Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 135 Muncul Masalah Di Tempat Lanxi (1)

Ketika melihat gestur Lu Yanting seperti itu, dia pun memantapkan diri untuk ikut pergi bersamanya.

Lanxi terdiam sejenak, kemudian menjawab : “Anyelir dan Lily.”

Lu Yanting : “Ya, baiklah, akan kusiapkan.”

Lanxi tidak menjawab dan Lu Yanting malah memeluknya semakin erat, sehingga membuat Lanxi susah bernapas.

“Serahkan urusan kantor padaku, aku akan mengurusnya.”

Dia mengucapkan ucapan ini disamping telinganya.

Lanxi mengangguk, “Baiklah, kalau begitu aku berterima kasih dulu pada Bos Lu.”

Selesai bicara dia tersenyum.

Sebenarnya semalam Lanxi sudah mempersiapkan diri untuk berhubungan dengannya, namun baru saja Lu Yanting dari lantai bawah menyuruhnya berhenti, jadi dia pun tidak meneruskannya.

Jadi, malam itu tidak terjadi apapun diantara mereka.

**

Hari demi hari berlalu dan setelah pergantian jabatan, pekerjaan Lanxi menjadi semakin banyak, dia harus menghadiri beberapa kali rapat setiap harinya.

Beberapa hari belakangan ini, Lan Zhongzheng masih belum melepaskan rencana proyek yang ada ditangannya, bahkan dia masih berusaha mengobarkan api ketika rapat direksi.

Ketika Lanxi naik jabatan sebenarnya banyak orang yang tidak puas terhadapnya, ditambah lagi Lan Zhongzhi bisa lebih mempengaruhi orang-orang, sehingga ada beberapa orang yang termakan oleh ucapannya.

Namun juga masih ada sebagian orang yang lebih logis, mereka merasa di belakang Lanxi adalah Lu Yanting, jadi lebih baik tidak usah terlalu baik padanya.

Waktu seminggu dalam sekejap mata sudah berlalu, akhir minggu libur 2 hari, kemudian mulai menyambut hari senin.

Dan biasanya, hari senin merupakan waktunya rapat direksi.

Ketika sedang rapat, lagi-lagi Lan Zhongzhi membahas soal rencana proyeknya.

“Proyek Taman Budaya dan Kreatif pastilah untung besar dan tidak rugi, hanya saja pada saat awal-awal kita harus investasi lebih banyak, dan sekarang perusahaan kita memiliki dana yang cukup untuk urusan ini, lantas kenapa kita tidak melaksanakannya? Hotel bertema dan kawasan bisnis ini tidak cukup untuk memperkuat perusahaan, kita perlu mengembangkan diri, kita tidak boleh memutuskan jalan kita sendiri!”

Lan Zhongzhi meremas pulpen di tangannya, ketika dia berbicara dengan berapi-api, perasaannya tidak bisa dikontrol.

“Benar juga, aku juga merasa proyek ini cukup bagus.”

Anggota direksi yang sependapat dengan Lan Zhongzhi berdiri untuk menunjukkan dukungannya, sebelum rapat dimulai mereka sudah bersekongkol untuk lebih banyak memberi tekanan pada Lanxi melalui rapat direksi kali ini.

Begitu dia selesai bicara, ada orang lain lagi yang langsung berdiri dan membela Lan Zhongzhi : “Banyak pengusaha yang membangun usaha seperti Taman Budaya Dan Kreatif, perusahaan Dongjin juga harus segera merebut kesempatan ini, lagipula kita memiliki dana yang cukup kenapa tidak dimanfaatkan? Kalau kesempatan ini dilewati, maka bisa dipastikan kita telah membuat kesalahan!”

“Iya benar, kamu masih muda, dibandingkan dengan ayahmu, kamu masih kurang matang dalam mempertimbangkan sesuatu!” Tiba-tiba muncul lagi seorang yang sangat baik pada Lan Zhongzhi berdiri dan membujuk LanXi.

Maksud orang itu adalah Lanxi tidak punya pengalaman dan tidak bisa menandingi tipe-tipe kawakan seperti Lan Zhongzhi.

Sejak Lanxi masuk ke perusahaan dia sudah banyak mendengar ucapan seperti itu, ucapan seperti itu sudah membuatnya muak.

Dia mengakui kalau dia memang tidak punya bakat dalam berbisnis, tapi bagaimanapun dia merasa proyek yang diusulkan oleh Lan Zhongzhi ini tidak bagus.

Memang benar sekarang ini banyak perusahaan besar yang mengerjakan bisnis Taman Budaya Dan Kreatif ini.

Namun tentu saja Dongjin tidak bisa dibandingkan dengan para perusahaan besar itu, yang tidak masalah apabila uangnya telah diinvestasikan tapi tidak mendapatkan keuntungan.

Setidaknya poin inilah yang dia lihat.

Dan lagipula sekarang ini dia belum berencana memberikan kuasa untuk mengurus satu proyek sendirian pada Lan Zhongzhi.

“Apakah anda sekalian sedang meragukan kemampuan saya sebagai direktur dalam memutuskan sesuatu?” Lanxi mengangkat tangannya dan mengetuk pelan meja rapat, “Sikapku sebelumnya sudah sangat jelas, kita tidak mungkin mengerjakan proyek ini, meskipun kalian semua mengangkat proyek ini ke atas langit pun aku tetap tidak akan mengerjakannya. Apakah kalian bisa menyerah?”

“Lanxi, kamu tidak boleh membawa perasaan pribadi ke dalam urusan pekerjaan, kalau tidak itu akan mempengaruhi kamu sehingga mengambil keputusan yang salah.”

Ini bukan pertama kalinya Lan Zhongzhi mengingatkan dirinya.

Mendengar peringatan dari Lan Zhongzhi, Lanxi hanya tersenyum dingin dan tidak berkata apapun.

Rapat kali ini, berubah menjadi ajang permainan catur bagi mereka berdua, ayah dan anak.

Lan Zhongzhi pun tahu, diantara total anggota rapat yang berjumlah dua puluhan orang, yang setuju dengan Lanxi juga tidaklah sedikit, apalagi di belakang Lanxi ada Lu Yanting, dan di kota Jiang ini tidak banyak orang yang bersedia beradu dengan Lu Yanting.

Ketika akhir minggu, Wang Ying memberikan surat diagnose dari dokter kepada Lan Zhongzhi, dan sebelum rapat direksi dimulai Lan Zhongzhi sengaja membawa serta surat diagnosa bersamanya.

Tadinya dia berpikir kalau hari ini Lanxi melunak, maka dia tidak akan mengumumkan perihal penyakit Lanxi.

Akan tetapi, sampai sekarang Lanxi masih tidak melunak …..

Maka, dia hanya bisa menggunakan cara ini.

Kalau anggota rapat direksi tahu dia punya masalah kejiwaan, pasti mereka tidak akan membiarkan dia menjabat sebagai Direktur.

Rapat direksi di Dongjin punya kuasa untuk pemakzulan terhadap jabatan Direktur, kalau Lanxi bisa dijatuhkan dengan cara seperti ini, maka secara otomatis Lan Zhongzhi akan menduduki kembali posisi tersebut.

Awalnya dia berniat membawa hubungan perasaan ayah dan anak diantara mereka, tidak terpikir sebelumnya untuk menggunakan cara-cara kotor.

Akan tetapi, Lanxi benar-benar tidak memberinya muka sedikit pun.

Segala tindak tanduk yang diperbuat oleh Lanxi setelah dia naik jabatan, dengan jelas menunjukkan kalau Lanxi ingin melucuti seluruh kuasanya.

Dan Lan Zhongzhi tidak bisa menerima hal tersebut.

Orang-orang yang duduk pun tidak berkomentar apa-apa mengenai konfrontasi antara ayah dan anak itu.

“Sudah tidak ada lagi yang perlu dikatakan? Kalau begitu meeting selesai.” Sambil berbicara Lanxi berdiri dan bersiap pergi.

“Tunggu dulu!” Lan Zhongzhi tahu, kalau waktu yang tersisa untuknya tinggal sedikit.

Tadinya dia masih ragu, namun begitu melihat Lanxi yang tidak menganggapnya sama sekali, akhirnya Lan Zhongzhi merasa dirinya tidak perlu menutup-nutupi lagi.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu