Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 69 Hanya dengan Satu Sentuhan 1

Jiang Sisi menarik Lanxi kembali duduk ke sofa.

Setelah duduk, Lanxi baru menyadari bahwa penampilan Jiang Sisi hari ini terlihat amat... ... alim.

Selama ini, gaya berpakaian Jiang Sisi mirip dengan Lanxi.

Yaitu, agak dewasa dan seksi.

Namun, pakaian yang dia kenakan hari ini, terlihat terlalu feminim dan alim.

Melihat penampilannya ini, benak Lanxi tiba-tiba terlintas sosok Huiling.

Hm, begitu dilihat, penampilan mereka berdua benar-benar sama bagusnya, meski memberi rasa yang beda.

Lanxi menunjuk baju yang dikenakan Jiang Sisi, bertanya dengan sambil tersenyum: "kenapa hari ini kamu berpakaian sok suci?"

Begitu ditanya Lanxi, Jiang Sisi juga menunduk dan sekilas memandang penampilannya sendiri.

Dia memutar mata, berkata: "gara-gara mau makan di rumahnya, dia bilang kedua orang tuanya tidak bisa menerima gaya pakaianku yang biasanya, mengharuskan aku berpakaian seperti ini."

Lanxi merespons 'Hehh', lalu, "tampaknya dia cukup tegas."

Jiang Sisi meremehkan dengan 'Cihh', "tegas apaan, dia itu pria yang berpatriotik berlebihan, terlalu sering tinggal bersama dengan tentara di militer. Dia bahkan tidak membiarkan aku menampakkan kaki, dia kelihatannya sakit otak."

Dapat dilihat bahwa Jiang Sisi sangat tidak puas dengan berbagai perilaku Mu Baicheng.

Mendengarkan Jiang Sisi berkata demikian, Lanxi juga merasa Mu Baicheng agak keterlaluan.

Dia dan Jiang Sisi pada dasarnya adalah tipe orang yang sama, tidak suka dikendalikan oleh orang lain.

Jika dia juga terjerat dengan orang seperti Mu Baicheng, kiranya juga akan tak berdaya.

Yang paling menakutkan adalah, tidak bisa menolak.

Lanxi tertawa, mengganti cara lain untuk memberi pencerahan pada Jiang Sisi: "Tapi militer juga ada kelebihannya, fisiknya bagus, kamu bisa dilayani sepuas mungkin."

Jiang Sisi mendengus dingin, "Sebenarnya juga biasa saja. Aku bukannya tidak pernah bertemu yang lebih bagus."

Lanxi: "tapi tadinya aku melihat kamu cukup mendalaminya... ..."

"Apa-apaan kamu!" Jiang Xixi mencubit Lanxi, "masih sahabat baik bukan, kenapa malah berbicara untuk orang lain!"

Lanxi: "aku hanya berkata sesuai fakta."

Jiang Sisi berdeham dan melancarkan tenggorokan, lalu mengalihkan topik pembicaraan: "aku masih belum menanyakan kamu, kenapa hari ini tiba-tiba datang dan tidur di tempatku?"

Lanxi tidak berencana untuk merahasiakan dari Jiang Sisi, bertanya terlebih dulu: "apakah kamu masih ingat anak yang kita ketemu ketika makan steak? Anak haram Lu Yanting."

Meskipun Lanxi belum mengkonfirmasi identitas Xiao Xiao dengan Lu Yanting, tapi dalam hatinya sudah menganggap bahwa Xiao Xiao adalah putri haram Lu Yanting.

Jian Sisi mengangguk: "ingat kok, kenapa dengan anak itu?"

Lanxi mengangkat-angkat bahu, "cacar air, Lu Yanting membawanya pulang ke rumah."

Jiang Sisi: “Fuck! Apakah dia mau menjadikan kamu ibu tiri anak itu?"

Lanxi menggelengkan kepala: "mungkin tidak, yang penting siang tadi Gu Jingwen juga pergi ke rumah, benar-benar menjengkelkan."

Begitu mendengar perkataan Lanxi, Jiang Sisi juga ikut emosi.

"Sialan, begitu keterlaluan?" Jiang Sisi menghina: "membawa pulang mantan, benar-benar tidak berkelas, kamu sudah bertengkar dengan dia belum?"

Lanxi: "Sudah, sekali, lalu aku langsung ke sini."

Jiang Sisi: "aku tarik kembali apa yang aku katakan sebelumnya, sekarang aku merasa orang seperti Lu Yanting sama sekali tidak pantas diandalkan untuk hidup bersama seumur hidup, sebaiknya kamu lebih cepat cerai dengannya."

Sebelumnya Jiang Sisi masih berpikiran bahwa drama cinta antara Lanxi dan Lu Yanting mungkin dapat menjadi nyata, lalu keduanya bisa berkembang lebih lanjut.

Lagi pula, dia dan Shen Wenzhi sama sekali tidak memungkinkan lagi. Kondisi Lu Yanting lebih baik daripada Shen Wenzhi dalam semua aspek, apalagi mereka sekarang adalah pasangan suami istri yang sah secara hukum.

Jika benar-benar bisa menjalani seumur hidup dengan Lu Yanting, maka pun tidak akan ada orang yang berani melukai Lanxi lagi.

"Iya, aku juga berpikir begitu." Lanxi mengangguk, "sesudah aku melakukan apa yang ingin kulakukan, aku akan cerai dengannya."

Dia memang tidak berkeinginan untuk membiarkan pernikahan ini berlangsung lama.

Mengungkit masalah ini, Jiang Sisi menyikut dia, "bagaimana perkembangan masalahmu? Akhir-akhir ini kamu tidak membahasnya."

Lanxi menggeleng-gelengkan kepala: "masih belum ada kemajuan."

Jiang Sisi: "kamu sudah menghubungi orang-orang yang diberitahu kakek belum?"

Lanxi: "erh, sudah menghubungi salah satu dari mereka."

Jiang Sisi: "apa yang dia katakan? Bagaimana kondisi saham perusahaan?"

Jiang Sisi pernah menjadi manajer perusahaan untuk sementara waktu, pemikirannya sedikit lebih jelas dibanding Lanxi.

Sekarang hal yang paling penting bagi Lanxi adalah masuk ke Dongjin, menemukan kekurangan Lan Zhongzhi dalam mengelola perusahaan, mendapatkan dukungan dari para dewan, sehingga dia dapat berhasil merebut kembali perusahaan.

Lanxi mengingat kembali perkataan kakek Shen, "dia bilang dia bisa membantu aku, tapi mereka yang berhubungan baik, total saham pegangan mereka hanya ada 20%, sedangkan keluarga Lan memiliki pegangan saham sebanyak 45%."

Mendengar itu, kening Jiang Sisi berkerut: "bagaimana dengan sisanya?"

Lanxi: "sisanya mungkin ada sebagian adalah investor ritel, menyumbang 5%. Sekitar 30% ada di tangan seseorang. Aku belum mendapat informasi tentang orang ini, aku juga belum tahu ke mana harus mencarinya.”

Mendengar Lanxi berkata demikian, Jiang Sisi memijat dahi sambil merenung.

Setelah berpikir, dia bertahya pada Lanxi: "mungkinkah Lu Yanting dapat membantumu masuk ke Dongjin?"

Lanxi mengangguk, kemudian bercerita kepada Jiang Sisi tentang Lan Zhongzhi meneleponnya untuk meminta kerja sama, juga menceritakan bahwa dia mengusulkan syarat ke Lu Yanting.

Setelah mendengarnya, Jiang Sisi terburu-buru menanyakan: "terus, apa yang dikatakan Lu Yanting, dia sudah setuju?"

Lanxi: "iya, sudah setuju."

Jiang Sisi menjentikkan jari, "kalau begitu sudah gampang. Kalau kamu bisa menjadi manajer Dongjin, banyak dokumen dalam yang bisa kamu dapatkan. Nantinya kemungkinan kesempatan kamu untuk menghubungi pemegang saham itu semakin besar."

Mendengar perkataan Jiang Xixi, Lanxi seketika sadar.

Sebelumnya dia tidak terpikir hal ini.

"Boleh juga ya kamu, memang beda ya orang yang sudah menjadi bos walau cuman beberapa hari, otak tiba-tiba menjadi begitu lancar, aku bahkan tidak terbiasa."

Jiang Sisi mendengus, "karena kamu terlalu tidak teliti."

Begitu disebut Jiang Sisi, Lanxi juga merasa dirinya tidak teliti.

Namun, ada juga alasan karena dia belum pernah menemukan kesempatan yang cocok untuk mengajukan syarat ini.

Karena Lan Zhongzhi lagi-lagi berinisiatif untuk mengusulkan kerja sama kali ini, dia pun harus memanfaatkan sepenuhnya identitasnya sebagai Nyonya Lu.

Lanxi kembali ke kamar untuk mengambil ponsel, berkata pada Jiang Sisi: "traktir kamu makan lobster, bagaimana?"

Alis Jiang Sisi terangkat: "cuman lobster?"

Lanxi: "erh, sama milk tea? Atau bir juga boleh."

"Kalau begitu aku mau dua porsi besar lobster." Jiang Sisi meminta lebih.

"Tidak masalah!"

Lanxi menyetujuinya dengan lugas, sesudah memesan lobster, dia memesan lagi dua gelas milk tea ukuran besar.

Sebenarnya, ketika dia dan Jiang Sisi sedang berbarengan, nafsu makan mereka sering berlebihan

Untungnya, mereka berdua bukan jenis tubuh yang sangat rentan terhadap kenaikan berat badan. Setelah makan berlebihan, perubahan pada tubuh tidak terlalu besar.

……

Selama menunggu pesanan, Lanxi dan Jiang Sisi lumayan bosan, keduanya duduk bareng dan sama-sama bermain handphone.

Lanxi dan Jiang Sisi hampir memperbarui instagram pada waktu bersamaan. Postingan pertama setelah diperbarui adalah dari Tang Manshu.

Dia memamerkan cincin pertunangannya di instagram, dan undangan resepsi pernikahan.

Desainnya bentuk love hati merah.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu