Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 46 Jalan sendiri Atau Aku Yang Menggendongmu (1)

Lu Yanting ini, benar-benar orang yang tidak bisa diprediksi.

Sering kali, Lanxi tidak bermaksud untuk memprovokasi dia sama sekali, tetapi dia malah akan membuat beberapa perilaku yang tidak bisa dijelaskan.

Seperti sekarang.

Hanya mengonsumsi pil anti hamil saja, haruskah dia begitu?

Lanxi tidak bisa menahan emosinya sendiri lagi: "Maksud Bos Lu apa?"

Lanxi hari ini mengenakan kemeja berwarna putih.

Pakaian dalam di dalamnya berwarna kulit, tapi setelah dituang air, masih bisa menampaknya.

Lu Yanting menatap dibagian dadanya, emosi yang ada didalam tubuhnya membuat dia semakin memuncak.

Kemarahan dia ini, disatu sisinya karena dia mengonsumsi pil anti hamil, disisi lain adalah karena kekesalan akan hasrat nafsu yang tidak terkendali.

Setiap kali dia bertemu dengan Lanxi, kemarahannya pasti akan terus naik

“Siapa yang menyuruhmu makan pil anti hamil?”

Ketika Lu Yanting bertanya pada Lanxi tentang pertanyaan ini, Lanxi telah menelan obatnya, dan mulutnya terasa pahit.

Melihat gerakan Lanxi yang sedang menelan obat ini, Lu Yanting meraihnya dan langsung membawanya ke mobil.

Lanxi hampir tersandung, tetapi untungnya ketika dia merespon kembali dan segera menyeimbangkan tubuhnya.

Dia dibawa kemobil oleh Lu Yanting.

Lanxi meliriknya dari samping, muka pria itu pucat kelabu, rahangnya makin kencang, dan bibirnya berubah menjadi sebuah garis.

Jika didengar dengan serius, napasnya agak berat, sepertinya sedang menahan sesuatu.

Apakah karena Lanxi mengomsumsi pil anti hamil?

“Bos Lu, jika tidak pergi bekerja sekarang, nanti terlambat lo.” Lanxi tersenyum dan mengingatkannya, Lanxi sama sekali tidak terpengaruh oleh masalah tadi.

Lu Yanting melihat Lanxi yang tersenyum itu, kemarahannya menjadi semakin memuncak.

Dia menggenggam pergelangan tangan Lanxi dan mendekatinya, dan bertanya, “Aku bertanya padamu, mengapa kamu mengonsumsi pil anti hamil itu?"

....... pertanyaan apa ini? Pertanyaan ini seperti sangat tidak berkualitas?

Makan pil anti hamil, tentu saja karena aku tidak ingin hamil donk. Lanxi merasa Lu Yanting sedang omong kosong.

Tentu saja, Lanxi tidak boleh menjawabnya seperti ini.

Lanxi sedikit menyeimbangkan napasnya dan terus tersenyum: "Aku tidak bisa hamil sekarang, kamu juga tahu bahwa aku sedang ada penyakit."

“......” satu jawaban ini, berhasil membuat Lu Yanting tidak bisa berkata apa-apa.

Wanita ini benar-benar, keahlian dalam berbicaranya sangat bagus.

Lu Yanting tidak berbicara dengan Lanxi lagi, menyalakan mesin mobil dan menyetir menuju ke arah perusahaan.

Lanxi menundukkan kepalanya dan menatap pakaiannya yang basah dan ingin menangis tetapi tidak air mata.

Pada jam segini, mall masih belum buka, Lanxi hanya bisa pergi ke perusahaan dan mengeringkannya di dalam kamar mandi.

Walaupun mereka tadi menunda waktu berangkat kerja, tetapi untungnya masih belum terlambat.

……

Ketika dia baru turun dari mobil Lu Yanting, Lanxi kebetulan bertemu rekan-rekan di kantor.

Biasanya kantor sudah memiliki cukup banyak gosip tentangnya.

Saat ini, kelompok gosip ini melihatnya berjalan bersama Lu Yanting, kembali dan tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Untuk menghindari masalah, Lanxi mengambil inisiatif untuk menjaga jarak dan menjauhi Lu Yanting.

Namun, Lu Yanting tidak peduli, dia tidak hanya mengejarnya, tetapi juga membawanya ke dalam pelukan.

“Bos Lu, hati-hati akan dampaknya.” Lanxi tidak bisa menahan lagi dan mengingatkannya.

“Kenapa, apakah memeluk saja bisa membuatmu demam?” Lu Yanting bertanya pada Lanxi.

Lanxi: “Tentu saja tidak, aku ini hanya mengingatkan kamu, tidak jauh dari sini ada rekan-rekan kerja, dan aku sudah menjadi bahan gosip untuk sekumpulan wanita itu, kamu seperti ini, hanya membuatku menambah musuh.”

Lu Yanting seperti sedang mendengarkan lelucon yang lucu: “Apakah kamu masih takut digosipkan?”

Lanxi: “Kalau begitu, mengapa Bos Lu tidak langsung umukan secara langsung saja bahwa aku adalah istri bos?”

Satu pertanyaan itu, bisa berhasil membuat Lu Yanting terdiam lagi.

Setelah itu, pria itu kemudian melepaskannya, dan Lanxi dengan cepat berjalan menuju ke lift.

Lanxi menghela napas lega.

Linda pernah mengatakan kepadanya sebelumnya, meskipun dia dan Bos Lu memiliki hubungan seperti ini, tetapi didalam perusahaan juga tetap harus menjaga tingkah lakunya.

Lanxi mengerti hal ini, bagaimanapun, Linda adalah seorang pemimpin, dan Lanxi tidak boleh membuatnya dalam keadaan sulit.

Namun, gosip masih tersebar di kantor.

“Hei, aku melihat Lanxi turun dari mobil Bos Lu pagi ini, kedua orang itu kemudian berpelukan di basemen!”

“Tskk, emang kenapa kalau begitu? Wanita seperti dia, hanya dipermainkan oleh Bos Lu saja.”

Ketika Lanxi baru saja berjalan ke kantor, dia langsung mendengar kata-kata yang asam ini.

Biasanya dia tidak akan peduli, tetapi siapa yang membuatnya merasa tidak nyaman hari ini.

Lanxi tidak bisa melampiaskan kemarahahnnya kepada Lu Yanting, apakah Lanxi boleh melampiaskan kemarahannya kepada mereka?

Lanxi meletakkan tasnya di kursinya dan berjalan ke depan rekan kerja wanita yang mengatakan bahwa “Lu Yanting hanya mempermainkan dia saja” Itu.

Lanxi menunjukan senyuman yang ceria di wajahnya, tetapi cahaya matanya memancarkan kemarahan.

Rekan kerja wanita itu melihat Lanxi datang dan suara percakapan mulai tergagap-gagap: "Kena…. Kenapa?"

“Jika kamu mempunyai kemampuan, kenapa kamu tidak pergi mencari presiden untuk bermain-main juga, dan lihat apakah kamu bisa mendapatkanya?”

Gerakan Lanxi sangat mempesona, ketika selesai berbicara, dia menyapu rambutnya dengan tangan, dan tampaknya seperti iblis yang hidup nyata.

Wanita selalu tidak bisa melihat orang seperti ini, dan rekan kerja wanita di sekitarnya tidak menyangka Lanxi akan berkata seperti itu.

“Kamu! Dasar tidak punya muka!” Rekan kerja lain berdiri dan memarahinya.

“Maaf, Apa itu tahu muka?” kata-kata yang tidak menyebabkan kematian ini, bagi Lanxi adalah perkataan sehari-harinya.

Hal tentang tidak punya muka ini, Lanxi sendiri sangat jelas, masihkah membutuhkan mereka untuk mengingatkannya?

“Meskipun aku tidak punya muka, tetapi aku bisa mendapatkan dan menggoda pria yang selama ini kalian idamkan. Tetapi kalau kalian, bahkan jika kalian memutuskan urat malu kalian, kalian juga tidak akan mendapatkan apa yang aku miliki sekarang.”

Setelah Lanxi selesai berkata, seluruh kantor menjadi sunyi.

Sikapnya benar-benar sangat menguasai.

Selain itu, Lanxi sekarang adalah orang Lu Yanting, maka mereka tidak berani mengatakan hal buruk untuk menyinggung perasaannya lagi.

Jika dia benar-benar mengadu kepada Lu Yanting, maka bisa jadi membuat mereka kehilangan pekerjaan.

Setelah bercekcok dengan sekumpulan orang itu, Lanxi kemudian kembali ke tempat duduknya.

Baru saja duduk, ponsel didalam tas berdering.

Lanxi mengeluarkan ponselnya dan eskspresinya segera berubah setelah melihat nama penelepon.

Meskipun begitu, dia juga mengangkat teleponnya.

Ketika telepon baru saja terhubung, langsung terdengar suara Lan Zhongzhi: "Di mana?"

“Kenapa?” Jawab Lanxi dengan dingin.

Lan Zhongzhi: “Aku perlu kunci rumah, kamu tolong segera datang!”

Lanxi: “Haruskah? Apakah kamu sudah lupa bahwa hak properti sekarang ada di tanganku?”

Lan Zhongzhi: “ Kamu datang atau tidak, kalau tidak aku langsung mencari orang untuk membongkar pintu.”

Sikap Lan Zhongzhi juga sangat buruk.

“Kamu sialan, berani ?!” Mendengar pernyataan Lan Zhongzhi yang tidak masuk akal ini, kemarahan Lanxi langsung meledak.

Lanxi mematikan telepon, dan memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas, dan kemudian mengambil tas itu dan berjalan keluar dari kantor dengan buru-buru.

Rekan-rekan di kantor semua tertegun setelah mendengar kata-kata kasar Lanxi tadi.

Lanxi baru saja keluar dari kantor dan kebetulan bertemu dengan Linda.

Linda melihat penampilan Lanxi yang resah dan wajah pucat, dan bertanya kepadanya dengan cemas: "Ada apa denganmu? Apakah ada masalah?"

“Aku ijin absen.” Lanxi mengatakan tiga kata itu, dan langsung mendorong Linda, kemudian langsung menuju ke lift.

Biasanya Lanxi tidak pernah berbicara dengan Linda menggunakan sikap seperti ini, dia sering tersenyum, dan sangat jarang memiliki wajah yang buruk.

Dan juga, tampaknya kondisi mentalnya sekarang juga tidak terlalu baik.

Pandangan dia tadi, tampaknya seperti ingin pergi membunuh orang.

……

Linda berpikir sedikit, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan situasi ini kepada Lu Yanting.

Setelah berpikir, Linda berbalik ke belakang dan naik lift ke lantai di mana kantor Lu Yanting berada.

Dia sampai di depan pintu kantor Lu Yanting dan mengetuk pintu.

Setelah mendapat izin dari Lu Yanting, Linda baru masuk.

Lu Yanting mendongak dan melirik Linda, "Ada apa?"

“Lanxi tiba-tiba pergi, memberitahuku bahwa dia ingin ijin absen.” Linda memberitahunya situasi Lanxi tadi: “Tadi kondisinya tidak terlalu baik, dan emosinya agak heboh, seperti ingin berkelahi dengan orang-orang.”

Setelah mendengar Linda berbicara, ekspresi Lu Yanting langsung memburuk.

emosinya agak heboh, seperti ingin berkelahi dengan orang-orang?

Sejauh ini, orang-orang yang dapat membuatnya marah pada dasarnya pasti terkait dengan keluarga Lan.

Ketika Lanxi menemukan hal-hal yang berkaitan dengan Keluarga Lan, dia akan menjadi sangat marah, Lu Yanting pernah mengalaminya.

Saat ini, tidak bisa tidak peduli.

“Sudah berapa lama dia pergi?” Lu Yanting berdiri dari tempat duduknya.

Linda: “Baru saja pergi, Presdir Lu bisa meneleponnya dan bertanya.”

Lu Yangting: “Baik, kamu pergi sibuk dengan pekerjaanmu saja, terima kasih sudah melaporkannya kepadaku.”

Linda sedikit terkaget, ternyata Lu Yanting masih bisa berterima kasih kepadanya.

Linda melambaikan tangannya dan diam-diam melangkah mundur.

Setelah Linda pergi, Lu Yanting mengambil kunci mobil dari mejanya dan berjalan keluar.

Setelah naik kedalam mobil, Lu Yanting mulai menelepon Lanxi.

Tidak ada yang mengangkat.

Dia meneleponnya lima atau enam kali, tetapi hasilnya tetap sama.

Lu Yanting dapat meyakinkan bahwa, kondisi Lanxi sekarang sangat tidak stabil.

Lu Yanting mengubah pemikirannya dan menelepon Lan Zhongzhi.

Panggilan ini terhubung dengan sangat cepat, dan Lan Zhongzhi terkejut, mengapa Lu Yanting bisa menelepon.

“Yanting?”

“Apakah Lanxi pergi mencarimu?” Lu Yanting tidak berkata ramah kepadanya, dan mengajukan pertanyaan secara langsung.

Lan Zhongzhi: “Iya, aku sekarang sedang dirumah menunggunya, dan mencarinya karena ada sesuatu.”

“…… Aku tahu.” Lu Yanting langsung mematikan teleponnya.

Dia menginjak pedal gas, dan berdasarkan ingatannya dia langsung menuju kerumahnya.

**

Lanxi menaiki taksi datang kerumah, dan membutuhkan kira-kira dua puluh menit untuk sampai dirumah.

Setelah turun dari taksi, Lanxi langsung melihat Lan Zhongzhi berdiri didepan gerbang rumah.

Lan Zhongzhi melihat Lanxi datang dan segera menghampirinya untuk meminta kunci.

“Serahkan kunci kepadaku! Aku mau masuk dan mencari sesuatu!” masih ada sesuatu yang belum didapatkannya, dan dia sangat membutuhkannya.

Di sisi lain rumah, ruang belajar Bai Cheng memiliki buku alamat dengan banyak informasi kontak.

Para pemimpin ini pada dasarnya mengenal Bai Cheng, jika dia bisa menghubungi para pemimpin itu, ini akan sangat mudah menyelesaikan masalahnya.

“Kenapa ?” Lanxi tersenyum dingin, dan memandangnya dengan sindiran, “Kamu jangan lupa bahwa kamu sedang berada di tempat siapa.”

“Lanxi! Kamu sadar sedikit, aku adalah ayahmu! Dulunya aku juga punya bagian disini!” kata Lan Zhongzhi dengan marah.

“Sebelumnya siapa yang pernah berkata bahwa dia tidak mengakui putri seperti aku?” Lanxi berbalik dan memandangnya dengan cibiran.

Lan Zhongzhi sangat marah kepada Lanxi: “Jika kamu tidak menyebabkan masalah seperti setan itu, akankah aku memarahimu?”

“Memang, aku memang setan, lalu apa maksudmu dengan menggangguku sekarang?” Lanxi mendongak.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu