Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 54 Mandi Air Dingin (2)

Lan Zhixin duduk dikursi belakang, ketika mobil melaju, dia membuka mata, dan tatapannya terlihat begitu sadar.

Sama sekali tidak terlihat seperti mabuk.

Dia tahu, rencana dia malam ini sudah berhasil setengahnya.

……

15 menit kemudian.

Lu Yanting memapah Lan Zhixin keluar dari lift, mengantarnya masuk kedalam rumah.

Baru masuk, Lan Zhixin memeluk Lu Yanting dengan pelan, Lu Yanting tidak mempermasalahkannya, hanya menganggapnya minum terlalu banyak.

“Istirahatlah, aku pulang dulu.” Dia menurunkan tangan Lan Zhixin dari pinggangnya perlahan.

“Senior….” Lan Zhixin memanggilnya dengan suara lirih.

Lu Yanting : “Ada apa?”

Lan Zhixin : “Masalah tanah yang waktu itu, terima kasih. Meskipun aku tahu kamu melakukannya demi kakakku…….”

Lu Yanting : “Bukan apa-apa. Adakah yang ingin kau katakan lagi?”

Lan Zhixin terisak, mengangguk dengan kuat : ”Apakah kakak baik padamu?”

Mendengar pertanyaan Lan Zhixin, alisnya mengkerut.

Baik atau tidak, itu urusan diantara mereka, Lan Zhixin bertanya sedikit kelewat batas.

“Senior jangan salah paham, aku tidak bermaksud lain!” Lan Zhixin menjelaskan dengan tergesa, suaranya terdengar sangat mabuk, “Kakak sangat mencintai kak Shen dulu, aku takut dia bersama denganmu menahan diri………..”

Sepertinya semakin menjelaskan semakin kacau.

Namun Lu Yanting tidak menyadari ucapannya mengandung unsur adu domba, mengambil hati omongan orang mabuk itu tidak berarti.

**

Delivery yang dipesan Lanxi tiba dalam waktu kurang lebih 20 menit.

Setelah menerima pesanannya, ia mulai makan dan minum di ruang tamu.

Satu tong ayam lenyap hanya dalam waktu 30 menit.

Selain itu ia juga menghabiskan 3 gelas cola.

Sebenarnya ia sudah lama tidak makan dan minum seperti ini, terakhir kalinya ia makan dan minum sebanyak ini adalah ketika ia putus dengan Shen Wenzhi.

Penyebab ia menolak makan dan minum banyak karena ingin menjaga bentuk tubuh.

Asalkan ia ingat makan banyak bisa membuatnya gemuk, ia akan lebih menahan diri.

Namun emosi kali ini selain makan dan minum sepuasnya tidak ada yang bisa menolongnya.

Setelah menghabiskan semua ini, Lanxi kekenyangan sampai tidak bisa jalan.

Dan Lu Yanting masih belum kembali juga.

Lanxi Menggertakkan rahangnya, naik kelantai atas tanpa alas kaki, dia kembali kekamarnya, membuka seluruh pakaiannya, masuk ke kamar mandi.

Dia berdiri dibawah pancuran, menyalakan air yang paling dingin, membiarkan air dingin menyiramnya dari kepala hingga kaki.

Setelah mandi selama setengah jam, sukses membuatnya masuk angin.

Tadi makan begitu banyak makanan berlemak, tidak lama setelah mandi air dingin, Lanxi mulai muntah.

Ketika keluar dari kamar mandi, dirinya lemas hingga hampir tidak sanggup berjalan.

Dia mengangkat tangannya memegang dahinya, ups…. Sepertinya mulai demam.

Lalu dia mengangkat ponsel, menelepon Lu Yanting.

……

Ketika Lan Zhixin sedang asiknya memeluk Lu Yanting, ponsel dikantung Lu Yanting berbunyi.

Demi menunjukkan kalau dia pengertian, Lan Zhixin berhenti dan membiarkannya mengangkat telepon.

Lu Yanting mengeluarkan ponsel, meletakkannya di telinga.

“Kenapa?” suaranya terdengar datar, bahkan lebih terdengar dingin.

“Sepertinya aku demam.”

Suara Lanxi yang lemah dan tidak bertenaga terdengar dari ponselnya, selah detik berikutnya ia akan mati.

“Tunggu!” dia melempar satu kata dengan singkat lalu mematikan telepon dengan cepat.

Dalam rumah begitu hening, Lan Zhixin juga berniat mendengarkan, sehingga ucapan yang keluar dari dalam telepon ia bisa mendengarnya dengan jelas.

Dia tahu, telepon itu dari Lanxi.

“Kamu istirahatlah, aku pergi dulu.” Setelah mematikan telepon, Lu Yanting meninggalkan pesan kepada Lan Zhixin, lalu berbalik dan pergi.

Bibir Lan Zhixin tergerak ingin memanggilnya, namun ia tahan.

**

Lu Yanting mengebut pulang kerumahnya.

Begitu masuk kedalam rumah ia melihat tong ayam goreng dan tiga gelas cola diatas meja.

Ketika ia mendekati dan melihatnya, semua sudah kosong.

Dia memakannya sendiri?

Wajah Lu Yanting terlihat buruk. Sebelumnya Liao Xuan sudah pernah memberitahunya, penyakit ini menyebabkan orang makan dan minum banyak.

Kelihatannya malam ini mulai………..

Wajah Lu Yanting menjadi tegas dan langsung naik ke lantai atas.

Begitu masuk kamar, ia melihat orang yang terbaring di ranjang.

Dia masih sama seperti biasanya, badannya meringkuk, terlihat begitu kecil, meihatnya terbaring di ranjang, dia merasa sedikit bersalah

Lu Yanting berjalan kepinggir ranjang, menyentuh dahinya.

Sangat panas.

Bahkan tanpa diukur dengan termometer pun dia bisa tahu kalau dia demam.

Namun, sore tadi ketika ia keluar, dia masih baik-baik saja. Lu Yanting : “Setelah aku pergi apa yang kamu lakukan?”

Mendengar suaranya, Lanxi membuka mata.

Karena demam tinggi, matanya terasa perih.

Meskipun lemas, namun ia masih berusaha tersenyum.

“Akhirnya Bos Lu pulang, aku sangat merindukanmu.”Dia berkata sambil mengangkat tangannya.

Lu Yanting langsung menangkap pergelangan tangannya “jawab dulu, apa yang kamu lakukan setelah aku pergi?”

“Tidak melakukan apa-apa.” Lanxi tersenyum dengan lebar sambil menyipitkan mata.

Karena demam, pipinya merona merah, membuatnya terlihat semakin seksi.

Dia menjilati bibirnya yang kering, “Um, aku hanya makan satu tong ayam dan tiga gelas cola, lalu mandi air dingin selama setengah jam………….hanya begitu.”

Sudah sakit sampai seperti ini, namun ia masih bertingkah tidak perduli.

Lu Yanting melihat sikapnya yang seperti itu, seketika marah.

Kondisi tubuhnya yang lemah sampai harus meminta Ibuprofen untuk menolongnya, masih berani mandi air dingin?

******(Ibuprofen adalah nama obat)********

Lu Yanting menatapnya sambil menggertakkan rahang, “Aku rasa kamu sudah bosan hidup.”

Lanxi sama sekali tidak takut, malah tersenyum.

Lu Yanting memaksa dirinya untuk tenang, menariknya bangun dari ranjang.

“Ayo, kita ke rumah sakit.”

“Aku tidak mau!” Lanxi langsung menolak tanpa berpikir panjang.

Karena demam yang sangat tinggi membuatnya tidak begitu sadar.

Ditambah latihan kemarin yang membuat sekujur tubuhnya sakit, dan sekarang semakin sakit.

Dia sama sekali tidak sanggup mengeluarkan tenaga.

Lalu Lu Yanting menggendongnya turun kebawah, melemparkannya ke dalam mobil.

Kelihatannya dia tidak bisa menghindar dari rumah sakit.

Jumlah kunjungannya ke rumah sakit belakangan ini sudah cukup untuk menambal kedatangannya yang begitu jarang.

Orang yang sedang demam tinggi cenderung gampang tidur, dijalan menuju rumah sakit, Lanxi tertidur.

Lu Yanting melihatnya tidur juga tidak ingin membangunkannya.

Ketika sudah hampir tiba di rumah sakit, ia menepuk wajahnya dengan lembut.

Lanxi memang bukan type orang yang tertidur sangat puas, dibangunkan olehnya seperti ini, membuatnya segera tersadar.

“Sudah mau sampai di rumah sakit, jangan tidur lagi.”

**

Lu Yanting membawa Lanxi kedepan resepsionis.

Setelah menjelaskan situasinya, dokter mengatakan kalau demamnya dipicu oleh flu karena dingin, dokter memberikan obat demam dan obat flu untuk mereka lalu membiarkannya pulang.

Ketika mereka kembali dirumah, waktu sudah menunjukkan hampir jam 12 malam.

Lu Yanting sama sekali tidak memberikan Lanxi kesempatan untuk berjalan sendiri, begitu tiba dirumah, ia langsung menggendongnya turun dari mobil, lalu meletakkannya diatas ranjang.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu