Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 50 Sebuah Kemarahan Atau Keluhan? (1)

Lu Yanting sudah mencari Lanxi dari tadi.

Dia belum menemukannya sebelumnya. Sekarang setelah Lanxi keluar dari sudut. Dia kebetulan melihatnya.

Itulah Lanxi. Jika dia berdiri di tengah orang banyak, dia akan sangat menarik perhatian.

Tapi yang lebih mencolok adalah ada seorang pria berdiri di depannya.

Dan dia tersenyum pada pria itu.

Melihat adegan ini, api cemburu Lu Yanting mulai muncul.

Jika bukan karena suasana yang tidak pantas, dia mungkin akan pergi dan menyeret Lanxi menjauh.

"Kakak Ting, apa yang kamu lihat?" Melihat bahwa dia telah menatap ke suatu tempat, Huiling mengikuti tatapan matanya.

Setelah Huiling menoleh, dia melihat Lanxi berdiri dan berbicara dengan seorang pria tampan dan kelihatannya bukan orang biasa.

"Wow, apa itu pacar Asisten Lanxi?" Huiling bertanya pada Lu Yanting dengan rasa ingin tahu.

Lu Yanting mengalihkan kembali pandangannya dan berkata dengan ringan,

"Aku tidak tahu. Aku tidak peduli dengan kehidupan pribadi bawahanku."

"Oh, tapi Asisten Lanxi sangat cantik. Dia sangat cocok dengan pacarnya." Huiling menghela nafas dengan tulus.

Lu Yanting tidak menanggapi kata-kata Huiling, mengalihkan kembali penglihatannya dan terus mengobrol dengan kelompok teman kecilnya.

Ketika tempat kumpul setelah jamuan ini sudah diputuskan, mereka semuanya bersiap untuk berangkat.

Lu Yanting mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Lanxi.

………….

Di sisi lain, Lanxi yang sedang asik mengobrol dengan Zhou Hesi . Ketika telepon berdering, percakapan antara kedua orang itu terputus.

Ketika Lanxi melihat nomor itu, dia mengangkat telepon dan meletakkannya di telinganya.

Lu Yanting: "Ayo, bersiaplah untuk pergi."

Lanxi hanya menjawab "Oh" dan menutup telepon.

"Apakah kamu sedang terburu-buru?" Melihat ekspresi Lanxi, Zhou Hesi juga bisa menebak.

Lanxi mengangguk. "Ya, aku harus pergi dulu."

"Jangan dulu." Zhou Hesi mengulurkan tangannya untuk menghalanginya.

"Tinggalkan kontak. Siapa tahu kita akan ketemu lagi nanti."

"Yah, baiklah." Melihat wajahnya Zhou Hesi yang begitu tampan, Lanxi meninggalkan nomor ponselnya kepada Zhou Hesi.

Setelah itu, dia berjalan ke arah kelompok Lu Yanting.

Setelah berjalan, Lanxi bertanya dulu kepada Lu Yanting, "Ada apa mencariku, Bos Lu?"

Lu Yanting: “Aku akan pergi bersama mereka nanti, dan kamu ikuti aku saja. “

Lu Yanting mengatakan demikian, tidak hanya Lanxi yang terkejut, tetapi empat orang yang lain juga terkejut.

Gu Chengdong memandangi Lanxi dan Lu Yanting lagi: "Kakak Ting, kamu ... dia kenapa harus diajak?“

Wanita ini jelas tidak terlihat sederhana dan memiliki peran penting dalam hidup Lu Yanting.

Selain itu, sebagai seorang pria, dia selalu merasa bahwa Lu Yanting memandangi wanita itu dengan cara yang berbeda.

"Dia asistenku." Lu Yanting menjawab dengan kalimat sederhana, yang merupakan penjelasan singkat.

"Kalau ada apa-apa, kita bisa memintanya untuk membantu kita." Kemudian, dia menambahkan itu.

Setelah Lanxi mendengar itu: "………….."

Ini sama saja mengganggapnya sebagai seorang pembantu.

"Yah, Asisten Lanxi akan ikut bermain dengan kita."

Setelah mengetahui bahwa Lanxi sudah punya "pacar", Huiling sama sekali tidak memusuhi dia.

Namun, Lanxi sebenarnya tidak mau ikut dengan mereka.

Pesta yang penuh dengan orang asing. Dia disana juga tidak akan dianggap, buat apa ikut kesana?

Namun, permintaan Lu Yanting membuat dia tidak berani untuk menolak.

Jadi Lanxi pergi bersamanya.

* *

Dia tidak akrab dengan Kota Bei. Mereka mengendarai dua mobil. Lanxi, Huiling dan Lu Yanting berada di dalam mobil. Yang mengemudi adalah Qu Wei.

Dia awalnya ingin duduk di barisan belakang, tetapi Qu Wei memberinya kedipan, yang mungkin berarti mengatakan padanya untuk membiarkan Lu Yanting dan Huiling duduk di barisan belakang.

Nah, Lanxi mengangguk dan duduk di kursi co-driver.

Sepanjang jalan, Lanxi mendengar Huiling dan Lu Yanting berbicara.

Dapat dilihat bahwa Lu Yanting cukup sabar dengan Huiling, setidaknya sangat sabar menanggapi obrolannya yang panjang lebar, dan bahkan menjawab singkat pertanyaannya.

Benar saja, tunangan atau apa itu pastinya sesuatu yang berbeda.

Jika dia berbicara dengan Lu Yanting seperti itu, Lu Yanting pasti akan marah dan membuat Yanting tidak berhenti berbicara.

Mobil akhirnya berhenti di sebuah pintu pub.

Melihat dekorasi pub, seharusnya merupakan pub terbaik dan termewah dikota ini, kalau tidak ada uang, tidak mampu datang.

Bisa dibayangkan bahwa kelompok teman-temannya ini juga seharusnya sangat kaya.

Tapi ya, itulah yang disebut dengan lingkaran para bangsawan dan orang terkenal.

Yang bisa ikut bermain dengan Lu Yanting, keluarganya pasti sangat kaya juga.

Ketika tiba di ruangan VIP, Lanxi menemukan kursi terdekat dan duduk.

Dia tidak terbiasa dengan semua orang yang hadir kecuali Lu Yanting, dan tidak mungkin bermain dengan mereka.

Karena Lu Yanting mengatakan kalau ada sesuatu, dia harus bantu, dia duduk diam dan menunggu perintah mereka.

Kelompok orang ini sudah saling kenal sejak kecil. Mereka sangat akrab satu sama lain. Mereka secara alami tidak akan perhitungan kalau sudah janjian keluar untuk bersenang-senang.

Huiling duduk di sebelah Lu Yanting. Qiao An, Gu Chengdong dan Qu Wei sengaja meninggalkan tempat itu kepada mereka. Mereka berdua duduk di satu sisi sofa.

Setelah duduk, pola tempat duduk ruangan itu adalah sebagai berikut: Lanxi duduk di sofa tunggal, Lu Yanting dan Huiling duduk di sofa ganda, dan Qiao An, Gu Chengdong dan Qu Wei duduk di sofa panjang.

Qu Wei adalah yang paling berisik di antara mereka dan tapi paling menyenangkan. Setelah duduk, dia mulai menyanyikan lagu-lagu dan selalu meminta Lu Yanting ikut menyanyikannya.

Ini karena mereka tahu bahwa Lu Yanting bernyanyi dengan sangat baik, dan mereka biasanya meminta Lu Yanting bernyanyi ketika mereka biasanya janjian bertemu sebelumnya.

Suaranya sangat bagus. Paling tepat untuk menyanyikan lagu-lagunya Zhang Xueyou dan Chen Yixun.

*********(Zhang Xueyou dan Chen Yixun adalah penyanyi terkenal di China)*************

"Kakak Ting, maukah kamu menyanyikan “Mawar Merah” kali ini?" Qu Wei bersiul keras untuk Lu Yanting.

Lu Yanting melambaikan tangannya: "Kalian saja yang menyanyikan lagu itu."

Ketika dia mengatakan ini, dia seperti saudara tertua yang keluar dengan sekelompok anak-anak .

"Kakak Ting, ayo bernyanyi" Huiling meraih lengannya dan menatapnya dengan manja. "Aku ingin mendengar lagu “Mawar Merah”."

Lu Yanting sedikit tidak berdaya ketika dia melihat Huiling seperti ini.

Dia mengangguk. "Oke, kalau begitu aku akan bernyanyi."

"Sialan, Kakak Ting, kamu lebih menghargai wanita daripada persahabatan." Qu Wei sedikit protes, "Kamu langsung mau bernyanyi ketika Huiling yang meminta kamu untuk bernyanyi, dan kamu menolak ketika aku yang meminta kamu untuk bernyanyi. Qu Wei mendengus, aku tidak ingin hidup lagi…...."

Qiao An melihat Qu Wei dengan merendahkan di wajahnya. "Huh, pikirkan dengan otakmu, dapatkah kamu membandingkan dirimu dengan Huiling?"

Gu Chengdong juga menimpali, "Ya, Kakak Ting sudah suka Huiling sejak kecil, kamu saja yang tidak tahu."

Tentu saja, Lanxi mendengar semua apa yang mereka katakan.

Huh ... Sudah menyukainya sejak dia masih kecil.

Sepertinya itu benar-benar adalah pasangan dari kecil.

Pasangan dari kecil atau calon istri, dan kemudian ada mantan pacar di kota Jiang ….....

Pengalaman percintaan Lu Yanting cukup banyak juga.

Tampaknya semua hal yang Jiang Sisi dengar sebelumnya tentang sifat pengekangan dari Lu Yanting adalah ciri khasnya.

Begitu banyak keterikatan emosional, dan pikirkan tentang penampilannya di ranjang, bagaimana mengendalikannya?

Tapi dia juga salut. Dia benar-benar binatang buas yang berpakaian terhormat.

Lanxi tidak ingin berpartisipasi dalam dialog di antara kelompok teman sejak kecil Lu Yanting, jadi dia hanya duduk diam di samping mereka saja.

Setelah kehebohan tadi selesai, Qu Wei telah memesan lagu "Mawar Merah" untuk Lu Yanting.

Segera, pembuka music lagu terdengar, dan Huiling langsung menyerahkan mikrofon kepada Lu Yanting.

Lu Yanting mengambil alih microfon, music pendahuluan berlalu, dan lagu segera dimulai.

Menilai dari suara Lu Yanting, Lanxi tahu bahwa nyanyiannya tidak akan jelek.

Tetapi ketika dia benar-benar membuka mulutnya, Lanxi kagum.

Dia pikir dia sedang mendengarkan suara dan lagu aslinya.

Ketika dia di sekolah menengah, dia suka mendengarkan lagu Chen Yixun. Pada awalnya, dia mendengar lagu “Best Damaged Friends”, yang diperkenalkan kepadanya oleh Jiang Sisi pada waktu itu.

Setelah mendengarkan, dia jatuh cinta dengan suara Chen Yixun dan membeli semua albumnya untuk didengarkan.

“ Red is the heart of cinnabar mole, red is the blood of mosquitoes . “;

“Time beautifies the only throb and smoothes the excitement……..

When you hug you from behind, what you expect is her face……..... "

………………....

Lanxi dulu terobsesi dengan lagu ini, jadi dia ingat setiap lirik dan melodinya.

Ketika dia main piano, dia juga banyak memainkan musik lagu ini.

Lanxi harus memuji Lu Yanting bernyanyi dengan sangat baik.

Jadi siapa bilang Tuhan itu adil?

Selalu ada orang yang mengatakan bahwa Tuhan menutup satu pintu untuk Anda dan membuka jendela lain, tetapi tidak ada yang tahu bahwa Tuhan membuka semua pintu dan jendela untuk beberapa orang saja.

Jelas, Lu Yanting adalah orang yang terpilih itu.

Dia memiliki wajah yang tampan, tinggi dan tegap, memiliki kekuasaan dan kekuatan harta, dan suara yang merdu.

Nah, dengan ini, dia benar-benar tidak meninggalkan sisa jalan untuk orang biasa.

Di akhir lagu, beberapa teman kecilnya mulai bertepuk tangan dan memuji dia atas nyanyiannya yang bagus.

Tapi ini memang sangat bagus. Lanxi terlihat agak canggung di sampingnya.

Setelah bernyanyi, Lu Yanting biasanya melihat Lanxi.

Pada titik ini, mata kedua orang itu bertemu satu sama lain.

Lanxi sedikit malu, sehingga segera mengalihkan pandangannya kearah lain.

Lu Yanting melihatnya dengan cara ini, dan Qiao An menyadari bahwa masih ada Lanxi di sini, takut mengabaikannya, jadi Qiao An berinisiatif untuk menyapa: "Asisten Lanxi, kamu juga menyanyikan sebuah lagu!"

"Aku tidak bisa bernyanyi. Kalian saja yang bernyanyi." Lanxi melambaikan tangannya.

Dia tidak mau terlibat dalam pesta mereka.

Sekarang dia ingin mengurangi keberadaanya dan keterlibatannya dalam pesta ini sekecil mungkin.

"Nyanyikan sebuah lagu, Asisten Lanxi. Kamu memiliki suara yang sangat bagus. Kalau bernyanyi pasti merdu."

Huiling dengan hangat mengundang Lanxi karena takut dia mungkin merasa diabaikan.

Jika kata-kata Huiling ini diucapkan dari mulut orang lain, Lanxi pasti akan merasa itu hanya pura-pura dan akting.

Tapi dari mulutnya, itu terdengar sangat tulus.

Lanxi tidak bisa membenci Huiling, dan dia tidak punya alasan untuk membencinya.

Hanya saja,kalau menyanyi……..

"Tidak, kalian saja bersenang-senang. Kalau ada yang ingin kulakukan, katakan saja kepadaku." Lanxi terus menolak.

"Nyanyikan saja." Akhirnya, Lu Yanting yang berbicara.

Tidak ada kata-kata yang berlebihan, hanya dua kata.

Tapi Lanxi tidak punya pilihan untuk menolak lagi.

"Jangan galak, Kakak Ting." Huiling berbicara untuk Lanxi. "Kamu akan menakuti Asisten Lanxi kalau seperti itu."

Lanxi merasa terhibur dengan penampilan Huiling yang cantik dan membelanya, "Jangan khawatir, dia memang selalu seperti ini. Aku sudah terbiasa."

"Karena Bos Lu yang memintaku untuk bernyanyi, aku akan bernyanyi."

Melihat kearah Qu Wei, Lanxi berkata kepadanya, "Tolong bantu aku pesan lagu “chess”.”

"Baik!" Qu Wei mulai bertindak dan bertanya padanya, penyanyinya "Wang Fei?"

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu