Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 202 Mobil, Rumah, Uang (3)

Lanxi benar-benar ingin tahu alasannya: " mengapa tidak percaya?"

Gu Chengchi: " jika mereka benar-benar seperti orang yang kamu bicarakan , mereka tidak akan mengakui karakter buruk mereka."

Berbicara tentang ini, Gu Chengchi berhenti sejenak dan membuat analisis yang masuk akal, " orang yang munafik tidak akan begitu tenang."

Lanxi dibuat Gu Chengchi tidak bisa berkata apa-apa.

Pada saat yang sama, dia juga tersentuh oleh kata-kata Gu Chengchi.

Bagaimana mengatakannya, walaupun antara dia dengan Gu Chengchi tidak menghabiskan banyak waktu bersama, dan waktunya bersama Gu Chengchi tidak sepanjang saat dia bersama Lu Yanting.

Namun, Gu Chengchi masih lebih percaya padanya daripada Lu Yanting.

Memikirkannya, Lanxi menganggapnya ironis.

Zhou Hesi percaya padanya, Gu Chengchi mempercayainya, tapi Lu Yanting tidak.

Didunia ini orang yang seharusnya berdiri bersamanya, tapi memilih untuk melawannya, menurutmu ini ironis atau tidak?

Memikirkan hal-hal yang tidak bahagia ini, Lanxi menggodanya sendiri.

Itu terlalu konyol, hidupnya adalah lelucon.

Sejak awal Lu Yanting memandangnya dengan kacamata berwarna, menganggapnya sebagai pengikut dan kekasih, sampai sekarang, ini masih terjadi.

Kalau tidak, aku tidak akan berpisah dengannya dengan cara yang memalukan seperti ini.

Gu Chengchi dapat melihat bahwa wajah Lanxi menjadi semakin jelek, dia merasa telah mengatakan sesuatu yang salah.

Gu Chengchi batuk, membersihkan tenggorokannya, dan dengan cepat mengubah topik: " sudahlah, kita jangan bicarakan ini."

" Yah, benar juga, tidak ada yang perlu dibicarakan." Lanxi menganggukan kepala setuju, lalu bertanya pada Gu Chengchi, " apa kabarmu belakangan ini? akademikmu berjalan dengan baik?"

Gu Chengchi menganggukan kepala. " aku pergi ke pertemuan pertukaran dengan tutorku beberapa waktu yang lalu, aku baru saja kembali beberapa hari yang lalu."

Mendengar kata-kata Gu Chengchi, Lanxi menganggukan kepala dengan gembira: " baik, ini sangat bagus, untungnya, kamu memilih untuk mengambil gelar dokter."

Dia berpikir bahwa Gu Chengchi benar-benar dilahirkan dengan materi untuk belajar, jika dia tidak mengambil gelar dokter, dia pasti akan mengubur bakatnya.

Bahkan, Lanxi di dalam hatinya punya impian untuk mengambil gelar dokter.

Ketika dia masih sangat kecil, dia menonton TV bersama Bai Wanyan, dalam beberapa drama TV, ada dokter wanita dengan pendidikan tinggi, terutama mereka yang berlatih musik.

Saat itu Lanxi melihatnya dan kagum, ketika dia masih di sekolah menengah pertama, dia juga dengan yakin mengatakan kepada Bai Wanyan bahwa dia juga akan belajar untuk menjadi seorang dokter musikologi.

Bai Wanyan adalah ibu yang sangat lembut, dari kecil sampai dewasa, tidak peduli apa yang Lanxi katakan, dia akan setuju tanpa syarat.

Jika dia ingin melakukannya, dia akan mendukungnya.

Jadi ketika Lanxi mengatakan itu, Bai Wanyan mendukungnya.

Pada saat itu, Lanxi benar-benar berpikir bahwa dia bisa mendapatkan gelar doktor di bidang musikologi.

Sayangnya, Bai Wanyan mengalami kecelakaan kemudian jalan hidupnya pun berubah.

Jika Bai Wanyan masih hidup, mungkin dia masih di sekolah seperti Gu Chengchi, dan kemudian dia mengikuti tutornya untuk menghadiri forum pertukaran akademik asing dari waktu ke waktu.

Tidak seperti sekarang, menjadi tidak layak di pusat perbelanjaan, masing-masing orang berusaha saling menipu.

Memikirkannya sampai sini, Lanxi menghela nafas.

Gu Chengchi yang ada di hadapannya, mendengar Lanxi menghela nafas, mulai khawatir, dia pikir topik yang tidak menyenangkan sudah berakhir, sepertinya masih belum keluar?

Gu Chengchi sedikit kesal, dia merasa bahwa dia pasti mengatakan sesuatu yang salah.

Saat sedang memikirkan bagaimana cara untuk membujuk Lanxi, makanan yang mereka pesan sudah datang.

Beberapa hidangan sangat ringan, mie di depan Lanxi sangat sederhana, baru saja Gu Chengchi diperintahkan secara khusus untuk menambahkan telur rebus.

Lanxi mengambil sumpit dan menggigit mie, hanya mencium rasanya, dia sedikit mual.

Tentu saja, alasan mualnya bukan karena mie tidak enak, tetapi hanya karena reaksi kehamilan.

Gu Chengchi tentu saja tidak mengerti ini, melihat Lanxi mual, disesuaikan dengan penampilannya yang lesu, Gu Chengchi beralasan, " apakah kamu menderita heatstroke?”.

Lanxi: " ... …"

Dia muntah setengah, terakhir dia menertawakan kata-kata Gu Chengchi.

Dia sangat polos. Terakhir kali Zhou Hesi melihat muntahnya, dia langsung bisa menebak bahwa dia hamil, tapi saat Gu Chengchi melihatnya muntah, mengira dia menderita heatstroke.

Apakah itu perbedaan antara pengalaman dan seorang perjaka muda?

Perubahan suasana hati Lanxi sebelum dan sesudah, membuat Gu Chengchi bingung.

Gu Chengchi menyentuh ujung hidungnya: " apa yang kamu tertawakan? apakah ada sesuatu di wajahku?"

" tidak". Lanxi meminum air yang ada di samping tangannya dan berkata, " makanlah."

**

Setelah Lanxi menandatangani, Pan Yang kembali ke Huaxi dengan perjanjian perceraian dan datang ke rumah sakit Lu Yanting.

Setelah Pan Yang menyerahkan perjanjian perceraian, Lu Yanting membuka halaman terakhir secara langsung dan melihat tanda tangan Lanxi.

Ini bukan pertama kalinya melihat tulisan tangannya, tapi kali ini, itu benar-benar berbeda dari suasana hati sebelumnya.

Lu Yanting menutup perjanjian perceraian dan bertanya pada Pan Yang, "apakah dia ada syarat?"

Pan Yang berpikir sejenak, berkata, " tidak ada syarat lain, tapi ..."

Berbicara sampai ini, Pan Yang tiba-tiba tidak tahu bagaimana mengatur bahasanya.

Jika dia langsung memberi tahu Lu Yanting bahwa Lanxi tidak menginginkan uang, Lu Yanting pasti akan marah, bukan?