Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 52 Kamu Lepas Tidak (2)

Saat dia mengikat rambutnya, dia tampak sedikit lebih muda.

Sebenarnya kalau dihitung-hitung, usia dia juga tidak termasuk tua, tapi tidak peduli kemarin atau hari ini, dirinya selalu terlihat dewasa dan sangat seksi.

Di mata Zhou Hesi, style itu tidak cocok untuknya.

“Terus, selanjutnya kita lakukan apa?” Lanxi menunggu Zhou Hesi sangat lama tidak berbicara, dia hanya bisa inisiatif bertanya.

Begitu mendengar suara Lanxi, Zhou Hesi sadar.

Dia batuk dan berkata: “Lari dulu.”

Dia menunjuk treadmill. Lanxi mengangguk, dan pergi menuju treadmill.

Zhou Hesi mengikutinya dari belakang.

**

Setengah jam kemudian, Zhou Hesi menemani Lanxi berlari sejauh 10 Km.

Lanxi tidak punya kebiasaan lari, sekali lari begitu jauh, seluruh tubuhnya hampir roboh.

Setelah turun dari treadmill, seluruh tubuhnya berkeringat, Kemeja putihnya basah oleh keringat, dan hampir transparan.

Tatapan mata Zhou Hesi entah kenapa jatuh ke dadanya.

Setelah melihatnya, dia sadar tindakan yang dia lakukan tidak pantas, dan segera menarik pandangannya.

Dan Lanxi tidak memperhatikan hal ini.

Dia duduk terengah-engah dilantai, kakinya disilang, bahkan kekuatan untuk berbicara hampir tidak ada.

Zhou Hesi: “Biasanya kamu tidak olahraga?”

Lanxi melambaikan tangannya dengan lemah.

Pada saat itu, dia ingin berbicara, tapi tidak dapat mengeluarkan suara.

Ini sungguh melelahkan.

“Pantas saja.”kata Zhou Hesi, “Kamu istirahat sebentar, sebaiknya pijat otot kakimu, dengan begitu besok kakimu tidak akan sakit.”

“Bagaimana pijatnya?” dia yang sama sekali tidak olahraga, mana tahu tentang ini.

“Kalau kamu tidak keberatan, aku bisa membantumu.”

Selesai mengatakannya, Zhou Hesi berjalan di depan lemari, mengeluarkan matras yoga, dan digelar dilantai.

“Kamu bisa ini?” Lanxi sedikit salut padanya, “Kalau begitu kamu bantu aku, aku tidak bisa.”

“UHhuk, kalau begitu kamu pergi berbaring di matras yoga.” tatapan Zhou Hesi sedikit tidak wajar.

Lanxi setuju, dan berbaring dimatras sesuai dengan yang dikatakan.

“Mungkin akan sedikit sakit, kamu tahan sebentar.” Zhou Hesi memijat pahanya, lalu mengurutnya kearah belakang.

Gerakan ini, umumnya disebut peregangan.

Setelah berolahraga, peregangan dapat meredakan nyeri otot

Kalau tidak begini, keesokan harinya bisa lebih sakit.

“Aah Aahhhh——”

Baru sekali dipijat, Lanxi sudah kesakitan hingga mau nangis, dia sangat menyesal, kalau tahu begini tidak akan meminta Zhou Hesi membantunya memijat.

“Kamu, kamu pelan sedikit! Kakiku sudah mau putus!”

Lanxi pada awalnya sangat tidak nyaman, tapi kali ini sakit hingga tidak bisa bicara.

“Tahan tahan, kalau sekarang tidak begini, besok kamu pasti akan lebih sakit hingga tidak bisa jalan.” dengan sabar Zhou Hesi membujuknya.

Terlepas dari apa yang dia katakan, Lanxi masih saja menjerit kesakitan.

Zhou Hesi kekuatannya tidak berkurang, dengan paksa dia menarik kedua kakinya.

Beberapa menit kemudian, seluruh gym dipenuhi dengan raungan suara kesakitan Lanxi.

Setelah itu, Lanxi duduk di matras yoga dan memukul Zhou Hesi.

“Bikin aku sakit saja, 艹!”

“……”Zhou Hesi juga tidak tahu harus mengatakan apa.

“Selanjutnya kita masuk ke gerakan olahraga kedua.”kata Zhou Hesi, “Kamu tetap dimatras yoga tidak usah berdiri, lakukan lima ratus gerakan sit up.”

“Lima ratus!?” Lanxi langsung tumbang dimatras yoga, “Aku tidak mau!”

Zhou Hesi: “Kamu harus melakukannya, kecuali kamu mau terus insomnia.”

Begitu mendengar kata insomnia, dalam sekejap Lanxi langsung sadar.

Iya, dibandingkan dengan insomnia, lima ratus kali sit up bukanlah apa-apa?

Dengan pemikiran itu, Lanxi segera mulai melakukannya.

Tapi, dia sudah lama tidak olahraga, dia masih tidak bisa mengimbangi kecepatannya, tidak sampai hitungan lima puluh dia sudah terengah-engah.

Zhou Hesi yang duduk disamping sepeda, melihatnya, dan membantunya menghitung.

Pada saat itu, Lanxi akhirnya mengerti, kenapa orang mengatakan trainer gym adalah setan.

Sekarang Zhou Hesi dihatinya adalah setan.

Lima ratus kali sit up, Lanxi tidak tahu harus melakukannya berapa lama baru selesai.

Ketika Zhou Hesi mengatakan “Lima ratus”, Lanxi punya semacam perasaan lega.

Dia berbarang diatas matras dengan kedua tangan dan kaki terbuka, kedua tatapan matanya kosong melihat keatap langit.

“Sekarang bagaimana perasaannya?”tanya Zhou Hesi pada dia.

“Tubuh tidak terasa.”jawab Lanxi dengan suara yang lebih lemah dari barusan.

Zhou Hesi tersenyum mendengar dia mendeskripsikannya, dan hanya bisa mengatakan: “Istrirahat dulu, pulihkan tenaga, selang beberapa saat akan lakukan gerakan olahraga ketiga.”

“Masih ada?”mata Lanxi melotot.

“Jangan buru-buru, kamu istirahat tiga menit.”

Dalam waktu tiga menit, tenaga Lanxi sudah pulih, tapi setelah melalui olahraga yang berat, tenaga yang pulih juga tidak seberapa.

Meskipun begitu, olahraga berikutnya tetap harus dilaksanakan.

……

Setelah menghabiskan waktu seharian di gym, lebih tepatnya, tubuhnya menerima siksaan selama seharian di gym.

Setelah melalui berbagai rangkaian olahraga, tubuh Lanxi sama sekali tidak bertenaga, seluruh badannya sakit.

Ini lebih banyak menghabiskan tenaga dibandingkan melakukannya dengan Lu Yanting, sebelumnya siapa yang bilang, bercinta menghabiskan banyak tenaga, sekarang dia curiga dengan orang yang mengatakan itu apakah otaknya bermasalah.

Setelah melakukan berbagai jenis olahraga, waktu sudah menunjukkan pukul 4:30

Lanxi berbaring diatas matras yoga, sama sekali tidak ingin berdiri.

Kalau bukan karena HP-nya berdering, dia bahkan lupa nanti malam akan menghadiri pesta.

Hp-nya berdering, karena telepon masuk dari Lu Yanting.

Sebenarnya, setelah Lu Yanting dan Huiling selesai makan mereka kembali ke hotel, dan janji ketemuan di pesta nanti malam.

setiba kembali dari hotel, di kamar sama sekali tidak ada penampakan Lanxi.

Lu Yanting mengingat ucapan Huiling, dia makan bersama dengan pria lain, dia tidak marah dan memilih untuk meneleponnya langsung.

Setelah melihat panggilan masuk bernama Lu Yanting, Lanxi tidak menghindar dari Zhou Hesi, malah langsung menjawab telepon.

Karena baru saja selesai menjalani olahraga berat, suara Lanxi sekarang sedikit terengah-engah, saat menjawab telepon nafasnya juga terputus-putus: “Untuk apa telepon?”

Lu Yanting yang mendengar nada bicara Lanxi, langsung membayangkan keadaan mereka di kasur.

Dalam sekejap Lu Yanting marah: “Apa yang kamu lakukan?”

“Tidur dihotel.” supaya tidak repot, Lanxi tidak memberitahu Lu Yanting masalah dirinya keluar hotel.

“Heh.”suara mencibir yang dikeluar Lu Yanting, lalu dengan suara dingin memberitahunya: “Aku sekarang ada di hotel.”

......Sial

Lanxi tidak bisa mengatakan apa-apa, ini serangan balik, dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

“Cepat kembali!”

Lu Yanting sangat marah, begitu mengeluarkan kata ini langsung menutup telepon.

Lanxi tidak berani membuat dia marah saat ini.

Lalu, dia segera meletakkan Hp-nya, memaksa diri menahan lelah bangkit dari matras yoga.

Zhou Hesi tiba-tiba khawatir, lalu bertanya pada dia: “Ada masalah apa?”

“Aku sekarang harus kembali ke hotel, terima kasih hari ini.”kata Lanxi pamit pada Zhou Hesi.

“Kamu tidak mandi dulu baru kembali?”kamu banyak berkeringat.....”

Meskipun sedikit tidak cocok, tapi Zhou Hesi tetap mengingatkannya.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu