Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 275 Akhir Dari Part 1

Lu Bienian, Xi An, Lu Qingran, yang berdiri di sebelah mereka, mendengar kata Lanxi.

Lu Bienian mendengar Lanxi mengatakan ini, lalu berkata: "Lan Lan, tenang saja, Yanting baru saja dilahirkan juga rupanya buruk, tumbuh dewasa juga sikapnya buruk tapi tampilannya keren."

Lu Yanting: "..."

Apakah itu ayah kandungnya? Mengatakan putranya seperti ini...

Xi An: "Ya, Lanlan, anak baru lahir memang seperti ini. Mereka akan tumbuh lagi setelah dua hari. anak seusia ini akan berubah setiap hari."

Lu Qingran juga berkata, "Jangan khawatir, kalian berdua ada gen bagus, anak itu tidak akan terlalu jelek. Jangan lihat dia dulu, kembali ke tempat tidur dan berbaring."

Lanxi tidak begitu menyukai anak, tetapi ia masih memiliki harapan besar untuk anaknya sendiri——

Misalnya, dia merasa, anaknya akan terlihat cantik.

Sejujurnya, melihat wajah pria kecil itu, dia benar-benar kecewa.

………………

Lanxi tinggal di rumah sakit selama tiga hari. Pada hari keluar, anak itu tampaknya telah membuka mata sedikit lebih lebar. Itu tidak kusut seperti sebelumnya, fitur wajah secara bertahap menjadi lebih dan lebih berbentuk.

Gen adalah hal yang ajaib. Ketika Lanxi menatap putranya, dia menemukan bahwa dia kadang-kadang seperti Lu Yanting, kadang-kadang seperti dia.

Perasaan ini sungguh sangat melembutkan.

Lanxi tidak menyusui bayinya, mungkin karena kesehatannya tidak baik, jadi dia tidak punya ASI. Anak itu mulai minum susu bubuk setelah anak itu lahir.

Xi An sudah menghubungi pengasuh sebelumnya, jadi ketika dia pasca melahirkan, Lanxi tidak punya banyak masalah.

**

Setelah menghabiskan satu bulan di Bali, kota Jiang Festival Ching Ming (Festival Bersih Kuburan) juga akan datang, jadi mereka berencana untuk membawa anak mereka ke kota Jiang.

Lanxi tidak keberatan. Dia datang ke Bali untuk membesarkan bayinya sendiri. Sekarang setelah bayi lahir, sekarang saatnya untuk kembali.

Berita bahwa Lanxi punya bayi sudah lama menyebar di twitter. Sehari setelah putranya lahir, Lu Yanting dengan penuh semangat memposting status IG dan twitter, berharap untuk memberitahu dunia.

Karena itu, ketika mereka kembali, banyak media datang untuk mengambil gambar.

Lu Yanting terus menaruh Lanxi di pelukannya sepanjang perjalanan, kemudian foto itu diteruskan dengan masif.

Di mata publik, kisah kedua orang ini sudah selesai.

Lanxi sendiri tidak begitu bisa menggendong anak. Selama pasca melahirkan, pengasuh dan Xi An pada dasarnya yang merawat anak. Dia sesekali menggoda anaknya.

Setelah Kembali ke kota Jiang, Xi An juga mencari pengasuh untuk menggendong anak mereka.

Pada titik ini, Lanxi juga sangat tersentuh.

Dia tahu bahwa banyak wanita akan kehilangan waktu untuk diri sendiri setelah punya anak, dia sebelumnya tidak menginginkan anak karena hal ini.

Namun, Xi An mengatakan kepadanya bahwa bahkan dengan anak, dia masih bisa melakukan apa yang ingin dia lakukan.

**

Setelah pasca melahirkan selesai, Lanxi kembali ke Dongjin dan mulai bekerja.

Dia tidak datang ke perusahaan selama hampir sepuluh bulan, karyawan perusahaan setelah melihatnya, menjaid terkejut.

Lanxi muncul di kantor tanpa pengumuman, Shuran juga terkejut.

Setelah mendengar diskusi orang-orang dibawah, dia segera berlari ke kantor Lanxi.

Ketika melihat Lanxi duduk di meja, Shuran sangat terkejut sehingga dia tidak bisa menutup mulut.

Lanxi merasa geli melihatnya seperti ini.

Dia berdiri, berjalan ke Shuran, tersenyum dan bertanya, "Haruskah aku menaruh telur di mulutmu?"

"Kenapa kamu datang ke perusahaan begitu cepat?" Shuran terkejut, "anak..."

Lanxi: "Anakku dirawat oleh bibiku, aku sudah lama tidak bekerja. Jika aku tidak bekerja, aku akan berjamur."

"Oke..." Shuran mengempis, "Namun, putramu benar-benar imut. Aku sebelumnya melihat foto-foto yang dikirim oleh Tuan Lu. Si kecil pasti anak yang tampan ketika ia dewasa!"

Mendengar Shuran mengatakan seperti ini, Lanxi hanya bisa berkata, "Kamu tidak tahu betapa jeleknya dia ketika baru saja dilahirkan."

"Oh, aku mendengar bahwa anak baru lahir sangat jelek. Aku sebelumnya melihat keponakan kecilku juga. Mereka hancur ketika mereka lahir, tetapi ketika mereka tumbuh dewasa, jadi sangat lucu."

Lanxi "Ehn"berkata, "Sepertinya begini."

………………

Pada hari pertama kerja, Lanxi tidak bekerja lembur, Lu Yanting datang ke perusahaan untuk menjemputnya begitu dia pulang kerja.

Ketika dia datang di kantor, Lanxi baru saja baru saja menutup komputer.

Melihat Lu Yanting, Lanxi menunjukkan ekspresi jijik: "Apakah kamu tidak sibuk?"

Dihitung-hitung, dia sudah lama tidak bekerja, apakah perusahaan tidak ada perlu berurusan dengannya?

Lu Yanting tidak menjawab pertanyaannya. Dia tersenyum dan memeluknya, menundukkan kepalanya untuk mencium wajahnya.

Lanxi belum lama pasca melahirkan, ditambah cukup lelah baru-baru ini, ada bibi di rumah, Lu Yanting tidak punya kesempatan untuk beraksi di malam hari.

Dia menahan untuk waktu yang lama dan akhirnya menunggu sampai pasca melahirkan Lanxi, dia benar-benar tidak tahan.

Awalnya dia tidak ingin Lanxi datang ke perusahaan begitu cepat, tetapi kemudian memikirkannya, dia pergi bekerja, mungkin mereka berdua dapat menemukan waktu...

Lu Yanting telah merencanakan untuk datang siang hari, tetapi perusahaan mengalami penundaan rapat.

Dia bahkan tidak makan siang, ngebut untuk menyelesaikan pekerjaannya, bergegas untuk ke perusahaan sebelum Lanxi pulang kerja.

Betapa cerdasnya Lanxi, Lu Yanting tidak sabar untuk bertindak, dia langsung tahu apa yang ingin dilakukan Lu Yanting.

Betul. Setelah sekian lama, dia mungkin menunggu hari ini.

"Lanlan..." Lu Yanting mencubit pinggangnya dan membuka mulutnya untuk menggigit telinganya sambil membawanya ke ruang tunggu.

"Apa?" Lanxi mengerjap polos, pura-pura bingung.

"Aku tidak tahan... apakah kamu merasakannya?"

Lanxi menyeringai dan menyentuh tangannya.

Lu Yanting segera menarik napas, Langsung membawal Lanxi dan melangkah ke ruang tunggu.

Setelah masuk, Lu Yanting menekan Lanxi ke tempat tidur.

Lanxi memeluk lehernya dan menatapnya dengan tidak sabar, merasa geli.

"Bos Lu... sangat buruk-buruk?"

Ketika dia mengatakan ini, dia sengaja menempelkan bibirnya ke telinganya, bibir itu seakan bergesekan dengan telinganya.

"Rubah." Lu Yanting menarik roknya dan menggigit tulang selangkanya. "Akan membereskanmu nanti."

"Ehn..." Tangan Lanxi menggapai kemejanya, jari-jarinya yang panjang menyentuh punggungnya.

Dia tersenyum sambil mengedipkan mata, "Jadi, tunggu apa lagi?"

"Goda aku?" Lu Yanting mengangkat tubuhnya, "Jangan minta ampun nanti."

"Oh? Bos Lu terlalu percaya diri?" Lanxi membungkuk dan mencium dagunya, lalu menunduk. "Ini tidak digunakan untuk waktu yang lama, siapa yang tahu jika ada karat, jangan bicara terlalu banyak Bos Lu, akan malu kalo beberapa detik sudah menembak..." (ejakulasi dini)

"Lanxi, kamu benar-benar habis!"

………………

"Kamu santai sedikit." Lu Yanting menempel di telinga Lanxi untuk mengingatkannya, "Kalau tidak, nanti akan sakit... ahh."

Dia bergerak sambil berbicara, perkataannya belum selesai, game sudah berakhir.

Lanxi merasakan panas di perut bagian bawah, bertahan selama dua atau tiga detik, kemudian mulai tersenyum.

Hal semacam merendahkan harga diri sendiri, Lanxi tersenyum sangat bahagia sekarang, wajah Lu Yanting bahkan lebih jelek.

"Tampaknya benar-benar berkarat." Lanxi mengangkat tangannya untuk menyentuhnya dan menjilat bibirnya. "Baiklah, ada yang bisa aku bantu?"

"Diam!" Lu Yanting meraih pergelangan tangannya dan menekannya. "Percaya atau tidak, aku buat kamu menangis."

Lanxi menggelengkan kepalanya, "tidak percaya loh."

"Rubah -" Lu Yanting membungkukkan telinganya dengan marah, "Apakah kamu sengaja? Ehn?"

Harga diri pria telah dipertanyakan, di mana Lu Yanting dapat menanggungnya.

Dia melipat kaki Lanxi dan menekannya, siap untuk memulai putaran kedua.

Baru saja masuk setengah jalan, tiba-tiba ada ketukan di pintu di luar.

Ketukan di pintu ini tiba-tiba menghapus suasana ambigu di ruang tunggu.

"Kamu keluar dulu." Lanxi mendorong bahu Lu Yanting.

Lu Yanting menatapnya dengan tatapan sedih, tidak bergerak.

Lanxi terhibur olehnya yang seperti ini, mengangkat tangannya untuk meremas wajahnya, "Kenapa? Untuk apa? Cuma selisih satu hari ini."

Lanxi berkata begitu, Lu Yanting menjadi lebih baik.

Ya, cuma selisih hari ini. Bagaimanapun, dia sudah melahirkan anak, ada banyak peluang di masa depan.

Mereka berdua turun dari tempat tidur dan memakai pakaian mereka secepat mungkin.

Kemudian, keluar dari ruang tunggu satu demi satu.

Ketika keluar, ketukan di pintu berlanjut.

Lanxi berkata, "Masuk."

Dia awalnya berpikir bahwa pengetuk itu adalah Shuran, atau bawahan lainnya.

Melihat Cheng Yi berdiri di pintu, Lanxi mengerutkan kening, "Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Pan Yang bilang kak Lu ada di sini, aku mencarinya."

Cheng Yi bukan orang bodoh, Lanxi begitu memesona, dia merasakannya ketika baru saja membuka pintu.

Cheng Yi menoleh untuk tidak memandangnya.

"Kenapa kamu mencarinya?" Lanxi mengangkat alisnya.

Cheng Yi terbatuk, "Aku ingin melihat putra angkatku? Kak Lu?"

Cheng Yi mengatakan seperti ini, Lu Yanting telah keluar.

Tentu saja, wajahnya tidak terlalu bagus.

Hal-hal baik terganggu, bagaimana wajahnya bisa terlihat bagus?

Namun, Lu Yanting tidak bisa langsung kehilangan kendali dengan Cheng Yi.

Dia dan Lanxi saling melirik dan kemudian berkata kepada Cheng Yi: "Ingin melihat anak langsung pergi ke rumah untuk apa kesini?"

Cheng Yi: "aku kan berpikir untuk kembali bersama..."

"Kalau begitu ayo pergi."

Lu Yanting tahu bahwa hari ini dia tidak memiliki harapan, dia hanya bisa mengakui nasibnya.

Dia telah memukuli Cheng Yi sepuluh ribu kali di dalam hatinya.

**

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu