Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 116 Dia Selalu Menjadi Orang Yang Ditinggalkan (4)

“Bos Lu juga tidak perlu khawatir aku marah, kita sudah menikah, aku juga tahu identitasku, sekarang aku masih harus bergantung pada Bos Lu untuk hidup, dan tidak akan bertengkar denganmu.” Lanxi berpenampilan sangat pengertian.

Lu Yanting memandangnya seperti ini, tanpa sadar mengepal tinju.

Sampai saat ini, dia masih saja mengatakan perkataan seperti ini?

“Bukankah Nona Gu dalam bahaya? Pada saat ini seharusnya sangat membutuhkan seseorang untuk menemaninya, Bos Lu sebaiknya pergi menemaninya.”

Membicarakan ini, Lanxi melepaskan diri dari pelukan Lu Yanting, menggerakkan tubuhnya sedikit ke belakang, dan mengangkat tangannya merapikan rambutnya.

Sebelum datang, Lu Yanting sudah siap melakukan segala kemungkinan untuk membujuknya.

Tetapi sikapnya benar-benar membuat orang marah.

Terutama kata “biarkan dia mati”, benar-benar sangat kejam.

Dia tidak bisa menerima.

Kemudian penampilan selanjutnya, sepertinya sama sekali tidak mempedulikan masalah ini lagi.

Wanita ini...... Lu Yanting mengertakkan giginya.

Dia belum pernah ketemu wanita yang begitu sulit dibujuk.

“Bos Lu bisa tenang, aku tidak bermaksud marah denganmu, tetapi beberapa hari ini aku ingin tinggal di rumah ini sendirian, untuk menenangkan diri.”

Setelah terdiam beberapa saat, Lanxi berkata lagi: “Aku berharap kamu tidak datang menggangguku akhir-akhir ini, ketika aku tenang, aku akan pindah kembali ke Guanting.”

“...... Oke.” Dia sudah mengatakan seperti begini, apa lagi yang bisa dia katakan selain menyetujuinya.

“Baiklah, kalau begitu kamu bisa pergi sekarang.” Kemudian, Lanxi langsung mengusirnya.

Pada saat ini, Lu Yanting tidak berani menyinggungnya, jadi dia hanya bisa pergi sesuai permintaannya.

Negosiasi kali ini dianggap gagal.

........

Setelah pergi, Lu Yanting menelepon Jiang Sisi lagi.

Kali ini, lumayan lama kemudian Jiang Sisi baru mengangkat telepon.

Nada bicara Jiang Sisi tidak baik seperti sebelumnya: “Apa lagi yang ingin dilakukan Tuan Lu?”

“Lanxi tinggal di rumah lama akhir-akhir ini.” Lu Yanting berhenti sejenak “Dia bilang dia ingin sendirian, kalau bisa, bolehkah kamu membawakan makanan untuknya.”

Dia hidup sendirian, kekhawatiran terbesar Lu Yanting adalah dia tidak makan, atau makan berlebihan seperti sebelumnya.

Lambungnya kurang sehat, keduanya sangat mematikan.

“Tenanglah Tuan Lu, Lanxi adalah teman baikku, aku akan bertanggung jawab untuk ini.” Jiang Sisi bertanya lagi, “Apakah Tuan Lu masih ada urusan lain?”

Lu Yanting menjawab: “Tidak ada lagi.”

Jiang Sisi berkata "Oh" dan menutup telepon lagi.

**

Setelah Lu Yanting pergi, Lanxi duduk sendirian di sofa, menatap bingung pada foto-foto di dinding depan matanya.

Dalam ruangan sangat dingin, Lanxi menggerakkan tubuhnya, dan terasa merinding.

Ini bukan pertama kalinya memiliki pikiran seperti begini: Betapa baiknya kalau ibu dan kakek masih ada di sini.

Kalau mereka masih hidup, sampai sekarang dia masih akan hidup riang dan bahagia.

Tidak perlu menghadapi Lan Zhixin dan Wang Ying, tidak perlu mengorbankan diri untuk menikahi Lu Yanting, dan tidak perlu menanggung penghinaan yang diberikan opini publik padanya.

Dia tiba-tiba merindukan masa kecilnya.

Pada saat itu dia bisa tertawa dan menangis sesuka hati.

Kalau dia tersenyum, Bai Wanyan dan Bai Cheng akan ikut tersenyum, dan kalau menangis, mereka akan mencoba segalanya untuk membujuknya.

Tidak peduli apapun yang dia inginkan, hanya cukup membuka mulut, dia akan mendapatkannya......

Memikirkan hal ini, Lanxi memegang sebuah bantal di sebelahnya dan memeluk dengan erat.

Ini adalah pertama kalinya dia mengeluh ketidakadilan nasib.

Mengapa memberinya begitu banyak, lalu membiarkannya kehilangan segalanya.

Orang-orang penting dalam hidupnya pergi meninggalkannya satu per satu.

Bai Wanyan, Bai Cheng, Shen Wenzhi.... dan sekarang Lu Yanting.

Dia selalu, selalu adalah orang yang ditinggalkan.

Bai Wanyan dan Bai Cheng meninggal satu per satu, dan dia meninggalkannya bersama Lan Zhongzhi.

Karena penyakitnya, dia ditinggalkan oleh Shen Wenzhi.

Dan sekarang, Lu Yanting meninggalkannya sendirian di tempat pernikahan demi Gu Jingwen.

Mengapa hidupnya begitu gagal?

Semakin memikirkannya, semakin merasa sedih.

Lanxi membenamkan kepalanya di bantal, dan bantal itu segera menjadi basah.

*

Shen Wenzhi selalu memperhatikan berita tentang pernikahan Lanxi dan Lu Yanting, namun dia melihat di forum bahwa Lu Yanting tidak muncul di tempat pernikahan, hanya Lanxi sendirian berada di sana.

Shen Wenzhi mengerti sifat Lanxi dan tahu masalah seperti ini akan membawakan seberapa besar pukulan padanya.

Setelah melihat berita ini, Shen Wenzhi segera menelepon Zhou Jinyan untuk mengkonfirmasi masalah ini.

Ketika Shen Wenzhi menelepon, Zhou Jinyan kebetulan tiba di rumah sakit.

Melihat nomornya, Zhou Jinyan dapat menebak apa yang ingin dia tanyakan.

Begitu mengangkat telepon, langsung terdengar Shen Wenzhi bertanya dengan tidak sabar: “Ada apa dengan pernikahan hari ini?”

“Apakah kamu sudah melihat berita itu?” Zhou Jinyan bertanya padanya.

Shen Wenzhi: “Ya, jadi memastikannya denganmu.”

“Yah, pernikahannya tidak terlaksana.” Zhou Jinyan tidak menyembunyikannya, dia menceritakan semuanya.

Setelah Shen Wenzhi mendengarnya, tangan yang memegang ponsel terus mengencang, dan suaranya serak: “Bagaimana dia bisa memperlakukannya seperti ini....”

“Wenzhi, perkataan seperti ini kamu sudah cukup memberitahuku.” Zhou Jinyan mengingatkannya, “Dan jangan hubungi Lanxi sekarang, mereka adalah suami istri, masalah diantara suami istri cukup diselesaikan mereka sendiri, apakah kamu mengerti maksudku?”

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu