Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 118 Tidak, Aku Tidak Rela 4

Selesai mandi, Lu Yanting datang ke depan pintu kamar Lanxi, hendak masuk dan tidur bersamanya.

Ketika memutar gagang pintu, dia menemukan bahwa Lanxi mengunci pintu dari dalam.

Apa artinya, sudah jelas tanpa harus diucapkan.

Jika hal ini terjadi pada biasanya, Lu Yanting pasti akan marah.

Mereka sudah menikah, tidur bersama merupakan kewajiban suami-istri.

Namun sekarang, dia melakukan kesalahan terlebih dahulu, dialah yang bersalah, dia tidak seharusnya menyulitkan Lanxi lagi untuk menyuruhnya membuka pintu.

Dari awal sudah dapat terlihat bahwa maaf yang dikatakan Lanxi hanyalah sekadar omong kosong, dengan demikian, dia hanya bisa memberinya waktu.

Lu Yanting menghela nafas, kembali ke kamarnya, berbaring dan tidur sendirian.

**

Setelah dua hari bekerja, sampailah pada akhir pekan.

Dua hari setelah pulang ke rumah, Lanxi menemukan masalah yang sangat fatal: dia mulai insomnia lagi

Sebenarnya, beberapa hari sebelumnya di villa, meskipun suasana hatinya buruk, tapi dia tidak pernah menderita insomnia, tidurnya cukup nyenyak setiap malam.

Tetapi setelah pulang ke rumah, setiap berbaring di tempat tidur, berguling sana sini, bagaimanapun tidak bisa tidur.

Begitu berbaring, semua yang ada di benaknya adalah hal-hal yang terjadi di acara pernikahan.

Masalah ini terus menghantui pikirannya.

Sekarang pekerjaannya cukup berat, kualitas tidur yang buruk dan kesibukan di pagi hari membuatnya terlihat lesu.

Lu Yanting juga menyadari poin ini, tetapi, setiap kali dia ingin menanyakan Lanxi, selalu tidak diberi kesempatan olehnya.

Selama dua hari Lanxi pindah kembali ke rumah, mereka hampir tidak ada komunikasi.

Setiap hari Lu Yanting pulang cukup awal, tetapi Lanxi selalu bekerja lembur setiap hari hingga pukul sembilan, langsung naik ke atas setelah memasuki pintu rumah, kemudian mengunci pintu kamar, sepenuhnya menolak untuk berkomunikasi dengannya.

Beberapa kali Lu Yanting hampir tidak tahan untuk membuka pintu dengan kunci cadangan.

Tetapi, setelah berpikir-pikir, dia menahan kehendak ini.

Lanxi memerlukan ketenangan, maka dia pun akan memberinya ruang.

Lanxi masih saja tersiksa oleh insomnia pada Jumat malam, dia tidak bisa menahannya lagi, tengah malam dia mengeluarkan antidepresan yang diberikan oleh Liao Xuan sebelumnya dari laci dan memakan satu pil.

Obat ini memiliki efek kantuk, setelah makan, Lanxi akhirnya sedikit mengantuk.

Namun, tidur ini tidak begitu nyenyak.

Dia mengalami mimpi buruk di malam hari, mimpi itu masih mengenai pernikahan, tetapi kali ini ceritanya berbeda.

Dalam mimpi itu, dia dan Lu Yanting sudah berdiri di atas panggung siap untuk bertukaran cincin, tetapi Gu Jingwen tiba-tiba muncul.

Suara Gu Jingwen gemetar, memanggil nama Lu Yanting dengan ekspresi yang tampak malang, kemudian Lu Yanting langsung meninggalkan dirinya dan pergi bersama Gu Jingwen.

Mimpi itu terasa nyata, ketika bangun, Lanxi tersenyum sinis pada dirinya sendiri.

Dia yang sekarang mulai berkondisi mental tidak normal lagi.

Lanxi mandi, berencana untuk pergi menemui Liao Xuan dan membicarakan masalah ini dengannya.

Selain Jiang Sisi, Liao Xuan adalah orang kedua yang bisa membuatnya percaya tanpa syarat.

Sebelum pergi, Lanxi menelepon Liao Xuan untuk mengkonfirmasi bahwa dia ada di rumah sakit.

Setelah mendapat jawaban pasti, barulah Lanxi berganti pakaian dan keluar.

Selesai ganti baju, Lanxi turun ke lantai bawah, kebetulan bertemu Lu Yanting.

Lu Yanting mengenakan pakaian rumah, terlihat seperti pria rumahan yang baik.

“Makanlah sarapan.” Setelah melihat Lanxi, dia menggerakkan bibirnya.

“Tidak deh, aku ada urusan jadi mau keluar,” kata Lanxi sambil mengganti sepatu.

Lu Yanting baru saja ingin menggerakkan bibir untuk meneruskan perkataannya, Lanxi sudah pergi.

Mendengar suara pintu tertutup, Lu Yanting mengangkat tangannya untuk memijat kening.

Sekarang, dia benar-benar tidak tahu harus mengapakan dia.

Selama beberapa hari terakhir, Lanxi selalu memperlakukannya seperti ini.

Acuh tak acuh.

Sayangnya, dia tetap tidak bisa berbuat apa-apa.

**

Lanxi datang ke rumah sakit dengan taksi.

Liao Xuan sudah lama tidak bertemu dengan Lanxi, dia telah mendengar dari Zhou Jinyan tentang masalah pernikahan, jadi dia kiranya bisa menebak alasan mengapa Lanxi datang.

Ketika melihat Lanxi, Liao Xuan kaget dengan penampilannya yang lesu.

Dia pulih dengan cukup baik, sudah lama tidak pernah begitu lesu.

Penampilannya ini... ... hampir sama seperti ketika pertama kali bertemu dengannya.

Kantong mata yang hitam dan wajah yang pucat. Setelah melihat Lanxi, Liao Xuan secara naluriah bertanya: "Kamu insomnia lagi?"

Lanxi mengangguk, wajahnya pucat.

Liao Xuan membawa Lanxi ke ruang konsultasi. Dia menuangkan segelas air untuk Lanxi, "Apakah kali ini kamu tahu kenapa?"

Lanxi: "Kami mengadakan acara pernikahan, kamu tahu kan?"

Liao Xuan: "iya."

Lanxi: "Jadi kamu juga tahu apa yang terjadi di acara pernikahan?"

Liao Xuan: "Tahu sedikit, tetapi tidak jelas."

Lanxi memegang cangkir di tangannya: "Ya, mantan pacarnya bunuh diri di acara pernikahan kami, lalu dia memeluk mantan pacarnya itu pergi, meninggalkanku sendirian."

Liao Xuan: "... ..."

Mantan pacar ini benar-benar menyebalkan.

Lanxi: "Orang-orang yang hadir menertawakan aku, aku bisa merasakannya."

Berkata sampai sini, matanya sudah agak merah.

Pilu di hati, Liao Xuan melihatnya.

Namun, dia juga bisa memastikan suatu hal: Lanxi jatuh cinta pada Lu Yanting.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu