Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 235 Pencerahan & Pengakuan Cinta Twitter & Tangisan (1)

Setelah Lu Qingran dan Fu Xing mereka berdua berdebat dengan sangat tidak senang di mobil, mereka berdua masing-masing tidak berbicara dengan keduanya.

Setelah menaiki pesawat, tempat duduk keduanya bersebelahan, tidak berbicara selama perjalanan.

Fu Xing tidak berinisiatif, tentunya Fu Xing juga tidak akan memulai pembicaraan.

Jadi, keduanya berada dalam kebuntuan selama perjalanan.

Sebenarnya keduanya juga bukan tidak pernah kelahi sebelumnya, sifat Lu Qingran seperti ini, sangat sulit untuk tidak kelahi.

Tetapi, jika dulu, pada dasarnya setiap saat, Lu Qingran adalah orang pertama yang mengalah.

Karena orang seperti dia sangat tidak memiliki emosi, bisa saja detik sebelumnya sedang kelahi, detik setelahnya sudah melupakannya.

Tetapi, sekarang bukan lagi seperti dulu, ia yang sekarang, lebih sulit dihadapi daripada yang dulu.

Jadi, pada akhirnya Fu Xing lah yang mengalah pada kebuntuan ini.

Jam 4 sore hari, pesawat mendarat di bandara Bali.

Ketika turun pesawat, Lu Qingran berdiri dan bersiap-siap untuk mengambil koper, koper ada di rak bagasi, sedikit sulit jika ia menurunkannya sendiri.

Fu Xing turun tangan pada saat seperti ini.

Ia berdiri, inisiatif membantu Lu Qingran menurunkan koper.

Lu Qingran mengangkat kepala melihatnya sekilas, sebenarnya ingin mengucapkan “terima kasih”, namun tertahan lagi.

He, lagipula ia juga tidak mau berbicara dengannya.

“Lain kali kerjaan seperti ini biarkan aku yang melakukan.” Perjalanan yang tenang, api di dalam hati Fu Xing sudah reda dari awal.

Ia melirik Lu Qingran, berbicara dengannya : “Meletakkan koper di hotel dulu, agak malam baru pergi ke kantor polisi.”

Kata-kata Fu Xing, membuat Lu Qingran teringat, sebelum ia datang, ia hanya membeli tiket pesawat, dan tidak memesan hotel.

Ini juga tidak menyalahkannya, karena sebelumnya jika keluar, ia tidak perlu memikirkan hal ini.

“......Sebentar.” Lu Qingran terbiasa menarik lengan Fu Xing, dengan sedikit canggung ia berkata : “Sepertinya aku lupa memesan kamar hotel.”

Mendengar ia berkata seperti itu, Fu Xing tersenyum, “Sudah tertebak, jadi aku sudah memesan.”

Lu Qingran : “.......”

Walaupun ia bisa merasakan Fu Xing sedang mengejeknya, menertawakannya, namun ia juga tidak bisa tidak mengakui, mendengar Fu Xing berbicara seperti itu, ia betul-betul lega.

Lu Qingran turun pesawat mengikuti Fu Xing.

Tadinya Lu Qingran sedang mengkhawatirkan masalah taxi, ternyata, baru saja keluar, melihat sebuah mobil bisnis datang menjemput mereka.

Kemudian Lu Qingran baru menyadari.....oh iya, Fu Xing mempunyai teman disini.

Perjalanan dari bandara hingga ke hotel, seluruh raga Lu Qingran sedikit linglung.

Ia selalu merasa, diri sendiri seperti kembali ke beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu, ketika ia keluar dengan Fu Xing, ia tidak perlu membawa otak.

Masa ketika ia berpacaran dengan Fu Xing, tidak serumahan sekarang.

Keduanya kapan saja bisa pergi berliburan.

Fu Xing bisa bertanding di seluruh dunia, jadi ia mengikuti Fu Xing, tiket pesawat dan kamar hotel selalu Fu Xing yang memesan, juga ia yang merencanakan perjalanan.

Lu Qingran sudah terbiasa dengan hari-hari seperti ini, jadi setelah bercerai, dalam beberapa waktu ia tidak terbiasa mengatur sendiri perjalanannya, jadi ia tidak lagi berpergian.

Memikirkan ini, Lu Qingran mengangkat tangannya dan mengelus-elus dahinya.

Sedikit mengganggu.

Dari bandara hingga hotel, perjalanan selama setengah jam. Setelah sampai di hotel, langsung ada lagi yang menerima mereka.

Dan juga, mereka menggunakan bahasa cina.

Yang menerima Fu Xing adalah direktur hotel, baru berumur 26 tahun ini, badannya tinggi, setelah melihat Fu Xing, ia segera berjalan kemari dengan hak tingginya, tertawa dengan berbunga-bunga.

Tentunya, ini adalah pemikiran subjektif Lu Qingran.

Kenyataannya, ia memang mempunyai sedikit perasaan dengan Fu Xing, tetapi tidaklah begitu diperlihatkan jelas, hanyalah sedikit lebih antusias.

“Selamat datang, Tuan Fu. Sudah menyisakan kamar untukmu, seperti kamar yang kemarin loh~”

Wanita ini sepertinya berasal dari Ling Nan, sedikit lembut ketika ia berbicara bahasa sehari-hari, ditambah dengan kata “Loh” di belakangnya.

Lu Qingran memutihkan bola matanya dalam hatinya, sangat tidak nyaman, dan tidak baik juga jika diekspresikan keluar.

“Terima kasih banyak.” Fu Xing sedikit mengangguk, “aku akan mentraktirmu lain hari.”

“Oke, kalau begitu aku menunggu telepon dari Tuan Fu.” Mendengar Fu Xing berkata seperti itu, ia menjadi tambah senang.

Jadinya, raut wajah Lu Qingran menjadi sangat suram.

He, binatang tidak bisa menguba kebiasaannya.

Ternyata ia masih seperti dulu, pergi ke manapun, tidak lupa ia menggoda wanita.

Setelah Fu Xing mengucapkan beberapa salam kepada penganggung jawab, ia segera membawa Lu Qingran naik keatas.

Ia memiliki kebiasaan mengangkat tangannya dan menarik tangan Lu Qingran.

Jadinya, baru saja ia mengangkat tangannya, segera disapu oleh Lu Qingran.

“Jauhkan tangan kotormu itu dari diriku, ganggu.” Fu Xing menatapnya beberapa detik, tidak lagi menyentuh. Keduanya satu depan satu belakanag menuju lift. Setelah masuk ke dalam lift, tatapan Fu Xing tidak pergi dari Lu Qingran.

Lu Qingran ditatapi hingga tidak nyaman : “Apa lihat-lihat?”

Fu Xing menatapi bulunya yang terbakar itu, menjadi tertawa, setelah tertawa, ia bertanya padanya : “Cemburu?”

“Pergi.” Lu Qingran dengan kejam memarahinya.

Setelah meletakkan barang di kamar, Fu Xing menelepon teman-temannya disini.

Ia sudah menghubungi mereka sebelum datang, mereka sudah menyisihkan waktu luang.

Setelah selesai berjanjian waktu, Fu Xing segera membawa Lu Qingran pergi ke kantor polisi bersama-sama.

Dua puluh menit kemudian, keduanya tiba di depan kantor polisi.

Sekarang, teman Fu Xing sudah menunggu disini. Fu Xing membawa Lu Qingran berjalan ke atas, mengenalkannya pada Lu Qingran : “Ini adalah Xu Han, orang hongkong.”

Lu Qingran tersenyum padanya, “Hallo.”

“Adik Ipar?” Xu Han bertanya pada Fu Xing sambil tersenyum.

Fu Xing menjawab “Em”, termasuk mengakui.

Lu Qingran melihat reaksinya, hanya ingin memberikan bola mata putih kepadanya.

Jika bukan karena ada orang yang tidak dekat di depan, ia pasti akan memarahi Fu Xing tidak tau malu.

Sebelumnya Xu Han sudah pernah mendengar kabarnya dari Fu Xing, langsung berkata : “Aku sudah menyapa bagian kepolisiannya, sekarang masuk, cari saja orangnya, boleh segera bawa keluar, bukan hal yang begitu berat, tidak perlu berpikir begitu banyak.”

Mendengar Xu Han berbicara seperti ini, Lu Qingran akhirnya lega.

Kemudian melihat Fu Xing sekilas, segera masuk kedalam kantor polisi.

Fu Xing tidak mengikut.

Xu Han sedikit penasaran : “Tidak ikut?”

Fu Xing menggeleng-geleng sambil tersenyum, “Tidak perlu, biarkan dia yang menyelesaikannya sendiri.”

Xu Han tersenyum, “Adik ipar memiliki kepribadian yang berbeda.”

Fu Xing melihat kearah kepergian Lu Qingran, tidak menjawab.

**

Lu Qingran masuk kedalam kantor polisi seorang diri.

Baru saja ia masuk, langsung ada orang yang menanyakan : “Kamu mencari siapa?”

Lu Qingran menjelaskan ulang kejadiannya dengan Bahasa inggris, pihak kepolisian mendengar bahwa ia ingin menyelamatkan Lu Yanting, segera mengatur ia bertemu dengan Lu Yanting.

Lu Qingran pikir, pihak kepolisian begitu mudah, karena sudah disapa oleh Xu Han.

Dengan cepat pihak kepolisian membawa Lu Qingran bertemu dengan Lu Yanting.

Baru saja Lu Qingran masuk, langsung melihat Lu Yanting dengan matanya yang merah.

Lu Yanting duduk di dalam kamar seorang diri, melewati satu malam, tumbuh jenggot didagunya, bajunya sedikit kusut, ada beberapa memar diwajahnya, mungkin saja bekas dari perkelahian kemarin.

Lu Qingran tidak pernah melihat ia begitu lemah.

Diingatan Lu Qingran, Lu Yanting tidak pernah begini, walaupun ketika ia putus dengan Gu Jingwen.

Ia sangat sakit hati ketika melihatnya.

Lu Qingran naik keatas, menarik bahu Lu Yanting mengangkatnya dari kursi.

“Ayok, pulang dan makan dulu, bersihkan diri sendiri.” Lu Qingran menenangkannya dengan suara tenang.

Tetapi, Lu Yanting justru tidak bereaksi.

Bawah matanya merah, ekspresi sedikit mengejutkan.

Hanya dengan melihat saja, sangat membuatnya sakit hati, Lu Qingran mengangkat Lu Yanting untuk mengurusi surat administrasi.

Karena ada Xu Han, semua proses hanya membutuhkan waktu 10 menit.

Setelah membayar uang jaminan, Lu Qingran terus mengangkat Lu Yanting berjalan keluar.

Baru saja keluar dari kantor polisi, Lu Yanting langsung pingsan.

Ia pingsan dengan sangat tiba-tiba, sekejap seluruh tubuhnya terbaring dilantai, Lu Qingran terkejut, segera menaikkan suara dan memanggil Fu Xing : “Fu Xing cepat datang!”

Tadinya Fu Xing sedang berbincang dengan Xu Han, mendengar Lu Qingran memanggilnya, segera membalikkan badan.

Baru saja membalikkan badan, ia melihat Lu Yanting terbaring dilantai.

Wajah Fu Xing berubah menjadi sangat serius, berjalan dengan cepat kearah sana.

Ia membungkukkan badan, mengangkat Lu Yanting, kemudian bertanya pada Lu Qingran : “Apa yang terjadi?”

Lu Qingran cemas hingga matanya memerah, menggeleng-geleng : “Aku juga tidak tau, tiba-tiba dia pingsan.”

“Bawa ke rumah sakit.” Fu Xing mengangkat Lu Yanting berjalan ke depan.

Xu Han juga datang membantu, dua laki-laki, akhirnya mengangkat Lu Yanting sampai mobil.

Xu Han membawa mereka ke rumah sakit.

……….

Diluar ruang gawat darurat.

Lu Qingran berjalan bolak-balik di koridor, sangat gelisah.

Raut wajah Fu Xing juga tidak begitu bagus. Kenal begitu lama, kondisi tubuh Lu Yanting, ia sangat jelas.

Biasanya pilek flu hanya beberapa kali dalam setahun, kali ini pingsan tiba-tiba, tidak perlu dipikir juga tau ini sangat parah.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu