Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 121 Aku Akan Segera Bebas 2

Lanxi sama sekali tidak tahu kapan Lu Yanting menyiapkan semua ini, dia awalnya berpikir bahwa dirinya masih harus bertahan lama.

Tidak sangka, apa yang selalu dimimpikan dia sebelumnya, semua terkabul pada hari ini.

Lanxi menatap dokumen itu dalam waktu yang sangat lama, setelah berlalu sekitar 5 atau 6 menit, barulah dia kembali melihat Lu Yanting.

"Terima kasih." Dua kata ini, merupakan kata yang paling tulus darinya dalam beberapa hari ini.

Lu Yanting mengangkat lengan dan menarik Lanxi ke pelukannya, satu tangan meraba wajah Lanxi, tersenyum: "begitu segan denganku, ha?"

Lanxi tidak berbicara, sekarang bahkan mendengar perkataan semacam ini dari Lu Yanting, dia pun tidak ingin menanggapinya.

Mungkin dirinya terlalu tidak menghargai kebaikan orang lain, Lu Yanting memberikan bantuan yang begitu besar pada dia, dia seharusnya berterima kasih padanya, ataupun menyenangkannya seperti dulu.

Namun, semenjak terjadi hal itu, dia pun tidak bisa berlagak bagai tidak ada yang terjadi.

Lanxi tidak bicara, Lu Yanting tidak marah.

Dia menundukkan kepala, mengecup bibir Lanxi, berkata dengan diiringi senyuman: "semua ini seharusnya adalah hadiah pernikahan untukmu."

Hadiah pernikahan. Mendengar dua kata itu, Lanxi hanya merasa sangat tersindir.

"Apakah kamu menyukainya?" Tanya Lu Yanting pada Lanxi.

Lanxi mengangguk, juga memasang senyuman untuk menjawabnya: "tentu saja suka."

Ini adalah hal yang paling diinginkannya, bagaimana mungkin tidak suka.

"Hm, aku juga sudah menyiapkan hadiah ulang tahun, mandilah dulu, aku temani kamu keluar untuk merayakan ulang tahun."

Lanxi: "... ..."

Menemaninya merayakan ulang tahun?

Penghargaan semacam apa ini.

Dia awalnya ingin menolak, tapi setelah dipikir-pikir, menolaknya pada saat seperti ini tampaknya terlalu bersikap meruntuhkan jembatan sesudah menyeberangi sungai. (tidak tahu balas budi)

Oleh karena itu, Lanxi pun menyetujuinya.

Sebenarnya, Lanxi sudah membuat perjanjian dengan Jiang Sisi atas rencana perayaan ulang tahun, tetapi mereka berjanji untuk bertemu pada malam hari, seharusnya tidak bentrok dengan rencana Lu Yanting.

Lanxi pergi mandi dan berganti pakaian, kemudian memakai riasan muka yang tebal.

Dia mengenakan gaun ketat berwarna merah anggur, luarnya memakai outer hitam, kaki menginjak sepatu bot yang tertutup sampai lutut, bot itu berhak tipis, tingginya sekitar 8 cm.

Penampilan ini ditambah dengan riasan muka yang tebal, menampakkan aura yang kuat.

Melihat penampilannya ini, tenggorokan Lu Yanting mulai memanas.

Sejak terjadi masalah di acara pernikahan, mereka berdua hanya pernah melakukan sekali.

Jika dibandingkan dengan frekuensi sebelumnya, akhir-akhir ini memang terlalu menyedihkan.

Namun, Lanxi hampir mengunci pintunya pada setiap malam, dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Bisa dilihat tidak bisa disentuh, semakin membuat orang gatal.

**

Lu Yanting mengemudi mobil membawa Lanxi ke kompleks villa yang baru dibangun akhir-akhir ini di kota Jiang.

Sebelumnya Lanxi bercanda meminta villa darinya, tidak sangka dia benar-benar membelikannya.

Luas villa hampir sama dengan rumah Lu Yanting, dan juga telah direnovasi.

Setelah masuk, Lu Yanting bertanya padanya terlebih dahulu: "Suka tidak?"

Lanxi tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaannya. Sebenarnya dia cukup kaget, pada hari itu dia hanya sekadar bercanda, tidak sangka Lu Yanting benar-benar membelikannya.

Apalagi, benar-benar memiliki luas yang sama dengan rumah.

Ketika Lanxi sedang memikirkan itu, Lu Yanting menyodorkan kunci villa padanya.

"Hadiah ulang tahun." Dia menggerakkan bibir, melontarkan tiga kata itu.

Ketika mengucapkan tiga kata itu, tatapannya terlihat lebih lembut.

Lanxi agak tertarik melihatnya. Berlalu sekitar satu menit, akhirnya dia kembali sadar.

Tatapan seperti inilah yang sebelumnya membuat dia kehilangan akal sehat, mengira dapat menjalani kehidupan yang tenang dan damai dengannya.

Ketika ditinggalkan olehnya di acara pernikahan, Lanxi diam-diam bersumpah, tidak boleh memeluk harapan apa pun lagi terhadapnya.

Meskipun dia melakukan semua ini, tetap saja sama.

"Iya." Lanxi tidak menolak.

Dia memasukkan kunci itu ke dalam tas sebagai tanda menerima hadiah ini.

"Cuma itu?" Lu Yanting sedikit kecewa dengan respons Lanxi.

Ketika mengucapkan perkataan itu, pandangannya tidak beralih dari bibir Lanxi, tatapan itu mengandung keinginan yang kuat.

Apa yang diinginkannya, sudah jelas tanpa harus diucapkan.

Lanxi selalu tahu, di depan Lu Yanting, tubuhnya merupakan tawaran yang paling besar.

Hari ini Lu Yanting memberinya dua barang yang paling penting, cukup beralasan bahwa dia harus membayarnya.

Oleh karena itu, sekarang dia pun akan memberikannya sedikit manisan.

Lanxi sangat peka, mengangkat lengan untuk merangkul leher Lu Yanting, menempelkan bibir padanya.

Rasa lipstik terasa oleh Lu Yanting terlebih dulu, sangat manis, sangat enak.

Kemudian, dia menekan belakang kepala Lanxi, dari pasif berubah menjadi aktif.

Satu tangannya lagi tidak menganggur.

Dia memeluk pinggang Lanxi, sambil menciumnya sambil membawanya berjalan mundur, akhirnya mereka berdua duduk secara bersamaan di sofa.

Lanxi mengangkat satu kaki dan duduk bertumpu di atas Lu Yanting.

Keduanya saling berhadapan, menempel tanpa ragu.

Setiap perubahan di salah satu tubuh mereka dapat segera dirasakan oleh keduanya.

Nafas Lu Yanting semakin berat, begitu distimulasi oleh Lanxi, gerakan menciumnya menjadi lebih kasar.

Ciuman selesai, lipstik di bibir Lanxi sudah cukup banyak dimakan oleh Lu Yanting.

Tampak jelas, Lu Yanting tidak akan terpenuhi hanya dengan satu ciuman.

Area tertentu, sudah tergerak.

"Menggoda aku ya?" Lu Yanting menekan pinggang Lanxi, menatap wajahnya dengan tatapan yang membakar.

Bibir Lanxi membentuk senyuman, tidak menanggapinya.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu