Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 57 Karena Aku Sama Sekali Tidak Menyukainya (3)

Setelah melihat Lu Yanting dan Gu Jingwen datang, kepala panti Xiao segera menghampiri mereka.

“Mengapa Xiao Xiao tidak ikut bermain bersama mereka semua?” Gu Jingwen bertanya pada Kepala Panti Xiao.

Kepala Panti Xiao: "Dia ya, ketika mendengar kalian akan datang, dia langsung pergi berlatih bermain piano, sangat rajin.”

Mendengar Kepala Panti Xiao berkata demikian, Gu Jingwen pun tersenyum hangat.

“Ayo Yanting, kita pergi cari Xiao Xiao.” Gu Jingwen menarik pergelangan tangan Lu Yanting dan berjalan ke arah ruang piano.

Lu Yanting tidak menolaknya, dan pergi ke ruang piano bersamanya.

Setelah belasan hari tidak bertemu, penampilan piano Xioa Xiao sekarang jauh lebih baik dari pada sebelumnya.

Lu Yanting dan Gu Jingwen duduk dengan tenang dan mendengarkan lagu yang dimainkan oleh Xiao Xiao dengan saksama hingga akhir, dan kemudian keduanya bertepuk tangan memuji Xiao Xiao.

Xiao Xiao menjadi agak malu.

“Peningkatannya sangat bagus, dapat dilihat bahwa kamu telah bekerja sangat keras.”

Gu Jingwen berjalan ke depan Xiao Xiao dan kemudian mengambil permen lolipop dari tasnya dan menyerahkan kepada Xiao Xiao. "Hadiah Kamu.”

Xiao Xiao mengambil permen lolipop dan tersenyum.

Sama seperti kemarin, Lu Yanting dan Gu Jingwen membawa Xiao Xiao keluar untuk pergi makan dan bermain.

Lu Yanting tidak begitu menyukai anak kecil, tetapi dipandangannya, usia Xiao Xiao sekarang ini sudah tidak tergolong anak kecil lagi.

Terlebih lagi, Xiao Xiao ini berpikiran dewasa dan imut, anak-anak seperti ini, tidak ada yang tidak menyukainya.

"Xiao Xiao ingin pergi kemana? Mau ke Disney?" Gu Jingwen meminta saran Xiao Xiao.

Disney di kota Jiang ini baru saja dibuka tidak lama yang lalu, itu bagaikan surga untuk anak-anak.

Mendengar Disney, mata Xiao Xiao langsung mengilau dan dia langsung mengangguk.

Jadi, Lu Yanting dan Gu Jingwen membawa Xiao Xiao ke Disney.

**

Rumah sakit.

Pemulihan Lanxi hari ini berlangsung selama lebih dari dua jam, dan ketika selesai, sudah jam dua belas siang.

Setelah pemulihan, suasana hati Lanxi menjadi sedikit lebih tenang.

Pemulihan sebelumnya juga seperti ini, setelah ngobrol dengan Liao Xuan, dia akan menjadi tenang.

Lanxi melihat jam dan kemudian bertanya kepada Liao Xuan: “Apakah kamu sibuk siang ini? Aku ingin mentraktirmu makan.”

Setelah Lanxi berkata, pintu kantor Liao Xuan tiba-tiba terbuka.

Gerakannya agak kasar, dan sangat tidak sopan untuk masuk tanpa mengetuk pintu.

Lanxi dan Liao Xuan pun melihat kearah pintu.

Setelah melihat orang itu, Lanxi pun terkejut.

…… ternyata itu adalah Zhou Jinyan? Lalu, dia dengan cepat menatap Liao Xuan.

Tentu saja, ekspresi Liao Xuan juga tidak terlalu baik.

“Tuan Zhou, ada apa Kamu mencariku?”

Meskipun Liao Xuan sangat tidak puas dengan perilaku Zhou Jinyan, tetapi dia masih mempertahankan kesopanannya yang paling dasar dengan baik.

Mendengar kata "Tuan Zhou", Zhou Jinyan menjadi sangat marah.

Sebelum ini, dia telah menekankan Liao Xuan berkali-kali untuk tidak memanggilnya seperti itu.

Namun, Liao Xuan sepertinya tidak mengerti perkataan orang dan selalu memanggilnya Tuan Zhou.

Setelah Zhou Jinyan melihat Lanxi, keningnya terkerut: "Bagaimana kamu bisa di sini?”

Setelah bertanya, dia baru sadar bahwa dia telah menanyakan pertanyaan yang tidak masuk akal.

Lanxi datang mencari Liao Xuan, apa lagi yang bisa dia lakukan selain berobat?

“Dokter Liao, aku pergi dulu.”

Lanxi adalah orang yang sangat peka, dia pastinya tahu hubungan antara kedua orang ini bukan hanya sekedar biasa.

Zhou Jinyan membuka pintu dengan terburu-buru, sepertinya ada sesuatu untuk dikatakan.

Kalau begitu, Lanxi juga tidak ingin menjadi penggangu mereka.

Lagi pula, masih ada banyak kesempatan untuk makan bersama dengan Liao Xuan di masa depan. Sekarang dia berikan kesempatan ini kepada Zhou Jinyan saja.

Sebenarnya, kesan Lanxi terhadap Zhou Jinyan cukup baik, karena Zhou Jinyan kemarin tidak memarahinya dengan ganas seperti yang dilakukan oleh Cheng Yi.

Tidak sampai dua menit, Lanxi sudah pergi.

Di dalam kantor hanya tersisa Liao Xuan dan Zhou Jinyan berdua.

Zhou Jinyan tidak bisa menahan lagi, berjalan maju dan langsung memeluk Liao Xuan, seperti anak manja.

“Kenapa tidak mengangkat teleponku?” Suaranya sedikit mengeluh.

Liao Xuan bersikap acuh tak acuh, untuk pelukannya, dia tidak mendorongnya pergi ataupun merespon.

Suara Liao Xuan sangat tenang: “Aku sudah memberitahumu dengan sangat jelas hari itu, kita tidak mungkin lagi bersama, dan aku juga tidak punya perasaan seperti itu terhadapmu."

"Aku tidak percaya." Zhou Jinyan membungkuk untuk mencium tengkuknya "Jika kamu tidak suka padaku, mengapa kamu mau menjagaku semalaman?"

“……” Liao Xuan tidak menjawab.

Zhou Jinyan melihatnya tidak berbicara, berpikir bahwa Liao Xuan mengakuinya, dan segera melepaskan pelukannya dan tersenyum, kemudian berkata: "Kamu mengakuinya?"

Liao Xuan: “Diam bukan berarti mengaku, aku hanya tidak ingin berdebat denganmu.”

Wajah yang awalnya tersenyum, menghilang setelah mendengar kalimat ini.

Zhou Jinyan merasa dirugikan dan dengan marah menggigit leher Liao Xuan.

Liao Xuan mengesampingkan lehernya, selain itu, dia masih bersikap acuh tak acuh.

Liao Xuan sudah berusia tiga puluh lima tahun, menghadapi pria yang enam tahun lebih muda darinya, benar-benar tidak seberani dulu lagi.

Setelah Zhou Jinyan menggigit leher Liao Xuan, kemarahannya masih belum mereda.

Dia kemudian memutar Liao Xuan dan menyandar di meja, dan kemudian membungkuk untuk menciumnya.

Liao Xuan segera menghindarinya, dan wajahnya sangat serius, seperti seorang guru yang sedang mengajar anak-anak.

“Bapak Zhou, pelecehan seksual bisa dipenjara.”

----Sekarang berubah menjadi Bapak Zhou.

Kalau bukan bapak Zhou, maka disebut tuan Zhou, yang penting merupakan sebutan yang terkesan berjaga jarak.

Zhou Jinyan tidak bisa meredakan amarahnya, “Laporlah ke polisi, tampaknya aku lebih baik bertindak sesuai tuduhan ini secara totalitas, kita lihat saja nantinya apakah orang-orang akan beranggapan bahwa aku melecehkan kamu atau kamu yang menggodaku karena tidak tahan kesepian.”

Zhou Jinyan benar-benar marah padanya, sehingga dia mengatakan perkataan seperti itu.

Setelah berkata, Zhou Jinyan pun menyesal.

“Aku tidak bermasud seperti itu, jangan……”

“Tidak apa-apa, aku tidak menyalahkanmu.”

Liao Xuan secara naluriah menggelengkan kepalanya, tidak lagi mempermasalahkan masalah ini dengannya.

"Kamu masih muda, aku tidak ingin bertengkar denganmu. Masalah hari ini aku tidak akan menyimpannya dihati, kamu pergi saja, aku masih punya urusan untuk dilakukan sore nanti.”

“Liao Xuan!” Zhou Jinyan melihat kekejaman Liao Xuan, dia tidak bisa menahan dan mengigit bibirnya, “Kamu seperti ini bukannya sedang memandangku rendah? Bukannya aku hanya lebih muda dari kamu enam tahun saja? Apakah aku bisa mengendalikan usiaku?”

Zhou Jinyan sangat emosi, tetapi Liao Xuan malah sangat tenang.

Liao Xuan: “Memang benar, kamu tidak bisa mengendalilkan usiamu, tetapi kamu seharusnya mengendalikan perasaanmu sendiri.”

Zhou Jinyan: “……”

Liao Xuan: “Aku sudah mengatakan apa pun yang harus aku katakan, sekarang, silahkan pergi bapak Zhou.”

Zhou Jinyan mengigit bibirnya dengan penuh amarah.

“Liao Xuan, kamu tunggu saja!”

Setelah mengatakan kalimat ini, dia membanting pintu dengan marah dan pergi.

Dan Liao Xuan sama sekali tidak terpengaruh olehnya, setelah dia pergi, Liao Xuan duduk kembali di mejanya dan terus menulis topik penelitian.

Bagi Liao Xuan yang sudah berusia tiga puluh lima tahun, hubungan pasang surut seperti ini sudah tidak ada artinya.

**

Setelah keluar dari rumah sakit, Lanxi berjalan ke mal terdekat.

Malam besok dia akan pergi ke pesta ulang tahun Shen Houzhong, tentunya dia tidak boleh pergi dengan tangan kosong.

Namun, agak sulit baginya untuk memilih hadiah kepada orang tua.

Sebelumnya pernah membeli hadiah kepada Bai Cheng, dia hanya memenuhi keinginan orang tua, memberinya kaligrafi atau perhiasan.

Tetapi, barang seperti ini, Shen Houzhong belum tentu suka.

Lanxi berjalan tanpa tujuan di mal, dan tidak mahir dalam memilih hadiah ulang tahun.

Berjalan dan berjalan, tanpa sadar berhenti di depan toko perhiasan.

memandang kedalam, dan melihat sosok yang dikenal.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu