Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 234 Lu dan Zhou Berkelahi & Ditahan & Menyatakan Cinta (3)

Dia mencoba mengubah pemikirkannya sejenak, jika dia Lu Yanting, dia mungkin akan tertekan.

Pan Yang tidak menghentikan Lu Yanting, di satu sisi, dia merasa tidak bisa menghentikannya, di sisi lain … ….dia berpikir, mungkin beberapa hal benar-benar perlu dilalui sendiri, baru bisa melepaskannya.

Jadi Pan Yang mengangguk dan setuju untuk kembali ke kantornya dan memesan tiket untuk terbang ke Bali pada siang hari keesokan harinya.

* *

Setelah reaksi kehamilan terakhir, Ming Yan memberikan pelengkap nutrisi lebih rinci ke Lanxi, selain tiga kali makan, ada makanan tambahan di pagi dan sore hari.

Untungnya, dia mencocokan dengan baik, setelah makan, perut Lanxi tidak akan merasa terlalu kencang.

Setelah meninggalkan rumah sakit, Lanxi ingin Zhou Hesi kembali terlebih dulu, tidak ingin menunda pekerjaannya.

Tetapi Zhou Hesi memaksa mengatakan bahwa dia akan tinggal selama beberapa hari lagi, Lanxi mengatakannya beberapa kali, tetapi itu tidak berhasil, jadi dia tidak mengatakannya.

Ketika dia bersama Zhou Hesi, kondisi mentalnya lebih santai, Lanxi pada dasarnya akan melupakan ketidakbahagiaan hari-hari sebelumnya.

Tetapi pada saat ini, Lu Yanting muncul lagi.

Ketika Lu Yanting datang ke sini, Lanxi baru saja selesai makan di sore hari, ada ketukan dari luar pintu, saat dia baru akan bangun dan membuka pintu, Zhou Hesi sudah pergi.

Setelah membuka pintu melihat Lu Yanting, senyum Zhou Hesi langsung membeku di sudut mulutnya, dan ekspresi wajahnya langsung dingin.

Dia menatap Lu Yanting dengan mata dingin. " Kamu datang untuk apa?"

Lu Yanting membenci nada bicara Zhou Hesi seperti ini.

Dia menggigit giginya. "Aku mencari Lanxi, kamu minggir."

" Apa aku belum memberitahumu untuk tidak menggangu pacarku lagi?"

Zhou Hesi sengaja menambah empat kata " Pacarku", berusaha mengingatkan Lu Yanting tentang identitas Lanxi dengan cara ini.

Namun, empat kata ini , menusuk rasa sakit Lu Yanting.

Seolah dia telah buat panas olehnya, dia mengayunkan tinjunya, memukul wajah Zhou Hesi dengan keras.

" Sakit?" setelah melihat adegan ini, Lanxi segera melangkah maju, menarik Zhou Hesi, dan menatapnya wajahnya dengan cemas : "Kamu baik-baik saja?"

Zhou Hesi tersenyum pada Lanxi. " Tidak apa-apa, kamu naik ke atas dulu."

" Aku... ..."

" Penurut, naik ke atas dulu." Zhou Hesi mengangkat tangannya dan menggosok rambut Lanxi.

Lu Yanting di sampingnya melihat pemandangan ini, giginya gatal karena benci: " Jangan sentuh dia!"

ketika mendengar Lu Yanting berkata begitu, Lanxi tersenyum ironis.

Ketika dia melihat Lu Yanting, foto dia memeluk Gu Jingwen muncul di benaknya.

Begitu kepalanya terasa panas, dia tiba-tiba merasakan ingin balas dendam.

Lanxi langsung memeluk Zhou Hesi, dan senyum di wajahnya masih ada, "Apakah kamu terlalu peduli?"

Setelah merasakan aksi Lanxi, Zhou Hesi tertegun sejenak.

Dalam kesannya, Lanxi seharusnya tidak menggunakan cara ini untuk meremehkan orang lain,

Tapi kali ini, dia melakukannya.

Ini membuktikan apa, tidak perlu dikatakan lagi ——

Memikirkannya, Zhou Hesi sedikit sedih.

Dia tidak pernah digunakan oleh wanita untuk meremehkan orang lain. Benar-benar pengalaman yang baru.

Wajah Lu Yanting bahkan lebih buruk ketika melihat Lanxi memeluk Zhou Hesi, pembuluh darah di dahinya meledak, dan sisi tangannya menjadi kepalan tangan, seolah-olah akan meledak di detik berikutnya.

Zhou Hesi tahu, bahwa pertarungan hari ini mungkin tak terhindarkan.

Aneh juga untuk mengatakan, dia bukan orang yang mau menggerakan tangan, tapi Lu Yanting selalu bisa membangkitkan keinginannya untuk melakukannya——

Zhou Hesi mengangkat tangan dan menepuk punggung Lanxi, suara itu berkata kepadanya dengan lembut, " Dengarkan aku, naik ke atas."

Di bawah bujukan Zhou Hesi, Lanxi akhirnya naik ke atas.

Kedua pria itu terdiam, mereka terus menunggu sampai bayangan Lanxi menghilang, baru mulai berunding.

Mata Lu Yanting berapi-api menatap Zhou Hesi, bibir bergerak. " Segera putus dengannya."

Zhou Hesi tertawa sinis ketika mendengar Lu Yanting mengatakan itu.

Dia berpikir bahwa Lu Yanting seharusnya sudah terbiasa memberi perintah selama bertahun-tahun.

——tidak salah, orang-orang di sekitarnya seharusnya menyanjungnya, tetapi dia berbeda.

Zhou Hesi paling membenci orang yang memberinya perintah seperti ini.

" Kamu pikir posisi mu apa bisa memerintahkan saya? mantan suaminya?" Zhou Hesi tertawa meremehkan. " Direktur Lu, sekarang seharusnya aku, sebagai posisi pacarnya, tolong kamu yang sebagai mantan suaminya pergi."

Zhou Hesi,menyebut satu persatu "Mantan suami", benar-benar mengganggu Lu Yanting.

Lu Yanting mengayunkan tinjunya dan meninju wajahnya lagi.

Lu Yanting benar-benar marah, dia memukulnya tanpa berhati-hati.

Ketika tinju turun, darah mulai merembes dari sudut mulut Zhou Hesi——

Zhou Hesi secara alami tidak bisa membiarkan dia memukulnya seperti ini, setelah Lu Yanting memukul, dia mulai melawan.

Kedua pria itu telah bertarung beberapa kali sebelumnya, saat berhadapan dengan Lu Yanting, Zhou Hesi tidak akan menang.

Tapi hari ini, segalanya tampak berbeda.

Lu Yanting tampaknya telah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melawannya, sama seperti prajurit yang pergi ke medan perang dengan hati maut, dalam konfrontasi ini, Zhou Hesi tidak bisa menang sama sekali.

.......

Bibi Zhang dan Ming Yan sedang sibuk di dapur, mereka tidak memperhatikan orang-orang di luar sampai suara benda jatuh keluar, mereka berdua baru keluar.

Begitu keluar, dia melihat Lu Yanting menghancurkan botol gelas di kepala Zhou Hesi.

Ming Yan dan Bibi Zhang sama-sama takut.

Terutama Bibi Zhang, yang melihat Zhou Hesi dari kecil tumbuh dewasa, dia tidak berbeda dengan putranya, melihatnya dipukul seperti itu, bagaimana mungkin hatinya tidak sakit?

"Tuan Lu!" dia mengangkat suaranya dan meneriakkan kata-kata Lu Yanting, lalu mengingatkannya, " Sengaja melukai orang harus bertanggung jawab secara hukum!"

Lanxi naik sendirian dan duduk selama beberapa menit, terus berpikir, dia masih merasa tidak tenang, jadi dia turun.

Begitu turun, dia melihat pemandangan ini.

Seketika itu juga dia mempercepat langkahnya dan melangkah di depan Zhou Hesi.

Botol kaca Lu Yanting hampir jatuh di kepala Lanxi.

Untungnya, dia berhenti tepat waktu.

" Lanxi ... …" dia menatapnya dengan sedikit kecewa dan meminta maaf, " Maaf, aku tidak ... …"

" Ming Yan, lapor polisi." Lanxi tidak ingin mendengar penjelasan Lu Yanting sama sekali. Dia menoleh untuk melihat Ming Yan dan berkata dengan dingin.

Ming Yan menganggukan kepala dan segera mengeluarkan ponsel untuk memanggil polisi.

Lanxi mengangkat Zhouyan dan melihat luka di wajah Zhouyan, sangat khawatir.

"Apakah sakit? kita pergi ke rumah sakit ..." Lanxi pikir Zhou Hesi bisa mengalahkan Lu Yanting, jadi dia naik ke atas.

Jika dari awal dia tahu seperti ini, dia tidak akan pernah mendengarkan kata-kata Zhou Hesi.

" Tidak apa-apa." Zhou Hesi mengangkat tangannya untuk menghalang darah di sudut mulutnya.

Hari ini, Lu Yanting benar-benar aneh, ini seperti mencoba bertarung dengannya.

Lu Yanting berdiri di tempat yang sama, menyaksikan Lanxi memegangi lengannya, tiba-tiba merasa tidak ada gunanya baginya untuk menang dalam pertarungan.

Apa yang di lihat dimatanya, masih tetap Zhou Hesi.

Lu Yanting mengepalkan tangannya, matanya sakit, dia menggigit sambungan antara rahang atas dan bawah gigi, giginya yang di atas dan bawah berderit dan bergesekan.

" Lanxi." butuh satu menit baginya untuk berkata, " Jangan bersamanya, aku mencintaimu."

Mendengar Lu Yanting mengucapkan tiga kata ini, tubuh Lanxi jelas kaku sejenak.

Tampaknya ini adalah pertama kalinya Lu Yanting mengatakan kata-kata seperti itu.

Dia pernah mengatakan kalimat yang paling berlebih-lebihan, kira-kira adalah " Aku suka kamu".

Lanxi bermimpi tidak menduga bahwa dia bisa mendengar tiga kata ini dari Lu Yanting di masa hidupnya.

Dan, dalam situasi seperti itu, dia menarik sudut mulutnya, yang cukup ironis.

Mencintai dia? cintai dia, jadi selalu dengan Gu Jingwen seperti menggunting perasaan ini dengan gunting, juga tidak bisa memutuskannya?

Maka cintanya benar-benar tidak layak.

Lanxi melirik Lu Yanting dan mencibir, " Tidak perlu, aku punya cinta pacarku sudah cukup."

Lu Yanting: "... …"

" Apakah sudah dengar, direktur Lu?" Zhou Hesi menatap Lu Yanting. " Aku harap direktur Lu bisa melepaskannya, setelah bercerai mengganggu mantan istrinya dengan tindakan seperti ini, benar-benar sangat rendahan."

Lu Yanting sekarang marah pada Zhou Hesi, mendengarkannya bicara, menjadi lebih marah.

Jadi, dia mengangkat tangannya dan meraih lingkar leher Zhou Hesi, dan kedua pria itu bergulat lagi.

" Lu Yanting, apakah kamu sudah gila?" Lanxi tidak bisa melihat lagi, dia naik dan meraih lengan Lu Yanting. " kamu belum puas?"

Lu Yanting dihentikan oleh teriakan Lanxi dan menatapnya dengan mata yang memerah.

Saat itulah polisi tiba——

Melihat polisi datang, Lanxi segera berbalik dan berkata kepada polisi dalam bahasa Inggris: " Polisi, dia membuat masalah dan dengan sengaja melukai orang, dan memukuli pacar saya dengan serius."

Zhou Hesi terluka sangat serius.

Begitu polisi melihat situasi, mereka membawa Lu Yanting pergi.

Zhou Hesi sekarang harus berurusan dengan luka itu, jadi rekaman masalah ini akan dipindahkan besok.

Setelah Lu Yanting dibawa pergi oleh polisi, di dalam rumah sangat hening.

Lanxi merasa bersalah ketika dia melihat luka di wajahnya Zhou Hesi——

Jika bukan karena dia, mengapa Zhou Hesi harus menanggung ini?

Reaksi Lu Yanting barusan, seperti orang gila.

Lanxi menrangkul Zhou Hesi untuk duduk di sofa dan melihat luka di mulut dan dahinya," Mau pergi ke rumah sakit ...kah?

" Tidak apa-apa, cukup oleskan dengan obat sudah cukup, jangan tegang." Zhou Hesi tersenyum pada Lanxi untuk meyakinkannya.

Tapi, Lanxi mana bisa benar-benar tenang.

Semakin Zhou Hesi bersikap acuh- tak acuh, Lanxi semakin penuh dengan rasa penyesalan..

…………

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu