Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 125 Percaya Padaku Sekali Lagi (1)

Lu Bienian menggerakkan satu buah caturnya, kemudian mendengus lagi: "Jika Lanxi bercerai denganmu, itu adalah hasil karena kamu cari masalah sendiri."

Lu Yanting: "..."

Lu Bienian: "Aku menyarankanmu untuk memanfaatkan periode Tahun Baru Imlek ini untuk membujuk Lanxi, jangan sombong, jika nantinya kamu kehilangan istri, kamu tidak bisa bersikap sombong lagi."

Lu Yanting mengangguk, "Baik, aku akan mendengarkan saran ayah."

Akhir-akhir ini, Lanxi tidak antusias dan juga tidak dingin terhadapnya, dia tidak pernah marah, tetapi dia juga jarang antusias.

Lanxi hanya sekali antusias terhadapnya, yaitu pada hari ulang tahun dia sendiri.

Lu Yanting tahu bahwa antusiasnya pada malam itu bukan karena dia, tetapi karena saham dan bukti-bukti tersebut.

Itu adalah barang yang paling diinginkan Lanxi, dan dia membantunya mendapatkannya, jadi Lanxi menggunakan cara tersebut untuk "membalas budi".

Ketika memikirkan hal tersebut, Lu Yanting tersenyum pahit.

Lu Bienian melihat Lu Yanting tersenyum begitu, dia mengangkat alisnya dan berkata: "Kenapa, kamu menyesal sekarang?"

Lu Yanting tidak berbicara.

Lu Bienian: "Kamu kedepannya lebih baik menjauhi Gu Jingwen, aku sudah pernah berkata bahwa wanita yang berpikiran terlalu mendalam tidak cocok denganmu, tetapi kamu tidak mendengarkannya, dan masih menggunakan alasan ‘menjadi teman setelah putus’? Sekarang kamu terimalah hasilnya sendiri! "

Jika sebelumnya Lu Bienian mengatakan begitu, Lu Yanting tentu saja akan membela Gu Jingwen.

Tapi kali ini, dia diam dan tidak berbicara.

Setelah kejadian tersebut, dia sudah tidak memiliki sedikit pun perasaan terhadap Gu Jingwen.

Dia juga telah membuat keputusan, dia tidak akan banyak berhubungan dengan Gu Jingwen di masa depan.

...

Setelah bermain beberapa putaran catur dengan Lu Bienian, Lu Yanting kembali ke kamar.

Ketika dia masuk, Lanxi sudah berbaring di tempat tidur.

Akhir-akhir ini Lanxi tidak bisa tidur nyenyak, ditambah lagi sekarang dia pindah tempat, jadi dia tidak bisa tidur setelah lama berbaring di tempat tidur.

Lu Yanting membuka selimut, berbaring di samping Lanxi, dan dengan terbiasa membuka tangannya dan memeluknya.

Dari saat dia memasuki kamar, Lanxi sudah mendengarnya.

Namun, dia tidak menoleh ke belakang. Bahkan meskipun Lu Yanting memeluknya, dia juga tidak mengatakan apa-apa.

“Rambutmu sangat harum.” Lu Yanting mencium bau rambutnya dan menarik napas panjang.

Lanxi tidak berbicara dan perlahan menutup matanya.

Di malam hari itu, Lu Yanting tidur dengan memeluk Lanxi.

Aneh sekali, ketika Lanxi dipeluk Lu Yanting, dia segera tertidur.

**

Hari berikutnya adalah hari keberangkatan ke Bali, supir mengemudi mobil limousine dan membawa mereka sekeluarga ke bandara.

Orang yang paling bersemangat adalah Cheng Zi, biasanya dia jarang memiliki kesempatan untuk keluar dan bermain, sehingga dia sangat menantikan tibanya Tahun Baru Imlek.

Cheng Zi bernyanyi di sepanjang jalan, dan dia cukup pandai menyanyi.

Lanxi sendiri tidak suka anak-anak, tetapi Cheng Zi sangat imut, sehingga Lanxi bermain dengannya di sepanjang jalan.

Karena kehadiran Cheng Zi, suasana hati Lanxi jauh lebih baik, tetapi dalam penerbangan ke Bali, Lanxi datang bulan.

Setiap kali Lanxi datang bulan, dia selalu kesakitan, Lu Yanting mengambil selimut dan membungkusnya, kemudian meminta pramugari mengambilkan air panas.

Meskipun demikian, kondisi Lanxi juga belum membaik.

Jadi, dia dengan sengsara melewati perjalanan tersebut. Setelah tiba di Bali, Lu Yanting membawa Lanxi kembali ke hotel.

Lanxi kesakitan sampai mukanya pucat, bibirnya putih, dan dahinya masih berkeringat.

Xi An sangat cemas melihatnya, dia tidak tahu bahwa Lanxi akan sakit begitu parah ketika datang bulan.

Melihat Lu Yanting menggandeng Lanxi, Xi An menyarankan, "Apakah kalian mau pergi ke rumah sakit saja?"

Lu Yanting menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku saja yang menjaganya."

Sebelumnya, Lanxi selalu kesakitan ketika datang bulan, oleh karena itu, Lu Yanting masih secara khusus mencari informasi yang relevan dan telah banyak mempelajari pengetahuan tentang hal tersebut.

Lu Yanting mengatakan seperti itu, Xi An juga tidak punya pilihan selain menyerahkan kepadanya.

Sifat Lu Yanting secara keseluruhan masih bisa dikatakan lebih berhati-hati, dan Xi An juga tahu sifatnya ini.

Lu Yanting membawa Lanxi kembali ke kamar dan menggendongnya ke tempat tidur.

Setelah berbaring, Lu Yanting mengambil sebuah tisu dan mengelap keringat di dahinya, "Kamu tidur sebentar, aku akan memelukmu untuk tidur."

Setelah mengucapkan perkataan tersebut, Lu Yanting berbaring di samping Lanxi dan meletakkan telapak tangannya ke perut Lanxi.

Telapak tangannya sangat panas, setelah dia meletakkannya di atas perut Lanxi, Lanxi merasakan suhu yang datang dari telapak tangannya.

Itu hangat sekali.

Rasa sakitnya sepertinya tidak terlalu parah lagi, dia memejamkan matanya dan perlahan tertidur.

Setelah dia tertidur, maka tidak akan terasa sakit lagi.

...

Lanxi langsung tidur sampai malam hari, dan ketika dia bangun, posisi di sebelahnya sudah kosong.

Setelah dia tidur, rasa sakitnya sudah lega dan perutnya sedikit lapar.

Pada siang hari, dia tidak bisa makan karena sakit perut, jika dihitung dari pagi sampai sekarang, dia hanya minum segelas susu dan makan dua potong roti.

Lanxi bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar dengan mengenakan sandal.

Lu Yanting tidak ada di ruang tamu, apakah dia sudah pergi?

Ketika Lanxi sedang berpikir demikian, pintu kamar terbuka.

Lanxi melihat ke luar, dan bertatapan langsung dengan Lu Yanting.

“Kamu sudah bangun ya?” Lu Yanting bertanya padanya, “Apakah perutmu masih sakit sekarang?”

Lanxi menggelengkan kepalanya, "Sudah tidak sakit lagi, aku lapar sekarang."

Lu Yanting: "Apa yang ingin kamu makan? Apakah mau makan di luar saja?"

Lanxi: "Boleh."

Karena dia sudah datang ke sini, maka makan di luar saja.

Dia sejak awal telah mendengar bahwa pemandangan di Bali sangat bagus dan dia kebetulan bisa merasakannya.

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu