Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 274 Anak 1

Sikap Lu Bienian sangat buruk, bahkan dapat digambarkan sebagai "Jijik".

Namun, dia tidak bisa disalahkan. Lu Bienian menyayangi Lu Qingran sejak kecil. Anak perempuan terakungnya terluka seperti ini karena Fu Xing. Bagaimana mungkin dia tidak sakit hati sebagai seorang ayah?

Baru-baru ini, Lu Qingran berinsiatif untuk kembali bersama Fu Xing dan dia juga tahu ini.

Dia enggan memarahi putrinya, tetapi itu tidak berarti dia harus sopan kepada Fu Xing.

Lu Bienian berdiri dan menatap Fu Xing: "Keluar dari sini, kamu tidak undang di sini."

"Ayah, jangan marah, aku di sini untuk memberimu dan Ibu ucapan selamat tahun baru."

Bahkan jika dia dimarahi, Fu Xing tidak marah. Dia masih tersenyum, dan tersenyum sangat cerah.

Lu Yanting berdiri di dapur, melihat ekspresi Fu Xing, dia terkesan dalam hatinya.

Benar-benar tidak ada cara untuk bertemu orang yang tak tahu malu.

"Siapa yang mengundangmu di Tahun Baru ini, keluar, masih sembarangan panggil, aku tidak punya anak seperti kamu." Lu Bienian sekali lagi mengusir Fu Xing sebagai tamu.

Xi An meletakkan pangsit di tangannya, berdiri dan menarik lengan Lu Bienian untuk sementara waktu, memberi isyarat padanya untuk tidak terlalu emosional.

Bagaimanapun ini Malam Tahun Baru, Hari-hari seperti ini, tidak boleh kehilangan kesabaran.

Setelah menenangkan Lu Bienian, Xi An memandang Fu Xing: "Hari ini adalah hari reuni, keluarga kami makan bersama, lebih baik jangan mengacaukannya, Pergilah dan urusi urusan kamu saja."

Xi An masih dianggap baik pada Fu Xing.

Xi An temperamennya relatif lembut, bahkan jika dia membenci seseorang, dia tidak bisa memaki orang itu.

Xi An berpikir bahwa Fu Xing juga pria yang bijak. Apa yang Xi An maksudkan, Fu Xing harusnya mengerti.

Namun, Fu Xing masih tertawa. Dia tersenyum dan menanggapi apa yang dikatakan Lu Bienian baru saja: "aku bukan putra kamu, aku menantu kamu."

"Keluar!" Lu Bienian kemudian menggertaknya.

Lu Yanting berdiri di seberangnya, tercengang.

Meskipun Fu Xing sudah siap secara mental, Lu Yanting benar-benar tidak menyangka bahwa Fu Xing bisa sangat nekat sampai saat ini.

Lu Yanting mencoba memikirkannya. Jika situasi yang sama terjadi padanya, dia pasti tidak akan tahan.

Dengan pemikiran seperti itu, sebenarnya Lu Yanting beruntung.

Setidaknya, Lan Zhongzhi pihak sana, dia tidak perlu menghabiskan energi ekstra waktu.

Lu Yanting memikirkan apa yang telah dijanjikannya kepada Fu Xing sebelumnya, jadi dia meletakkan pekerjaannya dan melangkah maju berbicara untuk Fu Xing.

"Ayah, hari ini Malam Tahun Baru, jangan marah, jangan marah."

"Apa jangan marah?" Lu Bienian mendengus dingin, "Kamu lupa bagaimana dia menyakiti kakakmu? Lalu masih berani menampakkan wajahnya sekarang!"

"Ayah, Maaf sebelumnya aku memang salah dan aku akan merawat baik Qingran dan Chengzi di masa depan." Fu Xing secara langsung mengakui kesalahan, tulus dan sikapnya sangat merendah.

………………

Di ruang tamu.

Lu Qingran menjadi gelisah, sejak Fu Xing masuk dan pergi ke dapur.

Meskipun Lu Qingran tidak mengatakannya dengan jelas, Lanxi juga bisa melihat bahwa dia khawatir tentang Fu Xing.

Sebenarnya Lanxi tidak terlalu jelas tentang hubungan Lu Qingran dan Fu Xing.

Tapi Lanxi tahu bahwa Lu Qingran selalu mencintai Fu Xing.

Jika dia tidak mencintai, tidak mungkin ada anak dan selama 7 tahun single.

Lanxi menatap Qingran untuk sementara waktu dan bertanya padanya, "Apakah kamu khawatir? Apakah kamu ingin kesana dan melihat?"

"Kurasa dia dimarahi ayahku." Lu Qingran menyentuh dahinya.

Lu Qingran juga tahu temperamen Lu Bienian.

Lagipula, Lu Bienian sudah mengatakannya dengan jelas sebelumnya, jangan berharap dia akan bersikap baik pada Fu Xing.

Lu Qingran merasa bahwa Fu Xing benar-benar tidak takut mati, dan memilih untuk datang hari ini ...

Kalau tahu dari awal, seharusnya Lu Qingran tidak membiarkan Fu Xing datang.

Memikirkan ini malah pusing.

"Aku akan mengeceknya." Lanxi melihat Lu Qingran sangat khawatir tentang Fu Xing dan siap untuk berdiri dan melihat kondisi di dapur.

Lu Qingran mendengarkan Lanxi mengatakan ini, matanya menyala, "Terima kasih."

"Tidak masalah." Lanxi tersenyum dan melambaikan tangannya.

Ketika Lanxi berjalan ke dapur, Lu Bienian bergegas keluar.

Ekspresinya awalnya sangat serius, tapi dia tersenyum segera setelah melihat Lanxi.

"Lanxi? Kenapa datang ke dapur?"

"Sepertinya baru saja aku mendengar kamu berdebat, apa yang terjadi?" Lanxi bertanya dengan ekspresi prihatin.

Lu Bienian melambaikan tangannya, "Tidak apa-apa, hanya mengusir orang yang seharusnya tidak disini. Kamu tidak perlu khawatir, itu mengganggumu ya?"

"Tidak, hanya mau tanya kapan kita bisa memulai makan malamnya." Lanxi menyentuh perutnya, "Sedikit lapar."

"Sudah hampir waktunya, kue sudah siap, dan Yanting sedang menyiapkan dua hidangan lagi."

Begitu mendengar Lanxi lapar, Xi An menyibukkan diri lagi.

Pada saat ini, Lanxi memandang Fu Xing dan mengeluarkan "undangan" kepadanya: "Apakah Tuan Fu keberatan untuk makan malam tahun baru disini?"

Fu Xing benar-benar tidak menyangka Lanxi membantu dia.

Fu Xing sangat pintar, tentu saja dia tahu status Lanxi di keluarga Lu saat ini. Jika Lanxi yang mengajukan permintaan, diperkirakan tidak ada seorang pun di keluarga Lu yang akan menolak.

Termasuk Lu Bienian dan Xi An.

Memikirkan hal ini, Fu Xing tersenyum dan berkata, "Tentu saja aku tidak keberatan."

"Baiklah." Berbicara tentang ini, Lanxi memandang Lu Bienian dan Xi An lagi, "Tahun Baru, lebih banyak orang yang ingin hidup."

Lanxi sekarang memiliki perut yang besar dan tentu saja inilah yang dia katakan.

Terlebih lagi, Lu Bienian dan Xi An sendiri menyukai Lanxi. Bagaimana mungkin mereka tidak berempati atas apa yang Lanxi katakan.

Bahkan jika dia tidak menginginkannya, Lu Bienian masih dengan enggan menyetujuinya.

Melihat Lu Bienian mengangguk, Fu Xing berkata sambil tersenyum: "Terima kasih, Ayah."

Lu Bienian: "..."

Xi An: "..."

Sebelumnya Lanxi pernah mengobrol dengan Fu Xing beberapa kali. Pada saat itu, dia tahu bahwa Fu Xing bukan orang biasa.

Tapi Lanxi benar-benar menyangka bahwa dia sangat nekat, untuk membahagiakan Lu Bienian dan Xi An, dia melakukan segalanya.

Lanxi tiba-tiba mengerti mengapa Lu Qingran tidak bisa melupakannya selama bertahun-tahun.

Pria tulus semacam ini, tidak peduli seberapa tinggi level wanita itu, dia pasti tidak menolaknya.

Meskipun Lu Bienian dan Xi An tidak menanggapi apa yang dia katakan, Fu Xing tidak keberatan sama sekali dan masih tersenyum.

Dia berjalan ke dapur dan berkata kepada Lu Yanting, "Kamu istirahat saja, aku akan mengerjakan sisanya."

Lu Yanting tahu bahwa Fu Xing akan memasak, tetapi dia sungkan.

Pada saat itulah Fu Xing berkesempatan untuk mencari muka di depan Lu Bienian dan Xi An.

Lu Yanting menyerahkan sendok masak kepada Fu Xing dan keduanya saling bertukar pandang.

Kemudian Lu Yanting kembali ke Lanxi dan membawanya duduk di meja makan.

Setelah dua atau tiga menit, Lu Qingran juga membawa Chengzi ke dapur.

Ketika dia melihat Fu Xing memasak, Chengzi sedikit bersemangat: "Hei? Ayah sedang memasak, jadi tak sabar mencicipinya!"

Lu Bienian melirik Chengzi ke samping, dia merasa tidak berdaya.

Terkadang, hubungan darah anak-orangtua benar-benar erat.

Tidak lama setelah Chengzi lahir, Lu Qingran dan Fu Xing bercerai.

Pada tahun-tahun ini, ayah dan anak perempuan itu belum pernah bertemu.

Namun, tidak lama setelah ada hubungan, Chengzi benar-benar suka pada Fu Xing dan dari waktu ke waktu ia sering mengobrol di rumah.

Mendengar suara Chengzi, Fu Xing berbalik dan tersenyum padanya, "Aku akan memasak untukmu setiap hari selama beberapa hari ke depan, apakah kamu senang?"

"Betulkah?" Mendengar Fu Xing berkata, Chengzi sedikit bersemangat.

Namun, setelah kegembiraan, dia mencibir lagi, "Aku pikir itu tidak akan berhasil, nenek dan kakek tidak akan setuju."

Lu Bienian: "Sudah cukup pamanmu saja yang memasak."

"Poof--" Lanxi merasa terhibur dengan kata-kata Lu Bienian.

Sebagai orangtua, Lu Bienian terkadang mengatakan hal-hal yang benar-benar kekanakan.

"Tapi kupikir masakan ayahku lebih enak." Chengzi memegang dagunya sejenak dan berkata, "Paman memasak untuk bibiku, ayahku akan memasak untukku dan ibuku,nenek dan kakek."

"Oke tidak masalah." Fu Xing menyetujuinya dengan sangat sederhana dan dia tidak merasa dirugikan.

"Apanya yang oke? Kami tidak butuh masakanmu." Lu Bienian tidak memberikan wajah yang baik pada Fu Xing. "makanan mana yang dibuat oleh orang-orang tanpa hati nurani menjadi lezat?"

Orang-orang sekitar: "..."

Lu Bienian dan Xi An masih enggan membiarkan Fu Xing tinggal, meskipun setelah Lanxi membuka mulut, Fu Xing hanya bisa tinggal malam tahun baru ini saja.

**

Saat makan, Fu Xing secara alami duduk di samping Lu Qingran.

Lu Yanting duduk sebelah Lanxi, dia menyajikan makan malam seperti biasa.

Lanxi selalu merasa ini agak terlalu berlebihan dan apalagi berada di depan keluarga Lu, jadi dia menepuk lengan Lu Yanting, "Aku akan melakukannya sendiri."

"Tidak! Biarkan dia memotongnya untukmu." Lu Bienian berkata kepada Lanxi setelah mendengarnya, "Seorang pria harus belajar untuk memperhatikan istrinya, dia belum cukup melakukan itu!"

"betul Lanxi, biarkan dia belajar keras." Xi An setuju dengan kata-kata Lu Bienian.

Fu Xing duduk di seberangnya, melihat Lu Yanting menunggui Lanxi untuk makan seperti anjing, dia tersenyum.

Oke, anak itu bisa diajari, dia akhirnya sedikit membaik.

………………

Makan malam Tahun Baru cukup harmonis.

Fu Xing adalah orang yang menarik perhatian. Dia pada dasarnya hanya berinteraksi dengan Lu Qingran dan Chengzi selama makan malam ini, tidak berbicara dengan Lu Bienian dan Xi An.

Setelah makan malam, Fu Xing dan Lu Yanting bersama-sama membersihkan dapur.

Lu Yanting mencuci piring, Fu Xing membersihkan meja dan menyapu lantai.

Dua lelaki, mengobrol sambil merapikan.

Orang yang berbicara pertama adalah Fu Xing: "Sepertinya kamu belajar dengan baik."

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu