Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 107 Apakah Kamu Wanita Murahan (4)

Lu Yanting memikirkanya seperti ini dan juga melakukannya seperti ini.

Lu Yanting tidak ingin melihat mata Lanxi, tidak ingin melihat ekspresinya yang berpura-pura mesra, jadi Lu Yanting memutarkan badan Lanxi, membiarkan wajahnya berhadapan dengan ranjang, kemudian Lu Yanting melakukannya dari belakang.

………

Ini bukan pertama kalinya menggunakan posisi seperti ini, tapi Lanxi sama sekali tidak mempersiapkan apa-apa, ditambah dengan luka sebelumnya yang masih belum sembuh, jadi, Lanxi merasa sangat sakit.

Dan, Lu Yanting sama sekali tidak menjaga perasaannya, mengatakan bahwa sedang melakukan seks, tapi sebenarnya sedang melampiaskan kemarahannya.

Lanxi tahu, dirinya sudah membuat Lu Yanting marah. Dia terbaring di atas ranjang, kedua tangannya memegang seprai, dan menahan sakit dengan menggertakkan gigi.

Biasanya, saat mereka melakukan seks, Lanxi selalu memberi respon, Namun hari ini, Lanxi sama sakali tidak memberi respon apapun.

kalau begitu, Lu Yanting seperti membuat pertunjukan sendiri.

Dalam hati Lu Yanting merasa tidak puas, mengangkat tangan dan memukul bokongnya.

Tubuh Lanxi menyusut.

“Bisu ya? Sudah tidak bisa teriak kah?”

Lanxi: “…”

Dasar brengsek, menyiksanya seperti ini masih belum cukup, masih menyuruhnya untuk berteriak kah?

Sekarang, Lanxi sudah sangat sakit, jika dia teriak pasti akan seperti kucing liar.

“Kamu ingin membiarkanku melawan Shen Wenzhi.”

Lu Yanting menaikkan rambut Lanxi yang ada di telinga, mendekati telinga Lanxi dan memperingatkannya.

Dasar, tidak tahu malu. Dalam hati Lanxi sedang memarahinya, menggunakan semua kata yang ada di otaknya.

Namun, mulutnya harus tetap berkerja sama.

………

Waktu pun sudah malam.

Lu Yanting terus menyiksanya, hingga sampai tengah malam baru selesai.

Saat selesai, Lanxi sudah tidak sadar. Tiba-tiba, terdengar Lu Yanting sedang bertelepon, nada suaranya sangat lembut.

Lanxi tidak mendengar topik pembicaraannya dengan jelas, tapi dia mendengar nama: Jingwen.

Heh…Gu Jingwen lagi.

Namun, dia tidak mempunyai waktu untuk berpikir, kemudian dia langsung tidur.

Setelah Lu Yanting selesai telepon, dia menoleh dan melihat ekspresi Lanxi yang tersiksa, dada Lu Yanting merasa sedikit tertekan.

Sebenarnya, dia bukan merupakan orang yang bertindak secara keras, dalam hal ini, dia juga sangat bekerja sama.

Tapi, Lanxi selalu bisa membangkitkan kekerasannya, setiap kali, saat Lanxi membuatnya marah, Lu Yanting akan tidak sabar dan ingin menyiksanya.

Baru saja Gu Jingwen menelepon, dia mengatakan bahwa Xiao Xiao ingin mengajak Lu Yanting untuk menonton pertunjukan.

Sebenarnya, Lu Yanting sudah jarang berkomunikasi dengan Gu Jingwen, kalau mengangkat telepon ini di lain waktu, Lu Yanting pasti tidak akan pergi ke sana.

Namun, sekarang, Gu Jingwen malah meneleponnya.

Pemikiran Lu Yanting ternyata memiliki ide-ide yang begitu konyol: Karena Lanxi bisa terus mencari Shen Wenzhi, kenapa dirinya harus memisahkan jarak dengan Gu Jingwen?

Heh, perkataan Cheng Yi sangat benar, dia sudah dirasuki oleh wanita ini.

Lu Yanting terus menjaga dan melindunginya.

Tapi, Bagaimana dengannya? Bagaimana dia memperlakukan Lu Yanting? Dalam hatinya sama sekali tidak ada tempat untuk Lu Yanting.

Kapan Lu Yanting pernah melakukan hal-hal yang tidak berguna semacam ini?

Semakin memikirkannya, semakin merasa dirugikan.

**

Keesokannya, saat Lanxi bangun, Lu Yanting sudah tidak berada di kamar.

Masalah yang terjadi semalam, saat Lanxi mengingatnya kembali, dia tersenyum sendiri.

Mandi, menggantikan pakaian, berdandan, dan pergi kerja, Lanxi melakukannya seperti biasa.

Perusahaan masih ada banyak masalah yang harus diurus, Lanxi terlihat sangat sibuk.

Pada sore hari, Lanxi menerima panggilan dari Tang Manshu.

Tang Manshu berkata padanya: “Lanxi, terima kasih.”

Saat mendengar nada suara Tang Manshu, Lanxi merasa sangat palsu, kemudian tersenyum dingin: “Jangan berpura-pura lagi, jijik.”

Tang Manshu: “… aku tahu, kamu yang meminta permohonan.”

Lanxi tertawa-tawa: “Aku tidak sebaik itu.”

Kemudian, dia langsung menutup telepon.

Namun, panggilan ini sedikit berharga, setidaknya Lanxi tahu, Shen Wenzhi sudah tidak apa-apa.

Kalau seperti ini, rasa kekhawatiran dalam hatinya sudah bisa perlahan-lahan tenang kembali.

Namun, memikirakan masalah ini lagi, Lanxi benar-benar merasa dirinya sangat murahan.

Perkataan Lu Yanting tidak salah. Shen Wenzhi sudah bertunangan dengan Tang Manshu, Lanxi masih tidak bisa melepaskannya.

Lanxi merasa sangat lelah. Mengusap alisnya, dia megambil ponselnya lagi, kemudian mengirim pesan teks kepada Jiang Sisi.

Lanxi: Malam ini, ada waktu ? Aku ingin minum bir.

Setelah lima menit, Jiang Sisi baru membalasnya: Tunggu pulang kerja, aku pergi jemput kamu.

Lanxi: Baik, aku tunggu kamu.

Ini adalah pertemanan, tidak perlu banyak omong kosong, saat Lanxi membutuhkannya, Jiang Sisi langsung muncul.

Lanxi berpikir, seumur hidup ini, dirinya tidak akan betemu lagi dengan teman yang seperti Jiang Sisi.

Dan… seumur hidup ini, dia juga tidak akan bertemu lagi dengan kekasih yang seperti Shen Wenzhi.

……

Pada pukul tujuh malam, Lanxi turun ke lantai bawah dan naik ke dalam mobil Jiang Sisi.

Kondisinya tidak terlalu baik, Jiang Sisi langsung tahu.

Jiang Sisi: “Kenapa? Bertengkar dengan Lu Yanting lagi?”

Lanxi: “Tidak hanya itu.”

Jiang Sisi: “… kelahi kah?”

Lanxi mengusap alisnya, kemudian memberitahukan kepada Jiang Sisi tentang masalah yang terjadi dalam waktu dekat-dekat ini.

Setelah mendengarnya, Jiang Sisi langsung memutarkan bola matanya, kemudian berkata dengan nada tidak senang: “Sial, kamu masih membantu Shen Wenzhi untuk meminta permohonan? Kamu sudah lupa kah, bagaimana kedua orang tuanya membullymu?”

Lanxi: “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Shen Wenzhi, ini adalah kesukaan Lu Yanting dalam melampiaskan kemarahannya pada orang yang tidak bersalah.”

“Sayangku…” Jiang Sisi memperhatikan ekspresi Lanxi: “Jangan-jangan sampai sekarang, kamu masih belum melepaskannya? Ini sudah berlalu berapa lama?”

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu