Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 81 Jangan Manfaatkan Aku untuk Menstimulasi Orang Lain (2)

Kemudian, keduanya berdampingan keluar dari pintu perusahaan.

Baru saja jalan beberapa langkah, mereka langsung dihalangi oleh Lu Yanting.

Di mimpi pun Lanxi tidak pernah menyangka Lu Yanting akan turun dari mobil untuk menunggunya.

"Kenapa begitu lama?" Lu Yanting melangkah ke hadapan Lanxi, meraih pinggangnya dengan gerakan yang sangat alami.

Banyak karyawan perusahaan yang lewat, mereka terus menoleh ke belakang setelah melihat adegan ini.

Lanxi diberikan jabatan sekarang ini begitu saja, cara ini memang agak terang-terangan, sehingga semua orang sangat memperhatikan setiap gerak-geriknya.

Semua tahu bahwa dia berhasil mendapatkan investasi dari Zonghai, jadi semua orang mencurigai apakah dia menggunakan cara yang tidak patut.

Lu Yanting sebagai orang yang terkenal dan bermartabat di kota Jiang, ada berapa orang yang tidak bisa mengenali?

Melihat Lu Yanting dan Lanxi begitu mesra, pada dasarnya semua orang sudah meyakini bahwa ada hubungan yang tidak pantas antara Lanxi dan Lu Yanting.

Bahkan Shu Ran pun tertegun, menatap Lanxi dengan wajah yang dipenuhi kejutan.

Tidak perlu sampai ke Shu Ran, Lanxi sendiri juga bingung

Sebelumnya Lu Yanting tidak akan mungkin memperlakukannya seperti sekarang ini, apalagi di tempat umum.

Siapa yang tahu obat apa yang dimakannya hari ini?

"Aku pulang dulu." Lanxi sekadar pamitan dengan Shu Ran, kemudian berbalik badan.

Shu Ran berdiri di tempat asal, memandang punggung kedua orang tersebut, sekian lama pikiran belum kembali sadar.

Pada akhirnya, dia mengangkat tangan dan mencubit lengannya sendiri.

Setelah merasakan kesakitan, barulah dia berani memberi tahu dirinya sendiri, apa yang terjadi memang kenyataan.

Tidak heran lagi kenapa tadinya Lanxi bilang tidak perlu mengkhawatirkan masalah investasi... ...

Dilihat dari kondisi ini, memang tidak perlu khawatir.

Mungkin saja proyek ini sengaja diinvestasi oleh Lu Yanting untuk dimanfaatkan Lanxi.

Orang kaya selalu melakukan sesuatu sesuka hatinya.

……

Setelah masuk ke mobil, Lanxi agak tidak senang.

Lu Yanting sekilas meliriknya: "tidak suka aku datang jemput kamu?"

Lanxi jawab dengan emosi yang tidak baik: "mana berani, Bos Lu datang jemput aku, aku seharusnya merasa syukur."

Mata Lu Yanting menyipit: "iyakah, tapi aku tidak merasakan kebahagiaan dari nada bicaramu itu."

Lanxi: "... ..."

Lu Yanting melajukan mobil, dengan riang dan santai, "nanti malam mau makan apa?"

Lanxi terbengong.

Apakah mau membawanya pergi makan?

Dia terus merasa hari ini Lu Yanting sangat tidak normal. Sesuai hubungan mereka berdua, seharusnya interaksi antar mereka tidak seperti ini.

Lanxi berpikir sebentar, lalu memberi tahu Lu Yanting sesuatu yang tidak mungkin dia makan: "Aku mau sate."

Raut muka Lu Yanting seketika menjadi sangat buruk: "... ..."

Melihat dia menampilkan ekspresi semacam ini, Lanxi pun tahu bahwa dirinya berhasil.

Sampai sekarang dia masih ingat, masa dia masih sedang mendekati Lu Yanting, dia pernah pergi makan di warung pinggir jalan dengan Jiang Sisi dan terlihat oleh Lu Yanting.

Pada saat itu, dia bisa merasakan ketidaksukaan Lu Yanting terhadap warung pinggir jalan.

Sesuai kebiasaannya, dia pasti tidak akan pergi ke tempat itu untuk makan.

"Bos Lu tidak suka?" Lanxi mengangkat-angkat bahu, membuat ekspresi kesal: "Sayang sekali, lebih baik kita pulang rumah dan pesan makanan saja."

"Tidak usah, makan sesuai yang kamu mau." Untuk pertama kalinya, Lu Yanting setuju.

Mendengar dia berkata demikian, Lanxi sungguh amat kaget.

"Malam ini aku temani kamu makan di warung pinggir jalan, nantinya kamu juga harus memenuhi satu permintaanku."

Lu Yanting bertukaran syarat dengannya.

Lanxi: "... ..."

Dia terus merasa, ini adalah sebuah jebakan.

Meskipun dia berpikir dirinya tidak bodoh, tapi tetap saja masih jauh dari Lu Yanting, si rubah tua.

"Tenang saja, tidak suruh kamu bunuh orang." Melihat ekspresi Lanxi yang waswas, Lu Yanting tertawa rendah.

Akhir-akhir ini, kondisi mentalnya semakin baik, kadang-kadang dapat terlihat sosok gadis kecil darinya.

Jadi, Lu Yanting selalu tidak tahan untuk menggodanya.

"Boleh." Berpikir sejenak, Lanxi juga setuju.

Dia memikirkannya dengan serius. Lu Yanting paling hanya ingin meningkatkan gaya barunya di tempat tidur.

Baginya, bukankah dia hanya berharga sebatas ini.

Lagipula, apapun gaya seks, yang penting sama saja tidur bersama, dia telah menerima fakta yang sudah hakiki ini.

"Warung kemarin? Lu Yanting melontarkan satu pertanyaan dengan hawa dingin.

"Kemarin?" Lanxi secara naluriah bertanya balik.

Lu Yanting: "warung yang kamu pergi sama Jiang Sisi sebelumnya."

Lanxi: "oh, boleh."

Namun, dia benar-benar tidak menyangka, sang direktur Lu masih ingat dengan tempat itu.

Lu Yanting memutar arah di lampu lalu lintas depan, melaju ke arah warung pinggir jalan.

……

Ada banyak warung pinggir jalan di jalan ini, meskipun hari ini adalah hari kerja, tapi orang di stan juga tidak sedikit.

Pemilik warung kenal dengan Lanxi, setelah menampak Lanxi, dia menyapa dengan ramah: "masih seperti biasa?"

Lanxi mengangguk, kemudian mencari tempat dan duduk.

Meskipun Lu Yanting agak jijik dengan tempat ini, tapi dia tidak mengeskpresikannya dengan sangat jelas.

Dia ikut Lanxi duduk.

Lanxi membawa kemari dua gelas bir dan menyodorkannya ke Lu Yanting, "Bos Lu minum ini tidak?"

Lu Yanting mendorong gelas itu sebagai tanda menolak: "menyetir mobil, tidak minum."

Lanxi: "oh."

Terserah mau minum atau tidak.

Tapi dipikirkan memang iya, Lu Yanting bertahun-tahun minum anggur impor di tempat yang berkelas atas, tentunya tidak akan mau minum bir alkohol dari warung pinggir jalan.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu