Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 211 Datang Untuk Merawat Janin (1)

Namun, Lu Yanting tidak mempedulikan semua situasi ini, seluruh otaknya penuh dengan kata-kata yang baru saja dikatakan Jiang Sisi--

Lanxi bersama dengan Zhou Hesi.

Meskipun dia sudah menebak kemungkinan ini sejak lama, tapi ketika benar-benar terjadi, dia tetap tidak bisa menerimanya.

Dokter membalutkan gips pada kaki Lu Yanting yang terluka, selesai itu, ia menasihati Lu Yanting dengan segenap hati: "Kamu harus merawat kakimu dengan baik. Jangan seperti hari ini lagi. Jika kamu mengulanginya lagi, sangat mungkin kamu akan mengalami gejala sisa, kedepannya bakalan pincang seumur hidup. "

Dokter sudah menyampaikan resiko yang serius, tetapi perhatian Lu Yanting masih saja tidak fokus di sini.

Melihat sikap Lu Yanting, dokter dengan tak berdaya menghelakan nafas.

Jika dibandingkan, supir yang berdiri di samping malah lebih mengkhawatirkan luka Lu Yanting daripada Lu Yanting sendiri.

Supir dengan sungguh-sungguh mendengarkan perkataan dokter, kemudian mengangguk-angguk.

Setelah keluar dari rumah sakir, supir bersiap-siap untuk mengantar Lu Yanting pulang rumah.

Namun, begitu mesin dinyalakan, Lu Yanting langsung menginterupsinya.

"Antar aku ke Guanting." Lu Yanting mengeluarkan empat kata itu dengan suara yang tidak memiliki kehangatan.

Supir tidak melupakan kata-kata yang disampaikan Lu Qingran sebelum mereka keluar dari rumah, dia pun berkata, "Sebaiknya kita pulang rumah terlebih dahulu."

Lu Yanting tahu apa yang dikhawatirkannya, dia mengeluarkan ponsel, melakukan panggilan telepon ke nomor Lu Qingran.

Mendengar bahwa kakinya dibalut gips lagi, Lu Qingran tidak bisa tenang: "kenapa dengan kamu? Hal bodoh apa lagi yang kamu lakukan?"

Kakinya mengalami luka parah, dokter terus menasihatinya untuk istirahat dengan baik, jangan mengangkat berat, jangan terlalu capek.

Kata-kata ini bahkan sudah muak didengar mereka, tetapi kenapa malah tidak diingat olehnya?

Jika luka otot dan tulang tidak dirawat dengan baik, maka akan meninggalkan gejala seumur hidup. Lu Yanting sendiri bukannya tidak tahu hal ini.

Lu Yanting sudah menduga, setelah memberi tahu Lu Qingran hal ini, dia pasti akan dimarahi olehnya, tetapi sekarang Lu Yanting tidak berniat untuk menanggapi kata-katanya.

"Aku pulang ke Guanting dulu." Sehabis melontarkan kalimat ini, Lu Yanting langsung memutuskan sambungan.

Supir yang duduk di depan mendengar isi percakapan antara dia dan Lu Qingran, karena Lu Qingran sudah mengetahui hal ini, dia pun mengantar Lu Yanting pulang ke Guanting.

**

Dalam waktu sekejap, Lanxi sudah berada di Bali selama hampir setengah bulan.

Di dalam waktu ini, Ming Yan dan Bibi Zhang masing-masing menyusun resep dan pola makannya serta memasak untuknya, Lanxi selalu kenyang pada setiap kali jam makan, berat badannya terus meningkat.

Setelah setengah bulan, perutnya sudah lebih besar dari ketika dia baru datang ke Bali.

Sekarang Lanxi tidak lagi memakai makeup, ketika dia keluar, dia hanya akan mengenakan gaun terusan atau gaun suspender sederhana yang agak longgar, kemudian kaki cuman mengenakan sandal jepit atau sepatu kanvas.

Dia benar-benar jarang berpakaian seperti ini, jika bukan karena hamil, seumur hidup ini di mungkin tidak akan berkesempatan untuk mencoba penampilan seperti ini.

Pada hari ke-80 kehamilan, berat badan Lanxi telah mencapai 53 kilogram.

Ini adalah waktu paling gemuk dalam hidupnya, tetapi dia lega ketika berpikir bahwa masih ada sesuatu yang kecil sedang berada di dalam perutnya.

Tidak heran lagi mengapa Jiang Sisi selalu menolak untuk hamil, memang, wanita yang hamil terlalu susah.

Respons kehamilan Lanxi tidak terlalu kuat, tetapi dia tetap akan merasa tidak nyaman ketika muntah.

Orang-orang sering mengatakan bahwa, ketika kamu benar-benar mengalami kehamilan, barulah kamu akan megetahui betapa besarnya jasa seorang ibu.

Sampai sekarang, Lanxi akhirnya bisa membuktikan kebenaran kata-kata itu, dia semakin mencintai Bai Wanyan.

Bali memiliki lingkungan yang sangat bagus, kehidupan yang santai, penduduk setempat memiliki budaya yang kental, jujur, dan ramah.

Satu-satunya kekurangan Bali adalah matahari terlalu terik di siang hari, sehingga tidak nyaman untuk keluar rumah.

Dokter pernah menganjurkannya untuk rutin berolahraga, bagus bila bisa berjalan santai setiap hari, olahraga yang sederhana ini akan bermanfaat untuk kelahiran nanti.

Lanxi selalu ingat akan perkataan dokter, karena siang hari tidak nyaman untuk keluar, jadi dia pun memilih berjalan santai di pantai pada malam hari.

Menikmati tiupan angin, merilekskan suasana hati, sekalian berolahraga.

Malam hari, selesai makan malam, Lanxi pun keluar.

Hari belum gelap, tapi cuaca sudah tidak begitu panas.

Lanxi mengenakan gaun terusan dan sepatu kanvas, mengambil ponsel dan keluar dari rumah.

Dia biasanya pergi berjalan sendirian pada malam hari, Ming Yan sesekali menemaninya, tetapi dia lebih suka sendirian.

Saat sendirian, dia bisa sepenuhnya merilekskan diri, juga bisa merenungkan banyak masalah.

Misalnya, akhir-akhir ini dia sering memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya setelah anaknya lahir.

Lanxi merasa bahwa membimbing anak memerlukan perencanaan, dan juga, rencana tersebut seharusnya sudah dirancang sebelum anak dilahirkan, jika tidak, maka termasuk tidak bertanggung jawab terhadap anak.

Tetapi merencanakan hal semacam ini benar-benar merupakan sebuah ujian.

Apalagi, sebelumnya Lanxi tidak pernah berpikiran untuk memiliki anak, juga kurang memperhatikan hal-hal mengenai pendidikan anak, hal ini membuatnya semakin sakit kepala.

Tentu saja, selain masalah mendidik dan membimbing, masih terdapat masalah lain.

Yaitu... ... Dia tidak tahu, di mana anak harus dibesarkan.

Sudah tidak memungkinkan untuk membawa anak kembali ke Jiangcheng, karena hubungannya dengan Lu Yanting, anak mungkin saja dikritik sejak ia masih kecil, dia sendiri tahu seberapa jengkelnya dikritik orang.

Dia telah mengalami hal itu, pastinya tidak akan membiarkan anaknya juga mengalami hal yang sama.

Memikirkan masalah-masalah ini, otak Lanxi sangat kacau, sama sekali tidak memiliki ide.

Sekarang ia memerlukan seseorang untuk memberinya pendapat.

Setelah dipikir-pikir, tetap Zhou Hesi yang paling cocok untuk diajak mengobrol mengenai hal ini.

Lanxi berpikir, saat Zhou Hesi datang nanti, ia akan membahas masalah ini dengannya.

Setelah mendapat ide ini, Lanxi merasa lebih lega, ia menarik nafas dalam-dalam beberapa kali, menundukkan kepala dan meneruskan langkah kakinya ke depan.

………

Pada malam hari, terdapat banyak orang di pantai, tetapi Lanxi sama sekali tidak menyangka dirinya akan bertemu kenalan di sini.

--Tidak, mungkin tidak boleh disebut kenalan.

Secara terpaksa boleh disebut sebagai "orang yang diketahuinya".

Ketika bertemu Fu Xing, Lanxi terbengong beberapa detik, kemudian baru teringat untuk menyapa dia.

Sebelumnya dia jarang berinteraksi dengan Fu Xing, pertemuan yang tidak banyak kali itu juga tidak meninggalkan kesan yang menyenangkan.

Tetapi, begitu diingat-ingat, hubungan Lu Yanting dengan Fu Xing tampaknya lumayan bagus.

Tentu saja, Lanxi tidak mengetahui detailnya. Ketika Fu Xing pertama kali melihat Lanxi, dia hampir tidak mengenalinya.

Dalam ingatannya, Lanxi adalah tipe wanita yang suka mengenakan sepatu hak tinggi, setelan OL, berjalan dengan gaya angkuh.

Dia pernah berkontak dengannya, saat itu Lanxi yang meminta bantuan padanya, tetapi meskipun demikian, Lanxi tetap saja bersikap angkuh.

Namun, pertemuan kali ini, Lanxi terlihat sangat berbeda, Fu Xing bahkan tidak berani mengaku kenal dengannya.

Dia tampak lebih berisi daripada sebelumnya, tetapi bukan gemuk, tubuhnya bukan tipe yang bisa gemuk.

Selain perubahan pada tubuh, cara berpakaiannya juga tampak berbeda dari sebelumnya

Fu Xing mengamati Lanxi dari atas ke bawah, dia menemukan bahwa Lanxi mengenakan gaun terusan yang sangat longgar dan sepatu datar di kakinya.

Oh, dan juga rambut, berkucir ekor kuda.

Wajah, tidak memakai make-up.

Selain itu, dirinya memancarkan kecemerlangan seorang ibu.

Fu Xing merupakan orang yang berpengalaman dalam hal ini, dia menatap Lanxi untuk beberapa saat, kondisi Lanxi yang seperti ini memicunya teringat Lu Qingran saat hamil.

Dia ingat, ketika Lu Qingran hamil, ia tidak memakai make-up, selalu mengenakan gaun terusan longgar semacam ini--

Meskipun selama ini Fu Xing terus berada di Bali untuk memulihkan kesehatannya, ia tetap membaca berita tentang Jiangcheng, tahu tentang perceraian antara Lu Yanting dan Lanxi.

Namun, perihal hamil, dia benar-benar tidak pernah mendengarnya sama sekali.

Memikirkan ini, pandangan Fu Xing beralih ke perut Lanxi.

Semenjak berjumpa Fu Xing, Lanxi agak gelisah.

Karena dia snediri juga tahu bahwa kondisinya saat ini terlalu jauh berbeda dari biasanya, ketika dia bertemu dengan Fu Xing sebelumnya, dia selalu memakai makeup, setelan profesional dan sepatu hak tinggi. Normal bagi Fu Xing untuk memiliki kecurigaan ketika melihatnya tiba-tiba berpenampilan seperti ini.

Lanxi merasa tidak nyaman dengan pandangan Fu Xing, dia berbatuk dan menyapa Fu Xing.

"Kebetulan sekali, Tuan Fu juga liburan ke sini ya."

Nada suaranya sangat sopan, tetapi dia tidak berpikir ada masalah dengan perkataannya ini, karena dia memang tidak akrab dengan Fu Xing.

Setelah mendengar perkataan Lanxi, Fu Xing menarik kembali pandangannya, memberi senyuman kepada Lanxi, "Bukan, aku datang ke sini untuk memulihkan kesehatan tubuh."

Mendengar jawaban Fu Xing, Lanxi terbengong sejenak.

Memulihkan kesehatan tubuh?

Ia tidak pernah mendengar bahwa kondisi tubuh Fu Xing tidak sehat.

Meski penasaran, Lanxi tidak banyak bertanya.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu