Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 102 Dia Sedang Cemburu (2)

Orang-orang yang ada di bawah panggung mendengar Lu Yanting mengatakan seperti ini, mereka juga merasa sangat terkejut.

Lu Yanting benar tidak ada berita yang menarik, tiba-tiba datang berita yang begitu besar, semuanya bisa membayangkan apa yang akan muncul di berita besok pagi.

Lanxi tidak terlalu berbicara, dia berdiri di atas panggung dan melirik ke bawah, kebetulan melihat ekspresi Lan Zhixin.

Sungguh benar.

Saat melihat ekspresi Lan Zhixin, suasana hati Lanxi tiba-tiba menjadi baik, sudut bibirnya pun tersenyum.

Banyak wartawan yang berada di bawah panggung, memacarkan cahaya ke arah mereka, Lanxi juga tidak bersembunyi, dan membiarkan mereka memotret.

Masalah ini awalnya memang hanya suatu peristiwa, tapi segera menjadi fokus perhatian semua orang.

Kemudian, masih ada banyak acara seperti menyampaikan perencanaan pembangunan dan prospek yang akan ada di masa depan, tapi semua orang tidak tertarik untuk mendengarnya.

Setelah semua orang tahu hubungan Lanxi dengan Lu Yanting, pada dasarnya, semua orang sedang berdiskusi.

**

Lan Zhixin berdiri di koridor dekat jendela, dia mendengar beberapa tamu sedang mendiskusikan masalah Lanxi dan Lu Yanting, Lan Zhixin mengepal tangannya dengan erat, dan jari-jarinya menusuk telapak tangan hingga kulitnya pun terluka.

“Wah, benar-benar tidak menyangka bahwa Lu Yanting menikahi anak perempuan keluarga Lan.”

“Iya, aku juga tidak menyangka, hubungan cinta mereka terlihat sangat baik... mungkin ini benar-benar cinta sejati!”

“Sebelumnya aku selalu mendengar orang-orang mengatakan bahwa pihak wanita yang menggoda pria, tapi aku melihatnya hari ini, aku merasa pihak wanita sangat diam, tampaknya Lu Yanting yang berinisiatif mengejar orang?

“Iya, bukankah semua pria itu merupakan makhluk yang tidak mempunyai perasaan, reputasi Lanxi begitu tidak baik, tapi wajahnya kelihatan sangat cantik! Tidak ada seorang pria yang bisa menolak penampilan semacam ini kan? Yang penting, Lu Yanting juga merupakan orang biasa.”

“Namun, mereka berdua sudah menikah, orang yang paling mendapatkan keuntungan adalah keluarga Lan. Kamu lihat penampilan Lan Zhongzhi yang begitu bangga, memeluk orang yang bermartabat tinggi dari keluarga Lu, kedepannya perjalanan keluarga Lan pasti akan sangat lancar.

Apa yang dikatakan oleh dua orang ini, Lan Zhixin tidak bisa mendengarnya lagi, karena mereka sudah berjalan pergi.

Lan Zhixin berdiri di tempat asal, emosinya hampir melebihi batas dunia.

Awalnya, dia ingin mengirim foto-foto itu kepada Lu Yanting nanti malam.

Tapi sekarang... dia sudah tidak bisa tahan lagi.

Lan Zhixin menemukan foto-foto itu dari ponselnya, dia menatap sebentar, kemudian mengirim sebuah pesan teks kepada Lu Yanting.

Lan Zhixin: “Kakak, aku di koridor, ada sedikit masalah, bolehkah kamu ke sini sebentar?”

Setelah Lu Yanting menerima pesan teks, dia menatap layar ponselnya sebentar.

Kemudian, dia menyimpan ponselnya, dan berkata pada Lanxi “Aku pergi kamar mandi dulu”, setelah itu, dia berjalan ke arah koridor.

………

Sebenarnya, saat mengirim pesan teks ini, Lan Zhixin juga tidak tahu apakah Lu Yanting akan datang.

Dia memeluk ponselnya dengan gugup dan menunggu di koridor.

Saat melihat Lu Yanting datang, hati Lan Zhixin sangat bergairah.

Dalam pandangan Lan Zhixin, Lu Yanting bersedia untuk datang ke sini, ini artinya Lu Yanting sedang memberi kesempatan kepadanya.

Melewati masalah-masalah sebelumnya, Lu Yanting sudah tidak ada perasaan baik pada Lan Zhixin.

Jadi, saat Lu Yanting berbicara dengan Lan Zhixin, sikapnya juga terlihat sangat dingin.

Lu Yanting berhenti pada jarak sekitar satu meter dari Lan Zhixin, dan bertanya dengan nada polos: “Ada apa?”

Lan Zhixin mengangguk, “Aku ingin mengatakan sedikit masalah yang berkaitan dengan Lanxi.”

Lu Yanting: “Masalah apa?”

Lan Zhixin menyerahkan ponselnya kepada Lu Yanting, di layar ponsel terdapat foto Lanxi dan Zhou Yan pergi makan bersama.

Lu Yanting melihat tanggal yang ada di atas foto itu, sudah satu bulan yang lalu.

“Hanya ini kah?” Kemarin Lanxi dan Zhou Yan pergi makan bersama, Lu Yanting sendiri tahu masalah ini, foto seperti ini sama sekali tidak membuatnya marah.

“Geser ke depan, masih ada.” Lan Zhixin mengingatkan Lu Yanting.

Setelah mendengar perkataan Lan Zhixin, Lu Yanting terus geser ke depan.

Foto selanjutnya, segera membuat wajah Lu Yanting menjadi buruk.

Orang yang ada di dalam foto itu adalah Lanxi dengan Gu Chengchi. Melihat waktu yang ada di atas foto, dimana Lanxi masih berkerja di Zhonghai.

Dalam foto itu, Lanxi sedang menyuap Gu Chengchi, mereka berdua tersenyum sangat ceria.

Sikap itu, terlihat seperti sepasang kekasih.

Lanxi tersenyum sangat bahagia, itu adalah senyuman yang keluar dari isi hatinya.

Melihat penampilannya seperti ini, Lu Yanting mengingat dirinya pernah melihat foto Lanxi saat masih kuliah.

Memikirkan ini, Lu Yanting memegang ponselnya dengan erat.

Dia awalnya mengira bahwa Lanxi tidak akan tersenyum seperti ini lagi.

Tapi tidak menyangka, Lanxi bisa tersenyum begitu senang di depan Gu Chengchi.

Tidak heran, Gu Chengchi bisa begitu suka pada Lanxi...

Masalahnya sudah seperti ini, Lanxi masih mengatakan bahwa dia tidak ada maksud lain pada Gu Chengchi?

Melihat foto itu, kenapa Lu Yanting merasa Lanxi sangat menyukai Gu Chengchi?

Atau... menganggap Gu Chengchi sebagai orang lain?

Lan Zhixin melihat ekspresi Lu Yanting yang berubah, dia mengira rencananya sendiri sudah berhasil.

Lan Zhixin mengangkat bibirnya, dan berkata pada Lu Yanting: “Kakak, mungkin kamu masih belum cukup memahami kakak perempuanku.”

“Sebelumnya... ayah ingin memperkenalkanmu kepadaku. Lanxi tahu ayah ingin memperkenalkanmu kepadaku, jadi...”

Setelah berkata sampai sini, nada suara Lan Zhixin sedikit serak.

Lan Zhixin tidak menyelesaikan perkataannya, tapi dia percaya bahwa Lu Yanting begitu pintar, pasti akan mengerti semua ini.

Dengan perkataan Lan Zixin, Lu Yanting sama sekali tidak memberi respon.

Lan Zhixin menarik napas dalam, kemudian berkata lagi: “Sebenarnya kakak perempuanku belum bisa melupakan Kak Shen, dulu karena keluarga kak Shen tidak suka dengan penyakit kakakku, jadi mereka berdua dipaksa untuk berpisah...beberapa tahun ini, dia belum bisa melupakan Kakak Shen.”

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu