.


Dia mengeluarkan telepon genggam dan mengambil foto, kemudian langsung masuk ke dalam mobil.


Saat Jiang Sisi sampai di rumah, Lanxi belum tidur.


Begitu sampai, Jiang Sisi segera duduk di samping Lanxi dan langsung menceritakan apa yang baru saja dilihatnya.


“Aku bertemu dengan Lu Yanting di bar!”Dia berkata sembari mengeluarkan telepon genggamnya dan membuka foto yang diambilnya sendiri. “Dia menggendong seorang wanita, hubungan mereka sangat dekat! Kamu harus hati-hati!”


Lanxi mengambil telepon genggam itu dan membesarkan fotonya.


Walaupun tidak terlihat tampak depannya, tapi dari samping dia dapat mengenali wanita ini.


Wanita yang ada di ruangan Lu Yanting tadi siang.


“Apakah Lu Yanting pernah pacaran?”Lanxi meletakkan telepon genggamnya dan bertanya pada Jiang Sisi.


“Aku tidak tahu!” Jiang Sisi memegang kepalanya. “Besok aku akan mencari tahu untukmu!”



Lanxi mengangguk dan menceritakan kejadian di lift tadi pada Jiang Sisi.

Jiang Sisi sangat bersemangat mendengarnya: “Dia sungguh bertanya padamu demikian?


 “Ya.” Lanxi mengangguk.


 “Apakah kamu bersedia?”Jiang Sisi sangat penasaran dengan hal ini.


Lanxi menggelengkan kepala: “Tidak.”


“Kenapa?”Jiang Sisi bingung. “Apa kamu tidak…”


 “Aku ingin menjadi istrinya, bukan pacarnya.”Lanxi menunduk dan memainkan kukunya.


Dia seolah cuek tapi nada bicaranya tegas: “Tunggu saja, dalam satu minggu dia pasti akan menikah denganku.”


“Apa yang mau kamu lakukan?” Nada bicara Lanxi membuat Jiang Sisi merasakan pertanda buruk.


Lanxi menyipitkan matanya menatap TV dan setelah cukup lama dia baru bertanya pada Jiang Sisi.


 “Apa kamu bisa mendapatkan obat itu?”



“Obat apa?” Jiang Sisi tidak paham apa maksudnya.


Lanxi: “Obat perangsang.”


Ekspresi Jiang Sisi langsung berubah saat mendengarnya: “Kamu mau memberikan obat itu untuknya? Tidak ‘kan? Dia orang yang sangat sadis, jika ketahuan, kamu…”


“Bukan.” Lanxi menggeleng dan memotong pembicaraannya: “Aku yang minum.”


“Apa kamu sudah gila!”Kali ini ekspresi Jiang Sisi semakin berlebihan. “Obat itu tidak baik untuk tubuh, kamu jangan berpikir sembarangan! Kita pikirkan cara lain untuk mendapatkannya!”


“Jiang Er, aku sudah tidak ada waktu.” Lanxi menatap Jiang Sisi  dengan sangat serius. “Aku tidak tahu perasaannya pada Lan Zhixin, tapi dia tidak pernah menolak Lan Zhixin.”



“Jika mereka berdua bersama, aku akan gila.” Suara Lanxi sedikit bergetar.


Jiang Sisi terdiam beberapa menit mendengarnya, kemudian memeluk Lanxi.


 “Baiklah, jangan takut, aku akan mendapatkan obat itu besok. Jangan sampai wanita itu berhasil!”

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu